LAPORAN RESMI PRAKTEK

ILMU PENGETAHUAN BAHAN

(HARDNESS TEST)

Disusun Oleh :

KELOMPOK 5

Nama Kelompok :

1. Ach. Faisal Renaldy (0822040001)

2. Moch. Akfi Muhadil Amin (0822040018)
3. Muhamat Alfian Febriansyah (0822040020)
4. Muzan Nalendra Putra (0822040022)
5. Nur Aulia Damayanti (0822040024)

Dosen Pengampu :

Imah Luluk Kusminah, ST., MT.

Rizal Indrawan, ST., MT.

PROGRAM STUDI D4 TEKNIK PERPIPAAN

JURUSAN TEKNIK PERMESINAN KAPAL
POLITEKNIK PERKAPALAN NEGERI SURABAYA
2023
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

BAB I UJI KEKERASAN

(HARDNESS TEST)

1.1 Sub Kompetensi

Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi laporan ini
adalah sebagai berikut :
1. Kemampuan mengetahui perbedaan masing-masing metode uji kekerasan dan
pengaplikasiannya.
2. Kemampuan untuk melakukan pengujian kekerasan (hardness test) terhadap
suatu material dengan metode Vickers.
3. Kemampuan untuk melakukan pengujian kekerasan (hardness test) terhadap
suatu material dengan metode Rockwell.
4. Kemampuan menyusun dan menganalisis laporan uji

1.2 Uraian Materi

Kekerasan (Hardness) suatu bahan boleh jadi merupakan sifat mekanik yang paling
penting, karena pengujian ini dapat digunakan untuk menguji homogenitas suatu
material. Selain itu kekerasan dapat digunakan untuk mengetahui sifat-sifat
mekanik yang lain. Bahkan nilai kekuatan tarik yang dimiliki suatu material dapat
dikonversi dari kekerasannya (tabel 1.1). Beberapa sifat bahan yang berhubungan
dengan kekerasan ditunjukkan pada (gambar 1.1). Semakin keras suatu material,
maka semakin tinggi kekuatan tariknya (tensile strength), semakin tinggi pula
tingkat kegetasannya (brittless) dan semakin rendah keuletannya (ductility). Seba-
liknya, semakin lunak suatu material, maka semakin rendah pula tensile strength-
nya, semakin turun kegetasannya dan semakin naik keuletannya. Atau dengan kata
lain hardness suatu material berbanding lurus dengan strength dan brittless serta
berbanding terbalik dengan ductility.

50 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Gambar 1.1 Hubungan Hardness dengan Sifat Bahan yang Lain

Tabel 1.1 Konversi Hardness ke Tensile Strength

Tensile Vickers Rockwell Rockwell
Brinell Hard-
Strength(Mpa Hardness Hardness Hardness
ness (BHN)
) (DPH) (HRB) (HRC)
285 86 90    
320 95 100 56,2  
350 105 110 62,3  
385 114 120 66,7  
415 124 130 71,2  
450 133 140 75  
480 143 150 78,7  
510 152 160 81,7  
545 162 170 85  
575 171 180 87,1  
610 181 190 89,5  
640 190 200 91,5  
675 199 210 93,5  
705 209 220 95  
740 219 230 96,7  
770 228 240 98,1  
800 238 250 99,5  
820 242 255   23,1
850 252 265   24,8
880 261 275   26,4
900 266 280   27,1
930 276 290   28,5
950 280 295   29,2
995 295 310   31
1030 304 320   32,2
1060 314 330   33,3
1095 323 340   34,4
1125 333 350   35,5
1155 342 360   36,6
1190 352 370   37,7
1220 361 380   38,8
1255 371 390   39,8
1290 380 400   40,8
1320 390 410   41,8
1350 399 420   42,7
1385 409 430   43,6

51 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

1420 418 440   44,5

Lanjutan Tabel 1.1 Konversi Hardness ke Tensile Strength

Tensile Rockwell Rockwell
Brinell Hard- Vickers Hard-
Strength(Mpa Hardness Hardness
ness (BHN) ness (DPH)
) (HRB) (HRC)
1455 428 450   45,3
1485 437 460   46,1
1520 447 470   46,9
1555 456 480   47,7
1595 466 490   48,4
1630 475 500   49,1
1665 485 510   49,8
1700 494 520   50,5
1740 504 530   51,1
1775 513 540   51,7
1810 523 550   52,3
1845 532 560   53
1880 542 570   53,6
1920 551 580   54,1
1955 561 590   54,7
1995 570 600   55,2
2030 580 610   55,7
2070 589 620   56,3
2105 599 630   56,8
2145 608 640   57,3
2180 618 650   57,8
(Applies for plain carbon and low-alloy steels and cast steel and to a limited extent
for high-alloy and/or work hardened steel)

52 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Istilah kekerasan (hardness) sebenarnya sangat sulit untuk didefinisikan secara

tepat, karena setiap bidang ilmu memberikan definisinya sindiri-sendiri sesuai
persepsi dan keperluan yang melatar belakangi. Meskipun demikian dalam tinjauan
teknik menyatakan bahwa kekerasan adalah kemampuan suatu bahan untuk tahan
terhadap indentasi/penetrasi atau abrasi. Pengujian hardness dilakukan dengan
mesin uji hardness yang sketsanya sebagaimana ditunjukkan pada (gambar 1.2).
Ada beberapa metode pengujian kekerasan yang digunakan untuk meguji kekerasan
logam, yaitu:

1. Metode Pengujian Kekerasan Brinell

2. Metode Pengujian Kekerasan Vickers
3. Metode Pengujian Kekerasan Rockwell
4. Metode Pengujian Kekerasan Rockwell Superficial
5. Metode Pengujian Kekerasan Knoop
6. Metode Pengujian Kekerasan Shore Scleroscope
7. Metode Pengujian Kekerasan Sonodur
8. Metode Pengujian Kekerasan Moh
9. Metode Pengujian Kekerasan File

Dari kesembilan metode tersebut, hanya dua saja yang akan dibahas, yaitu Vickers
dan Rockwell.

Gambar 1.2 Sketsa Mesin Uji Hardness

53 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

1.22 Metode Pengujian Kekerasan Vickers

Metode Hardness Vickers sebagai pengujian kekerasan ini dilakukan dengan cara
menekan material atau specimen uji dengan indentor intan dengan bentuk piramida
dengan alas segi empat dan besar sudut dari permukaan yang berhadapan 136 dera-
jat. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada metode pengujian kekerasan Vickers
adalah sebagai berikut :
1. Spesimen harus memenuhi persyaratan :
a. Rata dan halus (sangat sensitif terhadap kekasaran permukaan).
b. Dapat ditumpu dengan baik dan permukaan uji harus horizontal.
2. Indentor yang digunakan adalah intan yang berbentuk piramida beralas bujur
sangkar dengan sudut puncak antara dua sisi yang berhadapan 136 derajat
(gambar 1.2).

Gambar 1.3 Metode Pengujian Kekerasan Vickers

3. Pada dasarnya semua beban bisa digunakan, kecuali untuk pelat yang tipis
harus digunakan beban yang ringan sehingga tidak terjadi anvile effect. Anvile
effect ini terjadi kalau specimen uji hardness terlalu tipis, sementara beban pen-
gujian cukup besar sehingga indentor seakan mengindentasi anvile-nya.
4. Pada pelaksanaanya, pengujian kekerasan ini dilakukan dengan menekan inden-
tor pada permukaan specimen selama 10-30 detik.
5. Selain dengan HVN atau HV, nilai kekerasan pengujian ini dinyatakan juga
dengan satuan DPH (Vickers Diamond Pyramidal Hardness) yang dihitung
berdasarkan panjang diagonal indentasi dengan persamaan sebagai berikut :
DPH = [2Psin(/2)]/d2 .............................................................................(2.1)
Untuk  = 136°

54 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

DPH = 1,854P/d2 .....................................................................................(2.2)

Dimana : P = gaya tekan (kg)
d = diagonal indentasi (mm)
= (d1+d2)/2
6. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut : 150 DPH 150/10
Dimana : 150 = Nilai kekerasan
DPH = Metode pengujian Vickers
150 = Gaya pembebanan (kg)
15 = Waktu pembebanan (detik)
7. Karena pengukuran dilakukan dengan cara manual, maka memberi peluang un-
tuk terjadinya kesalahan ukur. Kesalahan itu dimungkinkan terutama pada saat
pemfokusan objek pada layar, peletakan alat ukur pada objek dan pembacaan
pengukurannya.

1.2.1 Metode Pengujian Kekerasan Rockwell

Berbeda dengan metode Vickers yang masih menggunakan pengukuran manual,
dengan metode Rockwell nilai kekerasan langsung dapat dibaca pada skala yang
terdapat pada mesin. Dengan metode ini nilai kekerasan specimen langsung dapat
dibaca dari skala yang terdapat pada mesin. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
pada metode pengujian kekerasan Rockwell adalah sebagai berikut :
1. Spesimen harus memenuhi persyaratan :
a. Rata dan halus.
b. Dapat ditumpu dengan baik dan permukaan uji harus horizontal.
2. Metode Rockwell mempunyai beberapa skala pengukuran, dimana pemakainnya
tergantung pada kombinasi jenis indentor dan beban utama yang digunakan.
Ada tiga jenis indentor dengan tiga jenis beban utama, sehingga terdapat Sem-
bilan kombinasi sebagaimana ditunjukkan pada (gambar 2.4). Sedangkan jenis
skala dan kombinasi jenis indentor dengan beban utama ditunjukkan pada (tabel
2.2)

55 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Gambar 1.4 Jenis Indentor dan Jenis Beban Utama Serta Kombinasinya

Tabel 1.2 Jenis-jenis Skala Pada Pengujian Kekerasan Rockwell

Beban
Skala Rockwell Indentor Satuan
(kg)
C Kerucut Intan (DP) 150 RC
D Kerucut Intan (DP) 100 RD
A Kerucut Intan (DP) 60 RA
G Bola 1/16" 150 RG
B Bola 1/16" 100 RB
F Bola 1/16" 60 RF
K Bola 1/8" 150 RK
E Bola 1/8" 100 RE
H Bola 1/8" 60 RH

3. Pada pelaksanaan metode ini, mula-mula spesimen diberi awal dengan beban
minor 10 lg, setelah itu baru diberi beban utama (60 kg, 100 kg, atau 150 kg)
selama 10-30 detik. Seperti yang ditunjukkan pada (gambar 1.6).
4. Setelah spesimen dibebaskan dari kedua beban tersebut maka jarum skala me-
nunjukkan berapa nilai kekerasan dari spesimen tersebut.
5. Penulisan nilai kekerasan seperti contoh berikut : 22 R C, dimana 22 adalah nilai
kekerasannya, sedangkan RC adalah skala yang digunakan.

56 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Gambar 1.5 Metode Pengujian Rockwell

6. Selain tergantung kombinasi jenis indentor dan jenis beban, maka pemakaian
skala dalam Rockwell juga tergantung pada jenis material yang akan diuji. Se-
bagai contoh, Rockwell B untuk logam secara umum, Rockwell C untuk logam
yang keras dan Rockwell A untuk logam yang sangat keras. Kesalahan pemaka-
ian kombinasi indentor dan beban dengan jenis material yang diuji akan menye-
babkan tidak akuratnya hasil pengujian.

1.3 Bahan Habis

1. Spesimen kekerasan base metal
2. Kertas gosok
3. Alkohol
4. HNO3
5. HCL
6. HF
7. H2O

1.4 Peralatan
1. Vickers hardness tester (1 unit)
2. Universal hardness tester (1 unit)
3. Satu set indentor uji kekerasan
4. Obeng
5. Tissue

57 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

1.5 Prosedur Keselamatan

Sebelum praktikum pengujian bahan dilaksanakan, mahasiswa harus telah me-
lengkapi diri dengan APD (Alat Pelindung Diri) sebagai berikut :
1. Seragam Bengkel
2. Safety Shoes
3. Masker

1.6 Langkah Kerja

1. Pengujian kekerasan dengan metode Vickers
a. Mengatur handle pada posisi Vickers.
b. Mengambil indentor untuk Vickerss dan memasang indentor pada tempat-
nya dengan menggunakan obeng.
c. Menekan pen beban sebesar 5 kg, kemudian dicatat pada lembar kerja.
d. Mengatur lama waktu indentasi selama 15 detik.
e. Meletakkan spesimen pada anvile dan mengatur tepat pada titik indentasi.
f. Menggeser handle beban dengan tangan kanan pada posisi siap untuk pene-
trasi.
g. Memutar handwheel dengan tangan kiri sehingga permukaan spesimen tepat
menyentuh ujung indentor.
h. Lepaskan handle beban.
i. Setelah 15 detik, nyalakan lampu.
j. Mengatur posisi spesimen serta fokus lensa sehingga bekas indentasi tam-
pak pada layar.
k. Mangukur diagonal indentasi pada posisi datar dan tegak (gambar 1.3).
Serta menghitung rata-ratanya, dan mencatat pada lembar kerja.
l. Mengulangi lagi untuk titik kedua.
m. Apabila sudah selesai, lepas kembali indentor dan meletakkan pada tempat-
nya.

2. Pengujian kekerasan dengan metode Rockwell C

a. Mengatur handle pada posisi Rockwell.
b. Mengambil indentor untuk Rockwell C (Diamond Kerucut(DP)), dan

58 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

memasang indentor pada tempatnya dengan obeng.

c. Menekan pen beban 150 kg, kemudian mencatat pada lembar kerja.
d. Meletakkan spesimen pada anvile dan mengatur tepat pada titik penetrasi.
e. Memutar handwheel sehingga sehingga permukaan spesimen menyentuh
ujung indentor.
f. Mengatur skala Rockwell C pada mesin uji hardness sehingga jarum penun-
juk tepat pada angka nol.
g. Mengatur waktu indentasi selama 15 detik.
h. Mencatat pada lembar kerja nilai kekerasan yang ditunjukkan.
i. Mengulangi lagi untuk titik kedua dan ketiga.
j. Apabila sudah selesai, melepas kembali indentor dan meletakkan pada tem-
patnya.

59 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

1.7 Hasil dan Analisis

1.7.1 Metode Pengujian Kekerasan Vickers

1. Menentukan Pemakaian Beban

Pada dasarnya semua beban dapat digunakan, kecuali pada pelat yang tipis,
harus menggunakan beban yang ringan sehingga tidak terjadi anvile effect.
Gaya tekan (P) yang digunakan adalah 5 kg.
2. Menentukan Nlai Kekerasan
Nilai kekerasan dinyatakan dengan satuan DPH (Vickers Diamond Piramidal
Hardness).
Angka kekerasan yang menyatakan kekerasan dalam hasil pengujian keker-
asan Vickers biasa disebut VHN (Vickers Hardness Number).
Pada pengujian yang telah dilakukan dengan beban/gaya tekan sebesar
5Kgf, diperoleh data dari monitor sebagai berikut:

60 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

 Pada pengujian pertama

Diketahui : d1 = 210,41 mm
d2 = 215,33 mm
( D 1+ D2)
drata-rata =
2
= 212,87 mm2
HV = { 2P.sin(α/2) }/d2
P
= 1,854
d2
5 kgf
= 1,854
212,87 mm
= 0.0435 HV
 Pada pengujian kedua
Diketahui : d1 = 189,63 mm
d2 = 186,35 mm
( D 1+ D2)
drata-rata =
2
= 187,99 mm2
HV = { 2P.sin(α/2) }/d2
P
= 1,854
d2
5 kgf
= 1,854
187,99mm
= 0,0493 HV
 Pada pengujian ketiga

Diketahui : d1 = 184,17 mm
d2 = 186,35 mm
( D 1+ D2)
drata-rata =
2
= 185,26 mm2
HV = { 2P.sin(α/2) }/d2
P
= 1,854 2
d

61 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

5 kgf
= 1,854
185,26 mm
= 0,050 HV

HVN TOTAL 212,87+187,99+185,26 586,12

Rata Rata HVN pada base metal = = =
3 3 3
¿ 195,37 HVN
Jadi Nilai kekerasan pada base metal = 195,37 HVN

VICKERS TEST
Spesimen : Stainless Steel  
Indentor : Diamond Pyramida  
Pengujian 1
Beban : 5 kgf
Diagonal Indentasi 1 : 210,41 mm
Diagonal Indentasi 2 : 215,87 mm
Pengujian 2
Beban : 5 kgf
Diagonal Indentasi 1 : 189,63 mm
Diagonal Indentasi 2 : 186,35 mm
Pengujian 3
Beban : 5 Kgf
Diagonal Indentasi 1 : 184,17 mm
Diagonal Indentasi 2 : 186,35 mm
Pengujian 1

Pengujian 2

62 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Pengujian 3

1.7.2 Metode Pengujian Kekerasan Rockwell

Metode Rockwell mempunyai beberapa skala pengukuran tergantung pada kombi-
nasi jenis indentor dan beban yang dipakai, jenis indentornya yaitu Diamond Keru-
cut dengan gaya pembebanan (P) 150 kg.
Pengujian pada Base Metal
Nilai kekerasan : a. Pengujian Pertama = 63,26 RC
b. Pengujian Kedua = 63,14 RC
c. Pengujian Ketiga = 65,33 RC
Pengujian 1 Pengujian 2

63 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

64 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Pengujian 3

Berdasarkan pengujian kekerasan material baja pada pengujian pertama diperoleh

nilai data sebesar 63,26 RC, pada pengujian kedua diperoleh nilai data sebesar 63,14
RC, dan pada pengujian ketiga diperoleh nilai data sebesar 65,33 RC pada pengujian
ketiga. Pada pengujian kekerasan tidak dapat menggantikan posisi dari pengujian
tarik karena dasarnya pengujian kekerasan adalah untuk melihat kemampuan per-
mukaan material dalam menerima beban deformasi plastis pada titiktertenru saja.
Berbeda dengan pengujian tarik yang melihat kemampuan material secara leselu-
ruhan untuk menerima beban sampai putus. Pada pengujian ini mungkin terdapat
sedikit perbedaan pada nilai kekerasannya. Hal ini dapat dikarenakan ketidak-
tepatan mengabil waktu indentasinya.

65 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

1.8 Kesimpulan
1. Dari pengujian yang sudah dilakukan kami mengamati bahwa pada pengujian
Vickers diperlukan perhitungan untuk menghasilakan nilai kekerasan uji Vick-
ers (HV), sedangkan untuk pengujian Rockwell sudah terdapat nilai kekerasan
uji Rockwell (RC) sehingga tidak diperlukan perhitungan untuk menghasilkan
nilai kekerasannya.
2. Vickers
Pengujian dengan metode Vickers mudah diamati karena bekas indentasinya
cukup besar dan waktu yang dibutuhkan cepat karena tidak ada penentuan be-
ban terlebih dahulu. Bekas indentasi yang relative kecil menuntut penguji lebih
teliti dalam membaca hasil pengujian.
3. Rockwell
Hasil pengujian metode Rockwell merupakan pengujian yang paling mudah dia-
mati, karena penguji cukup membaca skala pada mesin untuk mendapatkan ni-
lai kekerasan. Tetapi jika terjadi kesalahan dalam mengkombinasikan beban dan
indentor, maka hasil pengujian pun salah.
4. Data yang diperoleh nilai kekerasan hasil pengujian metode Vickers pertama
untuk material stainless steel sebesar 0,0435 HV, hasil pengujian kedua sebesar
0,0493 HV dan hasil pengujian ketiga sebesar 0,050 HV. Data yang diperoleh
nilai kekerasan hasil pengujian metode Rockwell C pertama untuk material baja
sebesar 63,26 RC, hasil pengujian metode Rockwell C kedua sebesar 63,14 RC
dan hasil pengujian metode Rockwell C ketiga sebesar 65,33 RC.

66 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

DAFTAR PUSTAKA

 Annual Books of ASTM. (2008). ASTM Standard E18-15 Standard Test Method
for Rockwell Hardness of Metalic Materials.
 Anuual Books of ASTM. (2003). ASTM Standard E92-82 Standard Test Method
for Vickers Hardness of Metalic Materials.
 Modul praktikum DT NDT. 2019. PPNS
 Suherman Wachid, Ir. 1987. Diktat pengetahuan Bahan. Jurusan Teknik Mesin
FTI. ITS.

67 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

Lembar Kerja

68 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

LAPORAN PENDAHULUAN

69 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

70 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

71 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

72 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

73 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

74 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

75 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

76 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

77 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

78 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

79 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

80 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

81 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

82 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

83 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

84 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

85 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

86 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

87 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

88 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

89 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

POST TEST

90 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A
 POLITEKNIK Program Studi
LAB. UJI BAHAN
PERKAPALAN D4 TEKNIK PERPIPAAN
NEGERI Jurusan Teknik Permesinan Kapal
SURABAYA PRAKTEK UJI BAHAN PE42093-01

91 | K E L O M P O K 5 / T P - 2 A