A. Pengertian Minyak bumi adalah suatu campuran yang terdiri dari berbagai senyawa Minyak Bumi kimia (terutama senyawa hidrokarbon) dan terbentuk dari dekomposisi yang dihasilkan oleh fosil tumbuh-tumbuhan dan hewan B. Komponen Minyak Bumi Komponen utama minyak bumi adalah senyawa hidrokarbon, baik alifatik, alisiklik, maupun aromatik. • 90-97% senyawa hidrokarbon → (1) alkana (2) sikloalkana (3) aromatik. • Komponen kecil lainnya selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung → Belerang (0,01-0,7%) → Nitrogen (0,01-0,9%) → Oksigen (0,06-0,4%) Lanjutan Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1-C4) dengan metana sebagai komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, ataupun gas mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit. C. Penggolongan Minyak Bumi A. Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Kadar Sulfur Minyak bumi selalu mengandung sulfur dengan jumlah yang kecil sampai relatip tinggi. jenis minyak bumi sulfur % WT non sulfuris 0,001 - 0,3 % sulfur rendah 0,1 - 1 % sulfuris 2-3 sulfur tinggi <3 Lanjutan B. Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Specific Gravity Specific gravity merupakan sifat utama minyak bumi. Besar specific gravity yang berdasarkan harga ºAPI. Jadi, makin kecil harga specific gravity berarti Klasifikasi °API makin besar ºAPI, minyak minyak ringan ± 40 - 50 banyak mengandung bensin. Makin besar berarti ºAPI minyak sedang ± 15 - 40 makin kecil minyak banyak mengandung wax atau minyak berat ± 9 - 15 residu aspal, atau fraksi berat makin besar. C. Klasifikasi Minyak Bumi Berdasarkan Komposisi Hidrokarbon Komposisi hydrocarbon akan menentukan besar harga specific gravity. Berdasarkan komposisi hydrocarbon, oleh Lane And Garton ( 1934 ) dari US Bureau of Mines dibuat klasifikasi minyak bumi secara umum berdasarkan specific gravity (SG 60 ºF / 60 ºF), klasifikasi ini dasarnya dari jenis fraksi ( 250 - 275 ºC ) pada tekanan 1 atm dan fraksi ( 275 - 300 ºC ) pada tekanan 400 mm Hg. klasifikasi berdasarkan komposisi tersebut adalah: D. Pengolahan Minyak Bumi Pertama kali yang dilakukan adalah penambangan (pengeboran). Dari hasil pengeboran ini diperoleh minyak mentah yang disebut crude oil. Kemudian minyak mentah yang berwujud cairan kental hitam ini belum bisa dimanfaatkan, agar bisa dimanfaatkan maka minyak mentah ini harus diolah terlebih dahulu melalui proses pengilangan minyak . Lanjutan pada proses kilang minyak ini terdiri dari 2 tahap yaitu : Tahap pertama: Destilasi bertingkat → proses destilasi berulang-ulang sehingga didapatkan berbagai macam hasil berdasarkan perbedaan titik didihnya. Dalam proses ini akan dihasilkan 5 fraksi yaitu : 1. LPG→ untuk bahan bakar kompor namun bisa juga diolah lebih lanjut menjadi bahan kimia lainnya. Lanjutan 2. Nafta→ Akan diperoleh bensin atau bahan Petrokimia yang lainnya 3.fraksi yang mengandung kerosin dan avtur 4.fraksi yang mengandung solar yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel 5.Residu→ Berisi hidrokarbon rantai panjang dan dapat diolah lebih lanjut pada tahap kedua menjadi berbagai senyawa karbon lainnya dan sisanya sebagai aspal dan lilin. Lanjutan Tahap kedua: Proses lanjutan hasil penyulingan atau destilasi 1.perengkahan(cracking) Proses yang dilakukan adalah perubahan struktur kimia senyawa-senyawa hidrokarbon yang meliputi pemecahan rantai, alkilasi/pembentukan alkil, polimerisasi/penggabungan rantai, reformasi/perubahan struktur dan isomerisasi/perubahan isomer Lanjutan 2.Ekstrasi. → pembersihan produk dengan menggunakan pelarut. 3.kristalisasi. → proses pemisahan produk-produk melalui perbedaan titik cairnya Lanjutan 4.Treating → pembersih dari kontaminasi.
Hasil dari proses tahap ke 2 ini dapat
dikelompokkan berdasarkan titik didih dan berdasarkan jumlah atom karbon pembentuk rantai karbon. gambar proses pengolahan minyak bumi E. Dampak Penggunaan Minyak Bumi • Dampak positif 1. Sebagai sumber bahan bakar utama untuk menghasilkan energi 2. Digunakan dalam industri Petrokimia untuk pembuatan polimer 3. Residu dari proses pengolahannya (aspal), dapat dijadikan sebagai perekat yang kuat untuk pembuatan jalan Lanjutan • Dampak negatif 1. Gas karbondioksida (CO2) hasil dari reaksi pembakaran dapat menyebabkan pemanasan global dan gas karbon monoksida (CO) dari kendaraan akan menyebabkan gangguan pernafasan 2. Dapat menyebabkan krisis jika terjadi kelebihan produksi minyak Lanjutan • Dampak negatif 3. Kertergantungan yang sangat tinggi pada SDA ini menyebabkan sedikit penggunaan dari SDA terbarukan 4. Gas H2S yang dihasilkan dari proses pengolahan minyakbu dapat menyebabkan kematian jika terhirup oleh manusia dalam jumlah yang tinggi Terimakasih