Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah : Proses Industri Kimia Organik

Dosen Pengampu : Ir. Edy Supriyo, MT

KLASIFIKASI MINYAK
BUMI
(BERDASARKAN API)

KELOMPOK 9 :
 NICA SAFIRA I P / 40040117640008 / 2017 A
 ITTA RAHMALIA / 40040117640011 / 2017 A
 MUHAMMAD RAVI B S / 40040117640029 / 2017 A
 YUSUF ARYA Y / 40040117640031 / 2017 A
 SYAVIELA VIAGUL S P / 400040117640051 / 2017 A
KLASIFIKASI MINYAK BUMI
›Minyak Bumi (bahasa inggris : petroleum, dari bahasa latin petrus –
karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas hitam, adalah
cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak
bumi.

›Seperti halnya batu bara, minyak bumi menyajikan range data yang
cukup luas pada sifat fisik, namun pada minyak bumi, sifat fisik ini
lebih jarang didefinisikan daripada pada klasifikasi batu bara. Namun,
terdapat korelasi yang dapat dibuat antara berbagai macam sifat
fisik yang ada, seperti viskositas, massa jenis (densitas), titik didih
dan warna dari minyak bumi yang mana sangat bervariasi.

›Korelasi yang ada ini menjadi dasar dari klasifikasi. Klasifikasi


mulai berkembang dikarenakan adanya ketertarikan pada tipe minyak
bumi tertentu yang mana menyebabkan timbulnya pihak-pihak yang
mampu melakukan pemurninan hingga mencapai klasifikasi tertentu.
SISTEM KLASIFIKASI
1. Klasifikasi Berdasarkan Hidrokarbon
2. Klasifikasi Berdasarkan Komposisi Kimia
3. Klasifikasi Berdasarkan Korelasi Indeks
4. Klasifikasi Berdasarkan Densitas
5. Klasifikasi Berdasarkan Viskositas
6. Klasifikasi Berdasarkan Distribusi Karbon
7. Klasifikasi Berdasarkan Viskositas dan Gravitasi
Konstan
8. Klasifikasi Berdasarkan Faktor Ciri UOP
9. Klasifikasi Berdasarkan Titik Tuang (Pour Point)
KLASIFIKASI BERDASARKAN
DENSITAS

›Densitas (density) / berat jenis  berat benda


dibagi dengan volumenya dengan satuan kg/m3,
g/cm3.
›Specific Gravity  perbandingan antara berat
suatu cairan dengan berat air pada volume yang
sama yang diukur pada temperatur yang sama.
›Specific Gravity 60/60°F (SG 60/60 °F) 
perbandingan antara berat suatu cairan dengan
berat air pada volume yang sama yang diukur
pada temperatur yang sama 60°F.
…lanjutan
› Spesific Gravity digunakan sebagai ukuran untuk
membedakan minyak mentah, karena minyak mentah
dengan densitas yang rendah cenderung bersifat
parafinik.
› Makin kecil Spesific Gravity (SG) minyak bumi akan
menghasilkan produk-produk ringan yang makin banyak,
dan sebaliknya makin besar Spesifik Gravity (SG) minyak
bumi akan menghasilkan produk-produk ringan yang
makin sedikit dan produk residunya makin banyak.
› Gravity dari minyak bumi merupakan salah satu indikasi
penting dalam memperkirakan harga dan dalam transaksi
dipakai untuk perhitungan setelah dikoreksi pada suhu
standart (umumnya pada suhu 60°F atau 15°C).
… lanjutan
›Berdasarkan klasifikasi Spesific Gravity (SG) minyak bumi dapat dibagi
menjadi 5 macam, yaitu :

Jenis minyak mentah Gravitas API Berat Jenis

Dari Sampai Dari Sampai


Ringan > 39.0 < 0.83
Ringan sedang 39 35 0.83 0.85
Berat sedang 35 35 0.85 0.865
Berat 35 24.8 0.865 0.905
Sangat berat < 24.8 > 0.905
… lanjutan
›Sebagai ukuran dalam klasifikasi minyak bumi ini adalah SG
60/60°F dari dua fraksi yang dihasilkan dari distilasi minyak
bumi :
›SG 60/60°F dari fraksi 250 – 275 °C
menunjukkan sifat kimia fraksi ringan.
›SG 60/60°F dari fraksi 275 – 300 °C
menunjukkan sifat kimia fraksi berat.

›Sifat-sifat
tersebut tergambar sebagai sifat komponen
hidrokarbon, yaitu : parafin, naften, aromatik, atau bahkan
kebanyakan adalah campuran diantara komponen-
komponen tersebut.
Kunci Fraksi I Kunci Fraksi II

No. Klas SG 60/60 API SG 60/60 API


Gravity Gravity
°F °F
1. Parafinic < 0,825 > 40 < 0,876 > 30

2. Parafinic - < 0,825 > 40 0,876- 20 – 30


Intermediate 0,934

3. Intermediate - 0,825- 33 – 40 < 0,876 > 30


Parafinic 0,860
4. Intermediate 0,825- 33 – 40 0,876- 20 – 30
0,860 0,934
5. Intermediate – 0,825- 33 – 40 > 0,934 < 20
Naftanic 0,860

6. Naftanic – > 0,860 < 33 0,876- 20 – 30


Intermediate 0,934
7. Naftanic > 0,860 < 33 > 0,934 < 20
8. Parafinic – Naftanic < 0,825 > 40 > 0,934 < 20
9. Naftanic - Parafinic > 0,860 < 33 < 0,876 > 30
US BUREAU OF MINES
›Merupakan klasifikasi yang banyak digunakan saat ini
›Sebagai dasar klasifikasi digunakan gravitas API fraksi
kunci nomor 1 dan 2, yang diperoleh dengan alat distilasi
Hample Standar.
›Fraksi kunci nomor 1 adalah fraksi minyak bumi yang
mendidih pada suhu antara 482-527 °F atau antara 250-
275 °C pada tekana 1 atm mendidih pada suhu antara
482-527 °F atau antara 250-275 °C pada tekana 1 atm
›Fraksi kunci nomor 2 mendidih pada suhu antara 527-
572 °F atau 275-300 °C pada tekanan 40 mmHg.
›Fraksi kunci nomor 1 termasuk dalam fraksi kerosin,
sedang fraksi kunci nomor 2 termasuk dalam fraksi
minyak pelumas.
… lanjutan

›Terdapat sembilan golongan dasar minyak


mentah.
›Meskipun secara teoritis ada sembilan
golongan dasar minyak mentah, tetapi dalam
praktik hanya ada tujuh golongan dasar minyak
mentah saja yang dikenal.
›Dua golongan dasar minyak mentah yang
belum pernah dijumpai sampai sekarang
adalah 3 dan 7.
THANKS!
Any questions?
KLASIFIKASI BERDASARKAN
KANDUNGAN MALAM DAN
ASPAL
Dibagi menjadi 3 golongan dasar minyak
mentah, yaitu:
›Minyak mentah dasar paraffin
›Minyak mentah dasar aspal (minyak mentah
dasar naften)
›Minyak mentah dasar campuran atau
tengahan
KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPOSISI KIMIA
Golongan Komposisi fraksi 250 – 300°C
% paraf % naften % arom % malam % aspal

Paraffin 46 – 61 22 – 32 12 – 25 1,5 – 10 0–6


Par – Nafte 42 – 45 38 – 39 16 – 20 1–6 0–6
Naften 16 – 26 61 – 76 8 – 13 Sedikit 0–6
Par – Naf – 27 – 35 36 – 47 26 – 33 0,5 – 1 0 – 10
Arom

Naf – Arom 0–8 57 – 78 20 – 25 0 – 0,5 0 – 20


KLASIFIKASI MENURUT DISTRIBUSI
ATOM KARBON

›Klasifikasi ini diajukan oleh Van Ness dan Van Western


yang didasarkan atas distribusi karbon parafinik, naftenik dan
aromatic dalam minyak mentah. Untuk klasifikasi ini dapat
digunakan diagram segitiga, dimana ketiga titik sudutnya
masing-masing menunjukka 100% karbon paraffin CP, 100%
karbon naften CN dan 100% karbon aromat CA.
›Distribusi karbon dapat ditentukan dengan metode n-d-M,
yaitu dengan jalan mengukur indeks bias n, densitas d dan
berat molekul rata-rata. Indeks bias dan densitas ditentukan
pada suhu 20°C. Selanjutnya dengan menggunakan rumus
empiris dapatlah dihitung presentase karbon paraffin, naften
dan aromatic.
KLASIFIKASI BERDASARKAN FAKTOR KARAKTERISASI

›Klasifikasi ini diajukan oleh Watson dari Universal Oil


Product Company yang mendefinisikan factor
karakterisasi Watson K, sebagai berikut:
3
K= 𝑇𝐵 / S
›Dimana Tb mula-mula didefinisikan sebagai titik didih
rerata molal. Kemudian berubah menjadi titik didih rerata
kubis dan akhirnya menjadi titik didih rerata tengahan
dalam °R dan S adalah berat jenis pada 60/60°F
… lanjutan

Faktor karaterisasi untuk berbagai golongan dasar


minyak bumi mentah adalah sebagai berikut:
›minyak mentah dasar paraffin : K > 12,1
›minyak mentah dasar tengahan : K = 11,5 – 12,1
›minyak mentah dasar naften : K = 10,5 – 11,45
›minyak mentah dasar aromat : K < 10,5
KLASIFIKASI BERDASARKAN INDEKS
KORELASI

I.K = 473,7 S – 456,8 +


48,640/K

›Dimana I.K. adalah indeks korelasi. S adalah gravitasi jenis


pada 60/60°F dan K adalah titik didih rerata dalam K. Harga
indeks antara 0 – 15 menunjukkan bahwa hidrokarbon paraffin
dalam fraksi dominan, 15 – 50 menunjukkan bahwa
hidrokarbon naften atau campuran hidrokarbon paraffin, naften
dan aromat dalam fraksi dominan dan harga indeks diatas 50
menunjukkan bahwa hidrokarbon aromat dalam fraksi
dominan.
… lanjutan
Correlation Index Klasifikasi
0 Hidrokarbon Seri Normal Parafin
100 Hidrokarbon Benzene

Hidrokarbon yang dominan dalam fraksi


0 - 15 adalah Parafinic

Hidrokarbon yang dominan adalah

15 - 50 Naftenic, atau campuran Parafinic,


Naftenic dan Aromatic
Hidrokarbon yang dominan dalam
> 50
fraksi adalah aromatic
KLASIFIKASI MINYAK BUMI
LAINNYA

Klasifikasi berdasarkan kandungan belerang, ada 3


golongan yaitu:
›minyak mentah dengan kandungan belerang rendah
: < 0,1 %
›minyak mentah dengan kandungan belerang sedang
: 0,1 – 1,0 %
›minyak mentah dengan kandungan belerang tingi : >
1,0 %
SIFAT UMUM MINYAK BUMI
Sifat-sifat Dasar Parafin Dasar Naften

Gravitas API Tinggi Rendah

Kandungan nafta Tinggi Rendah

Angka oktan bensin Rendah Tinggi

Titik asap kerosin Tinggi Rendah

Angka cetan solar Tinggi Rendah

Titik tuang minyak pelumas Tinggi Rendah

Indeks viskositas minyak


Tinggi Rendah
pelumas

Anda mungkin juga menyukai