Diajukan untuk Memenuhi Tugas Laporan Praktikum Mata Kuliah Operasi Teknik Kimia 1
Disusun Oleh :
Kelompok 2
2B-Teknik Kimia
Percobaan 1 (batch)
Percobaan 2 (kontinyu)
Laju alir air dan Volume sampel (ml) Titer NaOH (ml)
Kelompok Sampel laju alir organik
Rafinat Ekstrak Rafinat Ekstrak
(L/menit)
1 10 10 0,35 0,5
1 3 0,175 10 10 0,4 0,6
5 10 10 0,65 1,3
1 5 5 0,6 0,4
2 5 5 0,4 0,5
2 3 0,1 5 5 0,6 0,4
4 5 5 0,5 0,4
5 5 5 0,4 0,5
Kelompok 1
100
Kelompok 2
y = 2,0385x - 17,41
50 R² = 0,9589
0
0 20 40 60 80 100
Bukaan Pompa (%)
Kelompok 1 Kelompok 2
Penentuan laju alir TCE 175 ml/menit Penentuan laju alir TCE 100 ml/menit
y = 1,7738x + 25,837 y = 2,0358x - 17,41
175 - 25,837 = 1,7738x 100 + 17,41 = 2,0358x
x = 84 x = 57,59
Jadi, didapatkan laju alir pada 100 ml/menit Jadi, didapatkan laju alir pada 100 ml/menit
sebesar 84 % sehingga pompa stroke diatur sebesar 57,59 % sehingga pompa stroke
di nilai 84. diatur di nilai 57.
1.1.2 Perhitungan Menghitung Mol Asam Propionat
As Prop yg Titer NaOH (ml)
As Prop dalam fasa As Prop dalam fasa
Kelompok ditambahkan
Ekstrak Rafinat air (Y) organik, TCE (X)
(ml)
V1×N1 = V2×N2 V1×N1 = V2×N2
10 × NAP = 77,1 × 10 × NAP = 41,2 ×
0,1 0,1
NAP = 0,771N NAP = 0,412N
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
1 5 77,1 41,2 NAP = 0,771 𝐿
NAP = 0,412 𝐿
Konsentrasi AP Konsentrasi AP
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
= 0,771 𝐿
× 0,05 L = 0,412 𝐿
× 0,05 L
Konsentrasi AP Konsentrasi AP
𝑚𝑜𝑙 𝑚𝑜𝑙
= 0,647 × 0,03 L = 0,258 × 0,03 L
𝐿 𝐿
1,86 + 2,52
Rata-rata Koefisien Distribusi = = 2,19
2
As Prop yg Koefisien
Laju alir air dan As Prop yg Konsentrasi
diektrak dari Transfer
Kelompok laju alir organik diekstrak dari Umpan (solute
fasa organik Massa
(L/menit) fasa air, Y1 + diluen), X1
(rafinat), X2 (menit)
Kelompok 1 Kelompok 2
0,0065 − 0,0136 0,0040 − 0,0068
Log Df = 0,0065 = 9,61 × 10−3 Log Df = 0,0040 = 5,27 × 10−3
ln ln
0,0136 0,0068
1
Volume packing = 𝜋 × 𝐷2 × ℎ × 4
1
= 3,14 × 82 × 110 × 4
= 5526,4 cm3 = 5526,4 ml = 5,5264 L
Koefisien Transfer Massa
Kelompok 1 Kelompok 2
𝑳𝒂𝒋𝒖 𝑷𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂 𝑳𝒂𝒋𝒖 𝑷𝒆𝒓𝒑𝒊𝒏𝒅𝒂𝒉𝒂𝒏 𝑴𝒂𝒔𝒔𝒂
= =
𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈 ×𝑫𝒇 𝒗𝒐𝒍𝒖𝒎𝒆 𝒑𝒂𝒄𝒌𝒊𝒏𝒈 ×𝑫𝒇
0,008
0,006 Kelompok 1
Kelompok 2
0,004
y = 0,0001x + 0,0041
0,002 R² = 0,0833
0
0 1 2 3 4 5 6
Sampel ke
0,005
Konsentrasi (N)
0,004
0,003 Kelompok 1
y = 0,0008x + 0,0024
Kelompok 2
0,002 R² = 0,871
0,001
0
0 1 2 3 4 5 6
Sampel ke
Pada praktikum kali ini yaitu Ekstraksi Cair-Cair yang dimana tujuan utama nya adalah
memisahkan larutan 2 komponen (solute dan diluen) dengan menggunakan pelarut
(solvent) yang bersifat dapat melarutkan solute. Pada praktikum kali ini, Asam Propionate
sebagai solute, Tri Cloro Etilen (TCE) sebagai diluen, dan air sebagai solvent.
Penambahan air membuat asam propionate yang tercampur dengan TCE akan berpindah
ke air sehingga akan menghasilkan ekstrak yang mengandung solute dan diluen, dan
menghasilkan rafinat yang mengandung solvent dan solute. Pada percobaan yang
dilakukan terdapat dua metode pemisahan yaitu menggunakan corong pisah (batch) dan
menggunakan kolom ekstraksi (kontinyu). Kolom ekstraksi yang digunakan dilengkapi
dengan packing dengan tujuan untuk memperluas bidang kontak sehingga perpindahan
massa akan lebih optimal.
Percobaan pertama menggunakan corong pisah (batch). Percobaan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui koefisien distribusi. Untuk menentukan konsentrasi dari
asam propionate baik di ekstrak dan rafinat dilakukan titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N
dan dibantu oleh indikator pp sehingga akan dipatkan titik ekuivalen antara konsentrasi
titer dan titran yang dibuktikan dengan adanya perubahan warna pada titran. Volume asam
propionate yang bervariasi menyebabkan volume dari titer juga bervariasi. Dari data yang
diperoleh dari 2 kelompok dapat dilihat bahwa semakin banyak volume asam propionate
semakin banyak pula volume titer yang digunakan dan konsentrasi asam propionate
semakin tinggi baik di ekstrak maupun rafinat. Dari data juga dapat diamati bahwa
konsentrasi asam propionat dalam fasa ekstrak lebih banyak dari fasa rafinat. Hal ini terjadi
karena asam propionat sudah larut dalam air (solvent) sehingga terkekstrasi dengan baik.
Pada perhitungan total asam propionat secara teoritis untuk kelompok 2 nilai C (Total
keseluruhan asam) tidak sama dengan nilai konsentrasi Asam Propionate. Karena
penggunaan TCE yang bekas masih banyak mengandung asam propionat dan air, serta
solvent yang kurang bisa mengekstraksi Asam propionate dari TCE.
Percobaan kedua menggunakan metode kolom ekstraksi (kontinyu) yang bertujuan
untuk memperoleh nilai koefisien massa terhadap pengaruh laju alir. Pertama dilakukan
terlebih dahulu kalibrasi pompa stroke untuk umpan dan pompa solvent keluaran air.
Kalibrasi dilakukan untuk setting laju alir yang diharapkan, seperti pada percobaan yaitu
laju alir 100 ml/menit. % bukaan untuk laju alir 100 ml/menit didapat pada 57%,
sedangkan kelompok 1 pada laju alir 175ml/menit dengan % bukaan pada 84%. Setelah
umpan dialirkan, Air dan umpan akan bertemu sehingga pada kondisi ini terdapat
perpindahan massa asam propionat dari TCE ke air. Sampel yang akan diambil yaitu
rafinat dan ekstrak. Setelah itu dilakukan titrasi menggunakan NaOH 0,1 N untuk
menentukan/menghitung konsentrasi asam propionat pada fasa ekstrak dan rafinat.
Seharusnya konsentrasi pada setiap sampel pengambilan besarnya sama, namun pada
kenyataannya berbeda. Hal ini dapat disebabkan karena kondisi dari system/laju alir yang
tidak steady state karena terdapat valve yang harus dibuka secara manual. Nilai koefisien
perpindahan massa yang didapatkan pada kelompok 1 sebesar 3,89×10-4 menit dan pada
kelompok 2 didapat sebesar 8,93×10-4 menit. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi nilai koefisien transfer massa akan semakin banyak solute yang sudah
terekstrak oleh solvent, maka dapat dikatakan bahwa pada saat laju alir solvent atau air
175 mL/min akan mengekstrak asam propionat dari TCE lebih banyak dibandingkan laju
alir solvent atau air 100 ml/min.
Pada perhitungan total asam propionat secara teoritis untuk kelompok 2 nilai C (Total
keseluruhan asam) tidak sama dengan nilai konsentrasi Asam Propionate. Karena
penggunaan TCE yang bekas masih banyak mengandung asam propionat dan air, serta
solvent yang kurang bisa mengekstraksi Asam propionate dari TCE.
Pada percobaan kedua yaitu proses kontinyu, pada percobaannya sebelum proses
ekstraksi utama dimulai, dilakukan dulu pengkalibrasian alat hingga di dapatkan nilai laju
alir 0,1 L/menit dengan menggunakan persen bukaan katup sebesar 57% untuk kelompok
2 dan 0,175L/menit dengan bukaan katup sebesar 84%. Laju alir TCE yang digunakan
selama proses harus sama dengan laju alir air yang digunakan. Pada saat praktikum akan
dimulai siapkan larutan umpan dengan komposisi 1,5 Liter TCE ditambah dengan 15 mL
asam propionate yang dimasukkan pada tangki umpan, dan tangki air di isi dengan solvent
yaitu air hingga mencapai batas tangki, dan selanjutnya dikontakkan dengan umpannya.
Pada proses pengontakan yang berlansung pada saat proses ekstraksi, yang dimana
nantinya akan menghasilkan ekstrak yang mengandung air dan asam propionate serta
menghasilkan rafinat yang mengandung TCE serta sedikit air dan asam propionate. Seperti
yang sudah disinggung bahwa laju alir umpan dan air harus sama yaitu sebesar 100
ml/menit. Pengambilan sampel ekstrak dan rafinat dilakukan sebanyak 5 kali dengan
menggunakan Erlenmeyer 250 ml untuk kelompok 1 dan 2. Setelah sampel didapatkan dan
di pipet dengan pipet volum sebanyak 5 ml untuk kelompok 2 dan 10 ml untuk kelompok
2 dengan sampel ekstrak dan rafinat mengambil sampel pada erlenmeyer ganjil, sampel-
sampel tersebut di titrasi dengan menggunakan NaOH 0,IN dan ditambahkan indicator pp
sebanyak 3 tetes. Data yang didapatkan untuk koefisien perpindahan massa pada kelompok
1 sebesar 3,89×10-4 menit dan pada kelompok dua didapat sebesar 8,93×10-4 menit. Hal
tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi nilai koefisien transfer massa akan
semakin banyak solute yang sudah terekstrak oleh solvent, maka dapat dikatakan bahwa
pada saat laju alir solvent atau air 175 mL/min akan mengekstrak asam propionat dari TCE
lebih banyak dibandingkan laju alir solvent atau air 100 ml/min.
Selanjutnya, umpan yang digunakan pada percobaan kali ini yaitu campuran 1,5 Liter
TCE dan 15 mL asam propionat yang diumpankan pada kolom ekstraksi ketika air sudah
mencapai puncak packing. Ketika rafinat sudah terbentuk pada dasar kolom dan ekstrak
sudah keluar juga, maka dilakukan pengambilan untuk kelompok 1 diambil sampel 10mL
dengan tiga kali percobaan titrasi dan kelompok dua diambil larutan sebanyak 100mL
dengan dibagi menggunakan 5 erlenmeyer dan selanjutnya diambil sampel dari semua
erlenmeyer sebanyak 5 mL, kemudian dititrasi dengan NaOH 0,1 N. Berdasarkan data
kelompok satu volume penitran NaOH yang dibutuhkan untuk ekstrak lebih besar dari
pada untuk rafinat, berdasarkan data kelompok dua volume penitran untuk rafinat lebih
besar daripada untuk ekstrak. Namun secara teori volume penitran NaOH untuk ekstrak
akan bertambah besar karena semakin banyaknya asam propionat (solute) yang
berpindah ke air dan konsentrasi rafinatnya akan semakin kecil karena semakin sedikit
sisa asam propionat yang tidak terekstrak. Ketidaksesuaian pada kelompok dua dapat
disebabkan karena penggunaan TCE yang bekas masih banyak mengandung asam
propionat dan air, serta solven yang kurang bisa mengekstraksi Asam propionate dari
TCE.