Anda di halaman 1dari 4

MODUL 5 Hukum Ohm

A. Tujuan Percobaan

Melalui eksperimen ini diharapkan praktikan dapat menentukan besar tahanan


(susunan seri dan paralel) dengan metode grafik. Selain itu diharapkan juga dapat
menggunakan multimeter untuk mengukur tegangan, arus, dan hambatan serta dapat
menentukan keberlakuan hukum Ohm pada resistor dan dioda.

B. Dasar Teori
Listrik merupakan suatu muatan yang terdiri dari muatan positif dan muatan
negatif. Arus listrik (I) yang berupa muatan listrik bergerak dari suatu tempat yang
berpotensial tinggi ke tempat berpotensial rendah melewati suatu penghantar
listrik. Media penghantar listrik salah satunya adalah media yang terbuat dari bahan
logam, yaitu elektron bebas berpindah dari satu atom ke atom logam berikutnya.
Listrik diperoleh dari suatu rangkaian listrik. Analisis rangkaian listrik
memperlihatkan hubungan dari berbagai elemen dan setiap elemen memiliki
perilaku masing-masing yang disebut sebagai karakteristik elemen.

Berdasarkan Hukum Ohm, besarnya aliran arus pada kawat tidak hanya
bergantung pada tegangan, tetapi juga pada resistor yang diberikan kawat terhadap
aliran elektron. Elektron-elektron diperlambat karena adanya interaksi dengan
atom- atom kawat. Semakin tinggi hambatan, maka makin kecil arus untuk suatu
tegangan (Suardana, 2007). Dengan kata lain, arus yang mengalir melalui suatu
resistor (R) besarnya sebanding dengan beda potensial (V) antara ujung-ujung dan
berbanding terbalik dengan besarnya resistor sesuai dengan persamaan 4.1.

I = V/R (4.1)

Apabila selama pengaliran arus tersebut nilai tahanan listriknya konstan, maka
hubungan I dan V akan linear. Nilai I dan V yang berubah juga tidak akan menyebabkan
nilai R berubah. Terdapat elemen-elemen yang menyusun suatu rangkaian listrik. Elemen
dalam rangkaian listrik meliputi sumber tegangan, arus, resistor, potensiometer, dan
dioda. Ada dua jenis sumber tegangan, yaitu tegangan AC (bolak-balik) dan DC
(searah). Kemudian, untuk mengukur besarnya arus dan tegangan yang melalui sebuah
rangkaian, dapat digunakan suatu alat yang disebut sebagai multimeter.
Di samping itu, terdapat komponen yang bernama potensiometer. Potensiometer
adalah salah satu jenis resistor yang mana nilai resistansinya dapat diatur sesuai dengan
kebutuhan Secara struktur, potensiometer terdiri dari 3 kaki terminal dengan sebuah
tuas yang berfungsi sebagai pengaturnya. Gambar 4.1 menunjukan struktur internal
potensiometer beserta bentuk dan simbolnya.

Gambar 4.1. Struktur, bentuk, dan simbol potensiometer.

Selanjutnya, terdapat komponen elektronika bernama dioda. Dioda


merupakan komponen elektronika yang mempunyai dua terminal dan dapat
berfungsi sebagai penyearah arus listrik. Terdapat dua jenis dioda, yaitu dioda
semikonduktor dan dioda tabung. Pada percobaan ini, hanya digunakan dioda
semikonduktor. Dioda semikonduktor terbuat dari sambungan P-N. Terminal pada
sambungan P disebut anoda, sedangkan terminal N disebut katoda. Umumnya,
terdapat arah panah jika dalam suatu rangkaian terdapat komponen dioda. Arah
panah ini menunjukkan arah hole (arus listrik) jika diberi tegangan maju. Adapun
notasi dari dioda ditunjukkan pada Gambar 4.2.

(a) (b)
Gambar 4.2. (a) Sambungan P-N pada dioda dan (b) Simbol dioda semikonduktor.

C. Metode

C.1. Alat dan skema alat

1. Sumber tegangan DC 5 volt (Power Supply)


2. Multimeter
3. Voltmeter DC (5 V)
4. Potensiometer 10 k
5. Resistor 22 ohm 2 watt (2 buah)
6. Kabel Jumper
7. Dioda Fr 107 (2 buah)
8. Wadah atau holder baterai
9. Project Board
Adapun skema alat ditunjukkan pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3. Skema peralatan (i) Disusun seri (ii) Disusun paralel

C.2. Prosedur Percobaan

1. Buatlah rangkaian listrik sesuai gambar 3 (tanpa potensiometer).


2. Amati tegangan pada voltmeter sesuai power supply yang digunakan, dari 1
baterai hingga 4 baterai. Hal ini sebagai V.
3. Untuk masing-masing variabel tegangan, amatilah penunjukan arus pada
multimeter. Hal ini sebagai I.
4. Catat hasil pengamatan tahap 2 dan 3 dalam tabel data.
5. Lakukan tahap 1 sampai 4 untuk rangkaian dengan tahanan susunan paralel.
6. Lakukan tahap 3 sampai 5 untuk rangkaian yang dilengkapi dengan
potensiometer dan 4 baterai. Putar potensiometer pada ¼ (2,5k ohm) , ½ (5k
ohm) dan ¾ putaran (7,5k ohm).
7. Ulangi tahap 1 sampai 5, namun menggunakan dioda alih-alih menggunakan
resistor.

D. Analisis Data

1. Buatlah grafik pengamatan dengan V sebagai sumbu horizontal dan I pada sumbu
vertikal pada rangkaian tanpa potensiometer dan rangkaian dengan
potensiometer.
2. Analisis grafik I = V / R dengan gradien grafik m = 1/R. Jelaskan mengapa grafik
V-I antara resistor dan dioda berbeda?
3. Analsisis grafik dilakukan pada daerah keberlakuan Hukum Ohm.
4. Apakah syarat berlakunya Hukum Ohm pada suatu tahanan yang dialiri arus?
5. Bila hasil pengamatan grafik tidak linear, apa komentar Anda? Jelaskan.
6. Bagaimana prinsip kerja rangkaian seri sehingga memiliki performa yang berbeda
dengan rangkaian paralel?
7. Jelaskan apa saja aplikasi dalam kehidupan nyata yang mungkin dari percobaan
ini.
Tabel Data Eksperimen

Modul 5 Hukum Ohm

Tanpa potensiometer

Resistor

Tegangan V Arus Listrik Susunan Arus Listrik Susunan


Variasi Power
Supply (V) (Volt) Seri Paralel

Dengan Potensiometer

Jumlah Tegangan V Arus Listrik Susunan Arus Listrik Susunan


putaran (Volt) Seri Paralel
¼ (2,5k ohm)
½ (5k ohm)
¾ (7,5k ohm)

Dioda

Tegangan V Arus Listrik Susunan Arus Listrik Susunan


Variasi Power
Supply (V) (Volt) Seri Paralel

Anda mungkin juga menyukai