Anda di halaman 1dari 19

INDUSTRI

PENGILANGAN
MINYAK
Afrilianita Degrysa/
1514051
Ahmad Faris/ 1514046
Arga Claudia/ 1514033
Fariz Abdullah/ 1514035
Irene Grilda P/ 1514031
Lolita Shinkeyko/
1514036
Rizki Rahmayani/
1514044
Sejarah
Cairan kental, coklat gelap,
Komposisi atau kehijauan yang mudah
terbakar, yang berada di
Proses lapisan atas dari beberapa
area di kerak bumi, yang
Limbah
sejatinya merupakan campuran
dari berbagai fraksi yang
Produk
dapat dimanfaatkan untuk
bahan bakar
Kilang Minyak di
Indonesia
Diperkirakan, minyak Bumi ditemukan pertama
kali pada sekitar 5.000 tahun sebelum Masehi,
oleh bangsa Sumeria, Asyiria, dan Babilonia kuno.
Namun, pada waktu itu, mereka tidak
menambang sebagaimana zaman sekarang,
melainkan hanya mengambil dari rembesan
minyak Bumi yang muncul di permukaan tanah.

Sejarah Minyak Bumi


Kilang minyak (oil refinery) adalah pabrik/fasilitas industri yang
mengolah minyak mentah menjadi produk petroleum yang bisa langsung
digunakan maupun produk-produk lain yang menjadi bahan baku
bagi industri petrokimia. Produk-produk utama yang dihasilkan dari
kilang minyak antara lain: minyak bensin (gasoline), minyak disel,
minyak tanah (kerosene). Kilang minyak merupakan fasilitas industri
yang sangat kompleks dengan berbagai jenis peralatan proses dan
fasilitas pendukungnya. Selain itu, pembangunannya juga membutuhkan
biaya yang sangat besar.
Proses Operasi di dalam Kilang Minyak
Minyak mentah yang baru dipompakan ke luar dari tanah dan belum
diproses umumnya tidak begitu bermanfaat.Agar dapat dimanfaatkan
secara optimal, minyak mentah tersebut harus diproses terlebih dahulu
di dalam kilang minyak.
Minyak mentah merupakan campuran yang amat kompleks yang
tersusun dari berbagai senyawahidrokarbon. Di dalam kilang minyak
tersebut, minyak mentah akan mengalami sejumlah proses yang akan
memurnikan dan mengubah struktur dan komposisinya sehingga
diperoleh produk yang bermanfaat.
Komposisi Minyak Bumi
Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak
50-98% berat, sisanya terdiri atas zat-zat organik yang
mengandung belerang, oksigen, dan nitrogen serta senyawa-
senyawa anorganik seperti vanadium, nikel, natrium, besi,
aluminium, kalsium, dan magnesium. Secara umum, komposisi
minyak bumi dapat dilihat pada tabel berikut :

Berdasarkan kandungan senyawanya, minyak bumi dapat dibagi


menjadi golongan hidrokarbon dan non-hidrokarbon serta
senyawa-senyawa logam.
PROSES PENGILANGAN MINYAK

Dekomposisi
Konversi Unifikasi
Distilasi Alterasi

Formulasi &
Pengolahan
Pencampuran
Tahap awal proses pengilangan berupa proses distilasi (penyulingan) yang berlangsung di
dalam Kolom Distilasi Atmosferik dan Kolom Distilasi Vacuum. Di kedua unit proses ini minyak
mentah disuling menjadi fraksi-fraksinya, yaitu gas, distilat ringan (seperti minyak bensin), distilat
menengah (seperti minyak tanah, minyak solar), minyak bakar (gas oil), dan residu. Pemisahan
fraksi tersebut didasarkan pada titik didihnya.
Kolom distilasi berupa bejana tekan silindris yang tinggi (sekitar 40 m) dan di dalamnya terdapat
tray-tray yang berfungsi memisahkan dan mengumpulkan fluida panas yang menguap ke atas.
Fraksi hidrokarbon berat mengumpul di bagian bawah kolom, sementara fraksi-fraksi yang lebih
ringan akan mengumpul di bagian-bagian kolom yang lebih atas.
Fraksi-fraksi hidrokarbon yang diperoleh dari kolom distilasi ini akan diproses lebih lanjut di unit-unit
proses yang lain, seperti:Fluid Catalytic Cracker, dll.
FRAKSI MINYAK BUMI
Fraksi Minyak Jumlah atom C Trayek Titik Didih
Bumi
Gas alam (LNG) C1-C2 -160C-88C
Gas elpiji (LPG) C3-C4 -40C-0C
Petroleum eter C5-C6 20C-70C
Bensin C7-C8 70C-140C
Nafta C9-C10 140C-180C
Kerosin (Minyak C11-C13 180C-250C
Tanah)
Solar C14-C15 250C-350C
Minyak Pelumas C16-C20 >350C
Vaselin dan lilin C21-C24
Aspal C36 keatas
Research Octane Number (RON
Nilai oktan sebuah bahan bakar yang paling
umum di seluruh dunia adalah nilai Research
Octane Number (RON). RON ditentukan
dengan mengisi bahan bakar ke dalam mesin uji
dengan rasio kompresi variabel dengan kondisi
yang teratur. Nilai RON diambil dengan
membandingkan campuran antara iso-oktana
dan n-heptana. Misalnya, sebuah bahan bakar
dengan RON 88 berarti memiliki sifat yang sama
dengan pembakaran 88% kandungan bahan
bakar itu adalah iso-oktana dan 12%-nya n-
heptana.
Beberapa angka oktan untuk bahan bakar:
87 Bensin standar di Amerika Serikat

88 Bensin tanpa timbal Premium

91 Bensin standar di Eropa, Pertamax

92 Bensin standar di Taiwan

91 Pertamax

95 Pertamax Plus
Angka oktan bisa ditingkatkan dengan menambahkan zat aditif bensin.
Menambahkan tetraethyl lead (TEL, Pb(C2H5)4) pada bensin akan meningkatkan
bilangan oktan bensin tersebut, sehingga bensin "murah" dapat digunakan dan
aman untuk mesin dengan menambahkan timbal ini. Untuk mengubah Pb dari
bentuk padat menjadi gas pada bensin yang mengandung TEL dibutuhkan
etilen bromida (C2H5Br). Celakanya, lapisan tipis timbal terbentuk pada
atmosfer dan membahayakan makhluk hidup, termasuk manusia. Di negara-
negara maju, timbal sudah dilarang untuk dipakai sebagai bahan campuran
bensin.
Zat tambahan lainnya yang sering dicampurkan ke dalam bensin adalah MTBE
(methyl tertiary butyl ether, C5H11O), yang berasal dan dibuat dari etanol. MTBE
murni berbilangan setara oktan 118. Selain dapat meningkatkan bilangan
oktan, MTBE juga dapat menambahkan oksigen pada campuran gas di dalam
mesin, sehingga akan mengurangi pembakaran tidak sempurna bensin yang
menghasilkan gas CO. Belakangan diketahui bahwa MTBE ini juga berbahaya
bagi lingkungan karena mempunyai sifat karsinogenik dan mudah bercampur
dengan air, sehingga jika terjadi kebocoran pada tempat-tempat penampungan
bensin (misalnya di pompa bensin) MTBE masuk ke air tanah bisa mencemari
sumur dan sumber-sumber air minum lainnya.
Etanol yang berbilangan oktan 123 juga digunakan sebagai campuran. Etanol
lebih unggul dari TEL dan MTBE karena tidak mencemari udara dengan timbal.
Selain itu, etanol mudah diperoleh dari fermentasi tumbuh-tumbuhan sehingga
bahan baku untuk pembuatannya cukup melimpah. Etanol semakin sering
dipergunakan sebagai komponen bahan bakar setelah harga minyak bumi
semakin meningkat.
Produk-produk utama
kilang minyak adalah:

MINYAK BENSIN
MINYAK TANAH
LPG
BAHAN-BAHAN KIMIA PELARUT
MINYAK PELUMAS
BAHAN BAKU PETROKIMIA
ASPAL
Kilang Minyak di Indonesia
Di Indonesia terdapat sejumlah kilang minyak, antara lain:
Pertamina Unit Pengolahan I Pangkalan Brandan, Sumatera Utara
(Kapasitas 5 ribu barel/hari). Kilang minyak pangkalan brandan sudah
ditutup sejak awal tahun 2007
Pertamina Unit Pengolahan II Dumai/Sei Pakning, Riau (Kapasitas Kilang
Dumai 127 ribu barel/hari, Kilang Sungai Pakning 50 ribu barel/hari)
Pertamina Unit Pengolahan III Plaju, Sumatera Selatan (Kapasitas 145 ribu
barel/hari)
Pertamina Unit Pengolahan IV Cilacap (Kapasitas 548 ribu barel/hari)
Pertamina Unit Pengolahan V Balikpapan, Kalimantan Timur (Kapasitas 266
ribu barel/hari)
Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan, Jawa Barat (Kapasitas 125 ribu
barel/hari)
Pusdiklat Migas Cepu, Jawa Tengah (Kapasitas 45 ribu barel/hari)
Pertamina Unit Pengolahan VII Sorong, Irian Jaya Barat (Kapasitas 10 ribu
barel/hari)
Semua kilang minyak di atas dioperasikan oleh Pertamina.
Saat ini penetapan harga minyak bumi didasarkan pada dua
kelompok/standar yang umum dan besar yaitu :

Brent (Brent Crude) merupakan nilai standarisasi minyak yang


sumbernya berasal dari laut utara(eropa) sedang nama Brent berasal
dari lahan tambang di laut utara, yang dibuka pada tahun 1970.
Harga minyak Brent menjadi dasar pembentukan harga sejak tahun
1971 untuk hampir 40% nilai minyak diseluruh dunia, dan terus
digunakan sampai sekarang ini.

Namun, dalam perkembangannya, karena produksi dari Brent terus


mengalami penurunan maka sejak 2007 berkembang standarisasi
harga baru yaitu WTI.

WTI (West Texas Intermediate ) - adalah minyak bumi yang


diproduksi di Texas (AS), dan dalam aplikasinya kebanyakan
digunakan untuk bensin industri dan itulah sebabnya minyak ini
banyak diminati, terutama di AS dan Cina.
Harga minyak dunia saat
ini menurut WTI
($67.38) sedangkan
Brent($ 69.92)
PERBANDINGAN HARGA BAHAN BAKAR
MINYAK
Negara RON 88 RON 92 RON 95 RON 97
Malaysia 2,26 ringgit 2,46 ringgit
(Rp.8.100)/lite (Rp.
r 8.800)/liter
Vietnam 21,390 dong
(Rp.
12.251)/liter
Indonesia Rp. Rp. Rp.
8.500/liter 9.950/liter 11.350/liter

Anda mungkin juga menyukai