AE2202 INSTRUMENTASI,
PENGUKURAN, DAN EKSPERIMEN
MODUL 3: PENGUKURAN REGANGAN
Oleh
2. Dasar Teori
Material logam pada umumnya memiliki harga tegangan yang dapat dicari
dengan menentukan seberapa besar material teregang. Hubungan teganngan dan
regangan dapat dinyatakan dengan kurva uji tarik yang menunjukkan adanya
daerah plastis dan elastis.
Untuk mengukur regangan, kita dapat memakai metode strain gage. Strain
gage adalah aat untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada material dengan
cara ditempel langsung pada titik tegangan. Regangan yang dialami oleh sensor
strain gage yang berupa untaian kawat/lapisan logam tipis, akan mengakibatkan
perubahan panjang pada kawat sensor tersebut. Perubahan panjang (regangan)
pada strain gage menyebabkan hambatan elektronik logam berubah pula.
Pengukuran hambatan diukur dengan cara memakai rangkaian Wheatstone
Bridge.
Terlihat bahwa rangkaian listrik jembatan Wheatstone terdiri dari empat tahanan
(resistor) yaitu R1, R2, R3, R4. Tahanan R1 dan R2 dirangkai seri antara titik A
dan C serta tahanan R3 dan R4 yang juga dirangkai seri antara titik A dan C,
kemudian dirangkai lagi secara paralel. Antara titik A dan C diberi medan
tegangan arus searah sebesar V, sedangkan keluaran jembatan dinyatakan sebagai
beda tegangan antara titik B dan D.
Rangkaian jembatan Wheatstone terdiri dari tiga jenis yakni Quarter bridge, Half
bridge, dan Full bridge. Quarter bridge adalah jenis rangkaian yang paling
sederhana dimana sebuah strain gage menggantikan satu dari empat tahanan pada
jembatan Wheatstone. Selanjutnya, half bridge dimana dua strain gage
menggantikan dua dari empat tahanan, dan full bridge dimana empat strain gage
menggantikan empat tahanan pada jembatan Wheatstone. Tiga jenis rangkaian
jembatan Wheatstone ini dapat digunakan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
pengukuran.
V = tegangan input
1. Ukur dimensi spesimen, yang terdiri dari ketebalan spesimen (t), gage width
(W), dan gage length (G).
2. Hidupkan mesin uji tarik, lalu pasang spesimen pada mesin uji tarik.
3. Lakukan persiapan input data kedalam perangkat lunak Nexygen yang telah
tersedia pada komputer. Besaran gaya yang dimasukkan adalah 5 kN, sedangkan
laju pertambahan panjang adalah 4 mm/min. Lalu input pula dimensi spesimen
sesuai dengan hasil pengukuran yang sudah dilakukan sebelumnya pada poin 1.
4. Lakukan pengujian sampai dengan spesimen patah, lalu simpan data yang
terekam pada data akuisisi.
Analisis ketidakpastian
μF = 0.0053
Spesimen 1
Tebal, t (mm) 0,75
Lebar, W (mm) 12,45
Gage Length, G (mm) 60,00
Luas Area, A (mm2) 9.34
Dimensi Spesimen
Tegangan - regangan
600
500
Tegangan σ (MPa)
400
300
200
100
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25
Regangan ε
Modulus elastisitas (E) = 8314.667949 MPa
Data Literatur
Spesimen 2
Tebal, t (mm) 0,75
Lebar, W (mm) 12,50
Gage Length, G (mm) 73,65
Luas Area, A (mm2) 9.38
Tegangan - Regangan
250
200
Tegangan σ (MPa)
150
100
50
0
0 0.01 0.01 0.02 0.02 0.03
Regangan (ε)
0.4
σ (GPa)
0.3
0.2
0.1
0
0 0.05 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3
ε ( mm/mm)
Tanpa pemakaian strain gage, spesimen dapat ditarik melebihi batas yield strength
sampai spesimen putus. Pada kondisi elastis, kurva stess dan strain mempunyai
persamaan yang linear. Persamaan linear ini mengindikasikan bahwa ketika
spesimen dikenai beban tarik dalam kondisi yang masih elastis lalu dilepaskan,
spesimen tersebut akan kembali ke kondisi awal ketika sebelum dikenai beban.
Namun, ketika beban pada spesimen melewati batas elastis, yaitu kurva stress-
strain sudah tidak menunjukkan garis yang linear lagi, spesimen akan memasuki
fasa plastis. Fasa plastis adalah kondisi dimana material logam tidak dapat
mengembalikan spesimen pada kondisi sebelumnya ketika beban sudah
dilepaskan. Batas antara fase elastis dan plastis disebut yield strength atau
tegangan luluh. Pada spesimen di atas tegangan luluh adalah sebesar 364.465
MPa.
Setelah beban melewati kondisi plastis, maka beban akan mengalami kegagalan
total atau disebut ultimate stress. Ultimate stress adalah batas kekuatan maksimum
dari suatu spesimen material logam sebelum terjadi kegagalan permanen. Pada
spesimen di atas, Tegangan tarik maksimum adalah sebesar 512.784 MPa. Selain
itu, dari grafik kita dapat mengetahui nilai perbandingan antara stress dan strain.
Pada kondisi elastis, besar perbandingan antara stress dan strain atau biasa disebut
elastisitas atau modulus young tetap. Modulus young memberikan gambaran
kekakuan suatu material. Pada spesimen di atas, Modulus elastisitas (E) adalah
sebesar 8314.668 MPa.
Dengan spesimen yang memakai strain gage, kondisi regangan dan tegangan
masih berada pada kondisi elastis. Spesimen tidak diperkenankan melewati batas
yield strength. Strain gage akan mengalami regangan yang serupa dengan yang
dialami oleh permukaan spesimen sehingga hambatan pada strain gage akan
berubah dan akhirnya terjadi perubahan tegangan. Semakin besar beban tarik yang
bekerja pada spesimen, semakin besar voltase dan tegangan juga regangan.
Namun pada percobaan kami, ketika gaya ditambah dari 100 N ke 200N,
spesimen mengalami penurunan voltase. Hal ini dapat terjadi karena penempelan
strain gage pada spesimen buruk sehingga ketika spesimen dikenai beban tarik,
strain gage butuh waktu untuk menyesuaikan regangan pada strain gage dan
regangan pada spesimen. Kurva stress-strain dapat kita dekati dengan persamaan
linear, sehingga Modulus elastisitas (E) = 10651.34435 MPa.
Pada kolom voltase, terdapat hasil negatif. Hasil negatif mungkin terjadi karena
kesalahan dalam kalibrasi. Salah membaca voltase awal bisa dapat terjadi karena
disebabkan alat ukur voltase. Selain itu, adanya hambatan pada kabel pembacaan
dapat mengganggu pembacaan tegangan asli. Semakin jauh kabel, hambatan
semakin tinggi dan menyebabkan tegangan semakin kecil.
Berdasarkan hasil yang didapat dari percobaan, ada perbedaan hasil percobaan
dengan data referensi. Hal ini dapat terjadi karena adanya slip pada spesimen
ketika diuji tarik. Meskipun spesimen mengalami sedikit slip , hasil yang didapat
tidaklah menuju pada hasil ideal karena sekecil apapun terjadinya slip, kurva
stress-strain akan tertanggu. Selain itu, perbedaan terjadi karena pengujian hanya
dilaksanakan sekali sehingga wajar jika eksperimen terjadi kesalahan.
Kesimpulan
- Dalam menentukan sifat mekanik suatu logam dapat dilakukan dengan uji
tarik dan menganalisis nilai modulus elastisitasnya dari data regangan dan
tegangan.
- Besarnya nilai modulus elastisitas Alumunium 2024-T3 menurut
eksperimen tanpa strain gage adalah
Saran
- Percobaan dilakukan lebih dari satu kali agar didapatkan data pembanding.
- Setiap percobaan uji tarik dengan strain gage digunakan spesimen baru.
7. Referensi
[1] ASTM E8/E8 M – 09, Standard Test Method for Tensile Testing for Metallic
Materials.
8. Lampiran
Pertanyaan
2. Terangkan prinsip kerja strain gage dan jelaskan kelebihan pemasangan strain
gage di rangkaian half-bridge dibanding quarter-bridge.
Jawab
1.