Anda di halaman 1dari 12

Bahaya Minuman Beralkohol Terhadap Kesehatan

18 Jun

Sumber : http://www.mirasimport.com

Hidayanti Meyliani/11321035

Apakah kamu pernah khawatir dengan minuman alkohol yang diminum menjadi sebuah
masalah? Di era seperti sekarang ini sudah banyak remaja yang mulai meminum minuman keras
seperti alkohol. Minuman Keras memiliki radar alakohon yang beragam dimulai dari alkohol
seperti whiskey yang mengandung 40 persen kadar alcohol. Adapun contoh minuman lainnya
seperti rum,gin,dan vodka. Berbanding terbalik dengan bir yang hanya memiliki kadar alcohol
sekitar 4,5 persen dan anggur 11 persen.

Banyak orang yang tidak mengerti dengan jelas dengan pengaruh dari alkohol yang
mereka minum sebenarnya membahayakan diri sendiri. Minuman keras dianggap sebagai
prningkat suhu tubuh serta memberikan perasaan senang kepada yang meminumnya.Namun
yang sebenarnya ada dampak buruk tehadap kesehatan seperti mempengaruhi lambung, hati,
ginjal, dan otak. Meminum minuman alkohol sebenarnya sangat membahayakan diri
sendiri.Kebanyakan yang suka mengkonsumsi minuman beralkohol adalah anak muda. Mereka
sama sekali tidak menyadari bahaya fisik yang akan dihadapi. Sebagai contoh, alkohol
enghilangkan reflex muntah yang mencegah seseorang mengeluarkan muntahan. Alkohol
menghilangkan rasa pengendalian diri serta menghillangkan akal sehat seseorang.

Usia remaja yang membuat mereka menjadi selalu ingin tau tentang apa yang belum
mereka coba.Sebagai orang tua yang berperan penting terhadap anaknya diharuskan untuk
mendidik anaknya agar tidak terjerumus kepada hal – hal negatif.Hal yang paling mengerikan
kalo tidak cepat diobati terutama sakit kanker hati selain itu otakpun bisa terganggu.Menurut
saya pribadi Minuman yang mengandung alkohol terutama minuman keras bisa berujung pada
kematian.
Sekarang ini banyak tempat yang menyediakan minum – minuman keras yang
beralkohol.Biasanya seperti club malam yang selalu menyediakan minuman seperti yang di
maksud diatas.Maka tidak mengherankan lagi jika banyak kejadian – kejadian buruk yang ada
disana.Meminum alkohol sama dengan merusak diri sendiri resikonya tidak lagi hal yang
gampang untuk disembuhkan.Jika tidak dicegah dari sekarang maka semakin banyak sakit yang
didapat.Dampak negatif dari minuman beralkohol sangatlah susah untuk disembuhkan.Jika ingin
hidup tenang di hari tua sebaiknya berhenti untuk meminum – minuman beralkohol.

Adapun dalam buku Ilmu Penyakit Dalam terbitan Internal publishing disebutkan bahwa
akibat meminum minuman beralkohol dapat menyebabkan sakit epidemiologi.Keseluruhan
insidensi sirosis di Amerika diperkirakan 360 per 100.000 penduduk penyebabnya sebagian
besar sakit yang diakibatkan oleh penyakit hati karena kebanyakan menkonsumsi alcohol
maupun penyakit infeksi virus kronik. Prevalensi penyakit hati akibat steatohepatitis alkoholik
dilaporkan 0,3% juga.Di Indonesia dan prevalensi sirosis hati belum ada, hanya laporan –
laporan dari beberapa pusat pendidikan saja.Dri RS Dr.Sardjito Yogyakarta jumlah pasien yang
berkisar 4,1% dari persen yang dirawat di Bagian Penyakit Dalam dalam kurun waktu 1 tahun
(2004).Di Medan dalam kurun waktu 4 tahun dijumpai pasien sirosis hati sebanyak 819 (4%)
pasien dari seluruh pasien di Bagian Penyakit Dalam.

Apabila wanita yang meminum minuman beralkohol bisa saja mengakibatkan gangguan
nyeri.Jika wanita sedang datang bulan sebaiknya jangan meminum minuman beralkohol.Terlebih
jika sedang hamil sebaiknya jangan sekekali minum-minuman keras karena dapat
membahayakan janin yang dikandung.Banyak penyakit yang disebabkan akibat kebanyakan
menkonsumsi minuman beralkohol. Dalam buku Elizabeth dicantumkan bahwa minuman
beralkohol akan menyebabkan sakit Sirosis.Sirosis adalah kondisi fibrosis dan pembentukan
jaringan perut yang di ifus di hati.Alkohol adalah toksin yang paling sering menyebabkan cedera
dan peradangan hati.Sakit yang selanjutnya adalah Hepatitis.Hepatitis adalah peradangan
hati.Penyakit ini dapat disebabkan oleh infeksi yang diakibat oleh alkohol dan sering dijumpai
pada kanker hati.Gejala dan tanda masing – masing hepatitis serupa namun cara penularan dan
hasilnya mungkin akan berbeda.Gizi buruk yang sering di jumpai pada pecandu alkohol
menyebabkan kerusakan pada hati.Dapat terjadi gagal hati yang membutuhkan transplantasi atau
menimbulkan kematian.
Karena memiliki lebih sedikit lemak dalam tubuh mereka dibandingkan dengan wanita, pria
cenderung lebih tahan terhadap minuman keras daripada wanita meskipun jika keduanya
memiliki berat tubuh dan tinggi yang sama.Salah satu dampak fisik terburuk karena meminum
terlalu banyak alkohol adalah hangover ( menggantung ) yang gejala – gejalanya melip[uti
dehidrasi , mual, dan sakit kepala.

Di era yang serba modern ini mungkin kebanyakan orang beranggapan bahwa pergi ke
club malam serta meminum-minuman beralkohol melupakan hal yang biasa.Namun,tidak
memikirkan esok kedepannya bagaimana.Kesehatan akan terancam, sering sakit – sakitan, dan
kondisi tubuh tidak lagi fit.Jika tidak ingin merusak diri sendiri maka sebaiknya tidak menyentuh
minuman beralkohol dan banyak meminum air mineral untuk sehat itu mahal.Minuman
beralkohol akan menggangu kesehatan jika tidak terkena sekarang maka akan datang di masa
tua.Jika tidak ingin kesehatan terganggu dan ingin menikmati hidup dimasa tua maka jangan
sekekali meminum-minuman beralkohol.
Anak Merokok, Siapa Yang Salah ?
18 Jun

Sumber Gambar : hasnanana.blogspot.com

MuhammadHafidz I / 11321020

Masih segar di ingatan, bocah bernama Sandi yang sempat menjadi perbincangan banyak
orang akibat kebiasaan yang tidak lazim di usianya yaitu merokok. Dalam video yang banyak
beredar di dunia maya, memperlihatkan jika cara merokok Sandi sudah seperti orang dewasa.
Ketika melihat video tersebut, muncul beberapa pertanyaan, bagaimana Sandi bisa mendapatkan
rokok ?, apakah orang tuanya membiarkannya ?

Sudah biasa kita melihat sekelompok anak muda baik itu anak sekolah ataupun yang
tidak berseragam sekolah, beberapa di antara mereka pasti merokok. Yang lebih parah, anak-
anak SD dan SMP sudah banyak yang menghisap tembakau ini.

Faktor yang menyebabkan hal ini mungkin hanya hal yang sepele. Mungkin saja berawal
dari orang tua yang sering menyuruh anaknya untuk membelikannya rokok, kemudian anak itu
bertanya-tanya mengapa orang tuanya itu suka sekali mengonsumsi rokok. Padahal seorang anak
biasanya senang meniru tingkah laku orangtua nya.

Menurut Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP dan
PL) Kemenkes RI, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama SpP(K) dikutip dari
http://www.depkes.go.id/, lebih dari sepertiga pelajar dilaporkan biasa merokok, dan ada 3 di
antara 10 pelajar menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun (The Global
Youth Tobacco Survey, 2006).

The Global Youth Tobacco Survey (2006) di Indonesia 64.2% anak-anak sekolah yang
disurvei melaporkan terpapar asap rokok selama mereka di rumah atau menjadi second hand
smoke (SHS). Lebih dari 43 juta anak Indonesia tinggal dengan perokok di rumah. Global Youth
Tobacco Survey (2006) melaporkan 89% anak-anak usia 13-15 tahun terpapar SHS di tempat-
tempat umum. Anak-anak yang terpapar SHS mengalami penurunan pertumbuhan paru, mudah
terinfeksi saluran pernafasan dan telinga, dan asma.
Melihat data di atas, terlihat jika keluarga mempunyai peran penting mengenai kebiasaan
seorang anak yang merokok. Dari kebiasaan di rumah tentunya akan menjadi kebiasaan di luar
rumah. Belum lagi pengawasan orang tua yang tidak bisa penuh selama 24 jam menambah
kemungkinan anak di bawah umur untuk merokok. Faktor lingkungan juga mempengaruhi hal
ini. Lingkungan sekolah dan bermain anak-anak juga harus diperhatikan. Tidak jarang seorang
guru merokok di depan siswa-siswanya ketika jam istirahat ataupun pulang sekolah. Hal ini juga
menjadi pemicu rasa keingintahuan anak untuk merokok.

Melihat hal itu, mungkin peraturan batas minimal usia perokok harus lebih diperhatikan.
Pembatasan berupa larangan mengonsumsi dan membeli rokok oleh anak di bawah usia 18 tahun
sudah sering kita lihat di iklan media massa. Namun yang terjadi di lapangan bertolak belakang
dengan iklan tersebut. Para pedagang rokok seolah-olah tidak mempedulikan peraturan tersebut.
Anak-anak dibuat mudah mendapatkan rokok. Mudahnya anak-anak memperoleh rokok,
tentunya akan memberi pengaruh terhadap lingkungan kepada anak yang tidak merokok.

Dalam hal ini pemerintah memang memegang peran besar. Jika pemerintah lebih tegas
dalam peraturan bukan tidak mungkin angka perokok di Indonesia akan jauh menurun. Namun
untuk mencapai hal itu pemerintah akan menemui batu yang besar, antara lain, para produsen
rokok akan melakukan protes besar, karena mengingat keuntungan mereka akan berkurang
secara drastis, dengan berkurangnya keuntungan mereka maka nasib buruh rokok menjadi tanda
tanya, bagaimana nasib para petani tembakau.

Kebanyakan perokok sebenarnya menyadari bahaya rokok tapi mungkin karena terlambat
menyadari sehingga mereka sudah terlanjur tercandu oleh itu, dan tidak ada niat yang kuat
berhenti. Terlambat sadarnya karena mungkin awal ia mulai mengonsumsi rokok itu waktu kecil
dan ia belum tahu apa-apa tentang bahaya rokok, dan ketika ia tahu sudah terlambat dan dalam
benaknya sudah tertanam sulit untuknya lepas dari rokok.

Tapi keinginan berbagai pihak untuk mengurangi jumlah perokok tidak akan terwujud
tanpa kerjasama dari berbagai pihak. Entah itu itu dari orang tua, para distributor rokok dalam
arti para penjual rokok, dan pemerintah. Karena apa bila tidak ada kerja sama dari pihak-pihak
itu mustahil akan tercapai semua itu.
Kumpulan Judul Skripsi Biologi Murni Bagian 1

1. Seleksi Jamur Tanah yang berpotensi sebagai pengendali hayati terhadap Rhizoctonia solani
Kuhn. penyebab busuk akar tanaman cabai (Capsicum frutescent L.)
2. Hubungan kekerabatan fenetik plasma nutfah tomat (Solanum lycopersicum L.) di Daerah
Istimewa Yogyakarta berdasarkan karakter morfologi
3. Analisis golongan senyawa dan bioaktivitas fraksi ekstrak kloroform Ulva lactuca L. dan Ulva
fasciata Del.
4. Pengaruh serat Tempe Gembus terhadap kadar kolesterol total dan HDL serum darah tikus putih
(Rattus norvegicus L.)
5. Pengaruh infusa buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl.) masak segar dan
kering terhadap kadar kolesterol, Trigliserida dan struktur mikroanatomi ren Tikus Putih (Rattus
norvegicus L.
6. Pengaruh kadmium terhadap struktur mikroanatomi Prostomium, Intestinum dan anus Cacing
Tanah (Lumbricus rubellus Hoff.)
7. Struktur mikroskopis hepar dan kadar hemoglobin Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) jantan yang
diberi alkohol dan infusa daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm. f.)Ness.)
8. Hubungan kekerabatan fenetik tiga varietas jahe (Zingiber officinale Rosc.) yang tumbuh pada
tanah pasir geluhan, geluh pasiran, dan lempung berdasarkan sifat morfologi serta minyak atsiri
9. Pegaruh Pb(NO3)2 yang diberikan melalui akar dan daun terhadap biomassa dan kandungan
klorofil daun tanaman Bayam Cabut (Amaranthus tricolor L.)
10. Pengaruh minyak atsiri daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli resisten kloramfenikol
11. Kadar Bilirubin Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) jantan yang diperlakukan dengan alkohol dan
infusa daun Sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.) Ness.)
12. Pengaruh air rebusan tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth.) terhadap kadar
serum Glutamat Piruvat Transaminase (SGPT) Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) hiperurikemia
13. Komposisi dan kadar asam lemak Diatome Navicula sp., Nitszchia sp. ,dan Skeletonema
costatum
14. Kualitas Gelatin tulang Ikan Hiu (Carcharhinus sp.) dengan pelarut asam dan basa
15. Pengaruh senyawa bioaktif bakteri heterotrof pada jaringan spons Tetilla sp. terhadap Candida
albicans dan Aspergillus fumigatus
16. Distribusi dan kemelimpahan sel minyak serta profil kromatogram minyak atsiri Rimpang Bengle
(Zingiber cassumunar, Roxb) yang tumbuh di empat jenis tanah
17. Pengaruh air rebusan tumbuhan Suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) terhadap kadar asam
urat serum darah Tikus Putih (Rattus norvegicus L.) hiperurikemia
18. Identifikasi golongan senyawa bioaktif dari bakteri heterotrof pada spons Tetilla sp. dan daya
antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus
19. Keanekaragaman jenis kelelawar (Chiroptera) penghuni goa dan karakteristik roosting areanya
di Stasiun Pusat Penelitian dan Pelatihan Konserwasi, Way Canguk, Taman Nasional Bukit
Barisan Selatan
20. Anatomi akar, batang dan daun serta kadar Capsaicin Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) yang
ditumbuhkan pada media pasir, dan arang sekam dan tanah dengan variasi pupuk NPK.
21. Anatomi akar, batang dan daun serta kadar Capsaicin Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
ditumbuhkan pada media sabut kelapa, dan serbuk gergaji dan tanah dengan variasi pupuk NPK.
22. Daya antibakteri ekstrak Axinella sp. terhadap Escherichia coli
23. Distribusi dan kemelimpahan fitoplankton di Selat Makasar
24. Analisis kualitatif dan kuantitatif minyak atsiri kemangi (Ocimum basilicum L.) pada berbagai
ketinggian tempat
25. Pengaruh infusa daun sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)Ness) terhadap kadar serum
glutamat piruvat
26. transaminase (SGPT) tikus putih (Rattus norvegicus L.) yang diberi alkohol
27. Fosil anggota kelas Reptilia di Indonesia : karakteristik dan filogeni
28. Pengaruh ekstrak ethanol biji jinten hitam (Nigella sativa L.:Ranunculaceae) terhadap kadar HDL
(High Density Lipoprotein) dan LDL (Low Density Lipoprotein) serum darah tikus putih (Rattus
Norvegicus
29. Hubungan kekerabatan secara fenetik antara Ocimum basilicum L. forma citratum Back. yang
tumbuh di berbagai tingkatan ketinggian berdasar pada karakter morfologi dan minyak atsiri
30. Karakterisasi kromosom bawang putih kultivar Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning (Allium sativum
L. cv Lumbu Hijau dan Lumbu Kuning
31. Karakterisasi kromosom bawang putih kultivar Tawangmangu Baru dan Bawang Jawa (Allium
sativum L. cv. Tawangmangu Baru dan Bawang Jawa)
32. Senyawa antibakteri ekstrak kloroform dan metanol dari spons asal Pantai Selatan Daerah
Istimewa Yogyakarta
33. Diversitas dan densitas komunitas bakteri heterotrofik pada air Gua Bribin sebagai indikator
sekunder kualitas air minum Karakterisasi kromosom bawang putih lanang (Allium sativum L.)
34. Viabilitas dan sifat fisiologis isolat Lactobacillus sp. Mar 8 sebagai agensia penurun kolesterol
setelah dienkapsulasi dengan menmggunakan spray dryer
35. Kualitas Jamu Kunyit asam berdasarkan kandungan dan sifat coliform, Staphylococcus aureus,
Salmonela serta total bakteri di pasaran Kodya Yogyakarta
36. Pengaruh ekstrak daun ki rinyuh (Eupatorium inufolium H.B.K) terhadap pertumbuhan kacang
tanah (Arachis hypogeae L.) rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan bayan duri (Amaranthus
spinosus L.)
37. Pengaruh ekstrak ethanol biji mindi (Melia azedarach L.) peroral terhadap struktur
mikroanatomi lien mencit (Mus musculus L.) jantan yang diinfeksi Plasmodium berghei
38. Kualitas jamu beras kencur berdasarkan bakteri total, Coliform, Salmonela, dan Staphylococcus
aureus di warung-warung sekitar kota Yogyakarta
39. Prevalensi dan tingkat infeksi Nematoda Parasit usus pada penduduk di sekitar sungai
Gajahwong Catur Tunggal Sleman Yogyakarta
40. Pengaruh penambahan sistein pada getah pepaya (Carica papaya L.) dengan variasi suhu dan
lama penyimpanan terhadap aktivitas proteolitik papain
41. Patogenesitas Spodoptera litura Nucleopolyhedrovirus (Splt-NPV) isolat Magelang, Jember, dan
Kalimantan terhadap ulat grayak, Spodoptera litura (Fab.), hama pada tanaman tembakau
42. Uji efikasi Spodoptera litura Multiple Nucleopolyhedrovirus (Splt-MNPV) untuk pengendalian
ulat grayak Spodoptera litura (Fab.)(Lepidoptera: Noctuidae) hama pada tanaman tembakau
(Nicotiana tabaccum L
43. Kualitas jamu kunyit asam tradisional berdasarkan kandungan bakteri Coliform, Salmonella dan
Staphylococcus aureus di Wilayah Kotamadya Yogyakarta
44. Habitat bersarang serak jawa (Tyto alba javania, Gmelin 1788) di Yogyakarta
45. Skrining bakteri heterotrof penghasil antibakteri simbion dari Tetilla sp.
46. Skrining khamir penghasil senyawa bioaktif antibakteri yang hidup pada spons Tetilla sp.
47. Potensi cemaran bakteri Coliform, Staphylococcus aureus dan Salmonella pada jamu beras
kencur di Yogyakarta
48. Hubungan kekerabatan fenetik plasma nutfah cabai rawit (Capsicum frutescens L.) di Bantul dan
Sleman Yogyakarta berdasarkan karakter morfologi
49. Bakteri epibiotik penghasil senyawa antibakteri pada spons Tetilla sp.
50. Komunitas Bivalvia di zona intertidal pantai Modung, Bangkalan pada iklim yang berbeda
51. Hubungan kekerabatan fenetik kultivar cabai merah (Capsicum annum L.) di Sleman dan Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan sifat morfologi
52. Pemanfaatan abu batubara landfill sebagai media tanam semai Leucaena dan Sesbania glauca
dan Sesbenia grandiflora dengan aplikasi bahan organik olahan di PT. Newmont Nusa Tenggara
53. Daya antihelmintik ekstrak ethanol biji mindi (Melia azedarach L.) terhadap cacing hati Fasciola
gigantica Cobbold secara in vitro
54. Pengaruh penambahan tepung remis (Corbicula javanica Mousson) pada pelet terhadap
pertumbuhan dan komposisi asam lemak juvenil udang galah (Macrobrachium rosenbergii de
Man)
55. Nematoda (Secernentea: Trichostrongylidae) pada tinja sapi potong di Peternakan Rejodani,
Sleman, Yogyakarta
56. Pengaruh ekstrak ethanol biji jinten hitam (Nigella sativa L.) terhadap kadar glukosa darah tikus
putih (Rattus norvegicus L.) hiperglikemia
57. Jenis-jenis kelelawar buah di hutan dan pekarangan wilayah Desa Hargowilis Kecamatan Kokap,
Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta
58. Pengaruh air limbah tempe terhadap struktur anatomi dan kandungan B-Carotene kangkung
(Ipomea reptans Poir) dalam kultur hidroponik
59. Prevalensi dan tingkat infksi soil transmitted helminthi pada anak-anak di SDN Krapyak,
Panjangrejo, Bantul, Yogyakarta
60. Efikasi air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai antihelmintik terhadap cacing
gelang Ascaridia galli Schrank secara in vitro
61. Efikasi perasan bawang putih (Allium sativum L.) terhadap mortalitas cacing tambang anjing
(Ancylustoma caninum) secara in vitro
62. Jamur penyebab kurap dan penghambatan pertumbuhannya dengan ekstrak ketapang cina
(Cassia alata L.) dan rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Swartz)
63. Anatomi dan Kandungan nikotin pada daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Bligon,
Grompol Jinten, dan Vorstenlanden
64. Patogenesitas Fusan Bacillus Thuringiensis var kurstaki dan Bt. var israelensis F13 terhadap Larva
Plutella xylostella L. dan Larva Spodoptera litura F
65. Keragaman dan pemanfaatan tradisional nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) oleh
masyarakat Turgo di Lereng Selatan Gunung Merapi
66. Endoparasit (Nematoda dan Protozoa) pada feses Orangutan di Pusat Reintroduksi Orangutan
Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah
67. Degradasi metil merkuri oleh isolat bakteri dari sedimen sungai Sangon, Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta
68. Anatomi dan kandungan nikotin daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Mloko,
Magetan, TBN, dan Krincing
69. Cacing tanah (Lumbricus rubellus Hoff) dalam pengelolaan sampah organik Kebun Biologi
Fakultas Biologi UGM
Keanekaragaman dan hubungan kekerabatan fenetik antar spesies anggota familia verbenaceae
berdasarkan karakter morfologi di lereng Selatan Gunung Merapi Yogyakarta
70. Spesies dan distribusi lokal Ficus (Moraceae) di lereng Selatan Gunung Merapi, Yogyakarta
71. Pengaruh air limbah tempe terhadap struktur anatomi dan kandungan B-Carotene kangkung
(Ipomea reptans Poir) dalam kultur hidroponik
72. Prevalensi dan tingkat infksi soil transmitted helminthi pada anak-anak di SDN Krapyak,
Panjangrejo, Bantul, Yogyakarta
73. Efikasi air perasan buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai antihelmintik terhadap cacing
gelang Ascaridia galli Schrank secara in vitro
74. Efikasi perasan bawang putih (Allium sativum L.) terhadap mortalitas cacing tambang anjing
(Ancylustoma caninum) secara in vitro
75. Jamur penyebab kurap dan penghambatan pertumbuhannya dengan ekstrak ketapang cina
(Cassia alata L.) dan rimpang lengkuas (Alpinia galanga (L.) Swartz)
76. Anatomi dan Kandungan nikotin pada daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Bligon,
Grompol Jinten, dan Vorstenlanden
77. Patogenesitas Fusan Bacillus Thuringiensis var kurstaki dan Bt. var israelensis F13 terhadap Larva
Plutella xylostella L. dan Larva Spodoptera litura F
78. Keragaman dan pemanfaatan tradisional nangka (Artocarpus heterophyllus Lamk.) oleh
masyarakat Turgo di Lereng Selatan Gunung Merapi
79. Endoparasit (Nematoda dan Protozoa) pada feses Orangutan di Pusat Reintroduksi Orangutan
Nyaru Menteng, Kalimantan Tengah
80. Degradasi metil merkuri oleh isolat bakteri dari sedimen sungai Sangon, Kulon Progo, Daerah
Istimewa Yogyakarta
81. Anatomi dan kandungan nikotin daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) varietas Mloko,
Magetan, TBN, dan Krincing
82. Cacing tanah (Lumbricus rubellus Hoff) dalam pengelolaan sampah organik Kebun Biologi
Fakultas Biologi UGM
83. Keanekaragaman dan hubungan kekerabatan fenetik antar spesies anggota familia verbenaceae
berdasarkan karakter morfologi di lereng Selatan Gunung Merapi Yogyakarta
84. Spesies dan distribusi lokal Ficus (Moraceae) di lereng Selatan Gunung Merapi, Yogyakarta

1. Karakterisasi Kromosom Kacang Merah Kultivar Garut (phaseolus Vulgaris L.cv.garut)


2. Pengaruh Pengkayaan Taurine Dalam Suplemen Nutrien Rotifera (brachionus Plicatilis)
Terhadap Pertumbuhan Dan Sintasan Larva Kerapu Macan (epinophelus Fuscoguttatus
Forsskall)
3. Pengaruh Ekstrak-etanol Daun Mindi Melia Azedarach L. Terhadap Daya Tetas Telur,
Perkembangan Dan Mortalitas Larva Aedes Albopictus
4. Pengaruh Trichoderma Viride Nrrl 3653 Dan Fungisida Benlate Terhadap Fusarium
Moniliforme Frr 4102
5. Pengaruh Cahaya Matahari Pagi, Siang, Dan Sore Terhadap Pertumbuhan Sawi Hijau
(brassica Juncea L.)
Program Studi: Biologi
6. Peranan Bacillus Sp. Dan Aspergillus Sp. Sebagai Inokulum Dalam Pemisahan Minyak
Kelapa
7. Pengaruh Metopren Terhadap Daya Tetas Telur Dan Perkembangan Larva Aedes
Aegypti Dan Aedes Albopictus.
8. Pengaruh Ekstrak Etanol Patikan Kebo (euphorbia Hirta L.) Terhadap Pertumbuhan
Staphylococcus Aureus Atcc 25923 Dan Shigella Dysentriae.
9. Pakan Alami Bagi Kelelawar Buah Cynopterus Horsfieldi (gray, 1843) Di Kecamatan
Kokap, Kulon Progo, Jogjakarta
10. Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Pacing (costus Speciosus J.sm.) Terhadap Kadar
Glukosa Darah Tikus Putih (rattus Norvegicus L.) Hiperglikemia
11. Pengaruh Ekstrak Etanol Biji Mindi (melia Azedarach L.) Terhadap Daya Tetas Telur,
Perkembangan Dan Mortalitas Larva Aedes Albopictus
12. Struktur Dan Komposisi Vegetasi Bawah Pada Area Bekas Perkebunan Pisang Cavendish
Di Pulau Nusakambangan Cilacap, Jawa Tengah
13. Pengaruh Dekstrak Sargassum Sp. Per Oral Terhadap Struktur Mikroanatomi Duodenum
Tikus Putih (rattus Norvegicus L.) Yang Diakumulasi Pb-asetat
14. Biodegradasi Minyak Solar Sebagai Polutan Lingkungan Oleh Bakteri Tanah
15. Karekterisasi Isolat Bakteri Pendegradasi Minyak Solar Dari Endapan (sludge) Minyak
Solar
16. Perkembangan Perilaku Harian Elang Bondol Haliastur Indus (boddaert, 1783) Pada
Masa Sebelum Dilepasliarkan Di Pusat Penyelamatan Satwa Jogjakarta
17. Kemelimpahan Larva Chironomus Sp. Di Sungai Code Dan Gajahwong Yogyakarta
18. Pengaruh Profenos, Chlorpyriphos Dan Metidation Terhadap Perkecambahan Biji Cabai
(capsicum Frutescens L.) Dan Biji Tomat (lycopersicum Esculentum L.)
19. Pengaruh Darah Dan Empedu Ular Kobra (naja Naja Sputatrix W.) Terhadap Kadar
Kolesterol Tikus Putih (rattus Norvegicus L.) Jantan Hiperglikemia
20. Pengaruh Empedu Dan Darah Ular Kobra (naja Naja Sputatrix W.) Terhadap Kadar
Glukosa Darah Tikus Putih (rattus Norvegicus L.) Jantan Hiperglikemia
21. Pengaruh Masukan Air Buangan P3tm-batan, Yogyakarta Terhadap Kemelimpahan
Fitoplankton Dan Zooplanton Pada Selokan Irigasi Umum Disekitarnya
22. Degradasi Minyak Solar Oleh Bakteri Tanah Penghasil Biosurfaktan
23. Perilaku Elang Laut Perut Putih (haliaeetus Leucogaster, J.m.gmelin,1788) Di Pusat
Penyelamat Satwa Jojakarta (ppsj)
24. Pengaruh pemberian ppk dsr saprodap/ppk dsr ppk kandang dgn ppk lanjutan NPK(16-
16-16)/kombinasi ZA-KCL thdp pertumb.jml bulbus & kadar minyak atsiri bawang
merah (Allium cepa)cv.Titon Bantul
25. Profil hutan pasca kebakaran di lereng selatan Gunung Merapi, Yogyakarta
26. Pengaruh pupuuk ZA terhadap pertumbuhan tanaman Sambiloto (Andrographis
paniculata (Burm.f.)Nees) pada tanah latosol hitam, latosol merah dan tanah regosol dari
Kabupaten Kulon Progo, DIY
27. Hubungan kekrabatan Phalaenopsis hibrida thdp P.amboinensis J.J.Smith, P.violacea
Witte, & P. amabilis (L.) berdasarkan pendekatan sifat morfologi
28. Hubungan kekrabatan bambu belo terhadap marga Bambusa, Gigantochloa dan
Dendrocalamus berdasarkan sifat morfologi organ vegetatif
29. Kadar kolesterol dan trigliserida darah tikus putih (Rattus novergicus L.) hiperglikemia
dengan perlakuan darah ular kobra (Naja naja spultatrix W.)
30. Penurunan toksisitas limbah cair penyamakan kulit menggunakan zeolit dengan
bioindikator Cyprinus carpio L.
31. Karakter bakteri air yang toleran terhadap minyak solar pada medium cair yang
mengandung minyak solar
32. Pengaruh pemberian infusa daun tempuh wiyung (Emilia sonchifolia DC.) secara oral
terhadap kadar asam urat serum darah ayam crossing jantan hiperurikemia
33. Senyawa bioaktif ekstrak kloroform dan ekstrak metanol spons Pseudoaxinella sp. dan
Tetilla sp. serta pengaruhnya terhadap Vibrio harveyi
34. Penghambatan aktivitas urease dan nitrifikasi dalam tanah oleh DMA-6 (N,N-dimethyl
ammonium-za-Dichlorophenyl acetate)
35. Karakterisasi kromosom cabai merah besar kultivar Arimbi-513 (Capsicum annum L. cv.
Arimbi-513
36. Kadar asam urat darah tikus putih (Rattus novergicus L.) hiperlipidemia yang
diperlakukan dengan jus buah pisang kepok (Musa paradisiaca L.cv.Kepok Kuning)
37. Pengaruh sitokinin dan auksin pada periode panjang dalam kultur ujung batang tanaman
anggrek bulan Phalaenopsis amabilis (L.) BI. secara in vitro
38. Mikropropagasi temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb) menggunakan mata tunas dan
daun dengan kombinasi NAA (Naphtalene acetic acid) dan kinetin
39. Cacing endoparasit pada ikan kerapu (Epinephelus diacanthus) di perairan Makasar dan
Surabaya
40. Pengaruh kombinasi NAA (Naphtalene acetic acid) dan BAP (6-Benzylaminopurine)
pada mikropropagasi tanaman temu hitam (Curcuma aeruginosa Roxb)
41. Pendekatan genetika molekuler pertumbuhan tanaman anggrek intergenerik Dendrobium
fimbriatum Hooker X Phalaenopsis amabilis (L.) BI.
42. Kerentanan larva nyamuk Aedes aegypti L.dari kecamatan Kraton kota Yogyakarta
terhadap temefos
43. Hubungan kekrabatan 3 jenis anggrek alam Indonesia Phal.amabilis
(L)BI.Phal.amboinensis J.J.Sm. & Phal.violacea T et B. dengan pendekatan morfologis
dan molekuler
44. Pemanfaatan abu terbang PLTU port site milik PT.Newmont NT sbg media tanam semai
Leucaena glauca & Sesbenia grandiflora dengan penambahan kompos pupuk kandang
45. Ektoparasit dan Endoparasit pada ikan Duri (Cephalocassis Melanochir) dan ikan
Belukang (Arius Sagor) yg dikonsumsi oleh penduduk Desa Kuala Enok Indragiri Hilir
Riau
46. Efek profenos, klorpirifos dan metidation terhadap perkecambahan biji & pertumbuhan
kecambah Amaranthus spinosus L.,Celosia argentea L. dan Mimosa pudica L.
47. Pengaruh Ekstrak etanol biji mindi (Melia azedarach L.) peroral terhadap struktur
mikroanatomi ren mencit (Mus musculus L.) yang terinfeksi Plasmodium bergheii
48. Kerentanan larva Aedes aegypti L. dari Kecamatan Gondokusuman Kota Yogyakarta
terhadap temefos
49. Laju penyerapan dan eliminasi krom (VI) pada lien ikan nila (Tilapia nilotica L.) yang
terdedah kalium dikromat (K2Cr2O7)
50. Laju penyerapan dan eliminasi krom (VI) pada hepar ikan nila (Tilapia nilotica L.) yang
terdedah kalium dikromat (K2Cr2O7)
51. Pengaruh infusa tanaman sambiloto (Andrographis paniculata (Burm.f.)Nees.) thdp kadar
glukosa darah & SGPT tikus putih (Rattus norvegicus L.) betina hiperglikemia
52. Struktur dan perkembangan Gametofit betina tanaman tomat (Lycopersicon esculentum
Mill.) akibat pengaruh limbah cair pabrik batik, Yogyakarta
53. Struktur dan perkembangan buah tomat (Lycopersicon esculentum Mill.) akibat pengaruh
limbah cair pabrik batik, Yogyakarta
54. Laju penyerapan dan eliminasi krom (VI) dalam insang ikan nila Tilapia nilotica L.
55. Pengaruh pemaparan anti nyamuk elektrik MAT terhadap profil tikus putih (Rattus
norvegicus L.)
56. Kajian hubungan kekrabatan fenetik jenis-jenis Solanum budidaya di Yogyakarta
berdasarkan sifat morfologi dan senyawa alkaloid daun
57. Pengaruh pemberian dekstrak Sargassum sp. per oral terhadap struktur mikroanatomi
ovarium tikus (Rattus norvegicus L.) yang terdedah timbal (Pb)
58. Keanekaragamanjenis burung di Pulau Nusakambangan bagian barat, Cilacap, Jawa
Tengah
59. Pengaruh asap racun nyamuk bahan aktif Transflutrin dan D-Alletrin terhadap jumlah
eritrosit, kadar hemoglobin, dan struktur mikroanatomi jantung mencit (Mus musculus
L.)
60. Populasi kera ekor panjang (Macaca fascicularis Raffles, 1821) di hutan hujan tropis
dataran rendah Pulau Nusakambangan Kab. Cilacap Jawa Tengah
61. Populasi lutung budeng (Trachypithecus auratus Geoffroy Saint Hillaire, 1812) di hutan
hujan tropis dataran rendah Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah
62. Potensi bakteri gram negatif dalam perombakan minyak solar pencemar air sumur
63. Bioaktivitas fraksi ekstrak metanol tanaman tetabar (Costus speciosus (Koen) J.E.Smith.)
asal Kalimantan terhadap larva Artemia salina Leach
64. Nematoda parasit pada akar dan tanah sekitar tanaman kacang tanah (Arachis hypogaea
L.) di Desa Plaosan-Magetan, Jawa Timur
65. Peran cacing tanah Lumbricus rubellus Hoff sebagai agen bioremediator tanah tercemar
logam berat Cd.
66. Peran bakteri fakultatif anaerob dalam degredasi minyak solar pencemar air sumur
67. Pengurangan konsentrasi uranil nitrat oleh bakteri resisten uranium
68. Bakteri pengikat stronsium pada limbah radioaktif cair aktivitas rendah
69. Bioaktivitas dan golongan senyawa dalam fraksi ekstrak kloroform Sampuk Puar
(Goniothalamus macrophyllus (Blume) Hook.f & Thomson) asal Kalimantan
70. Distribusi dan kemelimpahan zooplankton di ekosistem hutan bakau Segara Anakan
Cilacap
71. Pengaruh immunostimulan terhadap enzim Prophenoloxidase, dan perkembangan larva
udang galah (Macrobrachium rosenbergii de Man)
72. Sebaran serangga koksineal Dactylopius coccus Costa (Dactylopiidae, Homoptera) dan
daya rusaknya pada Kaktus Sendok Nasi Opuntia engelmannii di Loh Buaya, Pulau
Rinca, Nusa Tenggara Timur
73. Pengaruh penambahan Azolla spp pada pakan terhadap pertumbuhan ikan nila
(Oreochromis niloticus Trewavas) di media air laut
74. Pengaruh ekstrak atanol biji mindi (Melia azedarach L.) per oral terhadap struktur
mikroanatomi hepar mencit (Mus musculus L.) jantan yang terinfeksi Plasmodium
bergheii
75. Pengaruh infusa daun sambung nyawa (Gynura procumbens (Lour) Merr.) terhadap kadar
glukosa darah dan struktur mikroanatomi pankreas tikus putih (Rattus norvegicus L.)
jantan hiperglikemia
76. Pengaruh infusa buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff).Boerl.) masak segar
dan kering terhadap kadar kolesterol total,kadar trigliserida dan struktur makroanatomi
hepar tikus (Rattus norvegic
77. Keanekaragaman dan distribusi spasial ikan anggota familia Chaetodontidae di perairan
teluk Lempuyang, Taman Nasional Baluran, Jawa Timur
78. Pengaruh kitosan udang putih tehadap kadar Low Density Lipoprotein (LDL) dan High
Density Lipoprotein (HDL) serum darah tikus putih (Rattus norvegicus L.)
hiperlipidemia
79. Desain sistem kontrol ruang pertumbuhan ulat sutera (Bombyx mori L.) untuk
meningkatkan kualitas produksi sutera alam : pengukuran pertumbuhan larva dan kualitas
kokon
80. Struktur hepar dan timbunan glikogen dalam hepatosit tikus putih ( Rattus norvegicus L.)
jantan hiperglikemia setelah pemberian darah ular kobra (Naja naja sputatrix W.)
81. Pengaruh herbisida oxyfluorfen terhadap pertumbuhan tanaman kacang tanah (Arachis
hypogaea. L.)
82. Kajian efektivitas alumunium sulfat dan klorin dalam meningkatkan kualitas air produksi
pada sistem pengolahan air bersih
83. Kinetika pertumbuhan dan respon isolat bakteri filamen terhadap koagulan fero sulfat
84. Bakteri lipolitik perombak minyak solar pencemar air sumur
85. Karakterisasi kromosom bawang putih kultivar Sangga (Alliium sativum L.cv. Sangga)
86. Habitat bersarang dan aktivitas harian biawak komodo (Varanus komodoensis Ouwens,
1912) di Loh Liang, Pulau Komodo
87. Keragaman spesies Araceae di Lereng Selatan Gunung Merapi dan hubungan
kekerabatan fenetiknya
88. Habitat bersarang Penyu Lekang (Lepidochelys olivaceae, Eschscholtz 1829) di Pantai
Ngagelan Taman Nasional Alas Purwo, Banyuwangi, Jawa Timur
89. Pengaruh logam berat Cadmium (Cd) terhadap biomassa dan kemampuan reproduksi
Cacing Tanah (Lumbricus rubellus Hoff.)
90. Pengaruh ekstrak daun dan akar Alang-Alang (Imperata cylindrica (L)Beauv.) thdp
perkecambahan biji dan pertumbuhan kecambah Sawi (Brassica juncea (L.)
Zern.cv.caisim)dan bayam cabut (Amaranthus t. L.)
91. Studi ekologi vegetasi pada perladangan hutan tradisional (Pumonean) masyarakat
Mentawai di pulau Siberut, Sumatera Barat.
92. Peran bakteri lipolitik dalam degredasi minyak solar pencemar air sumur di Jlagran,
Jogjakarta
93. Hubungan kekerabatan Bambu Belo terhadap marga Bambusa, Dendrocalamus, dan
Gigantochloa berdasarkan sifat anatomi buluh bambu
94. Habitat bersarang Gelatik Jawa (Padda oryzivora (Linnaeus), 1758) di Gunung Kidul,
DIY.
95. Ekstrak Tettila sp. sebagai agensia antibakteri terhadap Vibrio harveyi
96. Kerentanan nyamuk Aedes aegypti L. dari Kecamatan Wirobrajan Yogyakarta terhadap
senyawa organofosfat temefos dan malathion
97. Populasi Gelatik Jawa (Padda oryzivara L.) dan faktor-faktor yang mempengaruhi
keberadaannya di kawasan Karst Gunung Kidul
98. Habitat bersarang Burung Gosong Kaki Merah (Megapodius reinwardt reinwardt
Dumont, 1823) dan keterkaitannya dengan Biawak Komodo (Varanus komodoensis
Ouwen, 1912) di Loh Liang, Pulau Komodo, Nusa Tenggara
99. Pengaruh pupuk kotoran kelinci, kompos cacing, atau NPK (15:15:15) terhadap
pertumbuhan selada (Lactuca sativa L.)
100. Seleksi Jamur Tanah yang berpotensi sebagai pengendali hayati terhadap
Rhizoctonia solani Kuhn. penyebab busuk akar tanaman cabai (Capsicum frutescent L.)

Anda mungkin juga menyukai