1.Ciri-cirinya:
Gejala kecanduan alkohol yang dialami oleh seseorang nyatanya akan dialami
secara bertahap. Pada tahap pertama, biasanya pecandu alkohol mulai memiliki
kebiasaan untuk mengonsumsi alkohol. Bahkan saat ia sedang melakukan kegiatan
yang cukup penting, misalnya berkendara. Pecandu alkohol juga akan menunjukkan
gejala awal dengan memikirkan pengonsumsian alkohol lebih sering.
Seiring berjalannya waktu, gejala akan semakin memburuk. Tahapan kedua dikenal
juga dengan gejala progresif. Dimana seseorang akan mengonsumsi alkohol secara
berlebihan dan menyebabkan masalah yang berulang.
Kondisi ini ditandai dengan mengonsumsi alkohol lebih banyak dari biasanya, tidak
pernah merasa terjadi masalah setelah penggunaan alkohol, dan mengonsumsi
alkohol setiap hari tanpa jeda. Tidak hanya itu, pengidap kecanduan alkohol juga
tidak segan untuk menghentikan segala kegiatan yang mereka lakukan agar
mendapatkan waktu untuk mengonsumsi alkohol.
Pecandu alkohol juga akan rentan memiliki masalah kualitas hidup. Mereka rentan
alami gangguan pada akademik, pekerjaan, maupun lingkungan sosial. Itulah
beberapa gejala pada perilaku yang perlu diperhatikan pada seseorang yang
mengalami kecanduan alkohol.
Selain gejala pada perilaku, kecanduan alkohol juga dapat menyebabkan gejala
pada kesehatan, seperti:
Mungkin masih ada tanda-tanda lainnya yang tidak tercatat di atas. Namun, bila
kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera bicarakan dengan
dokter. Pasalnya, tidak hanya merusak kesehatan, kecanduan untuk mengonsumsi
alkohol di setiap waktu juga seringkali menempatkan pecandu dalam situasi yang
berbahaya, misalnya mengemudi atau berenang dalam pengaruh alkohol.
Cara mengatasinya: Mengatasi kecanduan alkohol memang tidak mudah. Karena
itu, kamu yang mengalami kecanduan alkohol dianjurkan untuk meminta bantuan
tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater untuk mengatasi kecanduan yang
dialami.
2.Efek sampingnya:
1.Pemadaman memori Orang yang terlalu banyak minum alkohol berpotensi
mengalami pemadaman memori. Kondisi ini terjadi ketika Anda hanya dapat
mengingat "setengah" dari kegiatan di malam tersebut. Hal ini dikarenakan otak
Anda berhenti untuk membentuk ingatan baru setelah alkohol dalam darah Anda
mencapai tingkat tertentu. Oleh karena itu, semakin banyak dan cepat alkohol yang
Anda minum, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami pemadaman
memori. Baca juga: Ramai soal Thermo Gun Disebut Bahayakan Otak, Berikut
Penjelasan Ahli
4.Iritasi lapisan perut Alkohol juga dapat mengiritasi lapisan perut Anda,
menyebabkan muntah, diare, dan ketidakseimbangan elektrolit atau mineral yang
dibutuhkan tubuh kita untuk berfungsi dengan benar. Jika tubuh Anda mengalami
ketidakseimbangan elektrolit, maka Anda akan merasa lelah, mual, dan
menyebabkan kelemahan otot dan kram. Baca juga: Berbahayakah Tidur dengan
Kipas Angin Menyala Sepanjang Malam?
5.Menggangu tidur Alkohol disebut juga dapat mengganggu tidur. Alkohol dapat
membuat Anda merasa mengantuk pada awalnya tetapi itu mengganggu siklus
sirkadian, ritme tidur dan tidur REM (gerakan mata cepat), sehingga di malam hari
Anda mungkin bangun.
7.Mengalami perasaan cemas Alkohol memiliki banyak efek pada otak, termasuk
perasaan hangat dan rileks setelah beberapa minuman. Tetapi jika Anda pernah
merasa cemas luar biasa setelah mabuk di malam hari, Anda mungkin mengalami
"kecemasan".
4.Cara mengatasinya:
Jika Anda yang sedang berjuang untuk berhenti mengonsumsi
minuman beralkohol, ada beberapa cara mengatasi kecanduan
alkohol yang dapat Anda lakukan. Sebelum terjadi gangguan
kesehatan yang serius dan permanen akibat kecanduan alkohol,
Anda perlu segera menghentikan perilaku adiksi ini.
Batas konsumsi alkohol bagi orang dewasa adalah 1–2 gelas untuk pria
dan 1 gelas untuk wanita. Jika Anda merasa terlalu sering atau bahkan
sulit berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, hal ini bisa menjadi
tanda bahwa Anda mengalami kecanduan alkohol.
Selain itu, orang yang sudah kecanduan minuman beralkohol juga akan
terus mengonsumsi minuman tersebut tanpa mengenal situasi dan
kondisi, serta tidak memedulikan konsekuensinya.
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan tentu tidak baik untuk
kesehatan karena bisa merusak organ-organ tubuh, terutama hati.
Selain itu, pengaruh negatif kecanduan alkohol tak hanya dirasakan oleh
pengguna, tetapi juga orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga.
Hal ini terlihat dari banyaknya kasus kekerasan dalam rumah
tangga yang dilakukan oleh pecandu alkohol. Orang yang kecanduan
alkohol juga lebih berisiko mengalami kecelakaan saat berkendara. Hal
ini bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, orang yang kecanduan alkohol perlu segera
menghentikan kebiasaan ini dan mendapatkan pertolongan sebelum
kondisinya semakin parah dan menimbulkan dampak yang sangat
disesali.
Detoksifikasi
Detoksifikasi bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dan zat beracun dari
tubuh. Proses ini merupakan langkah penanganan pertama dan paling
penting untuk bisa lepas dari kecanduan alkohol.
Terapi detoksifikasi alkohol biasanya membutuhkan waktu sekitar 5–7
hari dan bisa dilakukan di rumah sakit ketergantungan obat (RSKO).
Dalam proses detoksifikasi, Anda akan merasakan gejala seperti
gemetar, kebingungan, halusinasi, dan kejang. Namun, hal ini dapat
dicegah dengan pemberian obat-obatan tertentu.
Obat-obatan
Ada beberapa obat medis yang dapat digunakan untuk mengatasi
kecanduan alkohol, antara lain:
Disulfiram, jenis obat yang dapat memberikan efek rasa sakit pada
tubuh saat mengonsumsi minuman beralkohol, sehingga
menurunkan keinginan untuk minum minuman tersebut
Acamprosate, obat yang berkerja dengan cara menyeimbangkan
kimia tertentu di otak, sehingga mampu menahan keinginan untuk
mengonsumsi minuman beralkohol
Naltrexone, untuk menghalangi munculnya efek senang atau
nyaman yang ditimbulkan oleh alkohol
udanmama.com
Akan berbeda kondisi janin dan perkembangannya pada ibu hamil yang
minum alkohon dengan yang tidak sama sekali menyentuhnya. Itu sudah
jelas, namun tahukah kamu apa perbedaannya?
Pada janin dari kandungan ibu hamil yang minum alkohol akan
memperlihatkan tanda-tanda bayi stres dan perkembangannya tidak cukup
baik. Dilansir dari laman cdc.gov inilah ciri-ciri janin dalam kandungan ibu
hamil yang minum alkohol dan ini dinyatakan dalam kondisi yang tidak
normal.
Kemudian ciri-ciri ini mungkin juga dapat dilihat secara nyata setelah bayi
dilahirkan. Bahkan jika awalnya terlihat normal, terus pantau
perkembangan anak saat 3-5 tahun.
Anak-anak dengan FASD mungkin memiliki karakteristik dan perilaku
berikut:
Fpi
c.diller
Tidak ada waktu yang aman bagi ibu hamil untuk bisa minum alkohol, baik
itu saat hamil muda atau saat menjalani hamil tua.
Minum alkohol pada tiga bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan
bayi memiliki fitur wajah yang tidak normal. Masalah pertumbuhan dan
sistem saraf pusat seperti berat badan lahir rendah, atau masalah perilaku.
Semua masalah itu dapat terjadi karena minum alkohol di saat hamil muda
atau kapan pun itu pada saat Mama menjalani kehamilan.
Otak bayi seharusnya bisa berkembang sepanjang kehamilan dan minum
alkohol saat hamil dapat dipengaruhi oleh paparan alkohol kapan saja.
Jika seorang perempuan biasa minum alkohol dan ia melanjutkan selama
kehamilan, tidak ada kata terlambat untuk berhenti. Semakin cepat
berhenti minum, semakin baik untuk bayinya dan dirinya sendiri.
2.Efek sampingnya:
3.Cara mengatasinya:
1.Tidak berkumpul dengan kawan-kawan atau orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.
2.Perbanyak bahagia / senang.
3.Selalu bercerita dengan suami / keluarga yang tidak mengkonsumsi alkohol.
4.Mengikuti konseling tentang bahaya minuman alkohol pada ibu hamil dan
janin.
Parahnya, jika hal ini dialami oleh remaja dan anak-anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan, maka minuman keras akan berdampak pada
kondisi tubuhnya.
1. Kerusakan otak
Minuman keras bisa berdampak pada kerusakan otak yang bisa ditandai dengan
perkembangan fisik yang terganggu.
2. Kecelakaan
Bukan rahasia lagi jika minuman keras bisa sebabkan mabuk, juga hilang
kesadaran.
Hal ini akan sangat membahayakan dan bisa berakibat pada kecelakaan.
Siapa bilang minuman keras tidak bisa sebabkan overdosis atau pun keracunan?
Beberapa pertandanya adalah seperti hilang kesadaran atau mulai muncul perilaku
aneh.
4. Gangguan pernapasan
Di mana hal ini ditandai dengan kulit yang dingin, wajah pucat dan mulai membiru.
Kerap mengonsumsi minuman ini saat usia muda bisa berakibat pada kesehatan
jangka panjang.
Yang akan dirasakan saat telah berusia seperti gangguan metabolisme dan depresi.
3.Cara mengatasinya
-Perbanyak bahagia.
-Hindari stres.
3.Cara mengatasinya:
1.Efek sampingnya:
"Banyak [perusahaan minuman alkohol global] berambisi menggunakan energi dan metode
pendinginan ramah lingkungan, mengurangi penggunaan air, dan bekerja sama dengan
pemasok bahan-bahan utama agar proses produksinya lebih efisien. Mereka juga akan lebih
beradaptasi dengan perubahan iklim," ungkap Tom. "Ini kabar baik. Alkohol yang kamu
minum bisa didaur ulang dan kamu tidak perlu melakukan apa-apa."Tapi, enggak ada
salahnya lho kalau kamu pengin mendaur ulang apa yang bisa didaur ulang"."Botol kaca
yang dapat dikembalikan adalah pilihan tepat. Sayangnya, hal ini belum bisa dilakukan
sekarang. Meskipun begitu, kalau kita konsisten pakai teknik penanaman yang lebih ramah
lingkungan, pakai energi bersih untuk proses pembuatan dan pengangkutan, meningkatkan
kegiatan daur ulang dan memakai kembali kemasan, serta menggunakan pendingin yang
potensi pencemarannya rendah, maka kita bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan
dari alkohol," tutup Tom.
PESAN
Dampak mengkonsumsi minuman keras arak pada
remaja.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kesehatan fisik remaja akibat dari mengkonsumsi
miras terlihat dari tubuh remaja yang kurus, mata
cekung dan merah, bibir hitam, berjalan
sempoyongan, bahkan hingga muntah dan tidak
bisa bangun.Adapun dampak bagi kesehatan jiwa
remaja cenderung banyak bicara yang aneh dan
jorok, mudah tersinggung dan marah, moodnya
berubah-ubah, merokok terus, tidak pernah
konsentrasi, dan sering mengusap dan memegang
kepala.Tidak hanya itu, mengkonsumsi miras pada
remaja juga berakibat pada keamanan dan
ketertiban masyarakat, yaitu ribut hingga larut
malam, menghidupkan musik keras-keras,
teriakteriak sambil bernyanyi, mencuri dan
menyebabkan perkelahian.