Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS NILAI INDEKS PENCEMARAN SUNGAI

CILIWUNG

Analysis of Index Pollution Value on Ciliwung River


Rifqi Prayodi1, Yusya Mawali Firdaus Rahman1, Gaizca Betha Bianca1, Sulih Almaudi Suri1,
Kelvin Augusie Wijaya1
1)
Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan, Institut Pertanian Bogor
JL. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, PO BOX 220, 16680
Email: sulihalmaudi@apps.ipb.ac.id

HASIL PEMBAHASAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung berasal dari kaki Gunung Pangrango
Jawa Barat yang mengalir ke Jakarta melalui Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota
Depok dan bermuara di Teluk Jakarta. Sungai Ciliwung memiliki fungsi penting
dalam kehidupan masyarakat seperti mendukung pembangunan perekonomian
masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjaga kelestarian fungsi sungai perlu
dilakukan pengendalian pencemaran sungai dan kerusakan lingkungan seiring
dengan pembangunan berkelanjutan. Meningkatnya aktivitas manusia, perubahan
tata guna lahan, dan diversifikasi gaya hidup terkadang memperburuk tingkat
pencemaran di Sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung sebagai ekosistem terbuka
menanggung beban pencemaran dari saluran airnya. Selain itu, pemanfaatan air
Sungai Ciliwung oleh masyarakat yang kurang baik menurunkan kualitas dan
kualitas air sungai (Trofisa 2011).

Gambar 1 Sungai Ciliwung

Mengacu pada KepMen LH No.115 Tahun 2003 tentang Pedoman


Penentuan Status Mutu Air, analisis kualitas air Sungai Ciliwung dilakukan
dengan membandingkan hasil perhitungan konsentrasi parameter-parameter yang
telah diukur dan Indeks Pencemar (IP). Analisis pertama yang dilakukan yaitu
hasil perhitungan konsentrasi parameter-parameter pencemar. Parameter
pencemar yang dihitung diantaranya adalah DO, BOD, COD, dan TSS. Indeks
Pencemaran (IP) yang telah diketahui dapat menjadi masukan dalam pengambilan
keputusan agar dapat menilai kualitas air. IP terbagi menjadi beberapa kelas
berdasarkan nilainya (Arnop et al. 2019). Kategori tersebut tertera seperti pada
Tabel 1. Hasil pengujian yang dilaksanakan di Sungai Ciliwung dengan jumlah
titik penelitian sebanyak 8 lokasi dapat dilihat pada Tabel 2 dan hasil perhitungan
Indeks Pencemar (IP) pada Sungai Ciliwung dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 1 Kategori Pencemaran


Indeks Pencemaran Kategori
0 ≤ IP ≤ 1.0 Kondisi baik
1.0 ≤ IP ≤ 5.0 Tercemar ringan
5.0 ≤ IP ≤ 10.0 Tercemar sedang
IPj ≥ 10.0 Tercemar berat

Tabel 2 Nilai konsentrasi parameter kualitas air Sungai Ciliwung


Titik Q Konsetrasi (Ci, mg/L) Baku Mutu (Li)
Jarak Kecepatan
Sam T (C) (m3/d
(Km) (m/detik)
pling etik) DO BOD COD TSS DO BOD COD TSS

1 0 28.6 1.5 30.2 7 1.8 6 40 6 2 10 50


2 4.3 28 0.6 15.4 6.5 2 10 55 6 2 10 50
3 2.4 29 1.2 13.5 6.5 2.1 15 75 6 2 10 50
4 5 30.3 1.2 11.8 6 2.2 15 85 6 2 10 50
5 4.4 30.1 1.5 7.2 5.9 2.6 20 80 6 2 10 50
6 8.4 29.9 0.8 4.3 5.5 2.4 35 89 6 2 10 50
7 13.4 29.6 0.7 6.5 5 3 40 105 6 2 10 50
8 5.5 29 0.6 8.3 4.5 4.5 55 120 6 2 10 50

Tabel 3 Hasil perhitungan IP Sungai Ciliwung


Titik Jarak Ci/Lij Ci/Lij baru
(C/L) (C/L) Kesimp
Samp Komul CO CO IP
DO BOD TSS DO BOD TSS m r ulan
ling atif D D
kondisi
1 0.0 1.17 0.90 0.6 0.8 0.00 0.90 0.60 0.80 0.90 0.58 0.76
baik
cemar
2 4.3 1.08 1.00 1.0 1.1 0.50 1.00 1.00 1.10 1.10 0.90 1.00
ringan
cemar
3 6.7 1.08 1.05 1.5 1.5 0.50 1.11 1.88 1.88 1.88 1.34 1.63
ringan
cemar
4 11.7 1.00 1.10 1.5 1.7 1.00 1.21 1.88 1.70 1.88 1.45 1.68
ringan
cemar
5 16.1 0.98 1.30 2.0 1.6 1.10 1.57 2.51 2.02 2.51 1.80 2.18
ringan
cemar
6 24.5 0.92 1.20 3.5 1.8 1.50 1.40 3.72 2.25 3.72 2.22 3.06
ringan
cemar
7 37.9 0.83 1.50 4.0 2.1 2.00 1.88 4.01 2.61 4.01 2.63 3.39
ringan
cemar
8 43.4 0.75 2.25 5.5 2.4 2.50 2.76 4.70 2.90 4.70 3.22 4.03
ringan

Berdasarkan Tabel 2 dan 2, dapat dilihat pada setiap jenis zat mutu seperti
DO, BOD, COD, TSS disetiap titik lokasi mempunyai nilai konsentrasi yang
berbeda-beda. Nilai DO tertinggi berada pada konsentrasi 7 mg/L berada pada
titik 1 dan terkecil pada konsentrasi 4.5 mg/L pada titik 8. Konsentrasi DO
mengalami penurunan semakin ke hilir. Hal ini dikarenakan, semakin kecil jumlah
DO (Dissolved oxygen) maka kualitas air semakin buruk sehingga pada titik 1
sampai 8 kualitas air di Sungai Ciliwung semakin buruk. Jika kadar oksigen
terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam
persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk
pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan
energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga
dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik (Salmin 2005).
BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba
untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan pencemar yang terdapat di dalam
suatu perairan. Umumnya nilai BOD mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan
COD. Semakin tinggi nilai BOD maka semakin tinggi tingkat pencemaran suatu
aliran pada badan perairan (Christiana et al. 2020). Baku mutu yang digunakan
pada BOD untuk menilai kualitas air adalah bernilai 2 mg/L dan merupakan baku
mutu air Kelas I. Nilai baku mutu tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah
No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Konsentrasi nilai BOD pada sungai Ciliwung ditunjukkan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, konsentrasi BOD hasil pengukuran berkisar antara 1,8 – 4,5.
Apabila nilai konsentrasi BOD hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan
standar kualitas baku mutu BOD menurut PP No. 82 Tahun 2001, maka hanya
dua titik sampling saja yang memenuhi baku mutu air Kelas I, yaitu pada titik
sampling 1 dan 2. Titik sampling 3 hingga titik sampling 8 memiliki konsentrasi
BOD diatas baku mutu. Grafik hubungan antara konsentrasi BOD hasil
pengukuran dengan konsentrasi BOD baku mutu dapat dilihat pada Gambar 2.
Apabila dilihat dari jarak setiap titik samplingnya, pada titik sampling 1
dengan jarak 0 km (asumsi di hulu sungai), konsentrasi BOD nya memenuhi baku
mutu. Seiring dengan jarak aliran yang semakin mengarah ke hilir, maka
konsentrasi BOD semakin tinggi (diatas baku mutu). Sehingga terdapat hubungan,
yaitu semakin jauh jarak aliran (dari hulu ke hilir), maka konsentrasi BOD
semakin tinggi. Tingginya konsentrasi BOD pada hilir, terutama pada titik
sampling 8 dapat disebabkan karena terdapat aktivitas masyarakat yang bermukim
di pinggir sungai Ciliwung. Menurut Christiana et al. (2020), aktivitas masyarakat
di pinggir sungai seperti aktivitas mandi, cuci, kakus, dan pembuangan limbah
rumah tangga ke sungai dapat menurunkan kualitas air dan meningkatkan
konsentrasi BOD pada badan perairan.
5
4,5
4
3,5

BOD (mg/L)
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Hasil Pengukuran 1,8 2 2,1 2,2 2,6 2,4 3 4,5
Baku Mutu 2 2 2 2 2 2 2 2

Gambar 2 Grafik konsentrasi BOD pada sungai Ciliwung

COD merupakan jumlah kadar oksigen yang dibutuhkan untuk mengurai


seluruh bahan organic yang terkandung dalam air. Kondisi sungai yang memiliki
nilai COD yang tinggi, biasanya tingkat pencemarannya juga tinggi tergantung
parameter yang diuji. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001,
apabila nilai COD pada sungai berada dibawah ambang baku mutu yakni 10 maka
sungai tersebut memiliki kondisi yang baik.
Konsentrasi nilai COD pada sungai ciliwung ditunjukan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2 konsentrasi COD hasil pengukuran berkisar antar 6 mg/l –
55 mg/l. Apabila nilai konsemtrasi COD hasil pengukuran tersebut dibandingkan
dengan standar kualitas baku mutu COD menurut PP No. 82 Tahun 2001, maka
hanya ada dua titik samplimg saja yang memenuhi baku mutu, yaitu pada titik
sampling 1 dan 2. Sedangkan titik sampling 3 sampai 8 memiliki konsentrasi
COD lebih tinggi daripada baku mutu, namun masih pada kondisi tercemar
ringan. Nilai COD Sungai Ciliwung yang cukup tinggi bisa disebabkan oleh
pembuangan limbah rumah tangga, industri dan kurangnya pengelolaan dari
pemerintah. Hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi nilai COD adalah dengan
cara penggunaan demulsifier, spreader, chemical treatment.
Total suspended Solid (TSS) merupakan padatan tersuspensi yang
menyebabkan kekeruhan air, tidak dapat mengendap dan tidak larut dalam air.
Padatan tersuspensi tersebut berupa partikel-partikel kecil maupun beratnya lebih
kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, sel-sel mikroorganisme dan bahan- bahan
organik tertentu (Suhendrayatna 2008). Hasil uji TSS dibandingkan dengan batas
Baku Mutu Air Kelas II PPRI No. 82 Tahun 2001 yaitu 50 mg/L. Berdasarkan
Tabel 2, nilai TSS yang memenuhi baku mutu hanya pada titik hulu, yakni sebesar
40 mg/L. Terdapat kenaikan TSS di setiap titik hingga konsentrasi TSS terbesar
pada hilir yakni 120 mg/L.
Konsentrasi TSS yang meningkat diakibatkan penurunan debit ke hilir.
Debit air yang kecil sehingga massa air yang kecil tidak mampu membawa dan
mengangkut padatan padatan yang banyak, sehingga menyebabkan zat padat yang
tersuspensi juga semakin banyak. Bila debit air besar maka massa air akan
membawa dan mengangkut kotoran berupa partikel partikel padatan yang lebih
banyak (Bahagia et al. 2020). Konsentrasi TSS yang menurun ke hilir
dikarenakan bermuara ke laut, sehingga terdapat pengenceran oleh air laut
(Irawati 2011). Titik sampel diambil di Bogor sehingga tidak terdapat
pengenceran oleh air laut.
Keseluruhan titik penelitian yang telah dihitung nilai parameter pencemar
kemudian dikalkulasikan agar menemukan kategori pencemaran yang tepat.
Berdasarkan Tabel 1, satu dari delapan titik pengujian diketahui memiliki Indeks
Pencemaran dengan kategori baik, dimana nilai IP yang didapatkan di bawah 1,0
yaitu sebesar 0,76. Perbedaan terjadi di titik pengujian 2 hingga 8 yang didapatkan
memiliki nilai IP sebesar 1 hingga 4,03. Hasil tersebut menjadikan ketujuh lokasi
titik pengujian masuk kategori tercemar ringan. Diantara kategori tercemar ringan,
titik pengujian 8 memiliki nilai IP tertinggi sebesar 4,03.

Simpulan
Kondisi Sungai Ciliwung yang berada di sekitar Kabupaten dan Kota Bogor
terindikasi dalam kondisi tercemar ringan. Kondisi ini diketahui melalui
perhitungan Indeks Pencemaran untuk beberapa kategori parameter pencemar,
seperti BOD, COD, DO, dan TSS. Hasil perhitungan indeks pencemaran
didapatkan nilai dalam rentang 0,76 hingga 4,03 yang mana sesuai kategori
termasuk dalam tercemar ringan. Konsentrasi polutan yang melebihi baku mutu
dapat diakibatkan beberapa hal, baik berasal dari faktor internal sungai maupun
eksternal sungai.

Daftar Pustaka
Arnop O, BUdiyanto, Rustama. 2019. Kajian evaluasi mutu Sungai Nelas dengan
metode storet dan indeks pencemaran. NATURALIS: Jurnal Penelitian
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1): 15-24.
Bahagia, Suhendrayatna, Zulkifli AK. 2020. Analisis Tingkat Pencemaran Air
Sungai Krueng Tamiang Terhadap COD, BOD dan TSS. Serambi
Engineering. 5(3): 1099-1106.
Christiana E, Anggraini IM, Syahwanti H. 2020. Analisis kualitas air dan status
mutu serta beban pencemaran sungai mahap di kabupaten Sekadau
Kalimantan Barat. Serambi Engineering. 5(2): 941-950.
Irawati N. 2011. Hubungan produktivitas primer fitoplankton dengan ketersediaan
unsur hara pada berbagai tingkat kecerahan di perairan Teluk Kendari
Sulawesi Tenggara. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[Kepmen] Keputusan Menteri. 2003. Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air
Salmin. 2005. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD)
sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Oseana.
3(3):21-26.
Santoso, AD. 2018. Keragaan Nilai DO, BOD, COD Di Danau Bekas Tambang
Batu Bara Studi Kasus Pada Danau Sangatta North Pt. Kpc di Kalimantan
Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan. 19(1): 89-96.
Sara SP, Astono W, Hendrawan DI. 2018. Kajian Kualitas Air di Sungai Ciliwung
Dengan Parameter BOD Dan COD. Jurnal Teknik Lingkungan. 1(1): 2-3.
Suhendrayatna, 2008. Teknologi Pengelolahan Limbah B3. Banda Aceh (ID):
Universitas Syiah Kuala, Darussalam.
Trofisa D. 2011. Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Pencemaran
Sungai Ciliwung Di Segmen Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.

Anda mungkin juga menyukai