CILIWUNG
HASIL PEMBAHASAN
Daerah Aliran Sungai (DAS) Ciliwung berasal dari kaki Gunung Pangrango
Jawa Barat yang mengalir ke Jakarta melalui Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota
Depok dan bermuara di Teluk Jakarta. Sungai Ciliwung memiliki fungsi penting
dalam kehidupan masyarakat seperti mendukung pembangunan perekonomian
masyarakat. Oleh karena itu, dalam menjaga kelestarian fungsi sungai perlu
dilakukan pengendalian pencemaran sungai dan kerusakan lingkungan seiring
dengan pembangunan berkelanjutan. Meningkatnya aktivitas manusia, perubahan
tata guna lahan, dan diversifikasi gaya hidup terkadang memperburuk tingkat
pencemaran di Sungai Ciliwung. Sungai Ciliwung sebagai ekosistem terbuka
menanggung beban pencemaran dari saluran airnya. Selain itu, pemanfaatan air
Sungai Ciliwung oleh masyarakat yang kurang baik menurunkan kualitas dan
kualitas air sungai (Trofisa 2011).
Berdasarkan Tabel 2 dan 2, dapat dilihat pada setiap jenis zat mutu seperti
DO, BOD, COD, TSS disetiap titik lokasi mempunyai nilai konsentrasi yang
berbeda-beda. Nilai DO tertinggi berada pada konsentrasi 7 mg/L berada pada
titik 1 dan terkecil pada konsentrasi 4.5 mg/L pada titik 8. Konsentrasi DO
mengalami penurunan semakin ke hilir. Hal ini dikarenakan, semakin kecil jumlah
DO (Dissolved oxygen) maka kualitas air semakin buruk sehingga pada titik 1
sampai 8 kualitas air di Sungai Ciliwung semakin buruk. Jika kadar oksigen
terlarut yang terlalu rendah akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat
degradasi anaerobik yang mungkin saja terjadi. Satuan DO dinyatakan dalam
persentase saturasi. Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk
pernapasan, proses metabolisme atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan
energi untuk pertumbuhan dan pembiakan. Disamping itu, oksigen juga
dibutuhkan untuk oksidasi bahan-bahan organik dan anorganik dalam proses
aerobik (Salmin 2005).
BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan oleh mikroba
untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan pencemar yang terdapat di dalam
suatu perairan. Umumnya nilai BOD mempunyai nilai lebih rendah dibandingkan
COD. Semakin tinggi nilai BOD maka semakin tinggi tingkat pencemaran suatu
aliran pada badan perairan (Christiana et al. 2020). Baku mutu yang digunakan
pada BOD untuk menilai kualitas air adalah bernilai 2 mg/L dan merupakan baku
mutu air Kelas I. Nilai baku mutu tersebut mengacu pada Peraturan Pemerintah
No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian
Pencemaran Air.
Konsentrasi nilai BOD pada sungai Ciliwung ditunjukkan pada Tabel 2.
Berdasarkan Tabel 2, konsentrasi BOD hasil pengukuran berkisar antara 1,8 – 4,5.
Apabila nilai konsentrasi BOD hasil pengukuran tersebut dibandingkan dengan
standar kualitas baku mutu BOD menurut PP No. 82 Tahun 2001, maka hanya
dua titik sampling saja yang memenuhi baku mutu air Kelas I, yaitu pada titik
sampling 1 dan 2. Titik sampling 3 hingga titik sampling 8 memiliki konsentrasi
BOD diatas baku mutu. Grafik hubungan antara konsentrasi BOD hasil
pengukuran dengan konsentrasi BOD baku mutu dapat dilihat pada Gambar 2.
Apabila dilihat dari jarak setiap titik samplingnya, pada titik sampling 1
dengan jarak 0 km (asumsi di hulu sungai), konsentrasi BOD nya memenuhi baku
mutu. Seiring dengan jarak aliran yang semakin mengarah ke hilir, maka
konsentrasi BOD semakin tinggi (diatas baku mutu). Sehingga terdapat hubungan,
yaitu semakin jauh jarak aliran (dari hulu ke hilir), maka konsentrasi BOD
semakin tinggi. Tingginya konsentrasi BOD pada hilir, terutama pada titik
sampling 8 dapat disebabkan karena terdapat aktivitas masyarakat yang bermukim
di pinggir sungai Ciliwung. Menurut Christiana et al. (2020), aktivitas masyarakat
di pinggir sungai seperti aktivitas mandi, cuci, kakus, dan pembuangan limbah
rumah tangga ke sungai dapat menurunkan kualitas air dan meningkatkan
konsentrasi BOD pada badan perairan.
5
4,5
4
3,5
BOD (mg/L)
3
2,5
2
1,5
1
0,5
0
1 2 3 4 5 6 7 8
Hasil Pengukuran 1,8 2 2,1 2,2 2,6 2,4 3 4,5
Baku Mutu 2 2 2 2 2 2 2 2
Simpulan
Kondisi Sungai Ciliwung yang berada di sekitar Kabupaten dan Kota Bogor
terindikasi dalam kondisi tercemar ringan. Kondisi ini diketahui melalui
perhitungan Indeks Pencemaran untuk beberapa kategori parameter pencemar,
seperti BOD, COD, DO, dan TSS. Hasil perhitungan indeks pencemaran
didapatkan nilai dalam rentang 0,76 hingga 4,03 yang mana sesuai kategori
termasuk dalam tercemar ringan. Konsentrasi polutan yang melebihi baku mutu
dapat diakibatkan beberapa hal, baik berasal dari faktor internal sungai maupun
eksternal sungai.
Daftar Pustaka
Arnop O, BUdiyanto, Rustama. 2019. Kajian evaluasi mutu Sungai Nelas dengan
metode storet dan indeks pencemaran. NATURALIS: Jurnal Penelitian
Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan. 8(1): 15-24.
Bahagia, Suhendrayatna, Zulkifli AK. 2020. Analisis Tingkat Pencemaran Air
Sungai Krueng Tamiang Terhadap COD, BOD dan TSS. Serambi
Engineering. 5(3): 1099-1106.
Christiana E, Anggraini IM, Syahwanti H. 2020. Analisis kualitas air dan status
mutu serta beban pencemaran sungai mahap di kabupaten Sekadau
Kalimantan Barat. Serambi Engineering. 5(2): 941-950.
Irawati N. 2011. Hubungan produktivitas primer fitoplankton dengan ketersediaan
unsur hara pada berbagai tingkat kecerahan di perairan Teluk Kendari
Sulawesi Tenggara. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
[Kepmen] Keputusan Menteri. 2003. Pedoman Penentuan Status Mutu Air.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 115 Tahun 2003.
Republik Indonesia. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun
2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan Pengendalian Pencemaran Air
Salmin. 2005. Oksigen terlarut (DO) dan kebutuhan oksigen biologi (BOD)
sebagai salah satu indikator untuk menentukan kualitas perairan. Oseana.
3(3):21-26.
Santoso, AD. 2018. Keragaan Nilai DO, BOD, COD Di Danau Bekas Tambang
Batu Bara Studi Kasus Pada Danau Sangatta North Pt. Kpc di Kalimantan
Timur. Jurnal Teknologi Lingkungan. 19(1): 89-96.
Sara SP, Astono W, Hendrawan DI. 2018. Kajian Kualitas Air di Sungai Ciliwung
Dengan Parameter BOD Dan COD. Jurnal Teknik Lingkungan. 1(1): 2-3.
Suhendrayatna, 2008. Teknologi Pengelolahan Limbah B3. Banda Aceh (ID):
Universitas Syiah Kuala, Darussalam.
Trofisa D. 2011. Kajian Beban Pencemaran dan Daya Tampung Pencemaran
Sungai Ciliwung Di Segmen Kota Bogor [skripsi]. Bogor: Institut Pertanian
Bogor.