Anda di halaman 1dari 3

3.

HASIL PRAKTIKUM
Kadar parasetamol dalam tablet ditentukan dengan metode voltammetri. Voltammetri merupakan
suatu metode analisis kuantitatif yang didasarkan pada kurva antar arus dan potensial yang disebut
voltamogram. Jenis voltametri yang dipakai dalam percobaan ini adalah voltametri siklik. Metode ini
digunakan untuk mempelajari reaksi khususnya reaksi elektrokimia seperti reaksi redoks, reaksi
kompleksasi, dan lain-lain. Prinsip dasarnya adalah melihat hubungan antara potensial yang diberikan
dan arus yang terukur. Karena sistem ini melibatkan reaksi redoks di anoda dan katoda, maka
persitiwa reaksi di kedua elektroda tersebut dimonitor besarnya arus yang timbul. Pada metode
voltammetri ini digunakan tiga elektroda, yaitu: Elektroda kerja, terbuat dari pasta karbon. Elektroda
ini tidak bereaksi dengan analit, melainkan merespon elektroda aktif yang berada pada sampel dengan
bentuk transfer muatan pada permukaan elektroda sehingga potensialnya bergantung pada konsentrasi
zat yang dianalisis. Elektroda pembanding yang digunakan adalah elektroda Ag/AgCl, yang berfungsi
sebagai elektroda yang menjaga nilai potensial tetap konstan, tidak tergantung pada arus yang
mengalir.Elektroda pembantu yang diguanakan adalah platina (Pt), elektroda ini memiliki keleihan
yaitu daapat digunakan pada daerah potensial yang lebih luas.

Voltammogram
2.00E-03
1.50E-03
1.00E-03
Arus (A)

5.00E-04
0.00E+00
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4
-5.00E-04
-1.00E-03
Tegangan (V)

Gambar 1. Voltammogram siklik parasetamol dengan menggunakan anoda dan katoda Pt.
Menurut Lund dan Hummerich (2001), voltammetri siklik harus dilakukan dalam keadaan
tidak diaduk (unstirred) dimana perpindahan massa hanya terjadi karena resapan (diffusion), yang
banyak digunakan dalam elektrokimia. Voltammetri siklik pengukuran elektrokimia secara
potensiodinamik, yaitu suatu teknik yang digunakan untuk menkaji sifat redoks dalam reaksi
elektrokimia dan struktur antara muka (interfacial) elektroda dengan larutan. Gambar 1 menunjukkan
voltammetri siklik kuasi dapat berbalik (quasi reversible system) yaitu puncak reduksi bergerak pada
potensial negatif yang jauh, sedangkan puncak oksidai bergerak pada potensial positif, sehingga
menghasilkan pemisahan puncak ΔEp yang lebih besar dari 75 mV. Hal ini disebabkan karena
berbagai fenomena penyerapan yang terjadi di permukaan elektroda. Menurut Lund dan Hummerich
(2001), persamaan yang menunjukkan sistem kuasi dapat berbalik adalah:
RT
Ep – E0 = (Λ, α)
nF
RT
Ep – Ep/2 = -Δ(Λ, α)
nF
Ip = 0,4463K(Λ, α)NfACA*DA1/2v1/2¿)1/2
Dimana (Λ, α), Δ(Λ, α) dan K(Λ, α) merupakan fungsi tidak linear (function non linear) pada Λ dan
α, sedangkan Λ merupakan magnitud perameter tidak berdimensi. Berdasarkan dari voltammogram
tersebut dapat diperoleh data puncak dan potensial sebagai berikut:
Konsentrasi (mM) Arus (mA) Potensial (V)

1. 0,4 0,61

2. 0,7 0,62

3. 1.0 0,63

4. 1,4 0,64

5. 1,7 0,65

Tabel 1. Data arus puncak dan potensial

Kurva Kalibrasi Paracetamol


2

1.5 f(x) = 0.33 x + 0.05


R² = 1
Arus (mA)

0.5

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5
Konsentrasi (mM)

Gambar 2. Kurva kalibrasi hubungan antara arus terhadap konsentrasi larutan


standar
3. 1 Linieritas
Kurva hubungan antara konsentrasi larutan standar parasetamol dengan arus puncak katoda
menghasilkan persamaan y = 0,33x + 0,05 dengan regresi R 2= 0,9973. Persamaan linier selanjutnya
digunakan untuk menentukan konsentrasi parasetamol dalam sampel obat. Hasil percobaan diperoleh
konsentrasi parasetamol sebesar 1,3529 mM dan konsentrasi awal parasetamol sebesar 120,7946 mM,
sehingga diperoleh massa parasetamol dalam sampel sebesar 456,1 mg.
3.2 % Recovery
Penentuan persen perolehan kembali dilakukan untuk menguji keakuratan identifikasi
parasetamol. Penentuan persen perolehan kembali dilakukan dengan membandingkan konsentrasi
parasetamol yang didapat dengan konsentrasi parasetamol yang sebenarnya. Persen perolehan kembali
dihitung dengan menggunakan persamaan berikut:
konsentrasi yang didapat
% Recovery = x 100 %
konsentrasi sesungguhnya
Diperoleh % recovery sebesar 92,06%. Hasil recovery yang baik menunjukkan elektroda sensitif
terhadap sampel parasetamol.
3.3 % Galat
Galat merupakan selisih antara nilai teoritis dengan nilai yang diperoleh dari suatu percobaan.
Persen galat dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut:
massa sampel−massa paracetamol hasil
% Galat = x 100 %
massa sampel
Diperoleh % Galat sebesar 7,94%. Persen Galat yang dihasilkan kurang baik karena tidak mendekati
0.

Anda mungkin juga menyukai