KP B
ANALISA POTENSIOMETRI
Gelombang 2
Kelompok 4
Dosen Pembimbing:
Asisten:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SURABAYA
2022
I. Tujuan Percobaan
Menentukan kadar Fe2+ dalam larutan dengan metode potensiometri
II. Dasar Teori
Potensiometri adalah suatu metode analisis kimia yang melibatkan
pengukuran potensial dari sel Galvani. Pada umumnya metode
potensiometri ini digunakan untuk mengukur potensial sel, pH, dan
menentukan konsentrasi ion logam di dalam suatu sampel. Dalam
pengukurannya, metode pontensiomeri ini terdiri dari beberapa komponen,
yaitu elektroda kerja, elektroda pembanding, rangkaian jembatan garam dan
pengukur tegangan (Voltmeter). Secara umum sel galvani ini terdiri dari dua
buah setengah sel, yang mana untuk menghitung nilai potensial selnya dapat
menggunakan persamaan Nernst. Sebagaimana persamaan Nernst bahwa
hubungan aktivitas dengan potensial adalah:
𝑅𝑇
E = Eo – 𝑛𝐹 ln C ; dengan :
1. Metode Bisection
merupakan metode mencari akar suatu fungsi dengan menetapkan batas
interval di mana di dalam interval
tersebut memuat nilai akar yang
dicari. Nanti interval ini dibagi dua
kemudian diambil interval baru yang
masih memuat nilai akar, yang mana
pada grafik volume titran terhadap
pH, bila ditarik garis akan diperoleh
Sumber :
titik equivalen. Titik equivalen https://www.academia.edu/899313
5/Dasar_Potensiometrihttps:/
adalah suatu keadaan saat mol valensi titra sama dengan mol valensi
/www.academia.edu/899313
titrat. Titik equivalen ini berbeda dengan TAT. Pada pengukuran dengan
5/Dasar_Potensiometri
pH meter, pH hanya dapat diukur antara 2 sampai dengan 12, hal ini
dikarenakan pH meter memiliki ketelitian pada rentang pH 2-12.
2. Metode Tangensial
Pada metode ini titik equivalen dapat diukur menggunakan alat khusus.
3. Metode Cirdefit
Pada metode ini, titik equivalen
dapat ditentukan dengan
menggunakan penggaris berbentuk
lingkaran, yang mana saat
pembuatan lingkaran ini harus
dicocokkan dengan grafik,
kemudian ditarik garis dari Sumber :
https://www.academia.edu/8993135/Dasar_
pusat lingkaran untuk
Potensiometri
mendapatkan perpotongan
garris yang menunjukkan titik equivalen.
4. Metode Turbulasi
Pada metode ini, penentuan titik equivalen dilakukan dengan
menggunakan kurva turunan pertama dan kurva turunan kedua. Berikut
merupakan kurva turunan pertama dan kurva turunan kedua :
Gambar Kurva Turunan Pertama
Sumber: repository.ut.ac.id
Sumber: repository.ut.ac.id
dengan ;
N = Normalitas (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (N)
massa = massa (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (gr)
Valensi= valensi (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
BM = berat molekul (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Volume= Volume (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O (mL)
Saat menstandarisasi larutan standar sekunder (NH4)2Ce(SO4)2.2H2O
dengan larutan standar primer (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Ce4+(aq) + Fe2+(aq) Ce3+(aq) + Fe3+(aq)
N1 x V1 = N2 x V2
dengan ;
N1 = Normalitas (NH4)2Ce(SO4)2.2H2O
V1 = Volume (NH4)2Ce(SO4)2.2H2O
N2 = Normalitas (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
V2 = Volume (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
Saat menentukan kadar 𝐹𝑒 2+ dalam sampel secara pH-metri
𝐼𝑌1𝐼
Volume ekuivalen = 𝑉1 + (V2-V1)
𝐼𝑌1𝐼+𝐼𝑌2𝐼
dengan ;
Volume ekuivalen = volume ekuivalen (mL)
V1 = volume titran sebelum lonjakan potensial (mL)
V2 = volume titran setelah lonjakan potensial(mL)
Y1 = (∆𝑝2 𝐻/∆𝑉 2 ) sebelum lonjakan potensial
Y2 = (∆𝑝2 𝐻/∆𝑉 2 ) setelah lonjakan potensial
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 2+
Kadar Fe2+ dalam sampel (%b/v) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
25 2 1230 850
massa = 1,971 gr
massa yang tertimbang adalah 1,9713 gr
B. Standarisasi (NH4)2Ce(SO4)2.2H2O
Ce4+(aq) + Fe2+(aq) Ce3+(aq) + Fe3+(aq)
(9,1 𝑚𝐿+9,3 𝑚𝐿+9,2 𝑚𝐿)
Vol. Ce rerata = = 9,2 mL
3
(NxVol.rerata)(NH4)2Ce(SO4)2.2H2O=(NxVol.)(NH4)2Fe(SO4)2.6H2O
N (NH4)2Ce(SO4)2.2H2O x 9,2 mL = 0,1 N x 10 mL
N (NH4)2Ce(SO4)2.2H2O = 0,109 N
C. Penentuan kadar Fe2+
𝐼𝑌1𝐼
Volume ekuivalen = 𝑉1 + 𝐼𝑌1𝐼+𝐼𝑌2𝐼
(V2-V1)
𝐼36570𝐼
Volume ekuivalen = 1,6 𝑚𝐿 + (1,7-1,6) mL
𝐼36570𝐼+𝐼−28620𝐼
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 2+ 𝑥 1000 𝑥 1
= 0,181
56
𝑚𝑎𝑠𝑠𝑎 𝐹𝑒 2+
Kadar Fe2+ dalam sampel (%b/v) = 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 x 100%
0,010136 𝑔𝑟
Kadar Fe2+ dalam sampel (%b/v) = x 100%
25 𝑚𝐿
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_AQUADEST_(INDO).pdf
(Akuades) diakses pada tanggal 21 Mei 2022
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_SULPHURIC_ACID_95-98.pdf
(H2SO4 4N) diakses pada tanggal 21 Mei 2022
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_AMMONIUM_FERROUS_SULP
HATE_HEXAHYDRATE_(IRON_II)_(INDO).pdf
((NH4)2Fe(SO4)2.6H2O) diakses pada tanggal 21 Mei 2022
https://www.merckmillipore.com/INTL/en/product/msds/MDA_CHEM-
109161 (Indikator Ferroin) diakses pada tanggal 21 Mei 2022
http://smartlab.co.id/assets/pdf/MSDS_AMMONIUM_CERIC_SULPHA
TE.pdf ((NH4)2Ce(SO4)2.2H2O) diakses pada tanggal 21 Mei 2022
Lampiran
1200
1000
Potensial (mV)
800
600
400
200
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Volume Titran (mL)
1200
1000
Potensial (mV)
800
600
400
200
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
Volume Titran (mL0
Kurva turunan pertama titrasi potensiometri antara dP/dV dengan volume titran
yang ditambahkan pada interval 0,1 mL
10000
8000
6000
dP/dV
4000
2000
0
0 0.5 1 1.5 2 2.5
-2000
Volume Titran (mL)
Kurva turunan kedua titrasi potensiometri antara (dP/dV)2 dengan volume titran
yang ditambahkan pada interval 0,1 mL
Kurva Turunan Kedua Titrasi Potensiometri
40000
30000
20000
10000
(dP/dV)2
0
0 0.5 1 1.5 2
-10000
-20000
-30000
-40000
Volume Titran (mL)
Laporan Sementara