Anda di halaman 1dari 12

BAB IV

PENENTUAN SPECIFIC GRAVITY

4.1 TUJUAN PERCOBAAN


Penentuan specific gravity atau berat jenis minyak mentah pada temperatur
60oF.
4.2 DASAR TEORI
Berat jenis adalah salah satu sifat fisika fluida hidrokarbon yang dalam
teknik perminyakan umumnya dinyatakan dalam Spesific Gravity (SG) atau
dengan oAPI(American Petroleum Institute). Spesific Gravity (SG) didefinisikan
sebagai perbandingan antara densitas minyak dengan densitas air yang diukur
pada tekanan dan temperatur standart (60 oF dan 14,7 psia).
Hubungannya dengan o API dengan specific gravity(SG) adalah :
141,5
°API = – 131,5
SG
Harga derajat API untuk berat jenis antara lain :
 Bitumen = 4 - 10 o
API
 Minyak berat = 10 - 20 o
API
 Minyak sedang = 20 - 30 o
API
 Minyak ringan = 30 - 50 o
API
 Kondensat = 50 - 70 o
API
 Gas = >70 o
API
Derajat API minyak bumi menunjukkan kualitas minyak, semakin kecil
berat jenisnya semakin tinggi oAPI-nya. Minyak tersebut semakin berharga karena
lebih banyak mengandung hidrokarbon ringan. Sebaliknya semakin rendah oAPI-
nya maka semakin besar berat jenisnya, maka mutu atau kualitas minyak tersebut
makin berkurang, karena banyak mengandung residu seperti padatan
Sedangkan untuk penentuan SG adalah sebagai berikut :
ρoil
SGoil =
ρ water

36
37

Penentuan berat jenis minyak ( crude oil ) dilakukan dengan alat


hydrometer, dimana penunjuk spesific gravity dapat dibaca langsung pada alat.
Untuk temperatur yang lebih dari 60 oF, perlu dilakukan koreksi dengan
menggunakan chart yang ada. Kualitas dari minyak baik itu ditentukan salah
satunya oleh gravity. Dan juga temperatur minyak mentah dapat mempengaruhi
viskositas atau kekentalan minyak tersebut. Hal ini yang menjadikan perlunya ada
koreksi terhadap temperatur standart 60 oF.
Penentuan specific gravity di lapangan digunakan untuk menentukan
kualitas dari crude oil suatu reservoir. Identifikasi kualitas dari crude oil akan
dikelompokkan dalam minyak berat atau minyak ringan. Kualitas crude oil
tersebut pada akhirnya akan menentukan dari harga ekonomis crude oil serta
rancangan fasilitas produksi. Pada minyak berat akan membutuhkan penanganan
yang lebih untuk mencegah terjadinya scale di peralatan produksi bawah maupun
atas permukaan. Scale yang menumpuk terlalu banyak akan menyebabkan
penurunan laju alir produksi di pipa. Selain itu dibutuhkan energi yang lebih
karena semakin banyak padatan atau parafin di minyak berat maka akan
membutuhkan panas yang tinggi dari heater agar tidak tidak terjadi
pembekuan/penggumpalan. Walaupun menggunakan bahan kimia untuk
mengurangi resiko penggumpalan/pembekuan dari crude oil maka akan
meningkatkan biaya produksi dan hal itu tidak menguntungkan.
38

4.3 ALAT DAN BAHAN


4.3.1 Alat
a. Gelas Ukur 500 ml
b. Hydrometer
c. Thermometer
4.3.2 Bahan
a. Crude Oil
39

4.4 GAMBAR ALAT

3
4

Keterangan
:
1. Th
er
m
o

Gambar 4.1
Alat Penentuan Specific Gravity
(Sumber : Laboratorium Analisa Fluida Reservoir)
40

4.5 PROSEDUR PERCOBAAN


1. Mengambil sampel minyak 500 ml.
2. Memasukkan ke dalam gelas ukur.
3. Memasukkan hydrometer mulai dari harga yang terendah(misal dari 0,6
sampai 1,1).
4. Memasukkan thermometer derajat fahrenheit kedalamnya.
5. Membaca harga SG dan temperaturnya.
6. Dari hasil pembacaan, gunakan tabel untuk mendapatkan gravity API
yang sebenarnya.
41

4.6 HASIL PERCOBAAN DAN PERHITUNGAN


4.6.1 Hasil Percobaan
 Volume sampel A dan B : 500 ml
 Temperatur sampel
9
-Sampel A :( x28ºC)+32 =82,4ºF
5
9
-Sampel B : ( x28,2ºC)+32 =82,76ºF
5
Tabel IV-1
Hasil Analisa Percobaan Penentuan Specific Gravity
Analisa Specific Gravity ºAPI
Sampel A Sampel B Sampel A Sampel B
Sampel
Terukur 0,847 0,873 35,560 30,59
Koreksi 0,855 0,88115 33,96 29,085
True 0,8635 0,88934 32,3679 27,6

4.6.2 Perhitungan
4.6.2.1 Sampel A
A. Menghitung harga oAPIterukur
141,5
°APIterukur = -131,5 = 141,5 - 131, 5 = 35,56 oAPI
SG terukur 0,847
B. Menghitung korelasi oAPI pada 60/60oF(oAPI60/60oF)
34,4
X

33,4

36 35,56 35

34,4-x 36-35,56
=
34,4-33,4 36-35
34,4-x 0,44
=
1 1
x = 33,96 ºAPI

C. Menghitung harga SG korelasi pada 60/60°F


42

141,5 141,5
SG60/60oF = = 0,855
131,5+API 131,5+33,96
D. Berdasarkan data analisa, diperoleh harga faktor koreksi (Fcorr) dari tabel
sebesar 0,00037 ,maka:
Menghitung SGtrue
SGtrue = SG60/60oF +{fcorrection × (T – 60oF)}
= 0,855 + {0,00037 × (82,4 – 60)}
= 0,8635
Menghitung oAPItrue
141,5
o
APItrue = -131,5
SG true
141,5
= -131,5
0,8635
= 32,3679 oAPI
E. Menghitung SGtrue rata-rata sampel A
Total SG true sampel A
SGtrue rata-rata sampel A =
n
10,34518
=
12
= 0,8620983
F. Menghitung oAPItrue rata-rata sampel A

o
Total API true sampel A
APItrue rata-rata sampel A =
n
388,528
=
12
` = 32,382167 oAPI
G. Menghitung Standar Deviasi(SD) SGtrue sampel A
SD SGtrue sampel A =

Σ(SG true sampel A- SG true mean sampel A)2


√ n-1
0,00092115
=
√ 11
= 0,0091510
43

H. Menghitung Standar Deviasi(SD) oAPItrue sampel A


o
SD APItrue sampel A =

Σ( APItrue sampel A- APItrue mean sampel A) 2


√ n-1
27,888092
=
√ 11
= 1,5922566

4.6.2.2 Sampel B
A. Menghitung harga oAPIterukur
141,5
ºAPIterukur = -131,5 = 141,5 -131,5 = 30,59 oAPI
SG terukur 0,873
B. Menghitung korelasi oAPI pada 60/60oF(oAPI60/60oF)
29,5
X

28,5

31 30,585 30

x-28,5 30,585-30
=
29,5-28,5 31-30
x-28,5 0,585
=
1 1
x = 29,085ºAPI
C. Menghitung harga SG korelasi pada 60/60oF
141,5 141,5
SG60/60oF = = 0,928
131,5+API 131,5+29,085
D. Berdasarkan data analisa, diperoleh harga faktor koreksi (Fcorr) dari tabel
sebesar 0,00036 ,maka :
Menghitung SGtrue
SGtrue = SG60/60oF +{fcorrection × (T – 60oF)}
= 0,88115 + {0,00036 × (82,76 – 60)}
= 0,88934
44

Menghitung oAPItrue
141,5
o
APItrue = -131,5
SG true
141, 5
= -131,5
0, 8893
= 27,6 oAPI
E. Menghitung SGtrue rata-rata sampel B
Total SG true sampel B
SGtrue rata-rata sampel B =
n
10,968004
=
12
= 0,9140003
F. Menghitung oAPItrue rata-rata sampel B

o
Total API true sampel B
APItrue rata-rata sampel B =
n
278,669
=
12
` = 23,222417 oAPI
G. Menghitung Standar Deviasi(SD) SGtrue sampel B
SD SGtrue sampel B =

Σ(SG true sampel B- SG true mean sampel B)2


√ n-1
0,007638
=
√ 11
= 0,0263508
H. Menghitung Standar Deviasi(SD) oAPItrue sampel B
o
SD APItrue sampel B =

Σ( APItrue sampel B- APItrue mean sampel B) 2


√ n-1
232,76291
=
√ 11
= 4,6000288
45

Tabel IV-2
Tabulasi Hasil Analisa Specific Gravity dan °API Sampel A

Sampel A
No Plug
SG API (SG-SGmean)2 (API-APImean)2
1 A 0,86 32,87 3,89 10-7 0,079
2 B 0,856 33,8 3,002 10-5 1,467
3 C 0,859 33,13 3,919 10-6 0,293
4 D 0,863 32,39 3,687 10-6 0,039
5 E 0,855 32,27 3,34 10-5 0,098
6 F 0,863 32,36 2,625 10-6 0,048
7 H 0,862 32,576 8,469 10-7 0,0001
8 I 0,864 32,21 8,124 10-6 0,143
9 K 0,867 31,71 3,047 10-5 0,7722
10 L 0,862 32,55 1,063 10-6 0,0009
Total 8,614 325,88 0,00011 2,943
Mean 0,8614 32,588
SD 0,0035 0,57183
46

Tabel IV-3
Tabulasi Hasil Analisa Specific Gravity dan°API Sampel B
Sampel B
No Plug
SG API (SG-SGmean)2 (API-APImean)2
1 A 0,94 19,03 0,00189 55,53
2 B 0,886 28,08 9,57 10-5 2,55
3 C 0,89 27,48 4,18 10-5 0,995
4 D 0,891 27,31 2,99 10-5 0,684
5 E 0,8872 27,99 8,598 10-5 2,279
6 F 0,8893 27,6 5,145 10-5 1,249
7 H 0,896 27,36 5,329 10-9 0,77
8 I 0,889 27,517 4,399 10-5 1,0704
9 K 0,903 25,2 4,26 10-5 1,644
10 L 0,891 27,25 2,675 10-5 0,5997
Total 8,964 264,823 0,00231 67,37
Mean 0,8964 26,4823
SD 0,016 2,736
47

Anda mungkin juga menyukai