1.2 Peralatan
a. Mesin sondir ringan (2 ton) atau mesin sondir berat (10 ton)
b. Seperangkat pipa sondir lengkap dengan batang dalam, sesuai dengan kebutuhan dengan
panjang masing-masing 1 meter.
c. Manometer masing-masing 2 (dua) buah dengan kapasitas 0 – 50 kg/cm2 dan -250
kg/cm2 untuk sondir ringan
d. Konus dan bikonus
e. Empat buah angker dengan perlengkapannya (angker daun dan spiral)
f. Kunci-kunci pipa, alat-alat pembersih, oli/pelumas, minyak hidarolik (kastrol oil, SAE
10) dan lain-lain.
1.4 Perhitungan
1. Hambatan lekat dihitung dengan rumus:
HL = (JP – PK) A
B
A = Tahap Pembacaan = 20 cm
B = Faktor alat atau
Luas Jacket
= 10 cm
Luas Torac
Grafik 1.1 Hubungan Antara Kedalaman dengan Qc dan Jumlah Hambatan Pelekat
(JHP)
qc (kg/cm2)
0 50 100 150 200 250
0
0,5
1,5
2
Kedalaman (m)
2,5
3,5
4,5
5
Jumlah Hambatan Pelekat (kg/cm2)
Keterangan:
= Jumlah Hambatan Pelekat (JHP) (kg/cm)
= Penetrasi Konus (Qc) (kg/cm²)
qc (kg/cm2)
0 10 20 30 40 50 60 70 80
0
0,5
1,5
2
Kedalaman (m)
2,5
3,5
4,5
5
Fr (%)
Keterangan:
= Rasio Gesekan (Fr)
= Penetrasi Konus (Qc) (kg/cm²)
2.2 Peralatan
1. Bor tangan :
a. Helical Auger (Bor Spiral) alat bor kecil dengan diameter minimum 1 ½”
b. Post Hole Auger (Iwan Type, tanpa casing)
c. Drive Hand
d. Stick apparatus
2. Bor mesin :
a. Helical Auger (Bor Spiral) alat bor, diameter 3 – 6”
b. Core baret diameter s/d 4”
c. Bucket Auger diameter s/d 48”
3. Casing (jika diperlukan), terdiri dari pipa baja dengan diameter yang lebih besar dari
mata bor yang dipakai atau digunakan.
4. Perlengkapan :
a. Label-label
b. Formulir profil bor
c. Parafin
d. Kantong sampel
e. Perlengkapan lain sesuai keperluan
Gambar 2.1 Iwan Type Besar Gambar 2.2 Iwan Type Kecil
(Sumber: id.scribd.com)
2.6 Pelaporan
Data pengeboran diperoleh harus dicatat di profil bor, antara lain:
1. Tanggal mulai pemboran dan tanggal selesai pemboran
2. Jenis tanah pada setiap kedalaman tertentu
3. Diameter bor/core barrel yang dipakai, metode pemboran, dan kemajuan lubang bor.
4. Permukaan air tanah.
Hitam
0,4 – 0,6 0,2 coklatan Rendah Lembek Gambut
0,2
MAT Coklat Sangat Lembek Gambut
0,6 – 0,8
Rendah Sekali
3.2 Peralatan
1. Alat geser terdiri dari:
- Setang penekan dan pemberi beban
- Alat penggeser lengkap dengan cincin penguji (proving ring) dan 2 buah arloji geser
(ekstensiometer)
- Cincin pemeriksa yang terbagi 2 dengan penguncinya terletak dalam kotak.
- Beban-beban
- 2 buah batu pori
2. Alat pengeluar contoh dan pisau pemotong
3. Cincin cetak benda uji
4. Neraca dengan ketelitian 0,01 gram
5. Stopwatch
6. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai (110 ± 5)°C
3.5 Perhitungan
a. Hitunglah gaya geser (P) dengan jalan mengalihkan pembacaan arloji geser dengan
angka kalibrasi cincin penguji dan hitunglah tegangan geser maksimum τ yaitu gaya
geser maksimum dibagi luas bidang geser.
Pmaks
τ=
A
b. Buatlah grafik hubungan antara tekanan normal σ dengan tegangan geser maksimum
(τ), hubungan ketiga titik yang diperoleh sehingga membentuk garis lurus memotong
sumbu vertical pada harga kohesi (C) dan memotong sumbu horizontal (σ) dengan
sudut-sudut geser tanah (ϕ) sesuai dengan persamaan.
τ = σ tan ϕ
3.6 Pelaporan
a. Uraian dari jenis benda uji yang dipakai.
b. Sebutkan apakah benda uji tersebut asli, buatan, dipadatkan.
c. Lengkapi dengan keterangan nilai kadar air, berat isi basah, berat isi kering, ketebalan
benda uji.
Dengan memakai data pengujian Kuat Geser, rumus yang akan digunakan yaitu
Rumus Terzaghi.
qult = c . Nc + D . 𝛾 . Nq + 0,5 . 𝛾 . B . N 𝛾
Dimana :
qult = Daya dukung ultimit tanah
c = Kohesi dari Grafik 3.1 Tegangan Geser Maksimum Terhadap Tegangan normal
B = Lebar pondasi (dianggap 1 meter)
D = Kedalaman dasar pondasi
25,1 = 25
12,7 = 25
5,0 = 20
N𝛾 − 5,0 24 −20
= = 8,76
N𝜸 = 24 9,7 − 5,0 25 −20
9,7 = 25
Penyelesaian :
qult = C . Nc + D . 𝜸 . Nq + 0,5 . 𝜸 . B . N 𝜸
= 0,1774 (23,86) + 100 (0,00135) (11,64) + 0,5 (0,00135) (300) (8,76)
= 7,578 kg/cm2
qult 7,578
qizin = Sf = 3 = 2,526 kg/cm2
1. Untuk beban I
P1 = 3,167 kg
σ1 = 1,566 kg/cm2
τ1 = 0,276 kg/cm2
Gaya geser maksimum = 7,894 kg/cm2
2. Untuk beban II
P2 = 6,334 kg
σ2 = 3,132 kg/cm2
τ2 = 0,420 kg/cm2
Gaya geser maksimum = 12,012 kg/cm2
4.2. Peralatan
1. Mesin tekan bebas (Unconfined Compressive Machine)
2. Alat untuk mengeluarkan contoh (Extruder)
3. Cetakan benda uji bentuk silinder dengan ketinggian 2 – 3 kali diameter
4. Pisau tipis dan tajam
5. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
6. Pisau kawat
7. Stopwach
4.5 Perhitungan
1. Besar regangan aksial di dihitung dengan rumus:
∆L
∈=
L0
∈ = regangan aksial
ΔL = perubahan panjang benda uji (cm)
L0 = panjang benda uji semula (cm)
A0
A=
1−∈
σ = P / A (kg/cm2)
P = N x n (kg)
n = pembacaan arloji
N = angka kalibrasi dari cincin penguji (proving ring)
St = 𝑞𝑢 𝑠𝑡 = sertivitas
𝑞𝑢
′
4. Gambarkan
- Grafik hubungan Tegangan dan Regangan untuk sampel tanah asli dan tanah
terganggu
- Diagram Mohr
- Tentukan Kohesi tanah dan Sudut Geser tanah
4.6 Pelaporan
1. Hasil pelaporan dalam bilangan desimal 1 angka dibelakang koma
2. Keterangan mengenai benda uji harus dicantumkan sebagai berikut:
- Contoh asli atau contoh buatan
- Perbandingan tinggi dan diameter
- Deskripsi visual tanah
- Kepadatan, kadar air dan derajat kejenuhan
3. Catat setiap kondisi atau data yang dianggap perlu untuk menilai hasil pemeriksaan.
Tabel 4.1 Data Percobaan Unconfined Compressive Strength (Kuat Tekan Bebas)
Nilai Kalibrasi : 0.378 Diameter : 4.00 cm
Tinggi : 10.00 cm Berat Sampel : 219.29 gr
Luas
Pemb. Pemb.
Regangan Beban Terkoreksi Tegangan
Arloji Arloji
(Penurunan) (Tegangan) ∈ (%) (kg) A' = Ao / (1-∈) σ (kg/cm²)
(cm) (div) (cm²)
0,0 0,00 0,000 0,00 12,560 0,000
0,5 3,60 0,005 1,361 12,623 0,108
1,0 4,70 0,010 1,777 12,687 0,140
1,5 5,20 0,015 1,966 12,751 0,154
2,0 6,20 0,020 2,344 12,816 0,183
2,5 7,20 0,025 2,722 12,882 0,211
3,0 8,70 0,030 3,289 12,948 0,254
3,5 9,20 0,035 3,478 13,016 0,267
4,0 10,20 0,040 3,856 13,083 0,295
4,5 11,40 0,045 4,309 13,152 0,328
5,0 12,10 0,050 4,574 13,221 0,346
5,5 12,50 0,055 4,725 13,291 0,356
6,0 12,90 0,060 4,876 13,362 0,365
6,5 13,20 0,065 4,990 13,433 0,371
7,0 13,70 0,070 5,179 13,505 0,383
7,5 14,30 0,075 5,405 13,578 0,398
8,0 14,70 0,080 5,557 13,652 0,407
8,5 15,20 0,085 5,746 13,727 0,419
9,0 16,20 0,090 6,124 13,802 0,444
9,5 16,40 0,095 6,199 13,878 0,447
10,0 16,20 0,100 6,124 13,956 0,439
0,500
qu = 0,439
0,450
0,400
0,350
Tegangan 𝜎 (kg/cm2)
0,300
0,250
0,200
0,150
0,100
0,050
0,000
0,000 0,020 0,040 0,060 0,080 0,100 0,120
Regangan ∈ (%)
4.7 Kesimpulan:
Dari hasil pemeriksaan kekuatan tekan bebas diperoleh :
qu = 0,439
1
Cu = 2 qu = 0,219
Jadi, berdasarkan pengujian diatas diperoleh nilai kuat tekan bebas (unconfined
compression strength) sebesar 0,439 dan kuat geser undrained dari tanahnya sebesar
0,219.
5.2. Peralatan
1. Satu set alat konsolidasi yang terdiri dari alat pembebanan dan sel konsolidasi.
2. Arloji pengukur (ketelitian 0,01 mm dan panjang gerak tangkai minimal 1,0 cm).
3. Beban-beban
4. Alat pengeluar contoh dari dalam tabung (Extruder)
5. Pemotong yang terdiri dari pisau tipis dan tajam serta pisau kawat.
6. Pemegang cincin contoh
7. Neraca dengan ketelitian 0,1 gram
8. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanasi sampai 110o ± 5o C
9. Stopwatch
5.5 Perhitungan
1. Hitunglah berat tanah basah, berat isi dan kadar air benda uji sebelum dan sesudah
percobaan serta hitung pula berat tanah keringnya.
Ws = Hs. As.ɣw.Gs
Ws
Hs = As.ɣw.Gs
∆e 1+e
=
∆H H
Contoh :
e
Sr. akhir = wakhir . Gs (digunakan apabila kondisi sampel dalam keadaan tidak
jenuh)
∆e 1+e𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
∆H𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
= H𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
Sr = derajat kejenuhan
W = kadar air
Gs = berat jenis tanah
e = angka pori
1 e0−e1
mv = .
1+e0 σ1−σ0
0,848 .Hdr
Cv =
t90
0,197 .Hdr
Cv =
t50
Dimana : Hdr = ½ H
5.7. Catatan
1. Setiap alat diperhitungkan besar beban untuk mendapatkan tekanan sesuai dengan 4h.
2. Untuk memperhitungkan faktor pengaruh alat diadakan koreksi terhadap pengaruh alat
dan dapat ditentukan dengan mempergunakan benda uji besi yang mempunyai ukuran
sama dengan ukuran benda uji. Pembebanan dilakukan seperti biasa. Penurunan yang
dibaca pada setiap pembebanan adalah harga koreksi yang diperlukan.
3. Untuk menjaga supaya tidak terjadi perubahan pada kadar air semula, benda uji harus
segera diperiksa. Benda uji tidak boleh dipasang dan dibiarkan dalam alat beberapa lama
sebelum pembebanan pertama diberikan.
4. Pada permulaan percobaan, batu pori harus benar-benar rapat pada permukaan benda
uji, dan pelat penumpu serta alat pembebanan harus rapat satu sama lainnya. Jika hal ini
tidak diperhatikan, maka pada pembebanan yang pertama mungkin diperoleh
pembacaan penurunan yang jauh lebih besar dari pada harga yang sesungguhnya.
5. Selama percobaan, sel konsolidasi harus tetap penuh air.
6. Pada beberapa macam tanah tertentu, ada kemungkinan bahwa pada pembebanan yang
pertama akan terjadi pengembangan (swelling) setelah sel konsolidasi diisi air. Bila
mana hal ini terjadi, pasanglah beban yang kedua dan bacalah arloji penurunan seperti
Diameter : 6.30 cm
Tinggi : 2.00 cm
Gs : 2.48
Beban (kg) 1 2 4 1
Pembaca.
Tekanan ΔH Angka Cv T 50 Cv T 90
Arloji Δe H t50 (dt) t90 (det)
(kg/cm²) (cm) Pori (cm²/det) (cm²/det)
(mm)
0,32 0,766 0,077 0,066 0,661 1,923 168 504,6 0,004336262 0,006214514
0,64 1,140 0,114 0,098 0,629 1,886 840 345,6 0,000834200 0,008727814
1,27 1,620 0,162 0,140 0,587 1,838 540 240 0,001232433 0,011936462
0,32 0,870 0,087 0,075 0,652 1,913 180 345,6 0,004005195 0,008979498
0,705
0,69
0,675
Angka Pori (e)
0,66
0,645
0,63
0,615
0,6
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4
Tegangan(σ)