MINYAK BUMI
OLEH:
PANJI MUHAMAD NAUVAL
X IPA 3
SMA NEGRI 10 BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Bensin adalah salah satu jenis bahan bakar minyak yang dimaksudkan untuk kendaraan
bermotor roda dua, tiga, dan empat. Bensin merupakan fraksi minyak bumi komersial yang
paling banyak diproduksi dan digunakan sebab bensin berfungsi sebagai bahan bakar kendaraan
yang menjadi alat transportasi manusia sehari-hari.
Perkembangan teknologi transportasi serta industri didunia membuat manusia tergantung pada
ketersediaan minyak bumi sebagai sumber energi. Sehingga
tidak dapat dipungkiri dengan semakin banyaknya keberadaan terminal dan stasiun pengisian
bahan bakar umum (SPBU) diberbagai daerah.
SPBU (Stasiun pengisian bahan bakar) adalah tempat di mana kendaraan bermotor bisa
memperoleh bahan bakar. SPBU merupakan salah satu usaha yang berkembang seiring dengan
meningkatnya kebutuhan masyarakat akan BBM. Dampak dari berkembangnya jumlah SPBU
menyebabkan potensi pencemaran terhadap lingkungan semakin besar, yang dimana hal ini
berkaitan juga dengan bilangan oktan yang terkandung pada bensin.
Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk
mengatasi ketukan sewaktu terbakar dalam bensin. Karena bensin merupakan campuran
berbagai bahan, daya bakar bensin berbeda-beda menurut komposisinya.
Semakin tinggi nilai oktan pada bensin, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga pembakaran
menjadi sempurma. begitu juga sebaliknya, bila semakin rendah nilai oktan pada bensin, maka
BBM akan lebih cepat terbakar sehingga meninggalkan residu pada mesin dan menghasilkan
pembakaran yang tidak sempurna.
Oleh karena itu, pada penelitian ini akan dilakukan analisis mengenai dampak nilai oktan
pada bensin terhadap lingkungan dan bagaimana cara menaikkan bilangan oktan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana proses pembentukan minyak bumi?
2. Apa komposisi minyak bumi?
3. Bagaimana pengolahan minyak bumi pada tahap pertama?
4. Bagaimana pengolahan minyak bumi pada tahap kedua?
5. Bagaimana cara menaikan bilangan oktan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui proses pembentukan minyak bumi
2. Mengetahui komposisi minyak bumi
3. Mengetahui pengolahan minyak bumi pada tahap pertama
4. Mengetahui pengolahan minyak bumi pada tahap kedua
5. Mengetahui cara menaikan bilangan oktan
BAB II
PEMBAHASAN
Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan metana sebagai
komponen utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, ataupun gas
mulia seperti helium dalam jumlah yang sangat sedikit.
source : www.howstuffworks.com
Tidak semua fraksi minyak bumi menguap. Sisa proses destilasi yang tidak menguap akan
menjadi residu yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan aspal, lilin, maupun
parafin (rantai karbon C > 40).
Berikut tabel fraksi minyak bumi dan rentang titik didihnya:
Fraksi Rantai Atom C Titik Didih (ºC)
Gas (LPG) C1 – C5 0 – 50
Gasolin (Bensin) C6 – C11 50 – 85
Kerosin (Minyak Tanah) C12 – C20 85 – 105
Solar C21 – C30 105 – 135
Minyak Berat C31 – C40 135 – 300
Residu > C40 > 300
Hasil proses tahap kedua ini dapat dikelompokan berdasarkan titik didih dan jumlah atom
karbon pembentuk rantai karbonnya.
Angka oktan mampu dinaikkan dengan menambahkan zat aditif bensin. Menambahkan
tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan bilangan oktan bensin tersebut,
sehingga bensin "murah" mampu digunakan dan terjamin untuk mesin dengan menambahkan
timbal ini.
Nilai oktan memiliki pengaruh dalam proses pembakaran bahan bakar minyak. Yang apabila
semakin tinggi nilai oktan pada bensin, maka BBM akan lebih lambat terbakar, sehingga pembakaran
menjadi sempurna. Begitu juga sebaliknya, bila semakin rendah nilai oktan pada bensin, maka BBM
akan lebih cepat terbakar sehingga meninggalkan residu pada mesin dan menghasilkan pembakaran
yang tidak sempurna. Diketahui juga pada pembakaran hidrokarbon, apabila pembakaran terjadi
secara sempurna, maka pembakaran akan menghasilkan gas CO2 (karbon dioksida) dan H2O (air).
Sementara apabila pembakaran terjadi secara tidak sempurna, makan pembakaran akan
menghasilkan gas CO (karbon monoksida), dan apabila semakin banyak karbon monoksida yang
dihasilkan oleh kendaraan bermotor, maka akan menyebabkan polusi pada udara.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Minyak Bumi adalah salah satu sumber Daya Alam dengan berbagaimanfaat. Terbentuk dari
berbagai fosil yang diuraikan oleh bumi.Tersusun dari Alkana, Alkena, hidrokarbon Aromatik,
sikloalkana, dan beberapa senyawa lain. Diolah dengan proses Destilasi Bertingkat untuk
menghasilkan berbagai produk. Namun karena jumlahnya terbatas sehingga kita perlu menghemat
nya. Ditambah dengan polusi hasil pembakaran olahannya yang tidak begitu ramah lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Adnyana, Gede Putra. 2015. “Teori Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam”,
https://chemistry.uii.ac.id/?p=481, diakses pada 14 Agustus 2022 pukul 9.20.
Ridlo, Muhammad Fahmi. 2021. “Minyak Bumi: Pembentukan, Komposisi, Pengolahan, dan Fraksi-
Fraksinya”, https://akupintar.id/info-pintar/-/blogs/minyak-bumi-pembentukan-komposisi-
pengolahan-dan-fraksi-fraksinya, diakses pada 14 Agustus 2022 pukul 10.00.
Donbull. 2021. “Materi Kimia Minyak Bumi : Asal Mula,Pembentukan, Bahan, Pengolahan, Dampak,
dan Manfaat”, https://rumushitung.com/2021/04/26/materi-kimia-minyak-bumi-asal-
mulapembentukan-bahan-pengolahan-dampak-dan-manfaat/, diakses pada 14 agustus 2022 pukul
9.45.
Museum Geologi.
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN.......2
1.1 Latar belakang........................................................................................................... 2
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................3
1.3 Tujuan........................................................................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN....4
2.1 Proses Pembentukan Minyak Bumi................................................................................4
2.1.1 Teori Organik...........................................................................................................4
2.1.2 Teori An-organik......................................................................................................4
2.1.3 Teori Duplex............................................................................................................ 4
2.1.4 Syarat Pembentukan Minyak Bumi...........................................................................4
2.2 Komposisi Minyak Bumi..................................................................................................5
2.3 Pengolahan Minyak Bumi Pada Tahap Pertama.............................................................5
2.4 Pengolahan Minyak Bumi Pada Tahap Kedua.................................................................6
2.5 Menaikan Bilangan Oktan...............................................................................................6
BAB III
PENUTUP.............................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 8