Anda di halaman 1dari 22

STUDI PENYEMPURNAAN MODEL BATA RINGAN BERKAIT DAN

PENGUJIAN STRUKTUR DINDING AKIBAT GESER BIDANG


Yangyang Aditya
(1641320089)
Latar Belakang penyusunan skripsi

Dinding adalah struktur yang rentan runtuh dari seluruh


komponen bangunan disaat gempa. Metode sederhana yang
membuat dinding berperilaku kuat dan kaku selama gempa
adalah dengan memastikan pasangan bata saling terkait,
maka dari itu diperlukan inovasi bentuk kait pada bata
ringan

2
Banyak dilakukan penelitian model sambungan
pasangan bata yang efisien dalam pengerjaan. Salah
satunya adalah Interlocking Masonry Bricks.

Masih kurangnya penelitian tentang sistem interlocking pada bata ringan.


Maka dari itu tujuan dari skripsi ini adalah menyempurnakan model bata
ringan berkait, menyusunnya menjadi pasangan dinding dan menguji
dinding tersebut berdasarkan kuat gesernya.

3
Rumusan Masalah

Bagaimana menganalisis pengaruh FAS, konsentrasi foam agent, dan persentase


01 04jenis, kuat tekan dan biaya produksi bata
penggunaan fiberglass terhadap berat berat
ringan berkait?

02 05 paling optimum untuk pembuatan bata


Bagaimana menganalisis hasil trial mix yang
ringan berkait?

03 06 dinding akibat geser bidang?


Bagaimana menganalisis hasil pengujian struktur

4
Bahan Penyusun Bata ringan berkait

Semen Putih Foam agent

Fiberglass Air

5
Bata Ringan

 berat jenis antara 500 hingga 1600 kg/m3.


 Nilai kuat tekan bata ringan fascon didapat nilai sebesar 2,82 MPa sedangkan bata ringan duracon sebesar
0,75 MPa (Trinugroho & Murtono 2015)

Foam Agent
Dua metode pembuatan foam (busa) :
• Metode pencampuran kecepatan tinggi.
• Metode kompresi udara.
6
METODE PELAKSANAAN

Menggunakan metode Taguchi untuk mengetahui berat


jenis, harga dan kuat tekan optimal. Metode pengujian
kuat tekan dan kuat geser menggunakan SNI 03-1974-
1990 dan ASTM E 2126-2011.

Pengujian kuat tekan menggunakan benda uji 16


Variasi kubus 15x15x15 cm dengan variasi
fiberglass, konsentrasi foam, dan FAS yang
berbeda-beda

benda uji untuk pengujian geser berupa pasangan


dinding ukuran 100x100 cm dari 10 bata ringan
berkait berukuran 50x20x12,5 cm dan portal kolom
balok ukuran 13x13 cm.
Pengujian Geser Dinding

Sumber : ASTM E2126 – 11

Metode dan perhitungan geser dinding berdasarkan ASTM E2126 – 11


8
Pemodelan Bata Ringan Berkait
(Interlocking)
9
Kembali ke
rumusan masalah

Hasil cetak Bata Ringan Berkait


(Interlocking)
10
berat jenis trial mix
Level
kode Faktor dan Level Percobaan
1 2 3 4
A Faktor Air Semen 0,50 0,55 0,60 0,65
B Konsentrasi Foam terhadap air 1:10 1:12,5 1:15 1:20
C Persentase berat fiberglass terhadap semen 1% 1,5% 2% 2,5%

Variasi campuran
Berat Volume Berat jenis
No Kode (kg) (m3) (kg/m3)
FAS Foam Fiber
(A) (B) (C)=(A/B)
1 RUN 1 0,50 1:20 1% 3 0,003375 888,93
2 RUN 2 0,50 1:15 1,5% 2,85 0,003375 844,44
3 RUN 3 0,50 1:12,5 2% 2,6 0,003375 770,40
4 RUN 4 0,50 1:10 2,5% 3,07 0,003375 909,67
5 RUN 5 0,55 1:20 2% 2,7 0,003375 800,00
6 RUN 6 0,55 1:15 2,5% 2,45 0,003375 725,93
7 RUN 7 0,55 1:12,5 1% 3 0,003398 883,00
8 RUN 8 0,55 1:10 1,5% 3,3 0,003353 984,34
9 RUN 9 0,60 1:20 2,5% 2,45 0,003353 730,80
10 RUN 10 0,60 1:15 1% 3,1 0,003375 918,52
11 RUN 11 0,60 1:12,5 1,5% 2,35 0,003398 691,69
12 RUN 12 0,60 1:10 2% 3,5 0,003375 1037,04
13 RUN 13 0,65 1:20 1,5% 1,8 0,003375 533,33
14 RUN 14 0,65 1:15 2% 2 0,003375 592,59
15 RUN 15 0,65 1:12,5 2,5% 2,5 0,003375 740,77
16 RUN 16 0,65 1:10 1% 3,12 0,003375 924,44
Analisis Pengaruh Faktor Air Semen Terhadap Berat Jenis
1100 1100

1000 1000

Berat jenis (kg/m3)


Berat jenis (kg/m3)

900 900
Foam Agent

800 800 1:10


1:12,5
700 1:15
700
1:20
600 600

500 500
0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70 0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70

Faktor Air Semen Faktor Air Semen

Pada gambar sebelumnya didapat kesimpulan dari garis tren bahwa semakin besar FAS maka semakin kecil berat jenis. Namun pada gambar di atas seharusnya
dengan foam agent yang sama dan bertambahnya FAS berat jenisnya bertambah kecil. Tetapi tidak terjadi pada foam agent 1:10 dari penambahan FAS
0,5 ke 0,55 yang berat jenisnya semakin besar.

Kemungkinan karena pada foam agent 1:10, penggunaan fiberglass pada FAS 0,5 yaitu 2,5%, lebih besar daripada penggunaan fiberglass pada FAS 0,55
yaitu 1,5% yang dapat dilihat pada gambar selanjutnya. Perlu diketahui bahwa seiring berkurangnya fiberglass maka berat jenisnya semakin besar. Dapat
dilihat pada gambar hubungan berat jenis terhadap fiberglass 12
1100

1000
Berat jenis (kg/m3)

900
Fiberglass
800 1%
1,5 %
700 2%
2,5 %
600
1100
500
0.45 0.50 0.55 0.60 0.65 0.70
1000
Faktor Air Semen

Berat jenis (kg/m3)


900

800

700

600

500
0.50% 1.00% 1.50% 2.00% 2.50% 3.00%
Kembali ke
rumusan masalah
Berat Fiber terhadap Berat Semen
13
Analisis Specific Strength dan Penentuan Komposisi Optimal
Berat jenis Kuat Tekan Ultimate Strength Specific Strength
Kode (kg/m3) (kg/cm2) (N/m2) (Nm/kg)
(C) (D) (E)=(D*98066,5) (F)=(E/C)
RUN 1 888,93 27,66 2712136,42 3051,02
RUN 2 844,44 29,98 2940234,05 3481,86
RUN 3 770,40 27,84 2730338,68 3544,03
RUN 4 909,67 38,20 3780468,94 4155,87
RUN 5 800,00 25,70 2520200,61 3150,25
RUN 6 725,93 23,56 2310183,89 3182,40
RUN 7 883,00 32,03 3150250,77 3567,66
RUN 8 984,34 40,59 4017098,29 4081,01
RUN 9 730,80 21,56 2114262,26 2893,09
RUN 10 918,52 47,11 4620367,79 5030,24
RUN 11 691,69 23,56 2310183,89 3339,94
RUN 12 1037,04 72,16 7140568,40 6885,55
RUN 13 533,33 12,85 1260100,31 2362,69
RUN 14 592,59 17,13 1680133,74 2835,23
RUN 15 740,77 21,42 2100260,52 2835,23
RUN 16 924,44 59,42 5880468,10 6361,08

14
Analisis data menggunakan metode Taguchi
Faktor Level Jumlah Rata-Rata Efek Faktor Peringkat
1 -283,888 -70,972
2 -283,285 -70,821
A 2,213 3
3 -290,493 -72,623
4 -281,642 -70,411
1 -297,418 -74,354
2 -281,564 -70,391
B 5,267 1
3 -283,975 -70,994
4 -276,351 -69,088
1 -290,839 -72,710
2 -280,994 -70,249
C 2,533 2
3 -286,767 -71,692
4 -280,707 -70,177

Berdasarkan analisis data dengan menghitung Rata-Rata, Signal to Noise Ratio (SNR), menghitung Efek Faktor dari
Rata-Rata dan Signal to Noise Ratio (SNR) dapat disimpulkan bahwa dari semua analisis memperlihatkan hasil
yang sama yaitu specific strength akan optimal jika menggunakan rancangan usulan A3, B1, dan C1 yaitu FAS
0,6, konsentrasi foam 1:10, dan fiber 1% Kembali ke
15
rumusan masalah
Hasil Pengujian Portal Dinding Bata Ringan Berkait

Dari grafik pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah beban maka simpangan lateral
juga semakin besar, dan dapat menerima beban maks 45000 N.
16
Analisis Hubungan Beban Dan Simpangan Lateral
Berdasarkan ASTM E 2126-2011 hasil pengujian ini yaitu data beban-simpangan dapat
diperoleh nilai kekakuan elastis, kuat geser, beban leleh, simpangan leleh, daktilitas, dan
kurva EEEP

Dari perhitungan didapatkan hasil kuat geser 35714,286 N/m lebih besar dari penelitian
sebelumnya yang dilakukan Ramadhan (2019) yaitu 21310,4 N/m.

17
Pola beban dan simpangan lateral terhadap beban siklus

Dapat disimpulkan : simpangan lateral pada tiap perulangan siklus tidak selalu kembali ke 0 mm. Dikarenakan seiring pertambahan
siklus dan pembebanan maka kekakuan struktur dinding semakin berkurang sehingga kemampuan dinding kembali ke bentuk semula
semakin menurun. Maka saat pembebanan lebih dari kekakuan elastis yaitu 18000 N, simpangan lateral pada beban 0 N pada pengulangan
siklus selanjutnya tidak kembali ke 0 mm.
18
Dari hasil analisis di atas nilai – nilai tersebut dapat digambarkan menjadi kurva
equivalent energy elastic plastic (EEEP) sebagai berikut:

19
Analisis Pola Retak Terhadap Kekakuan Struktur Dinding

20
Analisis Retak Terhadap Kekakuan Struktur Dinding
Retak pertama = beban dorong 10000 N ke kanan
= retak rambut pada pojok kanan bawah
= kekakuan 5555,56 N/mm.

Retak saat lebar 4 mm= beban dorong 25000 N ke kanan


= lebar 4mm pada pojok kiri atas
= 1 Kait bed joints (sambungan horizontal) bata lapis 3 dan 4 patah yang mengakibatkan
sambungan terbuka 5 mm dengan = kekakuan 1860,12 N/mm.

Retak menjadi 8 mm = beban dorong 30000 N, simpangan 17,56 mm


= terjadi pada bed joints
= kekakuan 1708,43 N/mm.

KESIMPULAN
Semakin Dinding Mengalami Keretakan Maka Kekakuan Struktur Semakin Berkurang
Hal ini juga dikemukakan oleh Yongzhen (2010) Bahwa sebelum retak, kekakuan akan konstan seperti kekakuan saat pembebanan belum
terjadi, namun jika beton mengalami retak akibat beban eksternal maka kekakuan struktur juga akan berkurang seiring dengan
penambahan lebar retak.
21
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai