Abstrak – Resistivitas tanah adalah parameter penting untuk mengidentifikasi karakteristik tanah dan kandungan di
dalamnya. Penelitian ini bertujuan membuat prototipe alat ukur resistivitas tanah berskala laboroatorium dengan biaya
yang relatif murah untuk menunjang proses pembelajaran pada topik geofisika maupun intrumentasi. Metode
pengukuran yang digunakan adalah metode four-point probes dengan konfigurasi Wenner. Perancangan prototipe ini
berbasis mikrokontroller dan PC. Alat telah diuji untuk mengukur resitivitas tanah pasir dengan kandungan air yang
bervariasi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat dapat mengukur resistivitas tanah pasir dengan kadar air 10%,
15% dan 20% secara berturut-turut adalah 534.45 , 394.05 dan 262.45 . Kesalahan pengukuran maksimum
adalah 6%.
Abstract – Resistivity is an important parameter to identify characteristic of soil ant its content. This research is
purposed to design a prototype of low cost resistivity meter in laboratory scale, which is can be utilezed for learning
process either on geophysics and instrumentation topics. Four-point probes method with Wenner configuration has been
used to measure the resistivity. The prototype is built based on microcontroller and PC. It has been examined to measure
resistivity of sand, which has various water content. The result shows that it has been measured the resistivity of sand
with different water content of 10%, 15% and 20% are 534.45 , 394.05 and 262.45 respectively. Maximum
error of measurement is 6%.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Eko Agus Irianto / Prototipe Alat Ukur Resistivitas Tanah dengan Metode Four-Point Probes 323
elektroda dan menyimpan data hasil pengukuran tersebut Nilai resistivitas dari berbagai komponen tanah dapat
pada PC, sehingga dapat membuatnya menjadi praktis dilihat pada Tabel 1. Pada Tabel 1 terdapat rentang nilai
dan efisien. dari hambatan jenis suatu komposisi tanah. Namun nilai
yang tercantum memiliki rentang yang sangat jauh hal ini
II. LANDASAN TEORI menyulitkan untuk mengidentifikasi jenis tanahnya.
A. Pengukuran
Konsep dasar yang digunakan dalam pengukuran B. Konfigurasi Wenner Array
resistivitas ini dengan menggunakan persamaan di bawah Gambar 2 adalah skema pengukuran konfigurasi
ini. Skematik pada Gambar 1 merupakan skematik dasar Wenner Array, di mana s adalah jarak antar elektroda
dalam pengukuran nilai hambatan jenis dari suatu lapisan besarnya sama jadi jarak elektroda arusnya memilki besar
batuan, di mana dengan mengalirkan arus kedalam 3s dan yang harus perlu diingat letak dari elektrodanya
lapisan batuan yang memiliki panjang L sehingga dari harus berada simetris terhadap titik tengah. Keunggulan
aliran arus terjadi beda potensial V. Berdasarkan nilai dari konfigurasi ini adalah tingkat ketelitiannya dalam
yang didapatkan tersebut maka dapat diketahui nilai pembacaan tegangannya relatif besar dikarenakan letak
hambatan jenis lapisan batuan tersebut. Nilai yang dari dipole tegangan relatif lebih dekat dengan dipole
didapatkan kemudian dikorelasikan dengan informasi arus. Sehingga tidak perlu menggunakan meter yang
geologi yang ada untuk mengidentifikasi sifat fisis dari memiliki ketelitian yang tinggi cukup dengan multimeter
tanah tersebut. Persamaan yang menunjunjukkan yang memiliki impedansi yang relatif lebih kecil, karena
hubungan nilai resistivitas dengan faktor dimensi dalam pembacaan teganganya cukup besar.
ditunjukkan pada persamaan (1), di mana R adalah nilai Faktor geometri dari konfigurasi Wenner-Array
tahanan, adalah resistivitas bahan (Ωm) sedangkan L (Gambar 2) adalah
dan A adalah faktor dimensi yaitu panjang dan luas (6)
penampang. di mana K adalah konstanta geometri dan s adalah jarak
(1) antar elektroda.
Sehingga dari persamaan di atas maka konfigurasi
Berdasarkan hukum Ohm yang berlaku seperti pada
Wenner ini berlaku
persamaan (2),
(2) (7)
maka persamaan (1) menjadi
(3)
I
Sedangkan konduktivitas dapat dinyatakan dalam
(4)
Dari persamaan (1) dan (2) maka menjadi:
(5) V
dengan J adalah rapat arus yaitu dan E adalah medan
s s s
Gambar 2. Skematik Wenner-Array.
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
324 Eko Agus Irianto / Prototipe Alat Ukur Resistivitas Tanah dengan Metode Four-Point Probes
V/I (Ohm)
elektroda tegangan. Dari nilai arus yang dinjeksikan dan y = -366.2x
teganan yang terukur dalam tanah akibat inkesi tersebut, 600 20%
y = -230.2x
sehingga nilai dari hambatan jenis dari suatu tanah 400
tersebut dapat diketahaui. Pengukuran ini dilakukan pada
tanah dengan penambahan air 15% dan 20%. Kedalaman 200
probe yang digunakan tidak diubah pada setiap kali 0
pengambilan data. Jika kedalaman probe itu diubah 0 0.5 1 1.5 2
kedalamannya maka akan berpengaruh pada nilai Faktor geometri (m)
hambatan jenis yang didapatkan. Pengambilan data Gambar 5. Grafik hubungan V/I terhadap perubahan faktor
dilakukan sebanyak 10 kali untuk masing-masing geometri pada perubahan tegangan sumber 7 volt.
perubahan kadar air dan tegangan sumber arus.
1200
10%
Sumber arus I 1000
y = -517.9x 15%
Nilai arus yang di
800 20%
V/I (Ohm)
injeksikan
bervariasi
y = -386.7x
600
y = -273.4x
400
V 200
b 0
a a a 0 1 2
Faktor geometri (m)
b
Tanah pasir
b b
Gambar 6. Grafik hubungan V/I terhadap perubahan faktor
b
geometri pada perubahan tegangan sumber 8 volt.
Gambar 3. Rancangan percobaan dengan jarak yang tetap.
1200
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 1000 10%
y = -500.9x 15%
Dari hasil percobaan diketahui bahwa nilai arus yang
800 20%
V/I (Ohm)
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823
Eko Agus Irianto / Prototipe Alat Ukur Resistivitas Tanah dengan Metode Four-Point Probes 325
antara ruang kosong dari suatu batuan dengan volume TANYA JAWAB
batuan itu sendiri, porositas ini akan berperan penting
menentukan konduktivitas listrik suatu bahan. Nilai Bambang H, LIPI
konduktivitas berbanding terbalik dengan nilai ? Berapa jarak optimal titk titik pengukuran (I) dan
resistivitas. Dari hasil pengukuran arus dan tegangan pengukuran (V)?
untuk setiap jarak elektroda tertentu, dapat ditentukan
variasi harga hambatan jenis masing-masing lapisan di Eko Agus Irianto, Universitas Negeri Surabaya
bawah titik ukur. Kesulitan yang biasa dijumpai dalam @ Jarak optimal yang kami gunakan ±12 cm karena
mengukur resistivitas tanah adalah bahwa dalam keterbatasan bak sampelnya.
kenyataannya komposisi tanah tidaklah homogen pada
seluruh volume tanah. Komposisi tanah dapat bervariasi Yayan, UNESA
secara vertikal maupun horisontal, sehingga pada lapisan ? Mengapa pengukuran tegangan harus antar titik pole
tertentu mungkin terdapat dua atau lebih jenis tanah bukan dengan ground?
dengan hambatan jenis yang berbeda, oleh karena itu
hambatan jenis tanah tidak dapat diberikan sebagai suatu Eko Agus Irianto, Universitas Negeri Surabaya
nilai yang tetap. @ Karena dalam pengukuran itu menggunakan
konfigurasi weaner Arry di mana dalam konfigurasi ini
V. KESIMPULAN sudah ditetapkan seperti itu.
Hasil pengujian prototipe alat ukur resistivitas
menunjukkan bahwa alat dapat digunakan untuk
membedakan kadar air yang berbeda dalam tanah pasir
berdasarkan hasil pengukuran resistivitasnya. Resistivitas
tanah pasir dengan kadar air 10%, 15%, dan 20% 15 %
dan 20% berturut-turut adalah 534.45 Ωm, 394.05 Ωm
dan 262.45 Ωm. Ketidakpastian relatif hasil pengukuran
adalah 6%. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa
semakin banyak penambahan air maka sifat dari tanah
akan semakin konduktif dan nilai resistivitasnya semakin
kecil, hal ini relevan dengan kajian fisika tentang
pengukuran hambatan jenis tanah dan metode-metode
pengukuran.
PUSTAKA
[1] Panissod, On the Effectiveness Of 2D Electrical Inversion
Result An Agricultural Case Study, 2001.
[2] Hack, Geophysics for slope stability. Vol 21, issue 4, pp
423-448, 2000.
[3] Prayogo, Survei Resistivitas 3 Dimensi Untuk
Menentukan Distribusi Tahanan Jenis Tanah Bahwa
Permukaan Daerah Rawan Longsor Di Desa Lumbang
Rejo Prigen Jawa Timur, 2003.
[4] Wahyono, Penentuan Bidang Glincir Tanah Longsor
Berdasarkan Sifat Kelistrikan Bumi (determination of
slip surface based on geoelectricity). Jurnal ilmu dasar
no. 2 vol 6 pp 137-141, 2003.
[5] Meric, Application Of Geophysical Methods For The
Investigation Of The Large Gravitational Mass
Movement Of, Sechilienne, France. 1105-1115,
10.1139/t05-034., 2005
[6] A. Realita, Rancang Bangun Resistivity Meter untuk
Menentukan Hambatan Jenis Tanah dengan
Menggunakan Konfigurasi Wenner Array. Surabaya:
UNESA. 2012.
[7] Badan Standardisasi Nasional. 2000. SNI 04 0225 2000.
Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000).
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI Jateng & DIY, Yogyakarta, 26 April 2014
ISSN : 0853-0823