Anda di halaman 1dari 35

LABORATORIUM METALURGI FISIK

DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL


FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

LAPORAN AKHIR
PRAKTIKUM PENGUJIAN MATERIAL

MODUL I PENGUJIAN TARIK


Fadel Syahfatzal
1806149425
KELOMPOK 17

LABORATORIUM METALURGI FISIK


DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

i
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

MODUL I : PENGUJIAN TARIK / TENSILE TESTING

1.6 Analisis dan Pengolahan Data

1.6.1 Analisis Prinsip Pengujian

Uji tarik Aadalah salah satu pengujian mekanik yang paling luas digunakan di industri
dan di dunia pendidikan karena kemudahan dalam menganalisa data yang didapatkan
dan memperoleh informasi mengenai sifat mekanik suatu material. Pada proses
pengujian tarik ini, pembebanan berupa beban uniaksial dengan kecepatan
pembebanan yang statis. Pengujian ini dilakukan dimaksudkan untuk mengetahui sifat
- sifat mekanik suatu bahan atau logam terhadap pembebanan tarik.

Praktikum ini memiliki tujuan


1. Membandingkan kekuatan maksimum beberapa jenis material baja, paduan tembaga,
alumunium dan beberapa jenis polimer.

2. Membandingkan titik luluh (yield) beberapa material.

3. Membandingkan tingkat keuletan material tersebut melalui % elongasi dan %


pengurangan luas.

4. Membandingkan fenomena necking yang terjadi pada berbagai material.

5. Membandingkan modulus elastisitas dari berbagai material.

6. Membuat, membandingkan, serta menganalisis kurva tegangan regangan, baik kurva


rekayasa maupun kurva sesungguhnya dari beberapa jenis logam.

2
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

7. Membandingkan tampilan perpatahan (fractography) logam-logam tersebut dan


menganalisanya berdasarkan sifat-sifat mekanis yang didapat.

Adapun langkah-langkah kerja pengujian ini


• Mengukur dimensi (Diameter rata-rata) dari benda uji dengan menggunakan caliper
atau micrometer dan membuat sketsa dari benda uji
• Menandai panjang ukur (Gauge Length) berupa jarak antara dua titik pada benda uji
dengan menggunakan penggores (Cutter) atau spidol permanen
• Memasang benda uji dengan hati-hati pada grip mesin uji Shimadzu Dan mencatat
setiap langkah operasional setting pengujian dengan seksama.
• Memulai penarikan dan memerhatikan mekanisme deformasi yang terjadi pada benda
uji serta tampilan grafik beban-perpanjangan yang terlihat pada recorder hingga
terjadinya beban maksimum dan dilanjutkan dengan necking lalu perpatahan
• Menandai pada grafik beban-perpanjangan titik-titik terjadinya beban maksimum dan
perpatahan.
• Melepaskan benda uji dari grip mesin uji, Menyatukan kembali patahan benda uji dan
mengukur panjang akhir (Lf) antara dua titik (gauge marks) dan diameter akhir dari
bagian benda uji yang mengalami necking.
• Mengamati dan menganalisa karakteristik tipe perpatahan yang terjadi dengan
menggunakan stereoscan macroscope.
• Melakukan pengujian untuk material yang berbeda jenisnya
• Berdasarkan grafik beban-perpanjangan setiap logam hitunglah,(i) titik luluh; (ii)
kekuatan tarik maksimum; (iii) persentase elongasi; (iv) persentase pengurangan area;
(v) modulus elastisitas

Pada pengujian tarik ini dapat diamati bentuk perpatahan yang dapat diketahui dari ciri-ciri
dengan ditunjukkannya pada patahan sampel. Contohmya bentuk cup-cone pada patahan ulet
atau bentuk flat pada patahan getas. Kemudian dapat mengetahui ,(i) titik luluh; (ii) kekuatan
tarik maksimum; (iii) persentase elongasi; (iv) persentase pengurangan area; (v) modulus

3
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

elastisitas dari material yang diuji.

1.6.2 Analisis Perbandingan Logam Dasar

KURVA ENG.CU VS AL VS FE BASE


700
600
500
STRESS

400
300
200
100
0
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5
STRAIN

CU BASE FE BASE AL BASE

Data yang dapat diamati dari grafik ialah perbandingan nilai dari titik yield, Uultimate tensile
strength (UTS), dan fracture point. Dapat dilihat Fe Base memiliki titik yield, Uultimate tensile
strength (UTS), dan fracture point tertinggi dari Al Base dan Cu Base dan Fe bersifat Brittle (
Getas) Dibandingkan Al Base Dan Cu Base dan juga Fe lebih memiliki Toughness yang besar
dibandingkan Al dan Cu base. Cu base labih bersifat ductile(elastis) karena memiliki modulus
young lebih besar dari pada dari pada Al base dan Fe dan terlihat dari garis sejajar linear yang
terbentuk dengan yield point. Disini Al Base juga bersifat ductile(elastis) namun tidak lebih
elastis dari Cu base.

4
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

1.6.3 True Stress vs Eng Stress Al base


a. Data pengamatan
Load (kgf) Eng. Stress Eng. Strain True Stress True Strain Modulus Young
(Mpa) (Mpa)
0 0 0 0 0 0
22,080 0,34529 3,403624018 0,006640192 3,426224736 512,5791332
124,933 0,73791 19,25837678 0,014190577 19,53166426 1357,124301
293,959 1,10388 45,31367358 0,021228462 46,27561315 2134,571716
435,953 1,47050 67,20199734 0,028278846 69,10239229 2376,40521
624,886 1,86712 96,32595099 0,035906154 99,78464541 2682,714261
831,201 2,23174 128,1293337 0,042918077 133,6283983 2985,439769
1.075,224 2,60703 165,7453909 0,050135192 174,0550679 3305,968986
1.345,026 2,99499 207,3352716 0,057595962 219,276946 3599,82308
1.568,640 3,35761 241,8052889 0,064569423 257,4185169 3744,888484
1.633,300 3,71491 251,7726045 0,071440577 269,7593846 3524,224123
1.659,985 4,05087 255,8860876 0,077901346 275,8199583 3284,74539
1.683,435 4,37817 259,5008967 0,084195577 281,3497244 3082,120298
1.705,759 4,70446 262,9421332 0,090470385 286,7306091 2906,389028
1.726,991 5,03043 266,2150383 0,096739038 291,9684251 2751,888406
1.746,274 5,35806 269,1875058 0,103039615 296,9244828 2612,466135
1.763,747 5,68401 271,8809624 0,109307885 301,5996953 2487,295069
1.782,493 6,09831 274,7706515 0,117275192 306,9944325 2342,956308
1.799,735 6,59757 277,4284996 0,126876346 312,627614 2186,605368
1.811,068 7,09886 279,1754775 0,136516538 317,2875473 2044,99382
1.816,090 7,60281 279,9496169 0,146207885 320,8804582 1914,736799
1813,917 7,96676 279,6146498 0,153206923 322,4535499 1825,078424
1798,815 8,34739 277,2866819 0,160526731 321,7986065 1727,355193
1767,681 8,70667 272,4873871 0,167435962 318,1115748 1627,412562

5
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

1723,290 9,07665 265,6445305 0,174550962 312,0130387 1521,873773


1666,720 9,45259 256,9242854 0,181780577 303,6281303 1413,375894
1605,008 9,81723 247,411403 0,188792885 294,1209154 1310,491142
1533,702 10,19052 236,4196088 0,195971538 282,7511233 1206,397677
1455,295 10,55046 224,3331981 0,202893462 269,8489372 1105,669924
1366,208 10,91844 210,6004693 0,20997 254,8202498 1003,002664
b. Grafik Logam Dasar (Eng vs True Stress-strain)

c. Analisis Grafik

Titik yield, UTS, dan fracture pada Engginering stress -strainselalu lebih rendah
daripada True stress-strain. Hal ini karena engginering stress merupakan kurva yang
didapat dari dimensi awal (A0 dan L0) dari benda uji. Sedangkan kurva True stress-
strain merupakan kurva ynag didapat dari luas area dan Panjang actual pada saat
pembebanan.perbedaannya mulai dapat terlihat setelah titik luluh terlampau atau pada
saat pengerasan regangan dan akan terlihat jelas pada daerah necking.

6
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

1.6.4 Analisis dan Pengolahan Data Fe

Sampel : Fe Base, 4340, SS 304, Fe 1020, Fe 1020 Quench


Oil, Fe 1020 Quench Water

a. Data Pengamatan

Konversi Load menjadi stress =


𝐾𝑔
𝑛(𝑐𝑚). 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑜𝑎𝑑 (𝑐𝑚 ) . 9.807 𝑚/𝑠 2
𝜎(𝑀𝑃𝑎) =
𝐴0 (𝑚𝑚2 )
Konversi stroke menjadi strain =
𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒(𝑚𝑚)
𝜀=
𝑙0 (𝑚𝑚)
%Area Reduction =
𝐴0 − 𝐴𝑓
𝑅% = 𝑥 100%
𝐴𝑓

Sampel Do Df Ao Af Lo Lf σy %elon %area Modulu UTS Fractur


gasi reductio s e
n Young Point
Fe Base 8,75 5,4 60,1 22,9 45 65,7 444,22 46 162,57 5260 606,1 464,82
3 8 5
Fe 4340 12,9 130, 50,5 405,49 40952,52 694,5 563,18
6 9
SS 304 15 176, 53,4 438,43 93682,02 560,5 493,92
71 2
Fe 1020 124 50 292,628 58524,56 434,9 355,899
88

7
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

Fe 1020 124 50 340,081 68016,2 446,8 308,466


Quench 51
Oil
Fe 1020 124 50 565,484 5952,46 577,3 514,076
Quench 47
Water

b. Grafik Engineering Stress-Strain

c. Perhitungan Properties Spesimen Fe Base

8
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

i. True Stress

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 442,22 (1 + 0,099) = 488,1989

UTS → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 606,15 (1 + 0,37) = 830,4255

Fracture Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 464,82 (1 + 0,46) = 678,6372

ii. True Strain

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,099) = 0,0944

UTS → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,37) = 0,31481

9
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

Fracture Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,46) = 0,37844

d. Analisis
▪ Analisis Grafik Eng Stress-Strain

Pada percobaan tersebut digunakan 6 sampel yang berbeda, dimana nilai yield, UTS dan fracture
yang bervariasi menandakan sampel tersebut memiliki sifat yang berbeda. Sampel yang paling
berbeda signifikan yaitu memiliki UTS tertinggi dimiliki oleh sampel AISI 4340 yang
mengakibatkan sampel tersebut merupakan sampel yang paling getas dan sampel tersebut memiliki
UTS Paling besar dibanding sampel yang lin. Sedangkan yang paling Ductile adalah sampel Fe base
dengan terlihat dari garis sejajar linear yang terbentuk dengan yield point. Material yang lain
memiliki sifat yang mirip ditandai dengan tidak signifikannya perubahan kurva yang terlihat.
Namun bisa dilihat pada Fe yang diquench dengan oil dapat mengakibatkan material memiliki sifat
yang lebih ulet dibandingkan di quenching dengan air.

▪ Analisis Komposisi kimia

Sampel Fe 1020 memiliki komposisi yang terdiri dari (C=0,17- 2,3%,Mn=0,3-0,6%,


dan P <0,04%). Sampel Aisi 4140 (C 0,38-0,43%, Mn0,75-1%) dan sampel ss 316 (C
0,08% dan Mn 2%). SS 304 memiliki komposisi 0.042%C, 1.19%Mn, 0.034%P,
0.006%S, 0.049%Si, 18.24%Cr, 8.15%Ni, dan sisanya Fe.

Hal ini menunjukkan bahwa dengan komposisi atom C (karbon) dapat


meningkatkan kekerasan suatu material namun mengakibatkan sampel tersebut menjadi
getas.

▪ Analisis Perlakuan

10
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

Material yang tidak di quenching bias dilihat di grafik tidak ada perubahan drastis yang
terjadi. Namun bisa dilihat pada Fe yang diquench dengan oil pada grafik memiliki modulus
young yang besar sehingga dapat mengakibatkan material memiliki sifat yang lebih ulet
dibandingkan di quenching dengan air yang memiliki modulus young yang lebih rendah
dari Fe quenching Oil.

▪ Analisis Perpatahan

Gambar diatas adalah gambar perpatahan yang dialami pada 6 sampel uji Fe.
Sampel yang diujikan yaitu Fe Base, 4340, SS 304, Fe 1020, Fe 1020 Quench Oil,
Fe 1020 Quench Water Patah padah uji Tarik ada 3 yaitu: patah brittle,ulet dan

11
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

campuran. Patah Brittle terjadi pada material SS 304 dan AISI 4340 dengan tanda
retak/perpatahan merambat sepanjang bidang-bidang kristalin membelah atom
atom material, sedangkan Fe Base, Fe 1020, Fe 1020 Quench Oil, Fe 1020
Quench Water cenderung menunjukkan patah campuran karena adanya beberapa
sampel memiliki rongga namun tidak membentuk cup dan cone namun ada
beberapa yang memiliki seperti cup dan cone namun tidak memiliki rongga

1.6.5 Analisis dan Pengolahan Data Al

1. Al Base

a. Data Pengamatan
Konversi Load menjadi stress =
𝐾𝑔
𝑛(𝑐𝑚). 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑜𝑎𝑑 (𝑐𝑚 ) . 9.807 𝑚/𝑠 2
𝜎(𝑀𝑃𝑎) =
𝐴0 (𝑚𝑚2 )

Konversi stroke menjadi strain =


𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒(𝑚𝑚)
𝜀=
𝑙0 (𝑚𝑚)

%Area Reduction =
𝐴0 − 𝐴𝑓
𝑅% = 𝑥 100%
𝐴𝑓

%𝑒𝑙𝑜𝑛𝑔𝑎𝑠𝑖
(𝐿𝑓−𝐿𝑜)
𝜀 (%) = × 100%

12
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

Sampel Do Df Ao Af Lo Lf σy %elongasi %area Modulus UTS Fracture


reduction Young Point

Al 9 5.5 63.62 23.75 52 63.34 252.04 22 62.67 3744.58 281.81 200.4

b. Grafik Engineering Stress-Strain Al Base

Al Base
300

250
Stress (MPa)

200

150

100

50

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Strain

Al Base

c. Analisis Grafik
d. Analisis Perpatahan

2. Al Base, AI5XXX, dan AI6XXX

a. Data Pengamatan
Konversi Load menjadi stress =
𝐾𝑔
𝑛(𝑐𝑚). 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑜𝑎𝑑 (𝑐𝑚 ) . 9.807 𝑚/𝑠 2
𝜎(𝑀𝑃𝑎) =
𝐴0 (𝑚𝑚2 )
Konversi stroke menjadi strain =

13
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒(𝑚𝑚)
𝜀=
𝑙0 (𝑚𝑚)
%Area Reduction =
𝐴0 − 𝐴𝑓
𝑅% = 𝑥 100%
𝐴𝑓

Sampel Do Df Ao Af Lo Lf σy %elongas %area Modulus UTS Fractu


i reductio Young re
n Point
Al5XXX 112.59 50.2 87 8734.94 161.142 119.777
Al6XXX 13.7 147.3 45.9 88 16146.79 139.815 101.532

b. Grafik Eng Stress-Strain 3 sampel Al tersebut

300

250

200
Stress (MPa)

150

100

50

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Strain

Al Base Al6XXXX Al5XXXX

14
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

c. Analisis

Analisis Grafik

Pada percobaan tersebut digunakan 3 sampel yang berbeda, dimana nilai yield, UTS dan
fracture yang bervariasi menandakan sampel tersebut memiliki sifat yang berbeda. Sampel yang paling
berbeda signifikan yaitu memiliki UTS tertinggi dimiliki oleh sampel Al Base yang mengakibatkan
sampel tersebut merupakan sampel yang memiliki UTS Paling besar dibanding sampel yang lin.
Sedangkan pada Al 5XXX Dan Al 6XXX hampir memiliki sifat yang sama namun dikarenakan
komposisinya berbeda sehingga terjadi sedikit perbedaan diantara keduanya dan sampel ini memiliki
kemampuan ulet (ductility) yang tinggi terlihat dari garis sejajar linear yang terbentuk dengan yield point
yang hampir sama ,ini lebih ulet dibanding Al base

Analisis Komposisi kimia

Sampel Al 5XXXmerupakan paduan alumunium dengan


magnesium, sedangkan Al 6XXXmerupakan paduan aluminium yang mengandung
unsur silicon dan magnesium. Dapat dilihat dari grafik Al 5XXX memiliki UTS lebih
besar dari Al 6XXX. Sehingga dapat disimpulkan dengan penambahan Magnesium
maka akan meningkatkan UTS Material namun bila ditambahkan lagi silicon akan
sedikit menurunkan UTS dari material

Analisis Perpatahan

15
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

Gambar diatas adalah gambar perpatahan yang dialami pada 3 sampel uji Al. Sampel
yang diujikan yaitu Al Base, Al 5XXX, AL 6XXX Patah padah uji Tarik ada 3
yaitu: patah brittle,ulet dan campuran.. Patah Ductile terjadi pada Al base dan Al
6XXX dan AL 5XXX dengan terbentuknya cup dan cone serta terdapat rongga
rongga kecil

1.6.6 Analisis dan Pengolahan Data Cu


Sampel : Cu Base dan Cu-Zn
a. Data Pengamatan

Konversi Load menjadi stress =


𝐾𝑔
𝑛(𝑐𝑚). 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑜𝑎𝑑 (𝑐𝑚 ) . 9.807 𝑚/𝑠 2
𝜎(𝑀𝑃𝑎) =
𝐴0 (𝑚𝑚2 )
Konversi stroke menjadi strain =
𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒(𝑚𝑚)
𝜀=
𝑙0 (𝑚𝑚)
%Area Reduction =
𝐴0 − 𝐴𝑓
𝑅% = 𝑥 100%
𝐴𝑓

% % Area Modulu
Sampe D Elonga Reducti s Fractur
l o Df Ao Af lo lf σy si on Young UTS e Point
Cu 5, 63,6 20,4 5 6 224,8 276,7
Base 9 1 2 2 0 6 7 32 67,43 4015,53 6 192,68
Cu30Z 8, 55,4 6 504,5 12612,7 823,1 823,15

16
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

n 4 1 1 5 5

b. Grafik Eng Stress-Strain


Cu Base dan Cu30Zn

c. Perhitungan Properties Spesimen Cu Base

Grafik Engineering vs True Stress-Strain

17
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

i. True Stress

Yield Point

σΤ = σE (1 + εE) = 224,87 (1+0,056) = 237,462

UTS

σΤ = σE (1 + εE) = 276,76 (1+0,21) = 334,880

Fracture Point

σΤ = σE (1 + εE) = 192,68 (1+0,316) = 253,566

ii. True Strain

Yield Point

εΤ = ln (1 + εE) = ln (1+0,056) = 0,054

UTS

18
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

εΤ = ln (1 + εE) = ln (1+0,21) = 0,190

Fracture Point

εΤ = ln (1 + εE) = ln (1+0,316) = 0,274

d. Analisis
▪ Analisis Grafik

Pada percobaan tersebut digunakan 2 sampel yang berbeda,


dimana nilai yield, UTS dan fracture yang bervariasi menandakan sampel tersebut
memiliki sifat yang berbeda. Sampel yang memiliki UTS tertinggi dimiliki oleh sampel
Cu30Zn Pada grafik Cu-30Zn. Ketika diberikan deformasi/beban, keadaan awal sampel
hingga mencapai titik UTS menunjukkan sifat material yang cukup getas. Setelah
melewati titik UTS, sampel ini cukup memiliki kemampuan mempertahankan bentuk yang
cukup tinggi namun sampel ini memiliki sifat yang cukup getas bila diperhatikan dari luas
grafik, berbeda dengan Cu Base yang memiliki Keuletan yang sangat tinggi karena setelah
UTS sampel mampu lebih lama mempertahankan UTS nya.

▪ Analisis Komposisi kimia

Paduan CU-Zn memiliki kandungan 30% Zn dan 70%Cu,Dari hal ini dapat
diektahui dengan menambahkan Zn pada material dapat meningkatkan Nilai
UTS material.

19
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

▪ Analisis Perpatahan

Pada sampel Cu Base, menunjukkan patahan cup&cone dan


terdapat rongga rongga sehingga merupakan patahan ductile/ulets. Pada Cu- 30Zn
menghasilkan patahan brittle/getas dengan tanda retak/perpatahan merambat
sepanjang bidang-bidang kristalin . Hal ini sesuai dengan sifat bahan tersebut.
Dengan penambahan Zn tersebut, maka akan meningkatkan kekuatan material
sehingga bersifat makin getas.

1.6.7 Analisis dan Pengolahan Data Polimer

Sampel : PMMA, PVC, dan PC


a. Data Pengamatan

Konversi Load menjadi stress =


𝐾𝑔
𝑛(𝑐𝑚). 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 𝐿𝑜𝑎𝑑 (𝑐𝑚 ) . 9.807 𝑚/𝑠 2
𝜎(𝑀𝑃𝑎) =
𝐴0 (𝑚𝑚2 )
Konversi stroke menjadi strain =
𝑆𝑡𝑟𝑜𝑘𝑒(𝑚𝑚)
𝜀=
𝑙0 (𝑚𝑚)

20
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

%Area Reduction =
𝐴0 − 𝐴𝑓
𝑅% = 𝑥 100%
𝐴𝑓

Sampel Do Ao Lo σy %elongasi %are Modulu UTS Fractur


a s e
reducti Young Point
on
PC - 68,4 50 42,863 - - 952,51 64,294 50

PMMA - 128,7 50,7 30,48 - - 4.354,2 79,248 79,248

PVC - 135 51,45 14,528 - - 1.614,22 23,246 21,793

21
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

a.Grafik Eng Stress-Strain

90
80
70
60
Stress (MPa)

50
40
30
20
10
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
Strain

PC PMMA PVC

22
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

b.Perhitungan Properties Spesimen Polimer

true vs eng
90

80

70

60

50
STRESS

40

30

20

10

0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
STRAIN

PC TRUE PMA TRUE PVC TRUE PC ENG PMA ENG PVC ENG

i. True Stress

PC

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 42,863 (1 + 0,045) = 44,791

UTS → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 64,294 (1 + 0,09) = 70,080

23
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

Fracture Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 50 (1 + 0,24) = 62

PMMA

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 30,48 (1 + 0,007) = 30,69

UTS → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 79,248 (1 + 0,024) = 81,149

Fracture Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 79,248 (1 + 0,024) = 81,149

PVC

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 14,528 (1 + 0,009) = 14,658

UTS → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 23,246(1 + 0,019) = 23,687

Fracture Point → 𝜎𝑇 = 𝜎𝐸 (1 + 𝜀𝐸 ) = 21.793 (1 + 0,082) = 23,580

ii. True Strain

PC

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,045) = 0,044

24
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

UTS → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,09) = 0,086

Fracture Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,24) = 0,215

PMMA

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,007) = 0,0069

UTS → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,024) = 0,023

Fracture Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,024) = 0,023

PVC

Persamaan yang digunakan adalah :

𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 )

Yield Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,009) = 0,008

UTS → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,019) = 0,018

Fracture Point → 𝜀𝑇 = 𝑙𝑛(1 + 𝜀𝐸 ) = 𝑙𝑛 (1 + 0,082) = 0,078

25
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

c. Analisis
▪ Analisis Grafik Eng Stress-Strain

Kekuatan polimer sendiri tergantung pada laju peregangan,


temperature, dan kehadiran sejumlah bahan kimia seperti pelarut dan oksigen. Pada polimer
PMMA memiliki sifat yang sangat getas, menunjukkan kekuatan polimer yang kuat akan
deformasi namun pada saat mencapai UTS akan langsung putus dan material bersifat
thermoset yang bersifat gtas/brittle. Pada polimer PC, terjadi sifat viskoelastis, dimana saat
keadaan awal menuju UTS maka sampel akan memiliki sifat kekakuan untuk menahan
deformasi elastis, namun ketika melewati titik UTS, maka polimer tersebut akan perlahan-
lahan putus . Pada polimer PVC memiliki sifat keuletan yang sangat tinggi sehingga
mampu menahan deformasi yang tinggi, terlihat dari garis sejajar linear yang terbentuk
dengan yield point yang hampir sama

▪ Analisis Komposisi dan Struktur kimia

PC yang merupakan polimer semi crystalin, sehingga memiliki sifat viskoelastis, sedangkan PVC
diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida (CH2=CHCl). Karena 57% massanya
adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan bahan baku minyak bumi terendah di antara
polimer lainnya. PVC memiliki struktur amorf dengan atom klor polar dalam struktur
molekul. Memiliki atom klorin dan struktur molekul amorf terkait tak terpisahkan. Meskipun
plastik tampak sangat mirip dalam konteks penggunaan sehari-hari, PVC memiliki fitur yang
sangat berbeda dalam hal kinerja dan fungsi dibandingkan dengan plastik olefin yang hanya
memiliki atom karbon dan hidrogen dalam struktur molekulnya. PVC adalah bahan kimia yang
stabil, yang menunjukkan sedikit perubahan dalam struktur molekul, dan juga menunjukkan
sedikit perubahan dalam kekuatan mekanisnya. Namun, polimer rantai panjang adalah bahan
viskoelastik dan dapat berubah bentuk dengan penerapan gaya eksterior secara terus menerus,
bahkan jika gaya yang diterapkan jauh di bawah titik lelehnya. Ini disebut deformasi

26
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

creep. Meskipun PVC adalah bahan viskoelastik, deformasi creepnya sangat rendah
dibandingkan dengan plastik lain karena gerak molekul terbatas pada suhu biasa, berbeda
dengan PE dan PP, yang memiliki gerakan molekul yang lebih besar pada bagian amorfnya.
Poli (metil metakrilat) ( PMMA ), juga dikenal sebagai kaca akrilik atau akrilik serta oleh
nama dagang Crylux , Plexiglas , Acrylite , Lucite , dan Perspex antara beberapa
lainnya, adalah transparan termoplastik sering digunakan dalam bentuk lembaran sebagai
alternatif yang ringan atau tahan pecah terhadap kaca . Bahan yang sama dapat digunakan
sebagai resin casting, dalam tinta dan pelapis, dan memiliki banyak kegunaan lain. PMMA
adalah alternatif ekonomis untuk polikarbonat (PC) ketika kekuatan
tarik , kekuatan lentur , transparansi , polishability, dan toleransi UV lebih penting
daripada kekuatan impak , ketahanan kimia dan ketahanan panas. Karena inilah PMMA
bersifat getas

▪ Analisis Perpatahan

Pada polimer PC, memiliki patahan getas dengan pepatahan merambat sepanjang
bidang bidang kristalin yang menunjukkan polimer tersebut memiliki sifat getas, pada PVC
dan PMMA mengalami perpatahan permukaan seperti serabut. hal ini menunjukkan kedua
sampel ini memiliki sifat ulet yang tinggi namun memiliki kekuatan yang tinggi.

27
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

1.7 Kesimpulan

• Pengujian Tarik adalah pengujian mekanik yang dilakukan terhadap


sampel dengan melakukan penarikan uniaksial yang bertujuan untuk
mencari kekuatan ,(i) titik luluh; (ii) kekuatan tarik maksimum; (iii)
persentase elongasi; (iv) persentase pengurangan area; (v) modulus
elastisitas

• Dengan melakukan berbagai perlakuan terhadap sampel dapat


merubah sifat dari sampel tersebut, seperti dengan penambahan Zn
dapat meningkatkan kekerasan dan dengan penambahan
Magnesium maka akan meningkatkan UTS Material namun bila
ditambahkan lagi silicon akan sedikit menurunkan UTS dari
material dan juga quenching berbeda juga mempengaruhi sifat
material

• Polimer memiliki sifat yang berbeda dengan material lain yaitu polimer
memiliki sifat viskoelstisitas

28
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

1.8 Tugas Tambahan (Soal dan Pembahasan)

29
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

30
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

31
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

32
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

33
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

34
LABORATORIUM METALURGI FISIK
DEPARTEMEN TEKNIK METALURGI DAN MATERIAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA
KAMPUS BARU UI DEPOK 16424
Kepala Laboratorium : Wahyuaji Narottama Putra S.T., M.T., Ph.D
Kontak Asisten Lab. : +62-821-2754-6533 (Fauzan), +62-812-8360-1627 (Diffa)
Email : aslabdt2020@gmail.com

1.9 Referensi

Callister, W. D. (2008). Fundamentals of Materials Science and Engineering: An Integrated


Approach. United States: John Wiley & Sons.

https://blog.ub.ac.id/dutak/2011/12/29/patah-getas-patah-ulet-ductile-to-brittle-tension/ diakses
pada 30 september 2020 pukul 18.00 WITA

https://jurnal.unej.ac.id/index.php/RTR/article/download/2289/1895/#:~:text=Baja%20paduan%20
SS%20304%20merupakan,%25Ni%2C%20dan%20sisanya%20Fe. diakses pada 30 september 2020
pukul 18.00 WITA

https://strong-indonesia.com/artikel/sifat-mekanis-material/ diakses pada 30 september 2020 pukul


18.00 WITA

http://id.absmanufacturer.com/info/pvc-s-physical-properties-25665981.html diakses pada 30


september 2020 pukul 18.00 WITA

35

Anda mungkin juga menyukai