PEMECAHANNYA
UNIVERSITAS GUNADARMA
Disusun oleh :
1
Daftar Isi
Cover makalah…………………………………………………………………………..………………………………..1
Daftar Isi……………………………………………………………………………….………………………………….2
a. Organisasi Masyarakat……………………………………………………...…………………………………………..7
b. Organisasi Swasta………………………………………………………..…………………………….……………….8
B. Saran………………………………………………………………………………………………………..………..10
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………………………………...……..11
2
BAB I
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunianya,sehingga makalah ini yang berisi tentang “MASALAH SOSIAL SEBAGAI
HAMBATAN PENINGKATAN (KASUS PENYALAHGUNAAN OBAT) DAN UPAYA
PEMECAHANNYA” merupakan bagian dari kajian Masalah Sosial (masalah sosial),
namun pembahasan mengenai masalah ini tidak akan habis untuk dibahas karena masalah
ini sudah merupakan bagian dari pola kehidupan sosial. Oleh karena itu,pembahasan
mengenai “MASALAH SOSIAL SEBAGAI HAMBATAN PENINGKATAN (KASUS
PENYALAHGUNAAN OBAT) DAN UPAYA PEMECAHANNYA” dapat dirangkum
secara rapi dalam karya ilmiah ini.
Pendahuluan
3
berfungsinya berbagai bentuk aturan sosial. Jenis masalah sosial tersebut dapat dilihat
sebagai salah satu hambatan usaha mewujudkan masyarakat sejahtera, apabila
peningkatan kesejahteraan dipandang sebagai proses pendayagunaan sumber daya
pemenuhan kebutuhan guna peningkatan taraf hidup masyarakat dan pembaca.
4
Kedua melalui proses transmisi kultural. Melalui cara ini dapat dijelaskan mengapa
seseorang menjadi jahat, sedangkan orang lain tidak, padahal berasal dari karakteristik
sosial yang sama, misalnya masyarakat urban. Seseorang belajar untuk menjadi kriminal,
begitu juga menjadi pemakai obat dan pecandu obat melalui proses interaksi. Secara
singkat dikatakan bahwa sentiment (sentimen) pro kriminal tumbuh dan berkembang
melalui asosiasi dengan orang lain dalam proses interaksi sosial. Ketiga penjelasan
melalui realita perbedaan subkultural. Hal ini penggunaan obat merupakan suatu
kebiasaan yang terintegrasi ke dalam subkultural tertentu. Dari uraian tentang ketiga
sumber masalah melalui proses sosialisasi tersebut, akan tampak bahwa walaupun sama-
sama merupakan sumber masalah dari faktor individu perbedaannya dengan pandangan
biologis dan psikologis adalah bahwa teori sosialisasi lebih menitikberatkan pada
kekuasaan faktor eksternal yang mendorong individu menjadi berperilaku devian.
Pelacakan sumber dan latar belakang masalah penyalahgunaan obat dari level masyarakat
yang sudah dibicarakan tersebut pada umumnya menggunakan pandangan struktural yang
di dalamnya terkandung perbedaan nilai dan perbedaan kepentingan.
BAB II
ISI
Sikap yang terjadi pada masyarakat terhadap masalah sosial dapat berupa
tindakan kolektif untuk melakukan perubahan dalam bentuk tindakan rehabilitatif atau
bahkan mengantisipasi agar kondisi yang tidak diharapkan tersebut tidak terkendali.
Demikian,upaya penanganan masalah sosial oleh masyarakat tidak semata-mata tindakan
reaktif yang bersifat kekagetan (ketidaksiapan) pada saat munculnya masalah,apalagi
jika respon tersebut baru muncul setelah masalah sosial berkembang menjadi krisis
sosial. Dalam hal ini kondisi yang disebut sebagai masalah sosial merupakan salah satu
bentuk realitas sosial yang dapat menimbulkan penderitaan. Idealnya, upaya untuk
mengatasi masalah dan penderitaan itu dating (datang) dari masyarakat melalui cara
5
mengembangkan dirinya. Sehubung (Sehubungan) dengan hal itu dikatakan, bahwa
upaya pelayanan sosial oleh negara tersebut akan melibatkan interaksi atau hubungan
timbal balik antara 3 (tiga) pihak
Masyarakat pada dirinya memiliki modal sosial ini. Perbedaanya terletak pada
besar kecilnya dan variasi kandungannya. Perbedaan lain juga terletak pada
identifikasinya, ada masyarakat yang modal sosialnya sudah banyak teridentifikasi dan
dimanfaatkan,sementara dalam masyarakat lain masih banyak belum dioptimalkan.
6
Pemanfaatan modal sosial guna penanganan masalah sosial oleh masyarakat dapat dilihat
dari beberapa bentuk, dalam bentuk tindakan bersama untuk meningkatkan kualitas
hidup, pemberian jaminan sosial kepada warga masyarakat dan minimalisasi serta
penyelesaian konflik sosial. Dalam watak yang lebih operasional, modal sosial dapat
diidentifikasikan dalam bentuk solidaritas sosial yang bersumber dari kesadaran kolektif,
saling percaya, asas timbale balik (asas timbal balik) dan jaringan sosial. Keberadaan
modal sosial terutama apabila dikelola dengan baik dapat digunakan untuk memelihara
integrasi sosial dalam masyarakat, termasuk yang kondisinya sudah semakin kompleks
dengan variasi kepentingan yang kompleks pula. Kesemuanya (Semua) itu merupakan
modal sosial yang dapat memberi pengaruh pada usaha meminimalisasi potensi konflik
sosial.
Organisasi Masyarakat
7
Masyarakat yang bersifat lokal dapat tumbuh sebagai bentuk aktualisasi berbagai
pranata sosial yang ada dan tidak jarang pula didasarkan pada pengamalan ajaran agama,
dengan demikian lebih didorong oleh motivasi religius. Sebagai organisasi yang berbasis
pranata dalam masyarakat, institusi ini biasanya kuat eksistensinya termasuk pola
kepemimpinannya dan dapat mengikat serta melibatkan mayoritas warga masyarakat
dalam komunitas tertentu. Demikian yang perlu dilakukan dalam pengembangannya
bukan mengubahnya menjadi organisasi yang bersifat formal, melainkan tetap
mempertahankan ikatan dan pola lokal yang ada termasuk pola kepemimpinannya.
Sambil memfasilitasi tampilannya tenaga pengelola yang mempunyai kemampuan
manajerial.
Organisasi Swasta
Bagi organisasi swasta ini untuk melakukan dan memberikan pelayanan sosial yang
tidak semata-mata berorientasi keuntungan kepada lapisan masyarakat bawah.
Perusahaan swasta yang berorientasi profit dan memiliki usaha di luar bidang pelayanan
social, sebetulnya juga dapat melakukan usaha sampingan dalam bentuk kegiatan
pelayanan sosial dan bantuan sosial.
Organisasi dan mekanisme kerjanya semestinya dikembalikan pada watak dan sifat
pelayanan sosial yang cenderung mementingkan proses dan bersifat humanis dibanding
hasil fisik. Demikian pelayanan sosial yang diberikan lebih mengutamakan
pengembangan kapasitas penyandang masalah. Bagi organisasi masyarakat local (lokal),
walaupun jangkauan pelayanan social (sosial) yang diberikan terbatas oleh ikatan
lokalitas atau kekerabatan, tetapi efektivitasnya sudah lebih teruji dan memang sudah
mengakar dalam realitas kehidupan masyarakat. Organisasi swasta baik yang langsung
melakukan usaha kesejahteraan sosial maupun yang memberi bantuan atau menjadi
donator organisasi pelayanan sosial yang ada perlu terus diberi perangsang.
8
Kerjasama dan Jaringan
9
penyalahgunaan obat juga dapat dilakukan dengan mengintensifkan dan menata jaringan
komunikasi antara unsure (unsur) yang terkait dengan masalah ini, seperti: Lembaga
(lembaga) pendidikan, lembaga yang berkaitan dengan penyaluran hobi, minat dan bakat.
Apabila pembenahan jaringan komunikasi ini di ikuti (diikuti) dengan fungsionalisasi
masing-masing lembaga tersebut, maka kesan terjadinya berbagai bentuk diintegrasi yang
di perhitungkan (diperhitungkan) merupakan sumber masalah akan (yang) dapat
dikurangi.
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :
Masalah dasar penyalahgunaan obat bermula dari alkohol. Terlalu sering mabuk
juga membuat seseorang menelantarkan atau kurang memperhatikan penampilan dan
peranan sosialnya. Kebiasaan mabuk dapat mengakibatkan seseorang menjadi kecanduan.
Karena kecanduan merupakan proses penyalahgunaan dan pemakaian yang berlebihan
sehingga dapat mengakibatkan seseorang menjadi tidak berdaya. Dalam pengentasan
penyalahgunaan obat bahwa dalam masyarakat yang semakin berkembang, lebih di
butuhkan inisiatif kreatifitas dan kompentensi masyarakat sendiri untuk melaksanakan
pembangunan. Sehingga sulit diharapkan dari para penyandang masalah penyalahgunaan
dan kecanduan obat.
III.2. Saran
Jika menghadapi masalah sosial khususnya dalam kasus penyalahgunaan obat
terlarang, penulis menyarankan kita sebagai manusia harus mempunyai tujuan hidup
yang pasti, jika kita memiliki sebuah tujuan hidup maka kita mengetahui apa yang harus
kita lakukan, kita bisa mengembangkan kemampuan, sebab dengan begitu kita bisa
10
mengurangi beban pembangunan, bahkan sebaliknya dapat meningkatkan kapasitas
mereka untuk secara lebih optimal.
Daftar Pustaka
Soetomo, 2008. Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Keterangan :
Tanda coret : seharusnya dihilangkan
Warna merah : pembetulan dari kesalahan
Garis bawah : keterangan kesalahan
11