OLEH :
KELOMPOK 10
NAMA PRAKTIKAN :
JURUSAN KIMIA
September 2018
A. Tujuan Percobaan
Menetukan tetapan pengionan indicator metil merah secara spektrofotometri
B. Dasar Teori
Dalam larutan air, metil merah ditemukan sebagai suatu “zwitter ion”. Zwitter
ion ini sendiri adalah ion yang memiliki muatan berlawanan, bermomen dipol
sekaligus sebagai asam dan basa. Dalam suasan asam (kondisi I), senyawa ini berupa
HMR (merah), sedangkan pada suasana basa (kondisi II), senyawa ini berupa MR -
(kuning). Keadaan kesetimbangan antara kedua kondisi metil merah ditunjukkan
sebagai berikut :
HMR H+ + MR- (persamaan 1)
[𝐻 + ][𝑀𝑅 − ]
𝐾𝑎 =
[𝐻𝑀𝑅]
𝑎𝑡𝑎𝑢
[𝑀𝑅 − ]
𝑝𝐾𝑎 𝑝𝐻 − log
[𝐻𝑀𝑅]
Harga Ka bisa dihitung dari persamaan di atas dengan cara menentukan perbandingan
[MR-] /[HMR] pada pH tertentu yang telah diketahui. Karena kedua bentuk metil
merah mengasorbsi kuat di daerah sinar gtampak maka perbandingan tersebut dapat
ditentukan secara spektrofotometri sinar tampak.
Mekanisme kerja alat spektrofotometer UV-Vis adalah sinar dari sumber sinar
dilewatkan melalui celah masuk, kemudian sinar dikumpulkankan agar sampai ke
prisma untuk didifraksikan menjadi sinar-sinar dengan panjang gelombang tertentu.
Selanjutnya sinar dilewatkan ke monokromator untuk menyeleksi panjang gelombang
yang diinginkan. Sinar monokromatis melewati sampel dan akan ada sinar yang
diserap dan diteruskan. Sinar yang diteruskan akan dideteksi oleh detektor. Radiasi
yang diterima oleh detektor diubah menjadi sinar listrik yang kemudian terbaca dalam
𝐼
𝐴 = − log = 𝑎. 𝑏. 𝑐
𝐼𝑜
Dengan :
A = absorbansi
Harga a bergantung pada panjang gelombang cahaya, suhu, dan jenis pelarut.
Jika dalam suatu larutan terdiri lebih dari satu jenis zat terlarut yang masing-masing
mengabsorpsi secara bebas, maka absorbansinya bersifat aditif.
A = Σai . b . ci
Indeks absorbansi molar HMR pada λ1 (a1, HMR) dan pada λ2 (a2, HMR).
Keterangan gambar :
1. Tempat kuvet 7. Tombol untuk mencetak
2. Display digital 8. Pengatur panjang gelombang
3. Mode indicator 9. Pengatur transmittan/absorbans (100%T/ 0 A
4. Mode pilihan 10. Tombol power/pengatur nol
5. Tombol pengurangan 11. Pengatur filter
6. Tombol menaikkan
E. Langkah Kerja
No Langkah Kerja Foto
5. Ditentukan λ1 dan λ2
8.
Diukur pH dan absorbansi pada
λ1 dan λ2 untuk larutan di atas
F. Data Pengamatan
%T
Untuk mencari nilai apsorbansi digunakan rumus A = log 100
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 100 200 300 400 500 600
Panjang Gelombang (nm)
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 100 200 300 400 500 600
Panjang Gelombang (nm)
2. Penentuan indeks absorbansi molar bentuk asam dan bentuk basa metil
merah pada λ1 dan λ2
Dalam penentuan indeks absorbansi molar, berlaku hukum Lambert-Beer
A = Σai . b . ci
pH 4,602
Eliminasi
0,0584 [HMR] + 0,0022 [MR-] = 0,256 x 0,0332
0,0082 [HMR] + 0,0332 [MR-] =0,036 x 0,0022
0,001938 [HMR] + 0,00007304 [MR-] = 0,0084992
0,00001804 [HMR] + 0.00007304[MR-] = 0,0000792
0,00191996 [HMR] = 0,00842
[HMR] = 4,38 ppm
Substitusi
0,0584 [HMR] + 0,0022 [MR-] = 0,256
0,0584 (4,38) + 0,0022 [MR-] = 0,256
0,255792 + 0,0022 [MR-] = 0,256
[MR-] = 0,09 ppm
pH 3,917
Eliminasi
0,0584 [HMR] + 0,0022 [MR-] = 0,314 x 0,0332
0,0082 [HMR] + 0,0332 [MR-] = 0,036 x 0,0022
0,001938 [HMR] + 0,00007304 [MR-] = 0,0104248
0,00001804 [HMR] + 0.00007304[MR-] = 0,0000792
0,00191996 [HMR] = 0,0103456
[HMR] = 5,39 ppm
Substitusi
0,0584 [HMR] + 0,0022 [MR-] = 0,314
0,0584 (5,39) + 0,0022 [MR-] = 0,314
[MR-] = 0,10 ppm
[𝐌𝐑−]
log [𝐇𝐌𝐑]
pH [HMR] [MR-]
[𝑴𝑹−]
4. Menggambarkan kurva log [𝑯𝑴𝑹] terhadap pH
0
0 1 2 3 4 5 6
-0.5 y = 1.035x - 6.007
log [MR-]/[HMR]
-1
-1.5
-2
-2.5
pH
[𝑀𝑅−]
pKa = pH - log [𝐻𝑀𝑅]
[𝑀𝑅−]
log = pH - pKa
[𝐻𝑀𝑅]
-pKa = – 6.007
pKa = 6.007
-log Ka = 6.007
Ka = 0,00246 = 2,46 x 10-3
= 20,14%
H. Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan penentuan tetapan pengionan dari metil
merah dengan cara spektrofotometri. Pertama hal yang dilakukan adalah membuat
larutan standar metil merah 100 ppm dari larutan standar metil merah 1000 ppm yang
telah disediakan oleh laboran. Diambil sebanyak 10 mL dan ditambahkan 50 mL
etanol 95% yang kemudian diencerkan hingga tepat 100 mL. Blanko yang digunakan
pada percobaan ini adalah aquades. Untuk menentukan konsentrasi metil merah,
ditentukan panjang gelombang maksimum pada masing-masing standar, dengan
mengamati nilai absorbansi yang didapatkan pada panjang gelombang tertentu. Pada
panjang gelombang maksimum, nilai absorbansi merupakan yang paling besar, yang
berarti kapasitas sinar radiasi yang diserap paling banyak pada panjang gelombang
tersebut. Namun sebelum itu, nilai transmitan di100% kan terlebih dahulu dengan
menggunakan blanko aquades. Panjang gelombang yang digunakan dimulai dari
kisaran 400-550 nm.
Metil merah ketika berada pada larutan air akan ditemukan sebagai zwitter
ion, yakni ia akan berada dalam kondisi asam (HMR) an kondisi basa (MR-). Pada
spectrum absorpsi asam (5 ppm) digunakan 5 mL larutan standar yang ditambah
dengan 10 mL HCl dan diencerkan tepat 100 mL. Larutan ini berwarna merah.
memiliki λ1 maksimum sebesar 520 nm dengan absorbansinya 0,292 dan pada λ2
maksimum sebesar 430 dengan absorbansinya 0,041.
Pada spektrum absorpsi basa (10 ppm) digunakan 5 mL larutan standar yang
ditambah dengan 25 mL larutan NaOH 0,04 N dan diencerkan tepat 100 mL memiliki
nilai λ1 maksimum sebesar 520 nm dengan absorbansinya 0,022 dan pada λ2
maksimum sebesar 430 nm dengan absorbansinya 0,332.
Untuk menentukan tetapan kesetimbangan ionisasinya digunakan variasi
larutan standar yang ditambah dengan 25 mL larutan Na-asetat 0,04 M dan asam
asetat dengan konsentrasi yang berbeda. Pada penambahan asam asetat 0,01 M
diperoleh pH 5,335 pada λ1 absorbansinya 0,208 dan λ2 absorbansinya 0,092. Pada
penambahan asam asetat 0,05 M diperoleh pH 4,602 dengan nilai λ1 absorbansinya
0,256 dan λ2 absorbansinya 0,036. Sedangkan pada penambahan asam asetat 0,1 M
diperoleh pH 3,917 dengan nilai λ1 absorbansinya 0,314 dan λ2 absorbansinya 0,036.
diperoleh persamaan y = 1.035x - 6.007. Dari persamaan tersebut dapat dihitung nilai
Ka metil merah yaitu sebesar 2,46 x 10-3 dengan galat 20,14%.
J. Daftar Pustaka
Martina, Nilam. 2014. Laporan Praktikum Analisa Spektrofotometri.
(https://nilammartinarn6.wordpress.com/2014/05/05/laporan-praktikum
-spektrofotometri/) diakses pada 18 September 2018.
Tim KBK Kimia Fisika, 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Fisika II. Malang:
Universitas Negeri Malang.
Wonorahardjo, Surjani. 2013. Pengantar Kimia Analitik Modern.Malang: Universitas
Negeri Malang.
Jawaban Pertanyaan
1. Gambarkan dalam suatu skema peralatan suatu spektrofotometer sinar tampak, UV, dan IR.
Apakah sumber cahaya pada spektrofotometer tersebut?
Jawab :
Spektrofotometer sinat tampak
2. Selain cara spektrofotometri, cara apa lagi yang dapat digunakan untuk menentukan
tetapan kesetimbangan reaksi kimia?
Jawab : Penentuan tetapan kesetimbangan dapat dilakukan dengan melakukan titrasi
potensiometri yaitu metode analisa kimia dengan menggunakan elektroda, dan alat yang
digunakan adalah potensiometer.