Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA

KELAS XII IPA 2

Disusun Oleh :

Akhmad Aziiz Zulfi Asyhari (03)

Alifia Dwi Rahayu (05)

Nur Anita Destiyanti Nizar Ali (24)

SMA NEGERI BARENG

2022 / 2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Teori
Hukum Ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir
melalui sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang
diterapkan kepadanya. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hukum Ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya. Walaupun pernyataan ini tidak selalu berlaku
untuk semua jenis penghantar, namun istilah "hukum" tetap digunakan dengan alasan
sejarah. Secara matematis, hukum Ohm diekspresikan dengan persamaan, dimana :
1. Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere (A).
2. Tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam satuan volt.
3. Nilai hambatan listrik (resistansi) yang terdapat pada suatu penghantar dalam
satuan ohm.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah rangkaian listrik
saling berhubungan? Jelaskan.

C. Tujuan
1. Mempelajari hubungan antara tegangan dan kuat arus yang mengalir dalam sebuah
rangkaian listrik.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Alat dan Bahan


 1 buah amperemeter.
 1 buah voltmeter.
 2 buah kabel penghubung merah.
 2 buah kabel penghubung hitam.
 2 lampu.
 1 buah papan rangkaian.
 1 buah saklar satu kutub.
 1 buah catu daya /power suplay.
 3 atau lebih jembatan penghubung (sesuai yang dibutuhkan).

B. Persiapan Praktikum
1. Persiapkan peralatan / komponen sesuai dengan daftar alat dan bahan.
2. Buat rangkaian seperti berikut.
 Saklar dalam posisi terbuka (posisi 0).
 Amperemeter dipasang seri dalam rangkaian dengan batas ukur 1 A.
 Voltmeter dipasang parallel dalam rangkaian dengan batas ukur 10 volt.
3. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan off / mati)
kemudian pilih tegangan keluaran 3 volt DC.
4. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung).
5. Periksa kembali rangkaian.

C. Langkah Kerja
- Rangkaian seri
1. Hidupkan catu daya kemudian tutup saklar S (posisi 1).
2. Baca kuat arus yang mengalir pada amperemeter dan catat hasilnya ke
dalam tabel hasil pengamatan.
3. Pindah saklar ke posisi 0, lalu pasang voltmeter secara paralel.
4. Pindah saklar ke posisi 1, lalu ukur tegangan menggunakan voltmeter pada
lampu 1 dan lampu 2.
5. Catat hasilnya pada tabel pengamatan.

- Rangkaian paralel
1. Susun rangkaian paralel, saklar dalam posisi 0 (terbuka).
2. Amperemeter dipasang seri dalam rangkaian dengan batas ukur 1 A.
3. Voltmeter dipasang paralel dalam rangkaian dengan batas ukur 10 volt.
4. Hubungkan catu daya ke sumber tegangan (alat masih dalam keadaan off /
mati) kemudian pilih tegangan keluaran 3 volt DC.
5. Hubungkan rangkaian ke catu daya (gunakan kabel penghubung).
6. Periksa kembali rangkaian.

D. Hasil Pengamatan
- Tabel hasil pengamatan rangkaian seri

I1 I2 V1 V2 R 1 = V1 / I1 R 2 = V2 / I2
Lampu 1 0,2 A - 1,8 V - 9 Ohm -
Lampu 2 - 0,2 A - 1,6 V - 8 Ohm

- Tabel hasil pengamatan rangkaian paralel

I1 I2 V1 V2 R 1 = V1 / I1 R 2 = V2 / I2
Lampu 1 0,58 A - 3V - 5,17 Ohm -
Lampu 2 - 0,58 A - 3V - 5,17 Ohm

E. Dokumentasi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari percobaan di atas, dapat disimpulkan beberapa hal seperti di bawah ini :
1. Nilai hambatan berbanding terbalik dengan nilai kuat arusnya. Jika nilai
hambatannya besar, maka nilai kuat arusnya akan kecil. Begitu juga sebaliknya.
2. Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa Hukum Ohm
menyatakan bahwa kuat arus listrik (I) sebanding dengan beda potensial yang
diberikan dan berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian (R) dapat disimbolkan
dengan :
V=I.R

Anda mungkin juga menyukai