Anda di halaman 1dari 8

Laporan Modul 5, MG 2213

Uji Pengendapan ( Settling Test )


Laboratorium Pengolahan Bahan Galian Iryano Nigel (12516028) /Kelompok 2/ Kamis, 26-02-18
Program Studi Teknik Metalurgi
Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan
Asisten : Andreanta Ginting (12514063)
)
Abstrak – Praktikum Modul 5 - Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan pengaruh dari %solid dan bahan penggumpal
atau floculating reagent terhadap pengendapan. Selain itu juga, praktikum ini bertujuan untuk menentukan laju pengendapan
dari empat variasi percobaan dan dua variabel yaitu volume dan flokulant. Padatan yang digunakan adalah silika dengan
berat 100gram yang berukuran minus 150 mesh yang ditambahkan air di dalam gelas ukur berukuran 1000ml dan 820ml.
Pertama, campuran tersebut diaduk, kemudian diukur ketinggian pulp nya setiap 30 detik. Kedua, dilakukan penambahan
floculant, kemudian campuran tersebut diaduk dengan baik, diukur ketinggian pulp setiap 10 detik hingga data ketinggian
berulang tiga kali. Terakhir dihitung laju pengendapannya kemudian dibandingkan dengan laju menurut hukum stokes.

A. Tinjauan Pustaka Hukum Stokes, jika sebuah benda berbentuk bola jatuh
bebas dalam suatu fluida kental seperti di gambar maka
Prinsip uji pengendapan adalah seberapa cepat suatu kecepatannya akan bertambah karena pengaruh gravitasi
partikel untuk mengendap. Kecepatan dari pengendapan bumi sehingga mencapai suatu kecepatan terbesar yang
tersebut disebabkan oleh gaya-gaya yang bekerja pada saat tetap. Kecepatan tersebut dinamakan kecepatan terminal.
partikel mengendap. Gaya gravitasi atau gaya berat
partikel akibat partikel yang bermassa, gaya Archimedes
dan gaya gesek dengan fluida.

Pada saat partikel mengendap, partikel awalnya memiliki


kecepatan dan percepatan akibat gravitasi. Namun, seiring
bertambahnya kecepatan partikel, maka gaya gesek atau
gaya hambat partikel tersebut makin besar. Akhirnya
partikel akan mengalami suatu keadaan konstan yaitu
dimana percepatannya adalah nol karena gaya gesek
tersebut besarnya sama dengan gaya berat partikel dan
kecepetannya tidak akan bertambah. Kecepatan ini disebut
kecepatan terminal. Kecepatan terminal bervariasi secara
langsung dengan rasio gaya hambat.

Pada beberapa proses pemisahan mineral, konsentrat akhir


harus dipisahkan dari pulp yang memiliki rasio solid-air
yang tinggi. Salah satu cara untuk memisahkan konsentrat
solid dari pulp adalah pengendapan. Pengendapan akan
sangat efisien ketika solid dan pelarut memiliki perbedaan
densitas yang besar.

Thickening adalah metode pengendapan yang paling


banyak digunakan karena biayanya yang cukup murah
serta kapasitasnya besar. Gaya-gaya yang berpengaruh
Hukum stokes digunakan pada partikel yang berbentuk
adalah gaya drag dan gaya impelling. Gaya drag (F d)
bulat, saat bentuk partikel tidak bulat kecepatan terminal
adalah gaya yang mengimbangi gaya impelling sehingga
akan dipengaruhi oleh bentuk partikel tersebut. Secara
partikel dalam kondisi setimbang. Sementara gaya
umum hukum stokes dapat digunakan untuk partikel
impelling adalah resultan dari gaya berat benda (Fb) dan
berukuran dibawah 40 µm, partikel yang berukuran diatas
gaya apung (Fa).
itu harus dihilangkan dulu dengan pengayakan. Ukuran
minimum yang diperlukan adalah 1 µm jika ukuran
Alat yang digunakan untuk proses thickening disebut
partikel dibawah minimum maka waktu pengendapan akan
thickener. Thickener digunakan untuk meningkatkan
berlangsung sangat lama dan akan ada efek yang
jumlah suspensi diikuti dengan pembentukan pelarut yang
ditimbulkan dari karena gangguan serta error yang
semakin bersih. Dalam penentuan desain thickener,
dihasilkan semakin besar.
terlebih dahulu dilakukan uji pengendapan untuk
mengetahui karakteristik dari suatu pulp.
B. Data Percobaan
Tabel 1 : Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 1000
ml tanpa flocculant
Tabel 3 : Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 840
Detik ke- Tinggi Endapan ml tanpa flocculant
(cm)
20 1 Detik ke- Tinggi Endapan (cm)
40 1.3 20 0.8
60 1.5 40 1.1
60 1.4
80 2
80 1.8
100 2.3 100 2
120 3 120 2.3
140 3.2 140 2.7
160 4 160 3.1
180 4.5 180 3.6
200 3.9
200 4.8
220 4.2
220 5 240 4.4
240 5 260 4.7
260 5.1 280 5.1
280 5.2 300 5.2
5.3 320 5.4
300
340 5.5
320 5.5
360 5.6
340 5.7 380 5.7
360 5.9 400 5.8
380 5.9 420 6
400 5.9 440 6.1
460 6.3
400 5.9
480 6.5
500 6.7
Tabel 2: Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 1000
ml dengan flocculant
Tabel 4 : Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 840
Detik ke- Tinggi Endapan (cm)
ml dengan flocculant
10 0.9
20 1.3
Detik ke- Tinggi Endapan (cm)
30 1.7
10 0.6
40 2.2
50 2.7 20 0.8
60 3 30 1
70 3.3 40 1
80 3.8 50 1.5
90 4.3 60 1.7
100 5.3 70 1.8
110 5.5 80 2.1
120 5.7 90 2.4
130 6.3
100 2.6
140 6.5
110 2.9
150 6.8
160 6.8 120 3.2
170 6.8 130 3.4
180 6.8 140 3.7
190 7 150 4
200 7 160 4.2
210 7.1 170 4.5
220 7.2 180 4.7
230 7.1 190 5
240 7 200 5.3
250 7 210 5.6
220 5.9
230 6.2 b. Rumus
240 6.5
250 6.9 1. % padatan
260 7.4 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑 (𝑔)
% solid = × 100%
270 7.8 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑜𝑙𝑖𝑑(𝑔) + 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟(𝑔)
280 8
290 8.1 2. Laju Teoritis (hukum Stokes)
300 8.1 2𝑟 2 𝑔 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 )
𝑣 =
9𝜂
𝑣 = kecepatan terminal (m/s)
𝜂 = koefisien viskositas fluida (Pa.s)
C. Pengolahan Data
𝑟 = jari-jari benda (m)
𝑔 = percepatan gravitasi (m/s 2 )
a. Langkah Percobaan
𝜌𝑏 = massa jenis benda (kg/m3 )
𝜌𝑓 = massa jenis fluida (kg/m3 )
1. Uji pengendapan tanpa flokulant

Timbang bijih silika 3. Dilusi


Timbang bijihdengan ukuran -150
silika dengan mesh
ukuran - 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 (𝑔)
seberat 100gram
150 mesh seberat 100gram 𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 =
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 (𝑔)

Larutkan dengan air hingga 1000 ml
Larutkan dengan air hingga 1000 ml
4. Luas Tickener
↓ 𝑊𝑠 (𝐿𝑓 − 𝐿𝑢 )
Aduk dengan batang pengaduk hingga homogen 𝐴=
Aduk dengan batang pengaduk hingga homogen 𝑡 ∗ 𝑉𝑡 ∗ 𝜌𝑓
𝐴 = Luas thickener

𝑊𝑠 = Berat Solid
Catat tinggi endapan setiap 20 detik hingga tinggi
Catatendapan
tinggi endapan setiap 20 lagi
detik hingga 𝐿𝑓 = Dilusi Feed
tidak bertambah
tinggi endapan tidak bertambah lagi 𝐿𝑢 = Dilusi underflow
t = Waktu

𝑉𝑡 = Kecepatan pengendapan
Ulangi percobaan di atas dengan volume 840ml
Ulangi percobaan di atas dengan volume 840ml 𝜌𝑓 = Densitas fluida

c. Perhitungan
2. Uji pengendapan dengan flokulant
1. % solid
Timbang bijih silika 𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1 𝑔/𝑐𝑚3
Timbang bijihdengan ukuran -150
silika dengan mesh
ukuran -
seberat 100gram Bijih silika = 100 gram
150 mesh seberat 100gram
𝜌𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎 = 2,65 𝑔
↓ Volume bijih = 100/ 2,65 = 37,74 ml
Larutkan dengan air hingga 1000 ml
Larutkan dengan air hingga 1000 ml  Untuk 1000 ml larutan
↓ Volume air = volume larutan – volume bijih
= 1000 -37,74
Tambahkan Flokulan = 962,26 ml
Massa air = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × volume air
↓ = 1 × 962,26
Aduk dengan batang pengaduk hingga homogen = 962,26 gram
Aduk dengan batang pengaduk hingga homogen 100 𝑔
% solid = × 100% = 9,41%
↓ 100𝑔 + 962,26 𝑔
Catat tinggi endapan setiap 20 detik hingga tinggi
Catatendapan
tinggi endapan setiap 20 lagi
tidak bertambah detik hingga  Untuk 820 ml larutan
tinggi endapan tidak bertambah lagi Volume air = volume larutan – volume bijih
↓ = 820 -37,74
Ulangi percobaan di atas dengan volume 840ml = 782,26 ml
Ulangi percobaan di atas dengan volume 840ml
Massa air = 𝜌𝑎𝑖𝑟 × volume air
= 1 × 782,26
= 782,26 gram
100 83
% solid = × 100% = 11,33%
100 + 782,26 0.6
420 460
16.1 540 18.9 30
2. Laju teoritis menurut hukum stokes 0.6
450 430
15.05 570 19.95 65
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1 𝑔/𝑐𝑚3
0.7
𝜌𝑠𝑖𝑙𝑖𝑘𝑎 = 2,65 𝑔 480 400
14 600 21 00
150 mesh = 10,6 × 10−3 cm/s (diameter) 0.7
r = 5,3 × 10−3 cm/s 510 370
12.95 630 22.05 35
𝜂 = 0,000890Ns 0.7
540 330
2𝑟 2 𝑔 (𝜌𝑏 − 𝜌𝑓 ) 11.55 670 23.45 82
𝑣 = 0.8
9𝜂 570 280
9.8 720 25.2 40
2(5,3 × 10−3 )2 × 10 × (2650 − 1000)
𝑣 = 0.8
9 × 0,000890 600 240
8.4 760 26.6 87
= 0,1157 cm/s 0.9
630 210
7.35 790 27.65 22
3. Dilusi 0.9
660 190
Bijih silika = 100 gram 6.65 810 28.35 45
𝜌𝑎𝑖𝑟 = 1 g/cm3 0.9
690 185
6.475 815 28.525 51
0.9
 Untuk 1000 ml larutan 720 180
6.3 820 28.7 57
962,26 𝑔 v rata- 0.5
𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = = 9,6226
100 𝑔 rata= 39
 Untuk 820 ml larutan
782,26 𝑔
𝐷𝑖𝑙𝑢𝑠𝑖 = = 7,8226
100 𝑔 Kurva Laju Pengendapan Volume 1000ml
35 y = 0.0425x + 0.2333
30 R² = 0.9949
Tinggi Air (cm)

25
Kurva Laju
4. Laju pengendapan berdasarkan percobaan 20 Pengendapan
Volume 1000ml
15
 Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 10
1000 ml tanpa flocculant
5 Linear (Kurva
Laju
Deti Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi v(c 0 Pengendapan
k Padatan Padatan Air Air m/ 0 500 1000 Volume 1000ml)
ke- (ml) (cm) (ml) (cm) s) Detik ke- (s)
0.0
30 960
33.6 40 1.4 47
0.0
60 930
32.55 70 2.45 82  Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 1000 ml
0.1 dengan flocculant
90 890
31.15 110 3.85 28
0.1 Deti Tinggi Tinggi Tingg Tinggi
120 860 k Padatan Padatan i air air(cm v(cm/
30.1 140 4.9 63
0.2 ke- (ml) (cm) (ml) ) s)
150 810 10 810 28.35 190 6.65 0.665
28.35 190 6.65 22
0.2 20 640 22.4 360 12.6 1.26
180 780 30 510 17.85 490 17.15 1.715
27.3 220 7.7 57
0.3 40 420 14.7 580 20.3 2.03
210 740 50 380 13.3 620 21.7 2.17
25.9 260 9.1 03
0.3 60 350 12.25 650 22.75 2.275
240 700 2.362
24.5 300 10.5 50
0.3 70 325 11.375 675 23.625 5
270 670 80 310 10.85 690 24.15 2.415
23.45 330 11.55 85
0.4 90 300 10.5 700 24.5 2.45
300 630 100 290 10.15 710 24.85 2.485
22.05 370 12.95 32
0.4 2.537
330 600 110 275 9.625 725 25.375 5
21 400 14 67
0.5 120 270 9.45 730 25.55 2.555
360 560 130 260 9.1 740 25.9 2.59
19.6 440 15.4 13
390 500 17.5 500 17.5 0.5 140 257 8.995 743 26.005 2.600
5
150 250 8.75 750 26.25 2.625 Kurva Laju Pengendapan Volume 820ml
2.642 30
160 245 8.575 755 26.425 5 y = 0.0325x + 1.467
2.649 25 R² = 0.9705

Tinggi Air (cm)


170 243 8.505 757 26.495 5
20 Kurva Laju
180 240 8.4 760 26.6 2.66 Pengendapan
190 240 8.4 760 26.6 2.66 15 Volume 820ml
200 240 8.4 760 26.6 2.66 10
v rata- Linear (Kurva
5 Laju
rata= 2.26
Pengendapan
0 Volume 820ml)

0 500 1000
Kurva Laju Pengendapan Volume 1000ml Detik ke- (s)
dengan Flokulan
35 y = 0.0834x + 14.682
R² = 0.6733
30  Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 820 ml
Kurva Laju
dengan flocculant
Tinggi Air (cm)

25 Pengendapan
Volume 1000ml
20 Ting
dengan Flokulan
15 Deti Tinggi Tinggi gi
10 k Padatan Padatan Tinggi air(c v(c
Linear (Kurva ke- (ml) (cm) Air(ml) m) m/s)
5 Laju 0.45
0 Pengendapan
10 690 24.15 130 4.55 5
Volume 1000ml
0 100 200 20 580 20.3 240 8.4 0.84
dengan
Detik ke- (s) Flokulan) 12.2 1.22
30 470 16.45 350 5 5
15.0 1.50
 Bijih silika 100 gram ditambah air hingga 820 ml 40 390 13.65 430 5 5
16.4 1.64
tanpa flocculant
50 350 12.25 470 5 5
17.1 1.71
Deti Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
60 330 11.55 490 5 5
k Padata Padatan Air Air(c v(cm/
70 300 10.5 520 18.2 1.82
ke- n (ml) (cm) (ml) m) s)
18.5 1.85
30 770 26.95 50 1.75 0.058
80 290 10.15 530 5 5
60 750 26.25 70 2.45 0.082
19.0 1.90
90 720 25.2 100 3.5 0.117
90 275 9.625 545 75 75
120 690 24.15 130 4.55 0.152
19.4 1.94
150 650 22.75 170 5.95 0.198
100 265 9.275 555 25 25
180 620 21.7 200 7 0.233
110 260 9.1 560 19.6 1.96
210 590 20.65 230 8.05 0.268
19.9 1.99
240 560 19.6 260 9.1 0.303
120 250 8.75 570 5 5
270 520 18.2 300 10.5 0.350
19.9 1.99
300 500 17.5 320 11.2 0.373 130 250 8.75 570 5 5
330 470 16.45 350 12.25 0.408 140 240 8.4 580 20.3 2.03
360 430 15.05 390 13.65 0.455 20.4 2.04
390 390 13.65 430 15.05 0.502 150 235 8.225 585 75 75
420 350 12.25 470 16.45 0.548 20.6 2.06
450 330 11.55 490 17.15 0.572 160 230 8.05 590 5 5
480 290 10.15 530 18.55 0.618 20.6 2.06
510 260 9.1 560 19.6 0.653 170 230 8.05 590 5 5
540 220 7.7 600 21 0.700 20.8 2.08
570 200 7 620 21.7 0.723 180 225 7.875 595 25 25
21.962 20.8 2.08
600 192.5
6.7375 627.5 5 0.732 190 225 7.875 595 25 25
630 190 6.65 630 22.05 0.735
200 220 7.7 600 21 2.1
660 185 6.475 635 22.225 0.741
210 220 7.7 600 21 2.1
690 180 6.3 640 22.4 0.747
220 220 7.7 600 21 2.1
720 177 6.195 643 22.505 0.750
v
750 170 5.95 650 22.75 0.758
rata-
v rata-
rata= 1.77
rata= 0.471
tinggi massa jenis fluidanya maka semakin lambat laju
Kurva Laju Pengendapan Volume 820ml
pengendapan dari partikel..
dengan Flokulan y = 0.0621x + 11.147
R² = 0.675
25 Semua faktor-faktor ini dapat dilihat dari persamaan
Kurva Laju
20 Pengendapan Hukum Stokes. Persamaan tersebut berlangsung dalam
Tinggi Air (cm)

Volume 820ml keadaan yang ideal. Dimana partikel berbentuk bulat


15 dengan Flokulan sempurna dan cairan yang digunakan dalam keadaan yang
10 ideal.

5 Linear (Kurva
Laju Nilai kecepatan pengendapan yang baik atau
0 Pengendapan meningkatkan kecepatan dapat diperoleh dengan
Volume 820ml
0 100 200 300 dengan membesarkan ukuran partikel. Namun ukuran yang sangat
Detik ke- (s) Flokulan) erat hubungannya dengan derajat liberasi suatu mineral.
Sehingga tidak dapat menggunakan ukuran partikel umpan
yang lebih besar. Karena partikel yang lebih besar masih
D. Analisis mengandung mineral-mineral pengotor. Hal ini akan
Hasil uji pengendapan atau settling test diperoleh mengurangi efisiensi dari proses.
kecepatan pengendapan dengan menggunakan flokulan
lebih cepat dibandingkan tanpa flokulan. Dilihat dari kurva Jadi untuk memperoleh ukuran yang lebih besar maka
laju pengendapan dengan volume 1000ml, ketika digunakan penggumpal. Penggumpal ada dua jenis,
menggunakan flokulan menghasilkan pulp atau endapan pertama yaitu koagulan dan yang kedua adalah flokulan.
setinggi 8.4 cm hanya membutuhkan waktu 200 detik, Di percobaan uji pengendapan ini digunakan flokulan
tetapi tanpa flokulan untuk memperoleh endapan setinggi untuk menggumpalkan silika. Menggumpalkan partikel
8.4 cm dibutuhkan waktu 600detik. Tiga kali lipat tidak mempengaruhi komposisi kimia dari mineral, hanya
perbedaan kecepatan pengendapannya. Begitu juga kurva mempengaruhi ukurannya saja.
laju pengendapan dengan volume 820 ml, ketika
menggunakan flokulan menghasilkan pulp atau endapan E. Kesimpulan
setinggi 7.7cm dalam waktu 200detik, tetapi tanpa flokulan Nilai laju pengendapan yang diperoleh dari Hukum Stokes
dibutuhkan waktu 540 detik. adalah 0.1157 cm/s. Sedangkan laju pengendapan pada
volume 1000ml tanpa flokulan sebesar 0.539 cm/s dan
Nilai laju pengendapan yang diperoleh dari Hukum Stokes dengan flokulan sebesar 2.26cm/s. Lalu laju pengendapan
adalah 0.1157 cm/s. Sedangkan laju pengendapan pada pada volume 820ml tanpa flokulan sebesar 0.471cm/s dan
volume 1000ml tanpa flokulan sebesar 0.539 cm/s dan dengan flokulan sebesar 1.77cm/s.
dengan flokulan sebesar 2.26cm/s. Lalu laju pengendapan
pada volume 820ml tanpa flokulan sebesar 0.471cm/s dan Penggunaan flokulan sebagai penggumpal mempengaruhi
dengan flokulan sebesar 1.77cm/s. Perbedaan laju teoritis ukuran dari partikel-partikel yang akan diendapkan. Sesuai
dan laju aktual mungkin disebabkan oleh kesalahan dengan namanya yaitu penggumpal, maka fungsinya
praktikan pada saat percobaan. Kesalahan tersebut antara adalah menggumpalkan. Partikel yang menggumpal tentu
laian mengukur tinggi padatan, pembacaan skala pada ukurannya jauh lebih besar dari partikel yang tidak
gelas ukur yaang tidak tepat dan juga pengadukan digumpalkan. Dari percobaan terbukti nilai kecepatan
campuran yang kurang merata. Faktor lainnya adalah skala pengendapannya jauh lebih besar dibandingkan campuran
pada gelas ukur yang sulit terlihat dan kurangnya cahaya tanpa flokulan. Faktor lainnya adalah jumlah air yang
pada saat melakukan percobaan ini. Dari data laju ditambahkan atau berhubungan denan %solid, semakin
pengendapan empat variasi percobaan juga, kita dapat banyak air yang ditambahakan maka kecepatan
simpulkan bahwa %solid memengaruhi laju pengendapan. pengendapan semakin besar.
Semakin besar %solid, maka laju pengendapannya akan
semakin lebih lama.
F. Daftar Pustaka
Selain %solid dan flokulan, laju pengendapan juga sangat A. W. Barry. 2006. Mineral Processing Technology.
ditentukan oleh massa jenis dari partikel. Semakin tinggi Amsterdam : Elsevier. Hal: 104
massa jenisnya maka semakin cepat laju pengendapannya.
Wills, B. A. , T. J. Napier-Munn. Wills' Mineral
Kecepatan pengendapan juga dipengaruhi oleh ukuran
Processing Technology, 7th edition. Elsevier (2005). Hal:
partikel yang akan diendapkan. Semakin besar ukuran
385-397
partikel maka akan semakin cepat pengendapannya. Faktor
lainnya adalah bentuk partikel, bentuk partikel yang bulat
https://www.911metallurgist.com/blog/mesh-to-micron-
akan lebih cepat mengendap. Faktor terakhir yang
conversion-table (diakses pada hari Rabu, 5 April 2017
mempengaruhi laju pengendapan partikel adalah massa
pukul 05.51)
jenis dari fluida atau media yang digunakan. Semakin
http://www.agitatormanufacturer.com/centrally-driven-
sludge-thickener.html (diakses pada hari Rabu, 5 April
2017 pukul 17.28 )

http://www.ebsbiowizard.com/ (diakses pada hari Rabu, 5


April 2017 pukul 17.35)

G. Lampiran

a. Foto Percobaan
b. Tabel Konversi Mesh
e. Flocculant di industri

c. Gambar thickener beserta komponennya

d. Thickener di Industri

Anda mungkin juga menyukai