Anda di halaman 1dari 25

A.Pengertian minuman keras + gambarnya.

Minuman keras (disingkat miras), minuman suling,


atau spirit adalah minuman beralkohol yang
mengandung etanol yang dihasilkan dari penyulingan (yaitu,
berkonsentrasi lewat distilasi) etanol diproduksi dengan
cara fermentasi biji-bijian, buah, atau sayuran.Contoh minuman
keras adalah arak, vodka, gin, baijiu, tequila, rum, wiski, brendi,
dan soju.
Di Indonesia, definisi "minuman keras" dan "minuman
beralkohol" tercampur aduk dan cenderung dianggap barang
yang sama sehingga juga meliputi minuman fermentasi yang
tidak disuling seperti bir, tuak, anggur, dan cider. Contoh dalam
RUU Anti Miras yang telah dibuat sejak tahun 2013.Istilah "hard
liquor" (juga berarti "minuman keras") digunakan di Amerika
Utara dan India untuk membedakan minuman suling dari yang
tidak disuling (jauh lebih rendah kadar alkoholnya).
Minuman keras" merujuk minuman suling yang tidak
mengandung tambahan gula dan memiliki setidaknya
20% alkohol berdasarkan volume (ABV). Minuman keras yang
populer antara lain arak, brendi, brendi buah (juga dikenal
sebagai eau-de-vie atau schnapps), gin, rum, tequila, vodka,
dan wiski. Dalam perundang-undangan di Indonesia, minuman
beralkohol dengan kadar di atas 20 persen masuk ke dalam
minuman beralkohol golongan C. Namun tidak disebutkan
secara gamblang bahwa minuman beralkohol golongan C
adalah miras.
Minuman suling yang dibotolkan dengan tambahan gula dan
perisa tambahan, seperti grand marnier, frangelico,
dan schnapps Amerika, disebut "likeur". Dalam penggunaan
umum, perbedaan antara "minuman keras" dan "likeur" secara
luas tidak diketahui atau diabaikan, akibatnya, semua minuman
beralkohol selain bir dan anggur umumnya disebut sebagai
minuman keras.
Bir dan anggur, yang bukanlah minuman suling, mempunyai
batas kandungan alkohol maksimum sekitar 20% ABV, karena
kebanyakan ragi tidak dapat bereproduksi ketika konsentrasi
alkohol ada di atas tingkat ini, akibatnya, proses fermentasi
berhenti pada saat itu.
Istilah "spirit" (dari bahasa latin spiritus yang berarti "nafas")
yang merujuk ke minuman keras berasal dari alkimia Timur
Tengah. Alkemis-alkemis tersebut lebih peduli dengan
kesehatan obat mujarab dibandingkan dengan transmutasi
timah menjadi emas. Uap yang dilepaskan dan dikumpulkan
selama proses alkimia (seperti dengan distilasi alkohol) disebut
sebagai spirit ("sukma") dari cairan aslinya.
Asal usul istilah bahasa Inggris minuman keras, yaitu "liquor"
dan kerabat dekatnya "liquid" adalah kata kerja Latin liquere,
yang berarti "untuk menjadi cairan". Menurut Oxford English
Dictionary (OED; "Kamus Bahasa Inggris Oxford"),
penggunaan awal dari kata ini dalam bahasa Inggris, yang
berarti hanya "cairan", bisa dirunut ke tahun 1225. Penggunaan
pertama OED menyebutkan arti "liquor" adalah "cairan untuk
minum" terjadi pada abad ke-14. Penggunaannya sebagai
istilah untuk "minuman beralkohol memabukkan" muncul pada
abad ke-16.
B.Ciri-ciri orang yang mengkonsumsi
minuman keras, menghirup bau alkohol, efek
bagi penggunanya dan cara mengatasinya +
gambarnya.

1.Ciri-cirinya:
Gejala kecanduan alkohol yang dialami oleh seseorang nyatanya akan dialami
secara bertahap. Pada tahap pertama, biasanya pecandu alkohol mulai memiliki
kebiasaan untuk mengonsumsi alkohol. Bahkan saat ia sedang melakukan kegiatan
yang cukup penting, misalnya berkendara. Pecandu alkohol juga akan menunjukkan
gejala awal dengan memikirkan pengonsumsian alkohol lebih sering.

Seiring berjalannya waktu, gejala akan semakin memburuk. Tahapan kedua dikenal
juga dengan gejala progresif. Dimana seseorang akan mengonsumsi alkohol secara
berlebihan dan menyebabkan masalah yang berulang.

Kondisi ini ditandai dengan mengonsumsi alkohol lebih banyak dari biasanya, tidak
pernah merasa terjadi masalah setelah penggunaan alkohol, dan mengonsumsi
alkohol setiap hari tanpa jeda. Tidak hanya itu, pengidap kecanduan alkohol juga
tidak segan untuk menghentikan segala kegiatan yang mereka lakukan agar
mendapatkan waktu untuk mengonsumsi alkohol.

Pecandu alkohol juga akan rentan memiliki masalah kualitas hidup. Mereka rentan
alami gangguan pada akademik, pekerjaan, maupun lingkungan sosial. Itulah
beberapa gejala pada perilaku yang perlu diperhatikan pada seseorang yang
mengalami kecanduan alkohol.

Selain gejala pada perilaku, kecanduan alkohol juga dapat menyebabkan gejala
pada kesehatan, seperti:

1. Mengalami gangguan tidur.


2. Mengalami kelelahan terus-menerus.
3. Mual.
4. Muncul keringat berlebihan.
5. Detak jantung yang lebih cepat.
6. Halusinasi.
7. Penurunan berat badan.
8. Mata yang berubah menjadi lebih kuning.
9. Depresi.
10. Gangguan kecemasan.

Mungkin masih ada tanda-tanda lainnya yang tidak tercatat di atas. Namun, bila
kamu mengalami beberapa gejala di atas, sebaiknya segera bicarakan dengan
dokter. Pasalnya, tidak hanya merusak kesehatan, kecanduan untuk mengonsumsi
alkohol di setiap waktu juga seringkali menempatkan pecandu dalam situasi yang
berbahaya, misalnya mengemudi atau berenang dalam pengaruh alkohol.
Cara mengatasinya: Mengatasi kecanduan alkohol memang tidak mudah. Karena
itu, kamu yang mengalami kecanduan alkohol dianjurkan untuk meminta bantuan
tenaga profesional, seperti psikolog atau psikiater untuk mengatasi kecanduan yang
dialami.

2.Efek sampingnya:
1.Pemadaman memori Orang yang terlalu banyak minum alkohol berpotensi
mengalami pemadaman memori. Kondisi ini terjadi ketika Anda hanya dapat
mengingat "setengah" dari kegiatan di malam tersebut. Hal ini dikarenakan otak
Anda berhenti untuk membentuk ingatan baru setelah alkohol dalam darah Anda
mencapai tingkat tertentu. Oleh karena itu, semakin banyak dan cepat alkohol yang
Anda minum, maka semakin besar kemungkinan Anda mengalami pemadaman
memori. Baca juga: Ramai soal Thermo Gun Disebut Bahayakan Otak, Berikut
Penjelasan Ahli

2.Dehidrasi Alkohol bersifat diuretik. Diuretik merupakan istilah yang digunakan


untuk merujuk pada suatu kondisi, sifat, atau penyebab naiknya laju urinasi. Sesuatu
yang mengandung diuretik dapat menambah kecepatan pembentukan urine. Nah,
inilah yang membuat Anda lebih sering buang air kecil setelah mengonsumsi
alkohol. Jika terlalu sering buang air kecil, tubuh akan mengalami dehidrasi. Baca
juga: Jangan Salah, Minum Banyak Air Sepanjang Hari Bukan Solusi Dehidrasi

3.Gula darah rendah Alkohol diketahui juga mengganggu produksi glukosa,


menghasilkan gula darah rendah. Tidak menghasilkan glukosa yang cukup dapat
membuat Anda merasa lemah dan lemas.

4.Iritasi lapisan perut Alkohol juga dapat mengiritasi lapisan perut Anda,
menyebabkan muntah, diare, dan ketidakseimbangan elektrolit atau mineral yang
dibutuhkan tubuh kita untuk berfungsi dengan benar. Jika tubuh Anda mengalami
ketidakseimbangan elektrolit, maka Anda akan merasa lelah, mual, dan
menyebabkan kelemahan otot dan kram. Baca juga: Berbahayakah Tidur dengan
Kipas Angin Menyala Sepanjang Malam?

5.Menggangu tidur Alkohol disebut juga dapat mengganggu tidur. Alkohol dapat
membuat Anda merasa mengantuk pada awalnya tetapi itu mengganggu siklus
sirkadian, ritme tidur dan tidur REM (gerakan mata cepat), sehingga di malam hari
Anda mungkin bangun.

6.Pembuluh darah melebar Terlalu banyak alkohol dapat menyebabkan pembuluh


darah melebar, menyebabkan sakit kepala. Ketidakseimbangan elektrolit dan
dehidrasi juga dapat menyebabkan kepala berdebar keesokan paginya.

7.Mengalami perasaan cemas Alkohol memiliki banyak efek pada otak, termasuk
perasaan hangat dan rileks setelah beberapa minuman. Tetapi jika Anda pernah
merasa cemas luar biasa setelah mabuk di malam hari, Anda mungkin mengalami
"kecemasan".

8.Pankreatitis: peradangan di dalam pankreas secara tiba-tiba


3.Dampak bagi orang yang menghirup dan minum minuman
beralkohol:
"Bau alkohol dan minuman alkohol bisa mengakibatkan peserta sulit
untuk mengontrol perilaku mereka," kata pemimpin penulis, Rebecca
Monk, seperti dilansir laman Glamour.Para penulis menyimpulkan
bahwa respon ini mungkin mendorong orang untuk mengonsumsi lebih
banyak alkohol. Efek ini tidak cukup kuat untuk menyarankan Anda
untuk menghindari mengemudi setelah berbau alkohol. Namun
setidaknya, cara ini bisa membantu Anda memutuskan untuk
melewatkan minuman keras dipesta.

4.Cara mengatasinya:
Jika Anda yang sedang berjuang untuk berhenti mengonsumsi
minuman beralkohol, ada beberapa cara mengatasi kecanduan
alkohol yang dapat Anda lakukan. Sebelum terjadi gangguan
kesehatan yang serius dan permanen akibat kecanduan alkohol,
Anda perlu segera menghentikan perilaku adiksi ini.  
Batas konsumsi alkohol bagi orang dewasa adalah 1–2 gelas untuk pria
dan 1 gelas untuk wanita. Jika Anda merasa terlalu sering atau bahkan
sulit berhenti mengonsumsi minuman beralkohol, hal ini bisa menjadi
tanda bahwa Anda mengalami kecanduan alkohol.
Selain itu, orang yang sudah kecanduan minuman beralkohol juga akan
terus mengonsumsi minuman tersebut tanpa mengenal situasi dan
kondisi, serta tidak memedulikan konsekuensinya.
Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan tentu tidak baik untuk
kesehatan karena bisa merusak organ-organ tubuh, terutama hati.
Selain itu, pengaruh negatif kecanduan alkohol tak hanya dirasakan oleh
pengguna, tetapi juga orang-orang di sekitarnya, terutama keluarga.
Hal ini terlihat dari banyaknya kasus  kekerasan dalam rumah
tangga yang dilakukan oleh pecandu alkohol. Orang yang kecanduan
alkohol juga lebih berisiko mengalami kecelakaan saat berkendara. Hal
ini bisa membahayakan dirinya sendiri dan orang lain.
Oleh karena itu, orang yang kecanduan alkohol perlu segera
menghentikan kebiasaan ini dan mendapatkan pertolongan sebelum
kondisinya semakin parah dan menimbulkan dampak yang sangat
disesali.

Tips Mengatasi Masalah Kecanduan Alkohol


Jika Anda sedang berjuang melawan kecanduan alkohol, ada beberapa
tips yang bisa Anda lakukan agar bisa terbebas dari bahaya minuman
beralkohol:
Mencari support system
Dalam mengatasi kecanduan alkohol, support system atau dukungan
dari orang terdekat, seperti keluarga atau sahabat, sangatlah penting.
Selain itu, Anda juga perlu menjauhkan diri dari lingkaran sosial yang
dapat menarik Anda untuk kembali minum alkohol.

Menerapkan pola hidup sehat


Selain mencari support system, kebiasaan hidup yang buruk pun harus
diubah. Anda dapat menerapkan pola hidup sehat dengan
mengonsumsi makanan bergizi, rutin berolahraga, mengelola stres, dan
menerapkan pola tidur yang baik. Kebiasaan ini akan memudahkan
Anda mengatasi kecanduan alkohol.
Jika selama ini Anda terlalu sering minum minuman beralkohol, cobalah
untuk menggantinya dengan minuman lain yang lebih sehat, misalnya
air putih, infused water, jus buah segar, atau teh.

Melakukan kegiatan positif


Untuk mengatasi keinginan mengonsumsi minuman beralkohol, Anda
dapat mengalihkannya dengan melakukan kegiatan positif. Lakukan
hobi atau aktivitas yang Anda sukai, seperti berkebun, memancing, atau
membaca buku.
Selain itu, ketika merasa stres dan ingin minum minuman beralkohol,
coba tenangkan pikiran Anda dengan melakukan olahraga, meditasi,
atau yoga. Cara-cara tersebut efektif untuk meredakan stres dan
kecemasan.

Mengatasi Kecanduan Alkohol dengan Bantuan Medis


Jika berbagai cara di atas sudah dilakukan tetapi Anda belum juga
berhasil lepas dari kecanduan alkohol, sebaiknya berkonsultasilah ke
dokter untuk mendapatkan penanganan. Dokter bisa
merekomendasikan pilihan pengobatan atau terapi yang sesuai dengan
tingkat kecanduan Anda.
Beberapa jenis pengobatan kecanduan alkohol yang dapat diberikan
dokter adalah:

Detoksifikasi
Detoksifikasi bertujuan untuk mengeluarkan alkohol dan zat beracun dari
tubuh. Proses ini merupakan langkah penanganan pertama dan paling
penting untuk bisa lepas dari kecanduan alkohol.
Terapi detoksifikasi alkohol biasanya membutuhkan waktu sekitar 5–7
hari dan bisa dilakukan di rumah sakit ketergantungan obat (RSKO).
Dalam proses detoksifikasi, Anda akan merasakan gejala seperti
gemetar, kebingungan, halusinasi, dan kejang. Namun, hal ini dapat
dicegah dengan pemberian obat-obatan tertentu.

Konseling dan terapi perilaku


Program ini dapat membantu Anda mempelajari cara mengatasi
dorongan untuk kembali minum. Ada beberapa jenis terapi perilaku yang
bisa membantu Anda mengatasi kecanduan alkohol, di antaranya:

 Terapi perilaku kognitif, untuk mengidentifikasi pemicu kecanduan


alkohol dan mengajarkan cara untuk mengatasinya
 Terapi peningkatan motivasi, untuk membangun dan memperkuat
motivasi sehingga dapat mengubah perilaku kecanduan alkohol
 Konseling pernikahan dan keluarga, untuk memperbaiki
kemungkinan adanya masalah dalam keluarga atau dengan
pasangan yang menjadi penyebab kecanduan alkohol

Obat-obatan
Ada beberapa obat medis yang dapat digunakan untuk mengatasi
kecanduan alkohol, antara lain:

 Disulfiram, jenis obat yang dapat memberikan efek rasa sakit pada
tubuh saat mengonsumsi minuman beralkohol, sehingga
menurunkan keinginan untuk minum minuman tersebut
 Acamprosate, obat yang berkerja dengan cara menyeimbangkan
kimia tertentu di otak, sehingga mampu menahan keinginan untuk
mengonsumsi minuman beralkohol
 Naltrexone, untuk menghalangi munculnya efek senang atau
nyaman yang ditimbulkan oleh alkohol

Dalam penerapannya, berbagai metode pengobatan di atas perlu


dikombinasikan untuk mendapatkan hasil terbaik.
Perjuangan untuk mengatasi kecanduan alkohol memang bukanlah hal
yang mudah dilakukan, tetapi bukannya tidak mungkin. Agar lebih
mudah menjalaninya, mintalah dukungan dari keluarga dan teman.
Jika Anda mengalami masalah kecanduan alkohol dan sulit untuk
menghentikannya sendiri, jangan ragu untuk berkonsultasi
dengan dokter. Semakin lama kecanduan alkohol didiamkan, semakin
besar pula resiko Anda untuk mengalami dampak permanen dari bahaya
alkohol.

C.Ciri-ciri ibu hamil yang mengkonsumsi minuman


alkohol,efek sampingnya dan cara mengatasinya +
gambarnya:
1.Ciri-cirinya:
Jika saat ini kamu sedang hamil dan kamu adalah seorang alkoholik
maka berhentilah dengan kebiasaan minum alkohol tersebut. Tanpa
kamu sadari, kamu melakukan hal yang membahayakan kesehatan bagi
ibu hamil dan janin.
Ini mungkin bisa menciderai masa depan calon bayi mama. Namun, jika
saat ini kamu belum menyadarinya maka jangan berhenti di sini.
Terus scroll down dan temukan apa bahayanya jika ibu hamil
mengkonsumsi alkohol.

A. Mengapa alkohol berbahaya bagi ibu hamil?


Freepik
Alkohol dalam darah ibu mengalir ke bayi melalui tali pusat. Minum alkohol
selama kehamilan dapat menyebabkan keguguran, lahir mati, dan berbagai
cacat fisik, perilaku, dan intelektual seumur hidup.
Cacat ini dikenal sebagai gangguan spektrum alkohol janin atau Fetal
Alcohol Spectrum Disorder (FASD).
Baca juga: Penting! Stop Minum Alkohol Selama Kehamilan

B. Ciri-ciri janin dalam kandungan ibu hamil yang


minum alkohol juga bisa terlihat setelah anak
dilahirkan
ib

udanmama.com
Akan berbeda kondisi janin dan perkembangannya pada ibu hamil yang
minum alkohon dengan yang tidak sama sekali menyentuhnya. Itu sudah
jelas, namun tahukah kamu apa perbedaannya?
Pada janin dari kandungan ibu hamil yang minum alkohol akan
memperlihatkan tanda-tanda bayi stres dan perkembangannya tidak cukup
baik. Dilansir dari laman cdc.gov inilah ciri-ciri janin dalam kandungan ibu
hamil yang minum alkohol dan ini dinyatakan dalam kondisi yang tidak
normal.
Kemudian ciri-ciri ini mungkin juga dapat dilihat secara nyata setelah bayi
dilahirkan. Bahkan jika awalnya terlihat normal, terus pantau
perkembangan anak saat 3-5 tahun.
Anak-anak dengan FASD mungkin memiliki karakteristik dan perilaku
berikut:

 Ciri-ciri wajah yang tidak normal, seperti bubungan halus antara


hidung dan bibir atas (bubungan ini disebut filtrum)
 Ukuran kepala kecil
 Tinggi lebih pendek dari rata-rata
 Berat badan rendah
 Koordinasi yang buruk
 Perilaku hiperaktif
 Kesulitan dengan perhatian
 Memori buruk
 Kesulitan di sekolah (terutama dengan matematika)
 Mempelajari ketidakmampuan
 Keterlambatan bicara dan bahasa
 Kecacatan intelektual atau IQ rendah
 Keterampilan penalaran dan penilaian yang buruk
 Masalah tidur dan mengisap saat bayi
 Masalah penglihatan atau pendengaran
 Masalah dengan jantung, ginjal, atau tulang.

C. Tidak aman minum alkohol baik di awal kehamilan


atau saat hamil tua

Fpi

c.diller
Tidak ada waktu yang aman bagi ibu hamil untuk bisa minum alkohol, baik
itu saat hamil muda atau saat menjalani hamil tua.
Minum alkohol pada tiga bulan pertama kehamilan dapat menyebabkan
bayi memiliki fitur wajah yang tidak normal. Masalah pertumbuhan dan
sistem saraf pusat seperti berat badan lahir rendah, atau masalah perilaku.
Semua masalah itu dapat terjadi karena minum alkohol di saat hamil muda
atau kapan pun itu pada saat Mama menjalani kehamilan.
Otak bayi seharusnya bisa berkembang sepanjang kehamilan dan minum
alkohol saat hamil dapat dipengaruhi oleh paparan alkohol kapan saja.
Jika seorang perempuan biasa minum alkohol dan ia melanjutkan selama
kehamilan, tidak ada kata terlambat untuk berhenti. Semakin cepat
berhenti minum, semakin baik untuk bayinya dan dirinya sendiri.

2.Efek sampingnya:

Inilah Alasan Minum Alkohol Saat Hamil Berbahaya


Minum alkohol saat hamil tidak disarankan. Saat Bumil meminumnya, alkohol akan
masuk ke aliran darah dan dapat menembus plasenta, sehingga janin dalam
kandungan juga dapat “meminumnya”.
Alkohol sebenarnya akan dipecah di dalam organ hati. Namun, karena hati janin
masih dalam tahap perkembangan, kemampuan organnya dalam memecah alkohol
belum sempurna.
Efeknya, kadar alkohol yang terdapat dalam aliran darah janin bisa menjadi tinggi
sehingga bisa memengaruhi tumbuh kembangnya selama dalam kandungan,
bahkan hingga nanti ia terlahir ke dunia.

Bahaya minum alkohol saat hamil trimester pertama


Jika Bumil mengonsumsi alkohol pada trimester pertama kehamilan, ada
kemungkinan proses pembentukan organ tubuh, wajah, dan anggota gerak janin
akan terganggu. Dengan begitu, risiko bayi mengalami cacat lahir menjadi tinggi.
Risiko lainnya adalah keguguran, bayi lahir prematur, dan bayi lahir dengan berat
rendah.

Bahaya minum alkohol saat hamil trimester kedua


Bahaya minum alkohol pada trimester kedua kehamilan pun tak bisa disepelekan.
Bahkan dalam jumlah yang kecil, konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko
terjadinya keguguran di trimester ke-2 hingga 70%.

Bahaya lain dari minum alkohol saat hamil


Minum alkohol saat hamil, terutama dalam jumlah yang berlebihan, bisa
menyebabkan janin terkena sindrom alkohol (fetal alcohol syndrome atau FAS). Bayi
yang terkena FAS bisa mengalami cacat lahir, kesulitan belajar, mengalami
gangguan pertumbuhan, menderita gangguan perilaku, hingga sulit untuk
bersosialisasi dengan orang lain.
Selain berdampak buruk terhadap janin, minum alkohol juga bisa membahayakan
kesehatan ibu hamil. Wanita yang mengonsumsi minuman beralkohol ketika hamil
berisiko untuk mengalami dehidrasi, tekanan darah tinggi, kekurangan nutrisi, hingga
diabetes gestasional.
Bahaya minum alkohol saat hamil tidak boleh diabaikan, sehingga cara terbaik yang
bisa Bumil lakukan adalah tidak meminumnya sama sekali. Bahkan, Bumil
dianjurkan untuk berhenti mengonsumsi minuman beralkohol sejak sebelum hamil
atau sejak menjalani program hamil.
Jika Bumil sudah terlanjur minum alkohol karena tidak menyadari bahwa sedang
hamil, segeralah berhenti. Semakin cepat Bumil berhenti minum alkohol, semakin
baik juga perkembangan janin. Untuk memastikan bahaya minum alkohol saat hamil
tidak sampai menimbulkan gangguan pada janin, lakukan pemeriksaan ke dokter
kandungan.

3.Cara mengatasinya:
1.Tidak berkumpul dengan kawan-kawan atau orang-orang yang
mengkonsumsi alkohol.
2.Perbanyak bahagia / senang.
3.Selalu bercerita dengan suami / keluarga yang tidak mengkonsumsi alkohol.
4.Mengikuti konseling tentang bahaya minuman alkohol pada ibu hamil dan
janin.

D.Ciri-ciri anak-anak dan remaja,efek samping dan cara


mengatasinya + gambarnya:
1.Ciri-ciri bagi anak-anak dan remaja.

 Suasana hati dan perilaku yang selalu berubah


 Menjadi pendiam dan penyendiri
 Tidak lagi tertarik menyalurkan hobi atau tidak tertarik untuk melakukan
aktivitas positif
 Mata terlihat sayu dan merah
 Penurunan prestasi di sekolah atau kampus
 Daya ingat berkurang dan perubahan gaya bicara
 Menjadi malas dalam mengurus penampilan dan kebersihan badan
 Berteman dengan orang-orang yang dicurigai sebagai peminum

2.Efek samping bagi anak-anak dan remaja

Parahnya, jika hal ini dialami oleh remaja dan anak-anak yang masih dalam masa
pertumbuhan dan perkembangan, maka minuman keras akan berdampak pada
kondisi tubuhnya.

Beberapa hal yang bisa terjadi di antaranya sebagai berikut.

1. Kerusakan otak

Minuman keras bisa berdampak pada kerusakan otak yang bisa ditandai dengan
perkembangan fisik yang terganggu.

Juga tingkat emosional yang tidak stabil.

2. Kecelakaan

Bukan rahasia lagi jika minuman keras bisa sebabkan mabuk, juga hilang
kesadaran.

Hal ini akan sangat membahayakan dan bisa berakibat pada kecelakaan.

3. Overdosis atau keracunan

Siapa bilang minuman keras tidak bisa sebabkan overdosis atau pun keracunan?
Beberapa pertandanya adalah seperti hilang kesadaran atau mulai muncul perilaku
aneh.

Bahkan saat efek alkoholnya sudah hilang.

4. Gangguan pernapasan

Alkohol yang terkandung dalam minuman keras akan membuat detak jantung


meningkat dan aliran darah lebih cepat.

Namun hal ini juga bisa sebabkan gangguan pernapasan.

Di mana hal ini ditandai dengan kulit yang dingin, wajah pucat dan mulai membiru.

5. Masalah kesehatan jangka panjang

Kerap mengonsumsi minuman ini saat usia muda bisa berakibat pada kesehatan
jangka panjang.

Yang akan dirasakan saat telah berusia seperti gangguan metabolisme dan depresi.
3.Cara mengatasinya

-Berkumpul / berteman dengan orang yang tidak mengkonsumsi


minuman keras.

-Perbanyak bahagia.

-Semua masalah diatasi dengan santai / tenang

-Hindari stres.

-Perbanyak berkumpul dengan orang yang tidak mengkonsumsi


minuman keras.

-Sering curhat / cerita pada orang.


D.Ciri-ciri lansia yang mengkonsumsi minuman keras, menghirup
bau alkohol, efek samping dan cara mengatasinya + gambarnya.

1.Ciri-ciri orang mengkonsumsi dan menghirup alkohol:


 Mata terlihat sayu dan merah
 Suasana hati dan perilaku yang selalu berubah
 Bau mulut / bau alkohol
 Depresi
 Halusinasi
 Mual

2.Efek samping bagi penggunanya dan orang yang menghirup nya:


A.Bagi lansia yang mengkonsumsi
= Ada beberapa masalah kesehatan yang berpotensi menjadi lebih
parah saat lansia minum alkohol. Contohnya, diabetes, tekanan darah
tinggi, gagal jantung kongestif, gangguan liver, dan masalah ingatan
pada lansia.
B.Bagi lansia yang menghirup baunya
=Bahayanya saat lansia menghirup alkohol lebih lama / banyak dapat
mengakibatkan kerusan organ dalam tubuh seperti:jantung,ginjal,paru-
paru dan lainnya.

3.Cara mengatasinya:

-Hindari orang yang minum


minuman alkohol
-Perbanyak berkumpul dengan
orang yang tidak
mengkonsumsi alkohol
-Perbanyak bahagia dan sering
berkumpul dengan keluarga
E.Efek samping dan cara mencegahnya bagi lingkungan dan sekitar +
gambarnya

1.Efek sampingnya:

 Menimbulkan beban pengeluaran tinggi untuk program pencegahan,


penegakan hukum serta perawatan dan pemulihan penderita
ketergantungan narkoba
 Menimbulkan gangguan terhadap ketertiban, ketentraman, serta
keamanan masyarakat.
 Menghancurkan kualitas dan daya saing suatu negara serta dapat
membunuh masa depan generasi muda.
 Berkaitan dengan peningkatan tindak kejahatan (kerusuhan,
separatisme dan terorisme).

2.Solusi Supaya Konsumsi Alkohol Enggak Merusak


Lingkungan:

"Banyak [perusahaan minuman alkohol global] berambisi menggunakan energi dan metode
pendinginan ramah lingkungan, mengurangi penggunaan air, dan bekerja sama dengan
pemasok bahan-bahan utama agar proses produksinya lebih efisien. Mereka juga akan lebih
beradaptasi dengan perubahan iklim," ungkap Tom. "Ini kabar baik. Alkohol yang kamu
minum bisa didaur ulang dan kamu tidak perlu melakukan apa-apa."Tapi, enggak ada
salahnya lho kalau kamu pengin mendaur ulang apa yang bisa didaur ulang"."Botol kaca
yang dapat dikembalikan adalah pilihan tepat. Sayangnya, hal ini belum bisa dilakukan
sekarang. Meskipun begitu, kalau kita konsisten pakai teknik penanaman yang lebih ramah
lingkungan, pakai energi bersih untuk proses pembuatan dan pengangkutan, meningkatkan
kegiatan daur ulang dan memakai kembali kemasan, serta menggunakan pendingin yang
potensi pencemarannya rendah, maka kita bisa mengurangi dampak kerusakan lingkungan
dari alkohol," tutup Tom.
PESAN
Dampak mengkonsumsi minuman keras arak pada
remaja.Hasil penelitian menunjukkan bahwa
kesehatan fisik remaja akibat dari mengkonsumsi
miras terlihat dari tubuh remaja yang kurus, mata
cekung dan merah, bibir hitam, berjalan
sempoyongan, bahkan hingga muntah dan tidak
bisa bangun.Adapun dampak bagi kesehatan jiwa
remaja cenderung banyak bicara yang aneh dan
jorok, mudah tersinggung dan marah, moodnya
berubah-ubah, merokok terus, tidak pernah
konsentrasi, dan sering mengusap dan memegang
kepala.Tidak hanya itu, mengkonsumsi miras pada
remaja juga berakibat pada keamanan dan
ketertiban masyarakat, yaitu ribut hingga larut
malam, menghidupkan musik keras-keras,
teriakteriak sambil bernyanyi, mencuri dan
menyebabkan perkelahian.

Anda mungkin juga menyukai