2
Banyak dilakukan penelitian model sambungan
pasangan bata yang efisien dalam pengerjaan. Salah
satunya adalah Interlocking Masonry Bricks.
3
Rumusan Masalah
4
Bahan Penyusun Bata ringan berkait
Fiberglass Air
5
Bata Ringan
Foam Agent
Dua metode pembuatan foam (busa) :
• Metode pencampuran kecepatan tinggi.
• Metode kompresi udara.
6
METODE PELAKSANAAN
Variasi campuran
Berat Volume Berat jenis
No Kode (kg) (m3) (kg/m3)
FAS Foam Fiber
(A) (B) (C)=(A/B)
1 RUN 1 0,50 1:20 1% 3 0,003375 888,93
2 RUN 2 0,50 1:15 1,5% 2,85 0,003375 844,44
3 RUN 3 0,50 1:12,5 2% 2,6 0,003375 770,40
4 RUN 4 0,50 1:10 2,5% 3,07 0,003375 909,67
5 RUN 5 0,55 1:20 2% 2,7 0,003375 800,00
6 RUN 6 0,55 1:15 2,5% 2,45 0,003375 725,93
7 RUN 7 0,55 1:12,5 1% 3 0,003398 883,00
8 RUN 8 0,55 1:10 1,5% 3,3 0,003353 984,34
9 RUN 9 0,60 1:20 2,5% 2,45 0,003353 730,80
10 RUN 10 0,60 1:15 1% 3,1 0,003375 918,52
11 RUN 11 0,60 1:12,5 1,5% 2,35 0,003398 691,69
12 RUN 12 0,60 1:10 2% 3,5 0,003375 1037,04
13 RUN 13 0,65 1:20 1,5% 1,8 0,003375 533,33
14 RUN 14 0,65 1:15 2% 2 0,003375 592,59
15 RUN 15 0,65 1:12,5 2,5% 2,5 0,003375 740,77
16 RUN 16 0,65 1:10 1% 3,12 0,003375 924,44
Analisis Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Berat Jenis
1100 1100
1000 1000
900 900
Foam Agent
500 500
0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70
Pada gambar sebelumnya didapat kesimpulan dari garis tren bahwa semakin besar FAS maka semakin kecil berat jenis. Namun pada gambar di atas seharusnya
dengan foam agent yang sama dan bertambahnya FAS berat jenisnya bertambah kecil. Tetapi tidak terjadi pada foam agent 1:10 dari penambahan FAS
0,5 ke 0,55 yang berat jenisnya semakin besar.
Kemungkinan karena pada foam agent 1:10, penggunaan fiberglass pada FAS 0,5 yaitu 2,5%, lebih besar daripada penggunaan fiberglass pada FAS 0,55
yaitu 1,5% yang dapat dilihat pada gambar selanjutnya. Perlu diketahui bahwa seiring berkurangnya fiberglass maka berat jenisnya semakin besar. Dapat
dilihat pada gambar hubungan berat jenis terhadap fiberglass 12
1100
1000
Berat jenis (kg/m3)
900
Fiberglass
800 1%
1,5 %
700 2%
2,5 %
600
1100
500
0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70
1000
Faktor Air Semen
800
700
600
500
0.50% 1.00% 1.50% 2.00% 2.50% 3.00%
Kembali ke
rumusan masalah
Berat Fiber terhadap Berat Semen
13
Analisis Specific Strength dan Penentuan Komposisi Optimal
Berat jenis Kuat Tekan Ultimate Strength Specific Strength
Kode (kg/m3) (kg/cm2) (N/m2) (Nm/kg)
(C) (D) (E)=(D*98066,5) (F)=(E/C)
RUN 1 888,93 27,66 2712136,42 3051,02
RUN 2 844,44 29,98 2940234,05 3481,86
RUN 3 770,40 27,84 2730338,68 3544,03
RUN 4 909,67 38,20 3780468,94 4155,87
RUN 5 800,00 25,70 2520200,61 3150,25
RUN 6 725,93 23,56 2310183,89 3182,40
RUN 7 883,00 32,03 3150250,77 3567,66
RUN 8 984,34 40,59 4017098,29 4081,01
RUN 9 730,80 21,56 2114262,26 2893,09
RUN 10 918,52 47,11 4620367,79 5030,24
RUN 11 691,69 23,56 2310183,89 3339,94
RUN 12 1037,04 72,16 7140568,40 6885,55
RUN 13 533,33 12,85 1260100,31 2362,69
RUN 14 592,59 17,13 1680133,74 2835,23
RUN 15 740,77 21,42 2100260,52 2835,23
RUN 16 924,44 59,42 5880468,10 6361,08
14
Analisis data menggunakan metode Taguchi
Faktor Level Jumlah Rata-Rata Efek Faktor Peringkat
1 -283,888 -70,972
2 -283,285 -70,821
A 2,213 3
3 -290,493 -72,623
4 -281,642 -70,411
1 -297,418 -74,354
2 -281,564 -70,391
B 5,267 1
3 -283,975 -70,994
4 -276,351 -69,088
1 -290,839 -72,710
2 -280,994 -70,249
C 2,533 2
3 -286,767 -71,692
4 -280,707 -70,177
Berdasarkan analisis data dengan menghitung Rata-Rata, Signal to Noise Ratio (SNR), menghitung Efek Faktor dari
Rata-Rata dan Signal to Noise Ratio (SNR) dapat disimpulkan bahwa dari semua analisis memperlihatkan hasil
yang sama yaitu specific strength akan optimal jika menggunakan rancangan usulan A3, B1, dan C1 yaitu FAS
0,6, konsentrasi foam 1:10, dan fiber 1% Kembali ke
15
rumusan masalah
Hasil Pengujian Portal Dinding Bata Ringan Berkait
Dari grafik pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah beban maka simpangan lateral
juga semakin besar, dan dapat menerima beban maks 45000 N.
16
Analisis Hubungan Beban Dan Simpangan Lateral
Berdasarkan ASTM E 2126-2011 hasil pengujian ini yaitu data beban-simpangan dapat
diperoleh nilai kekakuan elastis, kuat geser, beban leleh, simpangan leleh, daktilitas, dan
kurva EEEP
Dari perhitungan didapatkan hasil kuat geser 35714,286 N/m lebih besar dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan Ramadhan (2019) yaitu 21310,4 N/m.
17
Pola beban dan simpangan lateral terhadap beban siklus
Dapat disimpulkan : simpangan lateral pada tiap perulangan siklus tidak selalu kembali ke 0 mm. Dikarenakan seiring pertambahan
siklus dan pembebanan maka kekakuan struktur dinding semakin berkurang sehingga kemampuan dinding kembali ke bentuk semula
semakin menurun. Maka saat pembebanan lebih dari kekakuan elastis yaitu 18000 N, simpangan lateral pada beban 0 N pada pengulangan
siklus selanjutnya tidak kembali ke 0 mm.
18
Dari hasil analisis di atas nilai – nilai tersebut dapat digambarkan menjadi kurva
equivalent energy elastic plastic (EEEP) sebagai berikut:
19
Analisis Pola Retak Terhadap Kekakuan Struktur Dinding
20
Analisis Retak Terhadap Kekakuan Struktur Dinding
Retak pertama = beban dorong 10000 N ke kanan
= retak rambut pada pojok kanan bawah
= kekakuan 5555,56 N/mm.
KESIMPULAN
Semakin Dinding Mengalami Keretakan Maka Kekakuan Struktur Semakin Berkurang
Hal ini juga dikemukakan oleh Yongzhen (2010) Bahwa sebelum retak, kekakuan akan konstan seperti kekakuan saat pembebanan belum
terjadi, namun jika beton mengalami retak akibat beban eksternal maka kekakuan struktur juga akan berkurang seiring dengan
penambahan lebar retak.
21
Terimakasih