RANGKAIAN LISTRIK
Penyusun :
Nama/NRP : 1. Ananda Ismul A. / 0423040012
2. M. Sufyan Tegar P. / 0423040020
3. M. Dimas A. / 0423040021
4. M. Athaya Akhdan / 0423040022
5. M. Fierly H. / 0423040001
Kelas/Kelompok : D4 PE-1A / Kelompok 3
Pembimbing :
Dr. Yuning W, S.T., M.T.
Purwidi Asri, S.ST, M.T.
Jony Djoko R, S.ST.
B. DASAR TEORI
1. Teorema Superposisi
Teorema Superposisi dapat dinyatakan sebagai berikut :
"bila suatu rangkaian terdiri lebih satu (generator) dan tahanan-tahanan
atau impedansi yang linier dan bilateral, maka arus di suatu titik yang
disebabkan oleh sumber-sumber ilu akan sama dengan jumlah dari
arus yang disebabkan oleh tiap-tiap sumber itu sendiri dengan sumber-
sumber lainnya tidak bekerja.
Suatu sumber arus yang tidak bekerja (mati) memiliki arus nol, berarti
dapat diganti dengan suatu hubungan terbuka.
D. RANGKAIAN PERCOBAAN
Di lembar Gambar Kerja
E. PROSEDUR KERJA
1. Percobaan Teorema Superposisi
a) Membuat rangkaian percobaan seperti gambar 3.1
b) Menunjukkan pada pembimbing apakah rangkaian yang telah
saudara buat sudah benar. Memeriksa sekali lagi hubungan
sebelum tegangan dinyalakan. Pemasangan polaritas alat ukur
jangan sampai terbalik. Sebelum alat ukur digunakan pasang pada
posisi range terbesar. Setelah itu baru range dikecilkan. Bila sudah
dinyatakan benar mintalah petunjuk pembimbing untuk melakukan
percobaan sebagai berikut :
Mengatur V1=6 Volt dan V2 = 12 Volt
Mengatur S1 pada posisi 1 dan S2 pada posisi 1. catat
penunjukan semua arus dan tegangan. Hasil pengukuran
dicatat pada tabel 3.1
Mengatur S1 pada posisi 1 dan S2 pada posisi 2. Perhatikan
polaritas Ampermeter A2. Hasil pengukuran dicatat pada
tabel 3.1
Mengatur S1 pada posisi 2 dan S2 pada posisi 1. Perhatikan
polaritas Ampermeter A1 dan A2. Hasil pengukuran dicatat
pada tabel 3.1
2. Percobaan Teorema Thevenin dan Norton
a) Membuat rangkaian seperti gambar 3.2. Sebelum Power Supply
dihubungkan. Tunjukkan pada pembimbing praktikum.
b) Bila sudah dinyatakan benar lakukan percobaan sebagai berikut :
Saklar S1 pada posisi 1 dan Saklar S2 terbuka, catat
penunjukan Voltmeter pada tabel 3.2
Saklar S1 pada posisi l, Saklar S2 tertutup, S3 pada posisi 1
dan lepaskan dulu Voltmeter. Catat penunjukan
Ampermeter pada tabel 3.3
Saklar S1 pada posisi 2 dan Saklar S2 terbuka V1 dilepas
tentukan Rth antara a-b dengan menggunakan Ohmmeter
dan masukkan data pada tabel 3.4
Saklar SI pada posisi l. Saklar S2 tertutup. S3 pada posisi 2,
Catat penunjukan Ampermeter dan Voltmeter pada tabel
3.5
G. ANALISIS DATA
Pada percobaaan ini, praktikan mengamati dan membandingkan suatu
rangkaian elektronika dan rangkaian ekuivalennya. Rangkaian ekuivalen
tersebut didapat berdasarkan Teorema Thevenin dan Norton, sedangkan
Teorema Super posisi untuk mencari Arus dan Tegangan. Praktikan
melakukan percobaan ini dengan variasi sumber tegangan sebesar 6V, 9V,
dan 12 V, kemudian digunakan hambatan R1 dan R4 sebesar 100 Ω, R2
sebesar 220 Ω, R3 sebesar 330 Ω.
330 Ω R3 = 300 Ω
Setelah itu kami melakukan perhitungan Rth dengan rumus (1/R1 + 1/R3)
+ R2 lalu didapatkan hasil 272,1Ω dan jika diukur menggunakan Ohm
meter diperoleh hasil Rth yaitu sebesar 280Ω. Hasil tersebut hampir sama
atau mendekati.
12 4,2 mA
Hasil Simulasi Proteus mencari nilai Arus (mA) pada
Rangkaian Thevenin dan Norton
12 31,0 mA
Hasil Praktikum mencari nilai Arus (mA) dan Tegangan (V) secara
bersamaan pada Rangkaian Thevenin dan Norton
Hasil Simulasi Proteus mencari nilai Arus (mA) dan Tegangan (V) secara
bersamaan pada Rangkaian Thevenin dan Norton
Simulasi proteus untuk mencari Arus (mA) dan Tegangan (V) secara
bersamaan menggunakan sumber 9V
Simulasi proteus untuk mencari Arus (mA) dan Tegangan (V) secara
bersamaan menggunakan sumber 12V
H. PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Teorema Superposisi
a) Memeriksa hasil yang didapat pada tabel 3.1 dengan Hukum
Kirchoff.
b) Memeriksa hasil yang didapat pada tabel 3.1 dengan Teorema
Superposisi.
c) Menghitung semua tegangan dan arus dengan menggunakan
Teorema Superposisi dan bandingkan hasilnya dengan hasil
pengukuran.
d) Memberikan kesimpulan dari hasil percobaan saudara
2. Teorema Thevenin dan Norton
a) Membandingkan hasil yang didapat dari tabel 3.2, s/d 3.5 dengan
hasil perhitungan.
b) Membuat rangkaian pengganti Thevenin dan rangkaian pengganti
Norton.
c) Membandingkan arus beban yang didapat dari tabel 3.5 dengan
hasil perhitungan menggunakan Teorema Thevenin dan Teorema
Norton.
d) Memberi kesimpulan dari percobaan yang Anda lakukan.
I. KESIMPULAN
Melalui percobaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada saat melakukan praktikum rangkaian super posisi, Kami ragu
akan hasil yang didapat. Entah itu dikarenakan faktor alat ukur dan
beberapa komponen ada kerusakan. Tetapi pada saat kami lakukan
simulasi pada proteus, Kami mendapat hasil yang sesuai, sudah
dicantumkan di Analisis data dengan perbandingan Hasil Praktikum
dan Simulasi Proteus.
2. Teorema Thevenin dan Norton terbukti dapat digunakan
menyederhanakan sebuah rangkaian elektronika, yaitu tetap
menghasilkan tegangan dan arus yang sama dengan rangkaian
sebenarnya. Oleh karena itu, kedua teorema tersebut ekuivalen dengan
rangkaian sebenarnya (yang masih kompleks).
3. Nilai Rth=Rn=Rab yang kami dapatkan sebesar 272,1Ω, hampir sama
hasilnya dengan Rth jika diukur menggunakan Ohm Meter.
J. PUSTAKA
1. Donal E. Scott. An Introduction to Circuit Analysis, Mc Graw Hill
1987.
2. William H. Hayt Jr. & Jack E. Kemmerly. Engineering Cicuit
Analysis, Mc Graw Hill, Fifth Edition 1993.
Lembar Gambar Kerja : Rangkaian Percobaan
12 4,2 mA
330 Ω R3 = 300 Ω