Anda di halaman 1dari 11

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Alkohol


Alkohol adalah zat penekan susuan syaraf pusat meskipun
dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan
psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh
dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian. Nama yang
populer : minuman keras (miras), kamput, tomi (topi miring), cap tikus ,
balo dll. Fermentasi adalah proses berubahnya zat tepung di dalam bahan
menjadi gula, yang kemudian berubah menjadi alkohol. Lama proses
fermentasi tergantung pada jenis minuman yang akan dibuat. Untuk wine,
proses fermentasi bisa menghabiskan berbulan-bulan, bahkan bertahun-
tahun (proses fermentasi yang tidak main-main ini salah satu faktor yang
membuat harga wine sangat wow dan beresiko menyebabkan kanker alias
kantong kering.)
Adapun jenis-jenis Minuman Keras Menurut peraturan Direktorat
Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan, minuman keras
dibagi ke dalam tiga golongan. Berdasarkan kadar alkohol di dalamnya,
yaitu:
a. Golongan A : kadar alkohol 1% - 5% misalnya bir.
b. Golongan B : kadar alkohol 5% - 20% misalnya anggur.
c. Golongan C : kadar alkohol 20% - 45% misalnya wiskey dan
vodka.
Minuman beralkohol mempunyai kadar yang berbeda-beda,
misalnya bir dan soda alkohol ( 1-7% alkohol), anggur (10-15% alkohol) dan
minuman keras yang biasa disebut dengan spirit (35 – 55% alkohol).
Konsentrasi alkohol dalam darah dicapai dalam 30 – 90 menitsetelah
diminum.
Dari beberapa penelitian alkohol dapat menyebabkan :
Ø Kecelakaan lalu lintas
Ø Luka bakar
Ø Kasus penganiayaan anak
Ø Bunuh diri
Ø Kecelakaan kerja
2.2 Efek Minuman Alkohol
a.pengaruh terhadap tubuh (fisik dan mental)
pengaruh alcohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada
beberapa factor yaitu :
· Jenis dan jumlah alcohol yang dikonsumsi
· Usia, berat badan dan jenis kelamin
· Makanan yang ada didalam lambung
· Pengalaman seseorang minum-minuman beralkohol
· Situasi dimana orang minum-minuman beralkohol

b.pengaruh jarak pendek


walaupun pengaruh terhadap individu berbeda-beda, terdapat
hubungan antara konsentrasi alcohol didalam darah (blood alcohol
concentration-bac) dan efeknya. Euphoria ringan dan stimulasi terhadap
prilaku lebih aktif seiring dengan meningkatnya konsentrasi alcohol
didalam darah. Sayangnya orang banyak beranggapan bahwa penampilan
mereka menjadi lebih baik dan mereka mengabaikan efek buruknya.
c.resiko intoksikasi (mabuk)

gejala intoksikasi alcohol yang paling umum adalah “mabuk”, “teler”


sehingga dapat menyebabkan cedera dan kematian. Penurunan kesadaran
seperti koma dapat terjadi pada keracunan alcohol yang berat demikian
juga henti napas dan kematian. Selain kematian ,efek jangka pendek
alcohol dapat menyebabkan hilangnya produktivitas kerja (misalnya teller,
kecelakaan akibat ngebut).
Sebagai tambahan, alcohol dapat menyebabkan prilaku criminal.
70% dari narapidana menggunakan alcohol sebelum melakukan tindak
kekerasan dan lebih dari 40% kekerasan dalam rumah tangga dipengaruhi
oleh alcohol.
d.pengaruh jangka panjang
mengkonsumsi alcohol berlebihan dalam jangka panjang dapat
menyebabkan :
· Kerusakan jantung
· Tekanan darah tinggi
· Stroke
· Kerusakan hati
· Kanker saluran pencernaan
· Gangguan pencernaan lainnya (misalnya tukak lambung)
· Impotensi dan berkurangnya kesuburan
· Meningkatnya resiko terkena kanker payudara
· Kesulitan tidur
· Kerusakan otak, perubahan kepribadian dan suasana perasaan
· Sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi
· Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alcohol juga
berdampak terhadap hubungan sesama, financial, pekerjaan dan juga
menimbulkan masalah hukum.

BAB III
PEMBAHASAN MASALAH

Dalam penelitian ini karakter berdasarkan umur didapatkan usia


antara
12 sampai 15 tahun. Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka
yang berumur 10-19 tahun. Pada masa remaja terjadi perubahan
jasmaniah dan kejiwaan yang penting. Perubahan jasmaniah dan kejiwaan
yang begitu hebat, sehingga terjadi perubahan perilaku dibandingkan
dengan perilaku semasa kanak-kanak.
Mengkonsumsi minuman keras, pertama-tama mulai dari usia remaja dan
percobaan itu maju berkembang menjadi penggunaan secara tetap dalam
kurun waktu beberapa tahun awal. Sebagian kecil subyek penelitian
mengatakan bahwa
pertama kali melakukan minum minuman keras yaitu pada saat duduk di
kelas VII MTs. Namun ada juga pertama kali melakukan minum minuman
keras pada saat duduk di kelas VI SD. Sejumlah studi menegaskan bahwa
kebanyakan yang
mengkonsumsi mulai antara umur 14 dan 15 tahun. Menurut hasil
wawancara, tempat tinggal subyek penelitian berstatus di rumah masing-
masing. Salah satu
tugas perkembangan masa remaja yang tersulit adalah yang berhubungan
dengan penyesuaian sosial. Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi
dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Hal yang
terpenting dan
tersulit adalah penyesuaian diri dengan meningkatnya pengaruh kelompok
sebaya. Hal ini karena remaja lebih banyak berada diluar rumah bersama
dengan
teman-teman sebaya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti bahwa
pengaruh teman-teman sebaya pada sikap, pembicaraan, minat, perilaku
lebih besar dipengaruhi oleh teman sebaya. Demikian pula bila teman
mengkonsumsi
miras maka remaja cenderung mengikutinya tanpa memperdulikan
perasaan mereka sendiri.Semua subjek penelitian minuman yang
memabukan. Tidak bisa dipungkiri bahwa minuman keras bisa
menyebabkan seseorang yang
mengkonsumsinya kehilangan kesadaran. Pada sebagian orang yang masih
dalam tahap awal pemakaian, mereka tidak mampu mengontrol perkataan
dan tindakan mereka sendiri. Mereka bisa merasakan sangat bebas untuk
berbuat
apapun yang mereka mau tanpa pertimbangan. Sebagaimana yang
disampaikan oleh beberapa subjek penelitian yang memberikan makna
pada minuman keras
sebagai minuman yang bisa menghilangkan kesadaran dan berani berbuat
apa saja tanpa rasa takut dan minder. Namun justru efek itulah yang
mereka harapkan
dengan mengkonsumsi minuman keras. Perasaan bebas dan percaya diri
yang bertambah membuat mereka merasa hebat dari yang lain.(9) Mereka
yang mengkonsumsi minuman keras akan mengalami gangguan mental
organik yang mengganggu fungsi berfikir, merasakan dan berperilaku.
Mereka biasanya akan
mengalami perubahan perilaku seperti ingin berkelahi atau melakukan
tindakan
kekerasan lainnya, tidak mampu menilai realitas dan fungsi
sosialnyaterganggu. Orang yang sudah ketagihan biasanya mengalami
suatu gejala yang disebut sindrom putus alkohol, yaitu rasa takut jika
berhenti mengkonsumsi minuman keras. (10)
Menurut Albert Bandura envirovment (lingkungan) dapat
mempengaruhi
perilaku individu untuk melakukan suatu hal yang baru. Menurut hasil
penelitian tempat yang biasanya digunakan untuk mengkonsumsi minum
minuman keras
adalah pos kampling di malam hari. Subyek Penelitian mengatakan bahwa
rata-rata mengkonsumsi miras tiap dua minggu sekali dan bisa juga
seminggu
sekali adalah dua botol setiap kali mengkonsumsi bersama teman-teman.
Menjadi seorang peminum sebagai suatu proses belajar, kapan dan
dimana
mengkonsumsi dan memasukkan peran dari seorang peminum kedalam
dirinya.
Sedangkan menurut Ikard, Green & Horn, menemukan berbagai variasi
alasan psikologis untuk terus mengkonsumsi diantaranya adalah
kebiasaan,
ketergantungan, penurunan kecemasan dan tensi, relaksasi, pergaulan dan
social
reward, stimulasi dan keterbangkitan

3.1 Mengatasi Penyalahgunaan Minuman Keras/Alkohol

Menurut suryadharma, upaya mencegah masyarakat dari pengaruh


miras tidak perlu terpaku kepada aturan baku, karena selain agama telah
menyatakan larangannya, norma sosial juga tidak membenarkan
seseorang untuk mengkonsumsi miran.
“karena dalam miras, ada fakta orang yang mabuk akan mudah
berkelahi, hilang akal sehingga bisa berbuat menyimpang. Jadi efek
mudharatnya jauh lebih besar,” katanya.
1. Rehidrasi Tubuh Anda
Etanol yang terkandung dalam minuman alcohol mengakibatkan
tubuh mengalami dehidrasi, yang memicu timbulnya sakit kepala, mulut
kering dan kelelahan. Mengkonsumsi 500 ml air putih setelah minum-
minuman alcohol dan sebelum beranjak tidur sangat dianjurkan. Cairan ini
akan membantu menghidrasi tubuh serta meningkatkan jumlah elektrolit
dan kadar glukosa dalam darah.
2. Kurangi kafein
Sebagian orang percaya kalau kafein bisa mengobati sakit kepala
migraine akibat mabuk. Sayangnya, kafein juga memiliki efek dehidrasi
pada tubuh yang justru meningkatkan masalah sakit kepala dan migrain
anda. Dibanding minum secangkir kopi, lebih baik anda minum segelas jus
segar untuk menetralkan rasa nyeri dikepala.

3. Makan
Setelah puas bersulang semalaman, bangun tidur dipagi hari dengan
kepala berat pasti rasanya tak enak. Untuk mengatasinya, carilah makanan
berkarbohidrat yang bisa membawa level tekanan gula darah normal
kembali. Pisang juga layak dijadikan cemilan. Pisang mengandung
beberapa zat yang dapat menetralisir perut anda dalam waktu singkat.
4. Tidur
Alcohol mengacaukan kelenjar pituitary saat anda minum yang
berakibat pada siklus tidur. Seberapa parahnya mabuknya, anda hanya
butuh tidur. Bila anda bisa langsung tidur setelah berpesta minuman, itu
bagus! Bila tidak, coba untuk tidur pada keesokan pagi atau siang harinya.
5. Olahraga
Beberapa jenis olahraga berat seperti cardio, bisa membantu
memompa darah yang membuat tubuh lebih cepat mensirkulasikan darah
melalui ginjal dan hati. Hal ini akan membuat tubuh semakin cepat
mengeluarkan efek alcohol dari tubuh.
Jika ingin menghindari efek dari alcohol, cara tersehat adalah dengan
menjauhi miras dan sejenisnya. Mencegah jauh lebih baik, terutama bagi
kesehatan anda.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penggunaan dan
penyalahgunaan minuman keras, diantaranya :
· Pendidikan agama sejak dini
· Pembinaan kehidupan rumah tangga yang harmonis dengan penuh
perhatian dan kasih sayang
· Menjalin komunikasi yang konstruktif antara orang tua dan anak
· Orang tua memberikan teladan yang baik kepada anak-anak
· Anak-anak diberikan pengetahuan sedini mungkin tentang narkoba,
jenis, dan dampak negatifnya

3.2 Sebab Atau Faktor Yang Membuat Orang Meminum


Minuman Keras/Alkohol
Akhir-akhir ini banyak pemberitaan tentang orang yang mengoplos
minuman beralkohol lalu meninggal, sebenarnya apa sih faktor yang
membuat mereka minum-minuman beralkohol?. Padahal didalam agama
sudah disebutkan bahwa meminum minuman beralkohol adalah haram.
Tapi kenapa masih banyak orang yang mabuk mabukan mungkin akibat
beberapa faktor ini yang membuat mereka berhubungan dengan minuman
yang merusak tubuh itu. Faktor Yang Membuat Orang Meminum Minuman
Beralkohol:
· Faktor Lingkungan
faktor lingkungan memang mengambil peranan besar dalam
pertumbuhaan dan perkembangan seseorang, sifat seseorang terbentuk
dan terpengaruh dari lingkungan sekitar dimana dia berada. Maka dari itu
jauhkanlah diri anda dari lingkungan yang akan membuat anda menjadi
rusak.
· Faktor Keingintahuan Akan Sesuatu
Ingin merasakan bagaimana rasa dari minuman beralkohol juga akan
menjerumuskan kita ke arah yang negatif, alangkah lebih baiknya jika
faktor keingintahuan akan sesuatu itu kita arahkan kearah yang lebih
positif.
· Agar Ingin Dibilang Kren
Faktor ini juga yang membuat banyak orang terjerumus ke minuman
beralkohol. Temannya si Doi bilang. Bahwa, “kamu gak gaul/kren jika
belum ngerasain minuman beralkohol” atau bilangnya gini “kamu masih
mudah, ayo minum minuman beralkohol agar kamu gak ketinggalan
jaman.” Jadi tidak mau dibilang gak kren dan ketinggalan jaman, akhirnya
si Doi terjerumus juga dan minum minuman beralkohol. Astaghfirullah
· Masalah Kehidupan
Faktor masalah kehidupan yang terjadi pada si Doi, membuat ia
melampiaskan masalahnya ke minuman haram. Sehingga sedikit-sedikit
ada masalah yang mendera sebagai pelampiasannya meminum minuman
beralkohol.
Padahal meminum minuman beralkohol tidak menyelesaikan masalah tapi
banyak orang yang melampiasakan masalah kehidupan keminum
minuman beralkohol kalau tidak mampu ya yang oplosan pun akan mereka
minum juga. Padahal dalam agama kalau ada masalah sebaiknya berdoa
kepada Allah SWT agar di selesaikan masalahnya bukan melampiaskan ke
arah yang negatif.
C. Akibat atau Efek Minuman Keras

a. Pengaruh terhadap tubuh (fisik dan mental)


Pengaruh alkohol terhadap tubuh bervariasi, tergantung pada beberapa
faktor yaitu :
- Jenis dan jumlah alkohol yang dikonsumsi
- Usia, berat badan, dan jenis kelamin
- Makanan yang ada di dalam lambung
- Pengalaman seseorang minum-minuman beralkohol
- Situasi dimana orang minum-minuman beralkohol

b. Resiko intoksikasi (mabuk), menyebabkan cedera dan kematian.


Penurunan kesadaran seperti koma dapat terjadi pada keracunan alkohol
yang berat demikian juga henti nafas dan kematian.

c. Pengaruh jangka panjang seperti kerusakan jantung, tekanan darah


tinggi, stroke, kerusakan hati, kanker saluran pencernaan lainnya,
impotensi dan berkurangnya kesuburan, meningkatnya resiko terkena
kanker, kesulitan tidur, kerusakan otak, perubahan kepribadian dan
suasana perasaan, sulit dalam mengingat dan berkonsentrasi.

d. Sebagai tambahan terhadap masalah kesehatan, alkohol juga


berdampak terhadap hubungan sesama, finansial, pekerjaan, dan juga
menimbulkan masalah hukum .
Sering kita mendengar, membaca, bahkan menyaksikan baik melalui media
massa, cetak maupun elektronik, khususnya televisi di tayangkan sebuah
atraksi bulldozer yang sedang memusnahkan ribuan bahkan jutaan botol
minuman keras yang "di algojoi" oleh Polri bersama pihak terkait lainnya.
Sehingga menimbulkan berbagai tanggapan-tanggapan dari berbagai
kalangan khususnya dari kalangan Agama sangat bangga akan sikap tegar
Polri untuk memberantas peredaran minuman keras sampai keakar-
akarnya. Karena minuman keras dapat mengancam eksistensi bangsa kita,
yang dalam jangka pendek dapat menggoyahkan stabilitas keamanan dan
dalam jangka panjang dapat mengancam masa depan bangsa.
Di dalam Bhagavata Purana (I. 17. 38. - 39) terdapat keterangan mengenai
mata rantai kejahatan yang di mulai dari Perjudian, mabuk-mabukan,
pelacuran, perkelahian dan kehilangan rasa kasih sayang diantara sesama
mahluk hidup yang berakibat munculnya rasa benci dan iri hati. Jika
manusia sudah diselimuti oleh sifat benci dan iri hati maka ia akan hilang
rasa kegembiraan yang paling besar, dan tidak akan ada kegembiraan
maupun ketenangan dihati mereka yang memiliki rasa benci.
Pecandu miras melakukan tidakan kejahatan yg tidak terma'afkan
terhadap anak cucunya. Karena, ia menyebabkan anak2 mereka terlahir
dengan bentuk tubuh yg jelek & akhlak yg buruk, terutama sel2 saraf, tak
terkecuali sperma. Penyakit2 yg disebabkan miras sampai kepada
keturunan2nya lewat pembuahan sel telur, sehingga 'alaqah (bakal janin)
pun menjadi sakit.

e. Pengaruh Terhadap Ibu Hamil


Miras merupakan salah satu faktor utama terjadinya keguguran. Hal ini
dapat menyebabkan seorang ibu mengalami komplikasi2 berbahaya yg
bisa membuat meninggal dunia. Jika seorang bayi selamat dari kematian
saat ia masih barupa janin di dalam rahim, itu tidak berarti ia telah
terbebas dari bahaya-bahaya miras yg disebabkan kedua orang tuanya.
Sebaliknya, ia akan manuai busuk yg mereka tanam untuknya, serta
menderita karena tekanan gangguan berbahaya 7 penyakit mematikan yg
ingin mereka timpakan kepadanya. Anak ini akan menjadi orang
menderita, yang tidak mengerjakan dosa dan tidak minum racun.
f. Toleransi dan Ketergantungan
Pengguna alkohol yang terus menerus dapat mengalami toleransi dan
ketergantungan. Toleransi adalah peningkatan penggunaan alkohol dari
jumlah yang kecil menjadi lebih besar untuk mendapatkan pengaruh yang
sama. Sedangkan ketergantungan adalah keadaan dimana alkohol menjadi
bagian yang penting dalam kehidupannya, banyak waktu yang terbuang
karena memikirkan (cara mendapatkan, mengkonsumsi dan bagaimana
cara berhenti). Pengguna alkohol akan mengalami kesulitan cara
menghentikan atau mengendalikan jumlah alkohol yang dikonsumsi.

Hasil dan Kesimpulan Wawancara

Topik : minuman alkohol dikalangan pelajar


Pewawancara :
Narasumber :
Hari/tanggal :
Tempat/pukul : -

Narasumber adalah seorang laki-laki yang tidak mau disebutkan namanya,


sebut saja “H” umur 17 tahun, dia adalah seorang Pelajar disebuah SMA ,
Beliau diketahui pernah terlibat berbagai tindakan yang berhubungan
dengan Penyimpangan Sosial dan Kenakalan remaja.

Saya : “Sebagai orang yang dikenal pernah/atau masih


berhubungan dengan perilaku tersebut bolehkah saya wawancara ?”
H : “Oh, boleh-boleh tidak apa-apa, jika memang diperlukan..”

Saya : “Kapan anda pertama kali mencicipi Alkohol atau hal


semacam itu ?..”
H : “Pertama kali saya minum-minuman keras pada waktu saya
SMP kelas 3 dan beranjak ke SMA, pada waktu itu setelah lulus saya dan
teman-teman membeli

minuman keras, saya dan teman-teman minum di suatu tempat yaitu


*menyebutkan tempat* .”

Saya : “Apa motivasi anda melakukan hal itu ?” ( minum-minum


/red)
H : “Pertama coba-coba dan hal tersebut saya lakukan atas
dasar senang-senang saja, lagi pula itu dilakukan bersama teman-teman
jadi menyenangkan...”

Saya : “Jadi bukan karena depresi atau masalah kehidupan ?”


H : “Bukan, saya hanya ingin senang-senang saja... bukan karena
permasalahan..”

Saya : “Jika sudah minum apa yang anda rasakan ?”


H : “Ya Pusing, tapi sensasinya itu menjadi nikmat...”
Saya : “Klo minum suka sendiri atau bersama teman-teman ?”
H : “Seringnya sih bersama teman-teman, terus kita bisa pt-pt
( Patungan /red ), terus beli ke tempatnya... jadi lebih akrab dan bersama...

Saya : “Dari mana anda mendapat kan minuman seperti itu ?”


H : “kalau minuman seperti itu sebenarnya sudah banyak yang jual..”

Saya : “Klo minum,ngobat biasanya nya seminggu berapa kali ?..”


H : “Itu sih tergantung gimana mood saja, bisa sering bisa juga
jarang... tergantung gimana temen yang ngajak, atau tergantung kondisi
keuangan”

Saya : “Pernah kepergok tidak waktu sedang melakukan hal-hal itu ?”


H : “Kalo kepergok langsung sih belum pernah, tapi pernah ketauan
orang tua, pas waktu pulang saya bau alkohol sehingga orang tua saya
tahu saya sudah minum-minum...”

Saya : “Terus kapok tidak ?..”


H : “Tentu saja tidak hehe...”

Saya : “Pernah niat untuk berhenti ?..”


H : “Kalo niat sih pasti ada, lagi pula sayakan juga tidak mau selamanya
minum-minum terus,lagi pula itu juga Cuma mau nyoba-nyoba aja sih”

Saya : “Ada rasa sesal ?”


H : “Sesal pasti ada, tapi ya mau gimana lagi..”
Saya : “Pengaruh gak ke prestasi atau kuliah ?..”
H : “ga terlalu ya,kalo urusan kuliah ya kuliah “

Saya : “Oke, sekian dari saja wawancaranya, thanks..”


H : “Oke..sama sama”

Kesimpulan

Dari wawancara yang telah kita lakukan dapat di ambil kesimpulan bahwa
minuman keras seperti bir, anggur merah, dll sudah banyak yang jual
danmudah di temukan.
Jadi lebih pendekatan ke orang tua dan lingkungan sekitar yang
dapat mempengaruhi untuk melakukan hal-hal yang menyimpang.

Anda mungkin juga menyukai