Anda di halaman 1dari 17

BAGIAN IX

COULOMETRI

1
ANALISA COULOMETRI
Analisa Koulometri
Yaitu analisa yang didasarkan pada reaksi kimia yang berlangsung pada sebuah
elektroda yang berbanding lurus pada banyaknya listrik yang mengalir melalui elektroda
tersebut.
Apabila arus besarnya 1 ampere lewat selama 1 detik maka banyaknya listrik yang
diperlukan adalah 1 koulom.
1 coulomb = 1 ampere x 1 detik
Yang mendasari analisa coulometri yaitu hukum Faraday.

Hukum Faraday
Satu ekivalen sembarang zat elektro aktif memerlukan 96.493 coulomb untuk reaksi
lengkap.
Jadi: 1 F = 96493 C atau dibulatkan 96500 C
Q=MxF M = mol/ lt
F = C/ M
Dalam suatu analisa koulometri dengan persyaratan yang ada sehingga semua listrik
yang lewat melalui sebuah sel elektrolitik berhubungan dengan reaksi elektroda yang
diharapkan sehingga dirumuskan:

Gram zat yang ditentukan = Jumlah coulomb x MR


2
nF
ANALISA COULOMETRI
n = banyaknya elektron yang dipindahkan
F = Faraday

Banyaknya zat yang ditentukan = C x gram/ mol . = gram


ekiv./ mol x C/ ekiv alen

Coulometri meliputi 3 bagian pokok


1.Coulometri untuk menetapkan kwantitas listrik
2.Sumber arus yang tterkendali
3.Bejana elektrolisis

Prinsip dasar coulometri


Apabila effisiensi reaksi 100%, 1 faraday adalah 96.487 C akan menyebabkan reaksi 1
berat ekivalen zat. Hubungan antara W (massa), Q (jml coulomb), BM (berat molekul), n
(jml elektron) dan F (faraday) adalah sebagai berikut:

W = Q x BM Q=Ixt I = banyaknya arus yg mengalir


Fxn t = waktu ( detik )

W/ BM = I x t . = Molar = M F = 96,5 C/M


F. n 3
ANALISA COULOMETRI
Bila banyaknya arus = I dan arusnya konstan dalam coulometri arus konstan, jumlah
coulomb total adalah:

Q=Ixt

Bila potensial coulometri terkontrol perubahan arus secara kontinou adalah Q.

Q = ∫o∞ I dt

Titrasi Coulometri ada 2 macam


1.Cara langsung
Yaitu suatu cara penentuan konsentrasi zat dimana zat yang akan ditentukan konsen-
trasinya secara langsung bereaksi pada elektroda kerja. Cara ini tidak biasa diguna
kan karena karena kurang akurat (akurasinya rendah).
2.Cara tidak langsung
Yaitu cara penentuan konsentrasi zat dalam sampel dimana pada elektrolisanya
menimbulkan suatu pereaksi yang selanjutnya dapat bereaksi secara kimiawi dengan
unsur yang dinginkan (unsur analit)
Pada cara ini potensial elektroda kerja dibuat tetap dengan mempertahankan zat
yang mengalami reaksi elektroda berada pada konsentrasi yang tinggi untuk
menimbulkan titrannya (yg dititrasi). 4
ANALISA COULOMETRI
Contoh:
Titrasi coulometrik ion besi (II), secara tak langsung dengan ion cerium (IV) yang
ditimbulkan secara elektrolitik dengan menggunakan ion cerium (III) yg dioksidasi
secara anodik sehingga berbentuk ion Ce (IV) dan ion ini dipertahankan pada
konsentrasi yg tinggi.
Jalannya reaksi
Pada permulaan elektrolisa ini ion besi (II) dioksidasi pada anode sehingga potensial
menjadi lebih positif.
Fe (II) → Fe (III) + e
Mencapai harga yang cukup positif untuk mengoksidasi Ce (III) ke Ce (IV)
Ce (III) → Ce (IV) + e
Ion Ce (IV) selanjutnya mengoksidasi sisa Fe (II) dalam larutan
Fe (II) + Ce (IV) → Fe (III) + Ce (III)
Penentuan kadar didasrkan pada banyaknya listrik yang digunakan selama proses
oksidasi Fe (II) ke Fe (III). Karena ion Fe (II) tidak secara langsung dioksidasi menjadi
Fe (III) maka metoda ini disebut dengan coulometri tidak langsung.

Analisa coulometri secara langsung kurang baik


Sebab reaksi elektroda yang diharapkan berlangsung 100% efisien tidak terjadi karena
adanya potensial elektroda kerja yang bergeser shg menimbulkan reaksi elektroda yg
tidak diharapkan shg memberi sumbangan thp perubahan total coulomb yg tidak diket..
5
ANALISA COULOMETRI
Contoh analisa coulometri untuk anionik:
Yaitu penentuan brom dalam sampel dengan menggunakan penetrasi fenol.
Brom yang ditimbulkan dari ion bromida (Br-) dititrasi dg fenol. Reaksi:

7Br- 2 Br2 + 7e

Iini terjadii
ini terjadi pada anoda.(proses oksidasi).

Contoh analisa coulometrik untuk kationik


Yaitu penentuan kadar Fe (II) dalam sampel dengan menggunakan penetrer Ce (III).
Mula-mula
Fe 2+ → Fe3+ pada anode (oksidasi)
Setelah anode lebih positif dan mencapai harga cukup maka:
Ce3+ → Ce4+
Selanjutnya Ce4+ mengoksidasi sisa Fe2+ dengan reaksi
Fe2+ + Ce4+ → Fe3+ + Ce3+ 6
TITRASI COULOMETRI
Titrasi Koulometri

1.Elektroda platina ditempatkan langsung tercelup pada larutan yg akan dianalisa dan
elektroda pembantu pada tempat yang terpisah, dg menggunakan saringan gelas.
Penentuan ini digunakan untuk mencegah transpor konvektif dari setiap hasil reaksi
dlm elektroda yg tidak diinginkan masuk ke dalam larutan uji. 7
TITRASI COULOMETRI
2.Lonceng dan sumber arus dihubung-
kan dengan kawat bersama-sama
menjadi satu saklar untuk menjalankan
keduanya.
3.Sumber arus menyediakan pilihan beberapa
harga untuk arus tetap antara 1 s/d 200
milli ampere kemudian dipilih sumber arus
tetap tertentu, arus yg sesuai maka lon-
ceng akan memberikan tanda.
4.Titrasi dilaksanakan dengan menghidukpan
saklar (spt kran buret) shg akan terjadi reaksi
dari unsur yang diinginkan. Banyaknya cou-
lomb ditentukan oleh jumlah waktu yang
digunakan pada suatu arus tetap.
Untuk mengetahui titik ekivalen maka digu-
nakan indikator.
Misalnya:
Penentuan brom dengan menggunakan
fenol sebagai penitrer dg menggunakan
indikator indigokarmin.
8
ALAT COULOMETRI
Analisa Koulometri

9
ALAT MODERN COULOMETRI
Analisa Koulometri

10
TINJAUAN TEORITIS COULOMETRI
Analisa Koulometri

Q=ixt

Massa zat yang dianalisa = Q x MR


nxF
Misal massa zat yang dianalisa = A gram
Volume sampel = 100 ml

Kadar sampel = A/MR x 1000/100 mol/lt

= 10 A/MR mol/lt

Kadar ppm = 10 A/ MR x MR gram/ lt = 10 A x 1000 mgr/ lt

= 10 000 A ppm

11
ANALISA COULOMETRI

Contoh zat yang ditentukan dan zat penitrernya

12
ANALISA COULOMETRI
Contoh Soal:
1.Titrasi koulometri. Konsentrasi larutan asam klorida ditentukan
dengan titrasi koulometri menggunakan katoda platina dan
anoda perak. Ar Ag=107,9 F= 96,5 C/M. Ditanyakan:
a.Reaksi yang terjadi pada kedua elektroda ?.
b.Bila 10 ml HCl dielektrolisa dan berat 0,1587 gram perak
didepositkan dalam koulometer perak, berapa molaritas asam
tersebut ?.
c.Bila titrasi dilakukan pada arus tetap berapakah arus agar
reaksi berlangsung sempurna dalam 10 menit ?.

13
SOAL-SOAL COULOMETRI
1.a.Hitung volume hidrogen + oksigen keadaan standar yang harus dihasilkan setiap
koulom dalam koulometer hidrogen oksigen ?. F = 96.500 C/mmol
b.Berapa volume akan didapat bila gas dijenuhkan dengan uap air pada 25o C dan
tekanan 740 mmHg.

2.Pada potensial reaksi -1,0 V (Vs. SCE). Karbon tetra klorida dalam metanol direduksi
menjadi kloroform pada katoda Hg. Reaksi:
2CCl4 + 2H+ + 2e + 2 Hg (l) → 2 CHCl3 + Hg2Cl2 (s)

Pada potensial reaksi -1,8 V, kloroform akan bereaksi lebih lanjut menghasilkan
metan. Reaksinya sbb:
2CHCl3 + 6H+ + 6e + 6 Hg (l) → CH4 + 3 Hg2Cl2 (s)
metan
0,801 gram sampel berisi campuran CCl4, CHCl3dan senyawa organik yang inert
dilarutkan dalam metanol dan kemudian dielektrolisa pada potensial -1,0 V sampai
arusnya mendekati nol . Alat koulometer menunjukkan total koulom 59,65 C untuk
reaksi yang sempurna.
Hitung: % CCl4 dan % CHCl3 dalam campuran tersebut ?.

14
SOAL-SOAL COULOMETRI
3.Disiapkan sebanyak 6,39 gram sampel diuraikan/ dihancurkan dengan menggunakan
sistim pengabuan basah dengan menggunakan H2SO4 dan HNO3. Arsen dari hasil
pengabuan tersebut semuanya direduksi menjadi As (III) dengan menggunakan
hidrazin. Setelah itu As (III) dirubah dg cara dioksidasi secara elektrolit dengan I2
dalam medium basa sehingga menghasilkan reaksi sbb:

HAsO32- + I2 + 2 HCO3- → HAsO42- +2 I- + 2 CO + H2O

Titrasi yang dilakukan sempurna menggunakan arus 101,1 mA selama 12 menit 36 dt.
Hitung prosentase As2O3 pada sampel mula-mula ?.

4.0,0145 gram sampel asam organik dimurnikan dengan cara dilarutkan dengan alkohol
dan air dan kemudian dititrasi dengan ion hidroksida secara coulometri, dengan
menggunakan arus 0,0324 A, selama 251 dt dg indikator fenolptalein sampai titik
ekivalen.
Hitung massa ekivalen dari asam tersebut (massa rumus asam tersebut) ?.

15
SOAL-SOAL COULOMETRI
5.Anilin dalam jumlah kecil ditentukan secara elektrolitik dg Br2 sesuai dengan reaksi
sbb:

NH2 NH2

Anilin
Polaritas pada elektroda kerja adalah diabaikan kelebihan bromin ditentukan secara
titrasi koulometri dengan menggunakan Cu (I)

Br2 + 2 Cu+ → 2 Br- + 2 Cu2+


Sejumlah tertentu KBr dan Cu (II) sulfat ditambahkan kepada 25 ml sampel berisi
anilin.
Hitung: mikrogram C6H5NH2 (anilin) dari sampel bila diketahui kuat arus 1 mA, untuk
anode waktu yang diperlukan 3,46 menit, untuk katode waktu yang diperlukan 0,41
menit.

16
ANALISA COULOMETRI
Analisa Koulometri

17

Anda mungkin juga menyukai