Waktu Volume
(jam) (mL) Massa kering (mg) Absorbansi Konsentrasi (g/L)
0.00 15.00 32.10 0.05 2.14
8.00 15.00 180.20 0.81 12.01
15.00 15.00 330.00 1.34 22.00
Massa ragi vs Absorbansi
25
20
10
5
0
0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6
Absorbansi
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
Waktu (jam)
20
15
10
0
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
Waktu (jam)
Kurva Tumbuh Ragi
3.5
3
Eksponen
2.5
Log konsentrasi ragi 2
1.5
Stasioner
1
0.5
0
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00
-0.5
Waktu (jam)
Pada fase lag terjadi perubahan tak kasat mata pada mikroba. Mikroba mengalami
pengaturan ekspresi gen dan juga aktivasi mekanisme enzimatik yang memungkinkan
terjadinya pertumbuhan mikroba. Pada fase ini tidak terlihat adanya pertumbuhan.
Pada fase eksponensial, mikroba aktif tumbuh pada medium. Mikroba menggunakan
nutrisi yang terdapat pada medium dan mengubahnya menjadi produk metabolisme
primer dan biomassa. Pertumbuhan pada fase ini dimodelkan oleh Monod tergantung
pada banyaknya nutrisi, kemampuan sel membelah, dan juga afinitas sel terhadap
substrat. Apabila substrat habis maka laju tumbuh akan berkurang sampai akhirnya
tidak lagi terjadi pertumbuhan. Mekanisme yang terjadi bisa melibatkan inhibisi produk.
Apabila dibiarkan terlalu lama, mikroba akan menua dan mulai mati. Hal tersebut
terutama terjadi saat sudah banyak hal-hal berbahaya di medium dan kurangnya nutrisi
untuk melanjutkan metabolisme.
Didapatkann fase eksponensial berada pada rentang 2-10 jam. Kemudian laju
pertumbuhan pada sistem partaian dinyatakan sebagai reaksi orde 1.
𝑋
ln ( ) = µ𝑚𝑎𝑥 𝛥𝑡
𝑋0
19.69
ln ( ) = µ𝑚𝑎𝑥 (10 − 0)
1.06
µ𝑚𝑎𝑥 = 0.31 𝑗𝑎𝑚−1
Kurva Kalibrasi
1.2
y = 3E-05x
1 R² = 0.9996
Konsentrasi (g/L)
0.8
Kalibrsi gula
0.6
Kalibrasi Etanol
0.4
y = 9E-06x Linear (Kalibrsi gula)
0.2 R² = 0.9993 Linear (Kalibrasi Etanol)
0
0 50000 100000 150000
-0.2
Luas daerah
Kurva Michaelis-Menten
16
15
14
13
12
V (mg/l*h)
11
10
9
8
7
6
5
4
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160
S (mg/l)
Kurva Lineweaver-Burk
0.2
0.175
0.15
1/V (h*l/mg) 0.125
0.1
0.075
0.05
0.025
0
-0.05 -0.035 -0.02 -0.005 0.01 0.025 0.04 0.055 0.07 0.085 0.1 0.115
1/S (l/mg)
b. Terjadi inhibisi substrat. Hal tersebut ditunjukkan dengan menurunnya laju reaksi
seiring dengan meningkatnya jumlah substrat. Persamaan kinetika reaksi yang
cocok dengan reaksi enzimatik dengan inhibisi substrat adalah sebagai berikut.
Vmax [S]
v=
[S]
K m (1 + K ) + [S]
I