Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

MARSHALL TEST

Dosen Pengampu:
Mira Wisman, S.T.,M.T
Titi ariyanti, S.T,,M.T

Disusun oleh: Kelompok 3


1. Andreas Novani. S (21735001)
2. M. Rifki Muftakin (21735016)
3. Marcel Jayakusuma(21735015)
4. Ratna Minka Alviana (21735021)
5. Tria Febriyanti (21735026)
6. Zalfa Zahidah ismah ( 21735028)

PROGRAM STUDI
TEKNOLOGI REKAYASA KONSTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................3

1.2 Tujuan Pengamatan...............................................................................3

1.3 Referensi...............................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................4

2.1 Alat dan Bahan.......................................................................................4

2.2 Langkah -langkah..................................................................................5

2.3 Perhitungan............................................................................................5

BAB III PENUTUP...........................................................................................7

3.1 Kesimpulan.............................................................................................7

3.2 Saran.......................................................................................................7

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pengujian dengan alat Marshall dilakukan sesuai dengan prosedur Bina Marga.
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik campuran,
menentukan ketahanan atau stabilitas terhadap kelelehan plastis (flow) dari
campuran aspal. 
Hubungan antara ketahanan (stabilitas) dan kelelehan plastisitas (flow) adalah
berbanding lurus, semakin besar stabilitas, semakin besar pula flownya, dan
begitu juga sebaliknya. Jadi semakin besar stabilitasnya maka aspal akan
semakin mampu menahan beban, demikian juga sebaliknya. Dan jika flow
semakin tinggi maka aspal semakin mampu menahan beban.
Dari hasil pengamatan pada pengujian Marshall keudian dibuat grafik
hubungan antara presentase kadar aspal dengan presentase rongga terisi aspal
(VFA), presentase rongga dalam campuran (VIM), kelelehan (flow), stabilitas,
dan perbandingan antara stabilitas dan kelelehan (MQ)

1.2 TUJUAN PENGAMATAN

1. Untuk mengetahui nilai stabilitas dan nilai kelelehan (flow).

1.3 REFERENSI PENGAMATAN


- SNI 06-2484-1991

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 ALAT DAN BAHAN

ALAT
Nama alat Jumlah Gambar

1. Marshall test
1

2. waterbath 1

3.Termometer suhu 1

4
3. Lap kering 1

5
BAHAN
Nama Jumlah Gambar Keterangan

1. Aspal hasil 1 Digunakan sebagai


DMF bahan uji

2.2 LANGKAH - LANGKAH


1. Siapkan sampel hasil dari pengujian DMF.

2. Masukkan sampel kedalam watterbath selama 15 menit dengan suhu 60°C.

3. Keluarkan sampel dari watterbath. Lalu, keringkan dengan lap kering.

6
4. Letakkan sampel kedalam cincin penekan.

5. pasanglah dial flow pada besi penekan.


6. nol kan terlebih dahulu dial flow dan dial stabilitas.
7. Tekan tombol up untuk memberi tekanan pada cincin penekan.
8. Amati jarum dial dalam beberapa kali putaran hingga putaran dial stabilitas
melambat. Lalu, tekan tombol stop.
9. Lihatlah dial stabilitas dan dial flow untuk menentukan nilai stabilitas dan flow.
10. Tekan tombol down untuk meregangkan cincin penekan
11. Keluarkan sampel

2.3 DATA HASIL PERCOBAAN


Gmm = 2,399

7
Berat Benda Uji Isi benda uji Kepadatan Rongga terhadap
(cc) (density) campuran (%)
(gr/cc)
Kering SSD Berat g = e-f h = d/g gmm−h
i= ×100
(gr) (gr) Jenuh gmm
d e (gr)
f
1.072 1.102 700 402 2,67 -11,29

gmm−h
i= ×100%
gmm
2,399−2,67
= ×100%
2,399
= -11,29%
Stabilitas = 53kg
Flow = 10mm

8
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari hasil pengujian diatas maka didapat rongga terhadap campuran sebesar -
11,29%, stabilitas sebesar 53kg, dan mengalami kelelehan sebesar 10mm.
Maka percobaan yang dilakukan dinyatakan gagal atau tidak memenuhi
ketentuan syarat yang berlaku SNI 06-2484-1991. Adapun penyebab lainya,
hanya menguji menggunakan satu sampel.

3.2 SARAN
a. Sebelum melakukan pengujian, harus dipastikan semua alat lengkap dan
layak pakai, kemudian dibersihkan terlebih dahulu dengan benar agar
mendapatkan data hasil uji yang lebih akurat.
b. Pastikan keselamatan dan kesehatan kerja lebih di utamakan agar tidak
terjadinya cedar karena terkena aspal panas.
c. Sebaiknya pada percobaan ini digunakan alat timbangan dengan ketelitian
0,001 mg

Anda mungkin juga menyukai