Anda di halaman 1dari 9

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN A

DATA PERCOBAAN

Laju Alir Air (F1) = 4 dan 6 L/menit = 0,06667 dan 0,100 L/detik

Laju Alir Udara (F2) = 85 dan 90 L/menit = 1,41667 L/detik dan 1,5 L/detik

Laju Alir CO2 (F3) = 3 L/menit = 0,05 L/detik

Konsentrasi NaOH Glove = 0,9 M

Konsentrasi NaOH Pentiter = 0,3 M

Volume Cairan Sampel = 100 ml

A.1 Hasil Analisis Gas

Tabel A.1 Hasil Analisis Gas

F2
F1 F3 V1 V2in V2in rata-rata V2out V2out rata-rata
(L/menit
(L/menit) (L/menit) (ml) (ml) (ml) (ml) (ml)
)

2.00 1.80

85 2.10 2.13 1.70 1,70


2.30 1.60
4
1.80 2.00

90 1.90 1.90 1.80 1,83


3 50 2.00 1.70

1.90 2.10

85 2.10 2.06 1.90 1,93


6 2.20 1.80

2.30 2.10
90 2.43 1,97
2.50 2.00
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.50 1.80

A.2 Hasil Analisis Cairan

Tabel A.2 Hasil Analisis Cairan

F1 F2 F3 Waktu V1 Volume NaOH

(L/menit) (L/menit) (L/menit) (menit) (ml) V2in (ml) V2out (ml)

7 2.10 2.00

85 14 2.30 2.00

21 2.50 1.00
4
7 1.50 1.00

90 14 1.60 1.40

21 1.80 1.50
3 100
7 1.90 1.70

85 14 2.00 1.50

21 2.10 1.00
6
7 1.90 1.80

90 14 2.10 1.90

21 2.20 2.10
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN B

CONTOH PERHITUNGAN

B.1 Hasil Analisis Gas

Kondisi Pengambilan Sampel :

Laju Alir Air (F1) = 4 dan 6 L/menit = 0,06667 dan 0,100 L/detik

Laju Alir Udara (F2) = 85 dan 90 L/menit = 1,41667 L/detik dan 1,5 L/detik

Laju Alir CO2 (F3) = 3 L/menit = 0,05 L/detik

Waktu (t) = 7, 14, dan 21 menit

1. Perhitungan Fraksi Volume CO2 dalam Sampel Gas

A. Pada dasar kolom (inlet gas)

Yi =
( )
V2
V1 i

2,133 ml
= = 0, 04 3
50 ml

B. Pada puncak kolom (outlet gas)

Yo =
( )
V2
V1 o

1,7 ml
= = 0,03 4
5 0 ml

2. Perhitungan Jumlah CO2 yang diserap dalam Kolom dari Analisis Sampel Gas.

Jika Fa adalah jumlah CO2 L/detik yang diserap antara puncal dan dasar, maka :

FA =
( Yi - Y O
1-Y i )
( F 2 + F3 )

= (10,043 - 0,034
- 0, 043 ) ( 0,667 +0,05) = 0,7895 L/detik
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

B.2 Persen Ralat Fraksi Gas Masuk berdasarkan Analisa Gas

Dari data laju alir udara dan CO2

Yit =
( F3
F2 + F3 ) =
0,05
1,41667 + 0,05
= 0 034

%Ralat= | Y ¿ −Y i
Y¿ |
×100 %

¿|0,034−0,043
0,034 |×100 %
¿ 25 , 16 %

B.3 Hasil Analisis Cairan

Kondisi Pengambilan Sampel :

Laju Alir Air (F1) = 5,5 dan 6,0 L/menit = 0,092 dan 0,100 L/detik

Laju Alir Udara (F2) = 70 dan 120 L/menit = 1,2 L/detik dan 2,0 L/detik

Laju Alir CO2 (F3) = 3 L/menit = 0,05 L/detik

Konsentrasi NaOH peniter = 0,3 M

1. Perhitungan Jumlah CO2 Bebas dalam Sampel Air

Vb × M
mol/Liter CO2 bebas = Cdio =
V

a. Menit ke-7

Vbi ×M 0,7 3 × 0,3


Cdi = = = 0,0 042 mmol/mL
mL sampel 100
V bo ×M 2,1 × 0, 3
Cdo = = = 0,0 040 mmol/mL
mL sampel 100
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Menit ke-14

Vbi ×M 2,30 × 0,3


Cdi = = = 0,00 46 mmol/mL
mL sampel 100
V bo ×M 2,0 × 0, 3
Cdo = = = 0,0 040 mmol/mL
mL sampel 100

c. Menit ke-21

Vbi ×M 2,5 × 0,3


Cdi = = = 0,005 mmol/mL
mL sampel 100
V bo ×M 1 × 0, 3
Cdo = = = 0, 002 mmol/mL
mL sampel 100

2. Perhitungan CO2 yang Diserap dalam Waktu Tertentu

Volume air dalam sistem = Vt = 100 mL

{Cdi |t = 21 menit - Cdi |t = 7 menit } × Vt


Laju rata-rata =
( 21 - 7 ) × 60

{ 0,0 05 - 0, 0042 } × 100


=
14 × 60

=0, 0057143 mol/detik

3. Perhitungan Laju Absorpsi pada Waktu Tertentu

Laju Absorpsi = F1(Cdi - Cdo)

a. Menit ke-7

Laju Absorpsi =F1 ( Cdi - Cdo )

= 0, 06667 ( 0,004 2 -0,00 40 )

=0,0 008 mol/detik


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

b. Menit ke-14

Laju Absorpsi =F1 ( Cdi - Cdo )

= 0, 06667 ( 0,0 046 -0,00 40 )

=0,00 24 mol/detik

c. Menit ke-21

Laju Absorpsi =F1 ( Cdi - Cdo )

= 0, 06667 ( 0,00 50 -0,00 20 )

=0,0 120 mol/detik


DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

LAMPIRAN E

FOTO PERCOBAAN

E.1 Foto Peralatan Absorpsi

Gambar E.1 Foto Peralatan Absorpsi

E.2 Foto Peralatan Hempl

Gambar E.2 Foto Peralatan Hempl

LAMPIRAN F
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

APLIKASI INDUSTRI

CAPTURE OF CARBON DIOXIDE USING MEMBRANE GAS ABSORPTION

AND REUSE IN THE HORTICULTURAL INDUSTRY

Karbon dioksida dapat dihilangkan secara selektif dari gas buang menggunakan
proses penyerapan yang tersedia secara komersial dan peralatan konvensional. Prosesnya,
bagaimanapun, intensif energi dan peralatan yang dihasilkan agak besar. Ada kebutuhan
untuk penyerap ukuran yang lebih kecil terutama dalam situasi retro-fit dan situasi di mana
ruang dan berat terbatas seperti yang terjadi pada anjungan minyak. Penyerapan gas membran
adalah proses yang mengarah ke penyerap yang lebih kecil melalui penggunaan membran
serat berongga berdiameter kecil.

Penyerapan gas membran adalah proses yang efisien untuk menghilangkan karbon
dioksida dari gas buang. Penyerap membran memiliki keunggulan ukuran dibandingkan
kolom yang dikemas konvensional. Operasi penyerap membran yang stabil dapat dicapai
dengan menggunakan kombinasi yang sesuai dari cairan penyerap dan membran yang masih
membutuhkan pekerjaan pengembangan. Konsumsi energi dari proses penyerapan dapat
dikurangi dengan cairan penyerapan alternatif, pemulihan panas laten dan regenerasi dengan
pervaporasi. Studi kelayakan produksi karbon dioksida dengan menggunakan membran
serapan gas untuk aplikasi hortikultura menunjukkan bahwa proses tersebut lebih murah
daripada metode alternatif.
DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar F.1 Flow Sheet Proses Absorpsi Membran Gas

(Ferron, 2020)

Gas buang yang mengandung karbon dioksida dikontakkan secara berlawanan dengan
larutan amina dalam penyerap membran. Larutan kaya amina diumpankan melalui penukar
panas ke regenerator di mana karbon dioksida dilepaskan pada suhu tinggi. Cairan
penyerapan diasumsikan diregenerasi oleh limbah panas dari siklus gabungan. Karena biaya
investasi dominan, biaya karbon dioksida yang dihasilkan telah menjadi ditentukan sebagai
fungsi dari waktu operasi. Gambar 5 menunjukkan biaya produksi karbon dioksida secara
arbitrer unit dibandingkan dengan alternatif pengiriman karbon dioksida dari pemasok gas
industri dan praktek yang biasa dari pembakaran gas alam (Ferron, 2020)

Anda mungkin juga menyukai