Anda di halaman 1dari 3

Dampak Meminum Minuman Beralkohol

Pernahkah Anda khawatir dengan minuman keras yang menjadi masalah? Di zaman seperti ini,
banyak remaja yang mulai meminum minuman keras. Minuman keras memiliki kadar alkohol,
seperti wiski dengan kandungan alkohol 40%. Contoh lainnya yaitu rum, gin, dan vodka. Ini
berbanding terbalik dengan kandungan bir, kandungan alkohol pada bir hanya 4,5%, dan wine
sekitar 11%.

Banyak orang yang tidak menyadari efek meminum minuman alkohol sebenarnya melukai diri
sendiri. Alkohol dipercaya dapat meningkatkan suhu tubuh dan membuat orang yang meminum
alkohol merasa bahagia, namun kenyataannya memiliki efek buruk bagi kesehatan, seperti
memengaruhi lambung, hati, ginjal, dan otak. Minum-minum sebenarnya sangat merugikan diri
sendiri. Kebanyakan orang yang suka minum adalah anak muda. Mereka sama sekali tidak
menyadari bahaya fisik yang akan mereka hadapi. Misalnya, alkohol dapat meredakan refleks
muntah dan mencegah orang untuk muntah. Hal itu tidak baik karena dapat menahan muntahan
yang bisa saja mengandung racun. Alkohol juga menghilangkan rasa pengendalian diri serta
menghillangkan akal sehat seseorang.

Mereka selalu ingin tahu apa yang belum mereka coba. Usia remaja lah yang menyebabkan hal
tersebut. Sebagai orang tua yang memegang peranan penting dalam diri anak, mereka harus
mendidik anaknya agar tidak terjerumus dalam hal yang negatif. Hal mengerikan yang dapat
terjadi jika meminum minuman alkohol dan tidak segera diobati adalah terkena penyakit kanker
hati, Selain itu, kinerja otak pun dapat terganggu. Minuman yang beralkohol, terutama alkohol
yang kuat juga dapat menyebabkan kematian.

Saat ini banyak sekali tempat yang menyediakan minuman beralkohol. Contohnya seperti klub
malam yang sering menyediakan minuman keras. Tidak heran lagi jika banyak hal buruk yang
terjadi disana. Risiko minum dan merusak diri sendiri tidak mudah disembuhkan jika tidak
dicegah mulai dari sekarang. Efek buruk minuman beralkohol sulit untuk disembuhkan. Jika
ingin menjalani hidup sehat dan tenang, Anda harus berhenti meminum minuman beralkohol.

Adapun dalam buku “Pathology” terbitan Internal Publishing menyebutkan bahwa hasil dari
minum minuman beralkohol dapat menyebabkan nyeri epidemiologis. Diperkirakan total
kejadian sirosis hati di Amerika Serikat adalah 360 kasus per 100.000 penduduk, yang sebagian
besar diantaranya penyebabnya adalah penyakit hati. Ini karena kebanyakan dari mereka minum
alkohol atau terinfeksi virus kronis. Menurut laporan, prevalensi penyakit hati akibat alkoholik
steatohepatitis adalah 0,3% di Indonesia dan tidak ada prevalensi sirosis. Dari RS Dr. Sardjito
Yogyakarta, jumlah pasien yang berkisar 4,1% dari yang dirawat berada di bagian penyakit
dalam dengan kurun waktu 1 tahun (2004). Di Medan, dalam kurun waktu 4 tahun dijumpai
pasien sirosis hati sebanyak 819 (4%) pasien dari seluruh pasien di bagian penyakit dalam.
Minum terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan banyak penyakit. Dalam buku Elizabeth
disebutkan bahwa minuman beralkohol dapat menyebabkan sirosis hati; sirosis hati adalah suatu
kondisi fibrosis dan pembentukan jaringan perut dan disuntikkan ke dalam hati; alkohol adalah
racun yang paling sering menyebabkan kerusakan hati dan peradangan; penyakit selanjutnya
adalah hepatitis ; Hepatitis adalah hepatitis. Hal ini mungkin disebabkan oleh infeksi yang
disebabkan oleh alkohol, biasanya ditemukan pada kanker hati; gejala dan tanda dari setiap
hepatitis serupa, tetapi cara penularan dan hasil mungkin berbeda; orang dengan alkoholisme
sering mengalami gizi buruk yang dapat merusak hati dan mungkin Kegagalan membutuhkan
hati untuk ditransplantasikan atau menyebabkan kematian.

Pria memiliki lebih sedikit lemak dalam tubuh mereka dibandingkan dengan wanita. Oleh karena
itu, pria cenderung lebih tahan terhadap minuman keras daripada wanita meskipun jika keduanya
memiliki berat dan tinggi badan yang sama. Apabila wanita yang meminum minuman
beralkohol, bisa saja mengakibatkan gangguan nyeri. Jika wanita sedang datang bulan sebaiknya
jangan meminum minuman beralkohol. Terlebih jika sedang hamil sebaiknya jangan sekekali
minum-minuman keras karena dapat membahayakan janin yang dikandung. Salah satu dampak
fisik terburuk karena meminum terlalu banyak alkohol adalah hangover yang gejala-gejalanya
meliputi dehidrasi, mual, dan sakit kepala.

Di era modern ini, mungkin kebanyakan orang mengira pergi ke klub malam untuk minum
adalah hal yang wajar, namun mereka tidak mempertimbangkan untuk jangka panjang.
Kesehatan mereka akan terancam, sering sakit-sakitan, dan kondisi fisik yang tidak layak lagi.
Jika tidak ingin melukai diri sendiri, Anda tidak boleh menyentuh minuman beralkohol, tetapi
banyak minum air mineral untuk menjaga kesehatan Anda yang mahal harganya. Jika tidak
dicegah tepat waktu, minuman beralkohol akan membahayakan kesehatan Anda. Jika tidak ingin
kesehatan Anda terganggu dan ingin hidup untuk waktu yang lama, jangan sesekali meminum
minuman beralkohol.
Pustaka :

Corwin, Elizabeth. 2001. Patofisiologi. Jakarta: EGC. hlm. 573.

Dawson, DA dkk. 2010. “Gender Differences in the Relationship of Internalizing and


Externalizing Phychopathology to Alcohol Dependence : Likelihood, Expression and
Course” Dalam Drug Alcohol Depend. Vol. 112, no. 1-2. hlm. 9-17.

Kalafateli, M dkk. 2012. “Non- variceal Gastrointestinal Bleeding in Patients with Liver
Cirrhosis” dalam Springer Science+Business Media. No.57, hlm. 2743–2754.

Kusumbroto, Hernomo O. 2012. “Sirosis Hati”. Dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Hati. Jakarta :
CV Sagung Seto, 347-357.

Ratziu, Vlad. 2015. “Starting The Battle to Control Non-Alcoholic Steatohepatitis” dalam The
Lancet. Vol. 385, hlm. 922-924.

Anda mungkin juga menyukai