Anda di halaman 1dari 3

BAB IV

FILTRATION LOSS DAN MUD CAKE

4.1 TUJUAN PERCOBAAN


1. Mempelajari pengaruh komposisi lumpur bor tehadap filtration loss dan
mud cake.
2. Mengenal dan memahami alat-alat dan prinsip kerja Filter Press.

4.2 PERALATAN DAN BAHAN


4.2.1 Alat
 Filter Press
 Mud Mixer
 Gelas ukur 50 cc dan 350 cc
 Jangka Sorong
 pH Meter
 Compressor
 Filter Paper
 Stop Watch
4.2.2 Bahan
 mud

4.3 PERCOBAAN
Pengukuran volume filtrat dan mud cake
 Lumpur dasar = Fresh Water + KOH + PAC-LV + XCD Polymer
= 33,767 mL + 0,238 mL + 2,375 mL + 0,533 mL
 Volume filtrat = 12,39 mL
 Tebal mud cake = 0,2 mm
4.4 PEMBAHASAN
Praktikum minggu pertama acara ketiga membahas tentang “Filtasi dan
Mud Cake”. Tujuannya untuk mempelajari pegaruh komposisi pada lumpur bor
terhadap filtration loss dan mud cake.
Tahap pertama dengan memaskan mud kedalam cell lalu merakit tutupnya
dengan rubber, mesh, filter paper, dan base cup. Lalu mnyesuaikan cell dengan
filter press dan meltakkan gelas ukur dibagian bawahnya. Lalu menghidupkan
compressor dan dibuk katup compressornya. Atur tekanan pada 100-200 psi
karena menyesuaikan tekanan formasi pada lapangan. Terakhir hasil dapat dilihat
dalam gelas ukur. Lalu mengukur mud cake pada filter paper yg telah dikompress
dengan alat jangka sorong.
Pada percobaan kali ini didapat volume filtrat loss 12,39 mL dan mud cake
sebesar 0,2 mm. Sehingga, dapat ditentukan API filtration loss dengan rumus 2Vt
5,499
( ).
√E
Aplikasi lapangan dari pengukuran tebal mud cake dan filtration loss adalah
untuk mencegah terjadinya masalah-masalah selama operasi pemboran seperti
pipa terjepit (pipe sticking). Hal ini terjadi karena mud cake yang terbentuk terlalu
tebal dan filtrat yang masuk ke batuan juga besar. Selain pipe sticking, problem
lainnya yang bisa terjadi apabila terlalu banyak filtrat yang masuk ke formasi. Hal
ini menyebabkan formasi clay mengembang dan dapat menutup annulus sehingga
lubang bor menjadi mampet. Bila dibiarkan terjadi sirkulasi lumpur bor menjadi
tidak lancar dan mengganggu operasi pemboran itu sendiri. Untuk mud cake yang
terlalu tebal tidak terlalu baik begitupun dengan mud cake yang terlalu tipis. Mud
cake yang terbentuk terlalu tipis membuatnya kurang optimum dalam berperan
sebagai bantalan pipa pemboran. Mud cake yang terlalu tipis tidak dapat menjadi
bantalan antara dinding bor dengan pipa sehingga dinding formasi dapat runtuh
atau sloughing. Oleh sebab itu, besar kecilnya filtration loss dan tebal mud cake
harus disesuaikan dengan formasi dengan tetap memenuhi ketentuan standar.
4.5 KESIMPULAN
1. Data yang diperoleh dari percobaan ini adalah :
 Lumpur dasar = 350 mL
 Volume filtrat = 3,4 mL
 Tebal mud cake = 0,2 mm
2. Prinsip kerja dari alat filter press yaitu dengan memberikan tekanan
pada lumpur pemboran sehingga air filtrat lumpur keluar dan
terbentuk mud cake
3. Semakin bertambahnya PAC-R dan PAC-L menyebabkan tebal
mudcake berkurang. Dengan berkurangnya filtration lost, tebal
mudcake juga akan berkurang.
4. Batas maksimal volume filtrat adalah 15 ml/30 menit dan mud cake
harus berada diantara 0,8 – 2 mm
5. Aplikasi lapangan dari:
a. Penentuan filtrasi adalah memperhitungkan filtrat yang masuk ke
formasi agar formasi tidak mengalami kerusakan karena fluida
dari filtrat loss tersebut.
b. Mud cake adalah menghitung tebal mud cake agar bisa
memaksimalkan fungsinya menstabilkan lubang bor dari
kemungkinan runtuhan formasi unconsolidated namun juga
menghindari mud cake terlalu tebal yang mengakibatkanpipa
terjepit.

Anda mungkin juga menyukai