Anda di halaman 1dari 14

1

PERAWATAN FRESH FRUIT BUNCH CONVEYOR DENGAN


MENGGUNAKAN STEAM SPRAYER DAN PENGARUHNYA
TERHADAP PREVENTIVE MAINTENANCE

Ikuten Tondang1, Tugiman2


1,2
Jurusan Teknik Mesin Sekolah Tinggi Teknik Harapan Medan
Jl. Hm. Joni No. 70 Medan
E-mail : ikutentondang@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Sinarlika Portibijaya Plantation bergerak dibidang industry perkebunan
dengan hasil produksinya berupa Crude Palm Oil ( CPO ), Inti ( Kernel ), dan limbah padat yang bisa
dikompensasikan sebagai pendapatan adalah Serat ( Fibre ), Cangkang ( Shell ), Janjang Kosong ( Empty Bunch ).
Untuk menjaga agar kualitas produk tetap terjaga, maka Pabrik Minyak Kelapa Sawit PT. Sinarlika Portibijaya
Plantation senantiasa berupaya untuk melakukan perubahan dan peningkatan khususnya dengan menjalanakan
inovasi secara continually terhadap semua lingkup. Permasalahan yang dihadapi adalah kerusakan yang terjadi
sewaktu-waktu sebelum interval perawatan menyebabkan adanya kegiatan replacement atau corrective
maintenance yang menimbulkan adanya breakdown dan bahkan shutdown, kemacetan atau berhentinya proses
produksi serta biaya perawatan yang semakin besar sehingga menimbulkan kerugian yang cukup berarti bagi
perusahaan. Obyek penelitian ini adalah pada Mesin Fresh Fruit Bunch Conveyor yaitu mesin yang digunakan untuk
memindahkan Tandan Buah Segar Sawit ke dalam lorry dan proses berikutnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah Pemasangan Steam Sprayer pada Fresh Fruit Bunch Conveyor
dengan harapan first class machine ini bisa bertahan dan dikendalikan selama proses. Disamping itu agar biaya
perawatan yang dikeluarkan bisa lebih irit, dan profit yang seharusnya bisa didapatkan tidak hilang begitu saja.

Hasil percobaan dan penelitian diperoleh bahwa dari segi pemakaian spare part menjadi lebih irit, umur spare
part menjadi optimal, kondisi operasional mesin dalam kondisi normal dan aman, losses proses tidak ada.

Kata Kunci : Inovasi, preventive maintenance, replacement, ada standard manajemen yang baru, Continious
Improvement.

ABSTRACT

The palm oil mill Sinarlika Portibijaya Plantation PT, engaged in the plantation industry with its products in
the form Crude Palm Oil ( CPO ), Kernel, and solid waste that can be compensated as revenue are fibre, shell, empty
bunch. To keep the product quality is maintained then then the palm oil mill Sinarlika Portibijaya Plantation PT
strives for change and improvement, especially by running continually innovate on all aspect. The problem faced is
the damage that occurred at any time before the maintenance interval to the replacement or corrective maintenance
activities that cause the breakdown and even shutdown, stoppage or cessation of the production process as well as
the greather maintenance costs, causing significant losses for the company.

Object of this research is on Fresh Fruit Bunch Conveyor Machine is a machine used to move the palm fresh
fruit bunches into the lorry and the subsequent process. The method used is installation of Steam Spryer on fresh
fruit bunch conveyor with hopes of first class machine can survive and controlled during the process. Beside that
maintenance cost incurred in order to be more efficient, and profit should be earned not just disappeat.

Results of experiments and researchs showed that in terms of the use of spare parts becomes more efficient,
the age of the spare parts to be optimal, the operational condition of the engine under normal conditions and safety.
There is no process losses.

Key words : Innovation, preventive maintenance, replacement, there is new management standards, continuous
improvement.
2

1. PENDAHULUAN 6. Penelitian ini akan sekaligus menghitung


cost perawatan, cost perbaikan, cost
Latar Belakang penggantian.
Agar permasalahan yang akan dibahas tidak
PT. Sinarlika Portibijaya Plantation ( STA semakin melebar serta berjalan dengan baik sesuai
Group ) adalah anak Grup perusahaan PT. Sumber dengan alurnya maka dalam penelitian ini
Tani Agung, perusahaan yang bergerak dibidang diperlukan adanya batasan-batasan masalah.
pengolahan kelapa sawit yang cukup banyak Batasan-batasan masalah yang dimaksud adalah
menggunakan Conveyor. Apabila mesin-mesin antara lain :
tersebut tidak dirawat dengan baik, maka dapat 1. Identifikasi potensi masalah kerusakan
menjadi breakdown sehingga bisa menghambat hanya mengarah pada komponen mesin
jalannya proses produksi yang berdampak pada Fresh Fruit Bunch Conveyor.
penurunan kapasitas produksi atau bahkan 2. Selama kegiatan penelitian berlangsung,
membuat Pabrik tidak beroperasi. Pada saat kinerja dari Fresh Fruit Bunch Conveyor
dilakukan penelitian, PT. Sinarlika Portibijaya berjalan normal tanpa adanya perubahan.
Plantation sudah menerapkan sistem preventive 3. Penelitian tidak membahas masalah biaya
maintenance ( pemeliharaan pencegahan ) yaitu secara menyeluruh pada perusahaan
melakukan perbaikan atau perawatan ketika mesin tersebut.
masih dalam belum rusak. Selain itu juga dibantu 4. Data yang diambil pada mesin Fresh Fruit
dengan planned maintenance, yaitu dijadwalkan Bunch Conveyor hanya berdasarkan pada
setiap satu minggu, dua minggu, perbulan, begitu data historis perawatan selama tahun 2014
juga pertahun.. dan tahun 2015.
Untuk mengatasi terjadinya biaya yang
5. Penelitian ini tidak menghitung berapa
tinggi akibat terjadinya kerusakan yang lebih cepat,
steam yang dibutuhkan untuk steam
maka penelitian dengan pemasangan steam sprayer
sprayer.
ini ingin mencoba untuk menggantikan perawatan
mesin secara manual oleh operator maupun 6. Penelitian ini tidak menghitung kekuatan
mekanik. Aplikasi steam sprayer ini diharapkan pipa, kekuatan pengelasan, kekuatan
dapat menetapkan schedule maintenance yang baru support pipa, kekuatan clamp pipa,
dan dapat mengetahui secara pasti tindakan kekuatan valve.
kegiatan perawatan (maintenance task) yang tepat 7. Penelitian ini tidak menganalisa dampak
yang harus dilakukan pada beberapa komponen temperature dari steam yang di-spraying
mesin. kepada rantai Fresh Fruit Bunch
Conveyor.
Perumusan Masalah
Tujuan Umum
Dari latar belakang masalah maka
perumusan masalah pada penelitian ini adalah: Adapun tujuan dari pemasangan steam
Bagaimana pengaruh Steam Sprayer terhadap Fresh sprayer pada Fresh Fruit Bunch Conveyor dan
Fruit Bunch Conveyor termasuk pengaruhnya pengaruhnya terhadap preventive maintenance
terhadap kegiatan preventive maintenance, beserta adalah sebagai berikut :
efeknya terhadap cost 1. Mengurangi pemakaian tenaga kerja dalam
membersihkan rantai conveyor.
Batasan Masalah 2. Menjaga agar utility Fresh Fruit Bunch
Conveyor tetap terjaga disaat dibutuhkan
Penelitian yang akan dilakukan ini memiliki sampai dalam kondisi panen puncak.
batasan-batasan agar focus dalam menjawab 3. Mengurangi pemakaian liner.
permasalahan penelitian. Batasan-batasan tersebut 4. Menjaga temperature pada electromotor
adalah sebagai berikut : dan gearbox dalam kondisi aman.
1. Mesin produksi yang First Class Machine 5. Menjaga agar ampere electromotor tetap
salah satu adalah Fresh Fruit Bunch dalam kondisi aman.
Conveyor di PT. Sinarlika Portibi 6. Steam sprayer mudah dioperasikan dan
Plantation. karyawan merasa nyaman dalam bekerja.
2. Kegiatan perawatan berupa skedul
perawatan, penggantian komponen spare Tujuan Khusus
part.
3. Data keausan liner yang diamati dan 1.Untuk memenuhi persyaratan dalam
dianalisis adalah data tahun 2014 dan menyelesaikan Pendidikan Program Sarjana,
tahun 2015. Program Studi Teknik Mesin, Sekolah Tinggi
4. Data monitoring temperature gearbox. Teknik Harapan Medan
5. Data monitoring ampere operasional.
3

2.Untuk mengetahui pemakaian spare part pada mengangkut bahan -bahan industri yang berbentuk
fresh fruit bunch conveyor padat. Pemilihan alat transportasi (conveying
3.Menghilangkan pemakaian tenaga kerja untuk equipment) material padatan antara lain tergantung
membersihkan rantai conveyor pada :
1. Kapasitas material yang ditangani
Manfaat Penelitian 2. Jarak perpindahan material
3. Kondisi pengangkutan : horizontal,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat vertikal atau inklinasi
memberikan manfaat kepada semua pihak yang 4. Ukuran (size), bentuk (shape) dan sifat
terkait. Adapun manfaat yang diharapkan yaitu : material (properties)
1. Perusahaan mendapatkan benefit cost yang 5. Harga peralatan tersebut.
cukup besar dari inovasi ini.
2. Hasil penelitian diharapkan dapat
meningkatkan pemikiran-pemikiran yang 2.1.1 Klasifikasi Conveyor
inovatif untuk bisa membuat perusahaan Secara umum jenis/type Conveyor yang
bertahan dalam menghadapi situasi dan sering digunakan dapat diklasifikasikan sebagai
kondisi ekonomi yang fluktuatif. berikut :
3. Hasil penelitian dapat dijadikan masukan 1. Belt Conveyor
untuk perbaikan system perawatan pada 2. Chain Conveyor :
Fresh Fruit Bunch Conveyor. a. Scraper Conveyor
4. Memberikan pengetahuan pada penulis b. Apron Conveyor
serta mahasiswa lainnya. c. Bucket Conveyor
d. Bucket Elevator
Metode Pengumpulan Data 3. Screw Conveyor
4. Pneumatic Conveyor
1. Dalam pengambilan data ini penulis
mengambil bahan yang ada stock maupun 2.2. Dasar Pemilihan Conveyor
non stock di gudang pabrik. Untuk melakukan pemilihan suatu tipe
2. Studi pustaka, yaitu mempelajari buku pesawat pengangkut diperlukan pengetahuaan
referensi dalam melengkapi teori-teori tentang rancangan dan disesuaikan dengan
yang berhubungan dengan logam, kemampuan pengoperasiannya.
konstruksi, welding machine, dll.
3. Melakukan konsultasi dengan dosen
pembimbing yang bersangkutan maupun Dalam pemilihan pesawat pengangkut perlu
dari pihak-pihak yang dapat membantu diketahui sebagai berikut :
dalam menyelesaikan tugas akhir ini yang 1. Jenis dari ukuran beban yang akan
memahami dan mengerti tentang ditangani, misalnya beban padu (unit bulk)
perawatan & operasional conveyor. dan beban tumpahan (bulk load).
4. Melakukan studi lapangan dengan 2. Kondisi perjam dari unit serta kontinius
mengamati setiap proses pabrikasi dan pemindahan
pemasangan. 3. Kondisi lingkungan yang menentukan arah
5. Mengambil data pengeluaran spare part dan lintasan pesawat pengangkut.
dari program Go Green STA. 4. Prinsip – prinsip ekonomis meliputi
6. Melakukan analisa data ongkos pembuatan dan pemeliharaan.
Berdasarkan keterangan diatas maka
2. TINJAUAN PUSTAKA dipilih konveyor yang membantu material berupa.
Beban tumpahan (bulk load) dengan berputarnya
2.1 Conveyor poros yang dililiti lempengan plat yang berfungsi
sebagai pendorong yang berbentuk ulir (screw)
Di dalam industry perkebunan kelapa sawit sehingga material Nut dan Fiber dapat diangkut dan
memiliki raw material tandan buah segar sawit dan dipindahkan.
produksinya yakni kernel dan crude palm oil ( CPO
) begitu juga kategori limbah padat janjang kosong, 2.3 Dasar Perhitungan Bagian – Bagian Utama
cangkang, dan fibre. Material atau bahan – bahan Konveyor.
tersebut merupakan bahan yang berat, ringan. Didalam perencanaan konveyor terdapat
Untuk itu diperlukan alat transportasi untuk bagian-bagian yang harus terkena beban seperti
mengangkut bahan-bahan tersebut mengingat motor listrik, roda gigi, poros, bantalan. Bagian-
keterbatasan kemampuan tenaga manusia baik itu bagian ini harus diamati secara tepat agar dapat
berupa kapasitas bahan yang akan diangkut maupun menerima beban tekanan cukup kuat.
keselamatan kerja dari karyawan. Kekuatan bahan harus diperhitungkan
Salah satu jenis alat pengangkut yang sering sesuai dengan kondisi operasi yang akan
digunakan adalah Conveyor yang berfungsi untuk berlangsung, untuk itu perencanaan bahan yang
4

akan digunakan harus benar-benar diteliti untuk tanggal 22 Juli 2008. Luas kebun yang bisa
memberikan informasi yang akurat serta perangkat diusahai adalah 1.885,07 hektar, luas areal yang
peralatan pengaman yang menjamin konveyor tertanam sawit adalah 1750,7 hektar, yang
tersebut bekerja pada kondisi yang telah semuanya sudah tertanam dan sudah menghasilkan.
diperhitungkan. Areal yang tidak bisa ditanam adalah seluas 134,37
hektar dengan rincian penggunaan lokasi
2.4 Jenis-Jenis Maintenance perumahan seluas 9,35 hektar, untuk jalan dan
Berdasarkan sejarahnya jenis-jenis jembatan seluas 48,23 hektar, parit / rawa yang ada
maintenance yang sudah pernah ada diantaranya : seluas 62,87 hektar, dan luas areal Pabrik Minyak
1. Preventive Maintenance. Kelapa Sawit 13,92 hektar. Populasi sawit yang
Pekerjaan yang ditujukan untuk tertanam diatas areal tersebut adalah sebanyak
mencegah alat atau fasilitas gagal 232.843 pokok, dengan rata – rata satuan per
berfungsi. hektarnya ( SPH ) sebanyak 133 pokok per hektar.
2. Corrective Maintenance. Rincian luasan kebun yang dijelaskan dapat dilihat
Pekerjaan yang ditujukan untuk pada Tabel dibawah ini.
mengembalikan alat pada standard
yang diperlukan setalah dilakukan Tabel 3.1 Rincian Luasan Kebun PT. Sinarlika
preventive maintenance sebelumnya.
Kecenderungan setelah ada masalah Portibijaya Plantatiion
baru dilakukan reparasi/penggantian.
3. Shut down Maintenance.
Pekerjaan dilaksanakan pada saat AREAL DIUSAHAKAN
A. TANAMAN MENGHASILKAN (SAWIT)
LUAS KEBUN
SPP
mesin/fasilitas tidak bekerja/stop - T.TANAM - 1996
- T.TANAM - 1997
426,69
459,76
proses. - T.TANAM - 1998
- T.TANAM - 1999
392,5
176,73
4. Breakdown Maintenance - T.TANAM - 2000
- T.TANAM - 2001
35,36
64,48
Pekerjaan dilaksanakan setelah - T.TANAM - 2003
- T.TANAM - 2004
40,48
33,66
fasilitas gagal berfungsi dan karena - T.TANAM - 2008 97,61
SUB TOTAL TM 1.727,27
kerusakan yang tidak direncanakan. B. TANAMAN BELUM MENGHASILKAN
- T.TANAM - 2010 23,43
5. Total Productive Maintenance ( TPM SUB TOTAL TBM 23,43
TOTAL TM + TBM 1.750,70
) C. LAND CLEARING
SUB TOTAL LC -
TPM mengikut sertakan pekerja dari JUMLAH AREAL TM+TBM+LC 1.750,70
D. TANAMAN MENGHASILKAN (KARET)
bagian produksi dan lainnya untuk SUB TOTAL TM KARET -
E. PEMBIBITAN
ambil bagian dalam kegiatan F. AREAL BELUM DIBUKA
SUB TOTAL PEMBIBITAN+AREAL BELUM DIBUKA -
maintenance dengan tujuan TOTAL AREAL DIUSAHAKAN 1.750,70

mengurangi kerusakan semaksimal AREAL TIDAK BISA DITANAM


A. EMPLASMENT/KANTOR/PERUMAHAN 9,35
mungkin. B. JALAN & JEMBATAN
C. PARIT / RAWA & SUNGAI
48,23
62,87
D. DAS / KONSERVASI
E. LAPANGAN BOLA
F. AREAL ENCLAVE / BERMASALAH
G. AREAL PMKS/WADUK/KOLAM 13,92
3. METODE PENELITIAN H. HUTAN
I. SUTET
J. PERBATASAN
K. BUKIT
3.1. Tempat Pelaksanaan TOTAL AREAL TIDAK BISA DITANAM
RINGKASAN
134,37

1. AREAL DIUSAHAKAN 1.750,70


2. AREAL BISA DITANAM
PT. Sumber Tani Agung Group memiliki 4 ( 3. AREAL TIDAK BISA DITANAM 134,37
GRAND TOTAL HGU/IZIN 1.885,07
empat ) Pabrik Minyak Kelapa Sawit ( PMKS )
yang berlokasi didaerah Serdang Bedagai 1 unit
dengan kapasitas 30 ton TBS/jam, didaerah
Labuhanbatu Selatan 1 unit dengan kapasitas 60 ton
PT. Sinarlika Portibijaya Plantatiion
TBS/jam, didaerah Padang Lawas Utara 1 unit
memiliki 1 ( satu ) unit Pabrik Minyak Kelapa
dengan kapasitas 60 ton TBS/jam, dan didaerah
Sawit dengan Kapasitas 60 ton per jam dengan 1 (
Padang Lawas 1 unit dengan kapasitas 60 ton
satu ) line yang berlokasi didalam kebun dengan
TBS/jam.
jarak dari jalan Propinsi sejauh 3,5 KM. Pabrik
Minyak Kelapa Sawit PT. Sinarlika Portibijaya
PT. Sinarlika Portibijaya Plantatiion kantor Plantatiion memiliki 1 ( satu ) unit mesin Fresh
pusatnya adalah Jalan Diponegoro no. 51 Medan, Fruit Bunch Conveyor, dan pabrik inilah sebagai
sedangkan lokasi kebunnya adalah di Desa Bahal, tempat percobaan saya dalam mengaplikasikan
Kecamatan Portibi, Kabupaten Padang Lawas skripsi ini.
Utara, lingkup usaha adalah budidaya komoditi
kelapa sawit dan pengolahan TBS menjadi Crude
3.2. Waktu Pelaksanaan
Palm Oil ( CPO ) dan Inti. Izin usaha perkebunan
nomor : 525/493/XII/2009/tanggal 5 Oktober 2009,
Proses pemikiran, pembuatan, pelaksanaan
dengan luas kebun 1.859,9 hektar. Izin tetap usaha
terhadap pemasangan steam sprayer pada Fresh
industry perkebunan nomor : 503/1110/2008
Fruit Bunch Conveyor dilakukan mulai bulan
5

Januari 2015 sampai dengan Maret 2015.


Pengamatan pemasangan steam sprayer dilakukan
bulan April sampai dengan Agustus 2015.

3.3. Pemakaian Bahan & Peralatan

Untuk pekerjaan sampai dengan


pemasangan dibutuhkan material baru maupun
stock lama yang ada di gudang. Adapun material
dan peralatan yang digunakan adalah sebagai
berikut :

3.3.1. Material dan Bahan Pembantu

1. P
ipa steam diameter 1” schedule Gambar 3.1 Mesin Las
40 sebanyak 6 batang ( 48 meter 2.
); esin bubut 1 unit lengkap dengan
2. E
peralatannya c ( sudah ada
lbow steam diameter 1”schedule sebelumnya )
40 sebanyak 7 pcs;
3. S
iku 50 x 50 x 5 mm sebanyak 6
meter;
4. U
-clamp diameter 1,5” 13 pcs;
5. G
love valve diameter 1” sebanyak
2 pcs;
6. F
lange diameter 1” ANSI 150
sebanyak 4 pcs;
7. K
awat las 13D Sumico diameter
3,2 mm sebanyak 3 kg;
8. S
haft diameter 1” sepanjang 20
cm;
9. I
solasi Asbestos diameter 12 mm
sepanjang 5 meter; Gambar 3.2 Mesin Bubut
10. C
at silver tahan panas; 3.
ack saw machine atau Mesin
3.3.2. Peralatan Gergaji Potong 1 unit lengkap
dengan aksesorisnya ( sudah ada
1. sebelumnya
M );
esin las 1 unit lengkap dengan Gergaji potong digunakan untuk
aksesorisnya ( sudah ada memotong Nozzle Sprayer yang
sebelumnya ), Merk Weldtech; sudah selesai dipabrikasi. Mesin
Gergaji Potong terlihat pada (
Gambar 3.3 ) dibawah ini :
6

Gambar 3.3 Mesin Gergaji


Potong / Hack Saw Machine

4. M Gambar 3.5 Mesin


esin gerinda tangan diameter 4” 1 Gerinda Potong
unit lengkap dengan aksesorisnya
( sudah ada sebelumnya ); 3.4. Pembuatan & Pemasangan

Pipa dan bahan lainnya sudah ada digudang


dan sebagian di workshop, dan dilakukan
pembuatannya dengan urutan sebagai berikut :

1.
embuatan nozzle sprayer dari shaft
berdiameter 1” dan panjang 20 cm dengan
melakukan pembubutan dan pengeboran
melalui mesin bubut dengan menggunakan
chuck dan centre drill, shaft dibuat lubang
melalui mesin bubut dengan menggunakan
mata bor yang diikatkan pada chuck.
Ukuran lubang yang dibuatkan sebagai
jalan steam berdiameter 8 mm dan
panjang 40 mm. Nozzle sprayer dilaskan
Gambar 3.4 Mesin Gerinda pada ujung pipa dengan jarak pitchnya
Tangan adalah 1 ( satu ) meter sesuai dengan
posisi chain yang terpasang di Fresh Fruit
5. Bunch Conveyor.L Pada titik pemasangan
PG & Acytilene masing-masing 1 nozzle sprayer ini agar sampah yang
tabung; disprayer bisa langsung jatuh ke dalam
6. conveyor makaTlinernya dan siku dudukan
angga aluminium 1 unit 9 sudah liner dipotong sepanjang 15 cm sehingga
ada sebelumnya; sampah tidak beterbangan keluar dari
7. conveyor dan G mengakibatkan disekitar
erinda potong diameter 50 cm 1 areal conveyor menjadi kotor.
unit lengkap dengan 2.
aksesorisnya. jung pipa steam dilakukan champering
untuk memastikan pengelasan bisa bagus.
Pengelasan menggunakan trafo las dengan
spesifikasi Weldtech WT 500 A dan
menggunakan kawat las 13D Sumico
diameter 3,2 mm. Penyambungan ada
sebanyak 20 titik untuk menghubungkan
pipa dengan header, flange, elbow, dan
antara pipa itu sendiri. Pipa yang sudah
dipasang diikat dengan U-clamp
berdiameter 1,5” dengan membuat
dudukan dan lubang U-clamp terlebih
dahulu sehingga begitu pipa didudukkan
bisa langsung diikat dengan baik. Pipa
7

yang dialiri steam pasti akan mengalami


pemuaian, sehingga clamp pipa tidak 4. HASIL PEMBAHASAN
diikat dengan kencang tetapi ada diberikan
space untuk pipa bila mengalami 4.1.
pemuaian. Pipa steam dilakukan roses Percobaan
pengecatan dengan menggunakan cat
silver tahan panas untuk mengurangi Steam Sprayer sudah dilakukan pengetesan
proses korosi pada pipa. dan flashing dari segala bentuk kotoran, tidak ada
3. ditemukan kebocoran lagiG serta pipa juga sudah
lobe valve diameter 1” dipasangkan bersih. Maka dilakukan pengetesan terhadap
didekat header 1 ( satu ) pc, sedangkan pembersihan kotoran yang lengket pada chain,
yang 1 ( satu ) pc lagi dipasangkan roller, hollow pin. Dari hasil percobaan alat dapat
didaerah ujung dekat steam sprayer. berfungsi dengan baik, namun ada yang perlu
Alasan pemasangan valave dekat header dilakukan perbaikan dimana pada saat steam
adalah untuk mempercepat pengerjaan dan sprayer dioperasikan maka kotoran-kotoran yang
mengantisipasi adanya kebocoran pada lengket di chain dan roller melompat ke luar
daerah sepanjangan pipa hingga ke steam Conveyor, akibatnya disekitar conveyor kotor.
spraying.
4. Dilihat dari percobaan
U tersebut dimana
ntuk menghindari kecelakaan kerja akibat sampah beterbangan keluar Conveyor akibat
dari terkena panas dari pipa maka tertahannya steam yang keluar dari steam sprayer
dipasangkan isolasi asbestos dibagian yang diinjeksikan ke chain dan roller pada liner dan
lapisan luar pipa. Pemasangan isolasi support liner. Liner dan support liner dipotong
asbestos ini dengan system lilitan sepanjang 15 cm, ditest kembali dan hasilnya lebih
sepanjang tidak terjangkau operator atau baik dimana sampah dan kotoran lainnya langsung
orang lain yang melintas pada daerah masuk ke dalam Conveyor bersamaan dibawa TBS
steam sprayer tersebut. ke dalam lori.
5. S
team yang diambil adalah dari pipa yang Roller rantai hampir semua tidak berputar
keluar dari Back Pressure Vessel menuju karena sudah lengket akibat menumpuknya
ke Thermal Dearator. Pipa untuk thermal kotoran-kotoran berupa sampah fibre, sampah
deaerator berdiameter 4” sch 40. Dengan calyx, sampah pasir, sampah tanah, yang
dibuatnya cabang pipa steam ke Fresh terakumulasi diantara roller dengan chain termasuk
Fruit Bunch Conveyor diinjeksikan antara roller dengan hollow pin. Hal ini terlihat dari
berdiameter 1” pengaruhnya temperature banyaknya roller yang sudah tidak bulat lagi tetapi
operasional ke thermal deaerator tidak ada, sudah termakan pada 2 titik seperti lingkaran
karena temperature air panas didalam terpotong dua. Dengan bentuk seperti ini sulit untuk
thermal deaerator tetap didapatkan 100 – menormalkan kembali, satu-satunya jalan untuk
105 derajat Celcius. menormalkannya adalah dilakukan penggantian
chain secara bertahap. Dapat dilihat seperti gambar
dibawah ini, Gambar 4.1

3.5. Pengetesan Instalasi

Instalasi pipa untuk steam sprayer yang sudah


terpasang dilakukan flashing menggunakan steam
bertekanan yang diambil dari Back Pressure Vessel Roller sudah tidak bisa
yang bertekanan sebesar 2,8 kg/cm2. Flashing ini
berputar, sehingga
bertujuan untuk membersihkan kotoran – kotoran
dari dalam pipa sehingga kotoran – kotoran tersebut roller aus
tidak mengakibatkan penyumbatan pada pipa, glove
valve, dan nozzle sprayer.

Disamping itu juga sekaligus dilakukan


pengecekan kebocoran disepanjang instalasi pipa
dengan menggunakan tekanan dari steam sebesar
2,8 kg/cm2. Pengecekan ini bertujuan untuk
menghindari losses steam, dan untuk menghindari
karyawan terpapar panas dari kebocoran steam
tersebut. Gambar 4.1 Roller Aus
8

4.2 P SAT TBS OLAH PENGGANTIAN (


NO AKTIFITAS TGL QTY AKUMULASI KETERANGAN
engaruh Terhadap Liner Mtr/Bulan )
PENGGANTIAN RAIL ( Besi plat
1 26/01/2014 12 12 MTR
3/8"x2"x6mtr )
Liner adalah lapisan lintasan roller rantai
31/01/2014 12 24 MTR
yang ada diatasnya, liner ini dipasang untuk part 10/04/2014 18 42 MTR
yang diganti secara periodic agar biaya 13/04/2014 6 48 MTR
penggantiannya pun murah dan pengerjaannya pun 22/06/2014 6 54 MTR
mudah. Dudukan liner bagian atas adalah 20/09/2014 12 66 MTR
menggunakan besi siku ukuran 100 mm x 100 mm 12/10/2014 6 72 MTR
09/11/2014 6 78 MTR
x 10 mm, sedangkan bagian bawah menggunakan 28/11/2014 24 102 MTR 363.523.700 Tbs olah tahun 2014
besi UNP 100 mm x 50 mm x 7,5 mm, dipasang 15/2/2015 12 114 MTR
sepanjang Conveyor pada bagian atas dan bagian 19/2/2015 12 126 MTR
bawah. Ukuran liner yang dipasang adalah tebal 8 22/2/2015 36 162 MTR
mm dengan lebar 50 mm, dengan total panjang 15/03/2015 24 186 MTR
04/03/2015 6 192 MTR
liner adalah 265,42 meter.
05/03/2015 12 204 MTR 73.865.370 13,60 Tbs olah sd Maret 2015

Liner menggunakan bahan mild steel wear Penggantian Rail Setelah Steam
2 04/04/2015 6 6 MTR
Sprayer Periode April 2015
plate setara dengan St. 35 yang mana kekerasannya
harus lebih kecil dibandingkan dengan roller, agar 26/04/2015 12 18 MTR
liner yang dikalahkan dengan tujuan biaya 10/05/2015 12 30 MTR
14/6/2015 6 36 MTR
perawatan lebih murah. Dari tingkat keausan liner 20/6/2015 12 48 MTR 186.505.120 9,60 Tbs olah April sd September 2015
terlihat dari hasil percobaan dimana liner tidak
semuanya sekaligus aus, hal ini tergantung pada
pemerataan beban yang didorong. Liner yang cepat
4.3
aus adalah bagian bawah karena sambil mendorong
engaruh Terhadap Biaya Perawatan
beban kedepan, beban juga menekan kebawah, serta
roller tidak berputar. Liner yang diganti apabila
Dengan design awal bahwa pembersihan
ketebalannya sudah tinggal 30% – 40 % dari
secara kontiniu terhadap komponen – komponen
ketebalan awalnya, bila dikonversikan kepada
Fresh Fruit Bunch Conveyor dilakukan oleh
tebalnya adalah 2,4 mm – 3,2 mm, liner akan
operator stasiun Loading Ramp dan Mekanik dari
diganti untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan
maintenance dengan system manual menggunakan
yang fatal, karena sering terjadi liner lepas dan
pengait yang sudah dibuatkan sendiri oleh operator
melipat kepada rantai, akhirnya rantai bisa jatuh
dan mekanik. Kotoran – kotoran yang lengket di
dan bahkan bisa putus.
roller, di chain, di pin, dilepaskan satu persatu
dengan manual, ampasnya langsung dibuangkan
Dari data yang ada didapatkan periode
kedalam Fresh Fruit Bunch Conveyor.
Januari 2014 sampai dengan percobaan steam
sprayer pada bulan April 2015 bahwa rata-rata
Kegiatan perawatan yang sudah
penggunaan liner sebanyak 13,60 meter/bulan.
diagendakan, dilaksanakan setiap hari oleh operator
Sejak pasca percobaan steam sprayer sejak bulan
Loading Ramp sebanyak 2 orang selama 2 jam per
April 2015 sampai dengan September 2015
hari. Biaya yang dikeluarkan untuk melakukan
didapatkan bahwa rata – rata liner yang diganti
kegiatan tersebut adalah dihitung berdasarkan upah
adalah sepanjang 9,6 meter/bulan, bahwasannya
bulanan yang diterima yakni sebesar Rp.
dengan pemasangan steam sprayer bisa dibuktikan
1.952.000,-, bila dibagi 30 hari per bulan maka
pemakaian liner pada Fresh Fruit Bunch Conveyor
upah per harinya adalah Rp. 65.067,- sedangkan
semakin menurun. Secara otomatis dengan
upah per jamnya dapat sebesar Rp. 9.760,-. Biaya
menurunnya pemakaian liner maka cost untuk
yang dikenakan untuk biaya pembersihan
linerpun pasti akan turun. Terlihat seperti table
komponen – komponen fresh fruit bunch conveyor
monitoring pemakaian liner pada Fresh Fruit Bunch
adalah Rp. 976.000,- per bulan atau sebesar Rp.
Conveyor dibawah ini :
11.712.000,- per tahunnya. Bisa dilihat pada tabel
dibawah ini :
Tabel. 4.1. Monitoring Pemakaian Liner Pada FFB
Tabel 4.2 Monitoring Man Hour Untuk Kebersihan
Conveyor
Komponen FFB Conveyor

N
DESKRIPSI BIAYA SATUAN
O

1.952.000 PER BULAN


1 UPAH
65.067 PER HARI
9

9.760 PER JAM DESKRIPSI


ORANG/HA
TENAGA 2 RI BULAN TOTAL TOTAL
2
KERJA
>=22 JAM
HARI OLAH ( HARI ) JAM JAM
2 JAM/HARI ( HARI )
KERJA OLAH
39.040 PER HARI JAN 31 26 444,30 404,42 1
BIAYA FEB 28 23 451,75 416,77 4
3 PEMBERSIH 976.000 PER BULAN MARET 31 26 493,15 444,80 2
AN APRIL 30 29 531,45 494,99 4
11.712.00 PER MEI 31 26 497,75 459,24 5
0 TAHUN JUNI 30 29 610,65 549,83 7
JULI 31 25 558,70 526,22 16
AGUSTUS 31 30 652,40 622,58 22
SEPT 30 28 624,00 591,78 18
Setelah melakukan pemasangan steam sprayer TOTAL 273 242 4864,15 4510,63 79
maka biaya yang digunakan untuk membersihkan
komponen – komponen fresh fruit bunch conveyor
sudah tidak ada sampai seterusnya.
Bila kalkulasi potensi kerugian diasumsikan dengan
4.4 P
selisih harga pokok produksi dengan nilai jual
engaruh Terhadap Penambahan Jam Kerja dan produksi dari pabrik minyak kelapa sawit yang
Losses potensial terolah pada hari-hari tertentu yang
sebanyak 79 ( tujuh puluh Sembilan ) hari.
Waktu pembersihan untuk komponen – Kapasitas pabrik sawit 60 ton/jam, jam olah yang
komponen fresh fruit bunch conveyor menyita potensial losses adalah 79 hari x 2 jam per hari
waktu 2 jam per hari secara manual, secara hasilnya adalah 158 jam dengan periode bulan
otomatis kesempatan mengolah terganggu selama 2 Januari 2015 sampai dengan September 2015.
jam per hari. Kerugian ini sangat dirasakan pada Tandan buah segar sawit potensial yang tidak bisa
saat raw material tandan buah segar sawit yang terolah adalah 9.480 ton. Produk pabrik minyak
masuk ke pabrik minyak kelapa sawit melebihi kelapa sawit ada 2 ( dua ) jenis yakni minyak sawit
kapasitas olah harian. Kapasitas olah harian kasar ( crude palm oil ) dan inti sawit ( kernel ).
sebenarnya adalah 22 jam per hari x 60 ton/jam Selisih harga pokok produksi dengan harga jual
yaitu sebanyak 1320 ton/hari. Apabila TBS olah adalah merupakan margin yang bisa kita sebut juga
melebihi 1320 ton/hari sebenarnya tidak bisa diolah profit. Maka profit yang didapatkan seharusnya bila
lagi karena tersita waktu kebersihan komponen – pabrik minyak kelapas sawit mengolah tandan buah
komponen fresh fruit bunch conveyor selama 2 jam segar sawit dengan kandungan minyak sawit dalam
per hari. Kondisi Tandan Buah Segar Sawit yang tandan buah segar sebesar 20% dikalikan dengan
masuk kedalam pabrik minyak kelapa sawit pada raw material 9.480 ton didapatkan 1.896 ton CPO
hari-hari tertentu memang melebih kapasitas dikalikan dengan profit Rp. 1.900 per kg maka total
sehingga dipaksakan mengolah diatas 22 jam – 24 profit dari CPO sebanyak Rp. 3.602.400.000.
jam per hari, yang otomatis tidak ada waktu lagi Sedangkan dari inti ( kernel ) dihitung dengan
untuk melakukan kebersihan komponen – kandungan inti dalam tandan buah segar sawit
komponen fresh fruit bunch conveyor tersebut. Hal sebesar 5% dikalikan dengan raw material 9.480
ini bisa terjadi akumulasi mengakibatkan program ton didapatkan 474 ton kernel dikalikan dengan
kebersihan tidak berjalan dengan normal, pada saat profit Rp. 3.150 per kg maka total profit dari Kernel
dilakukan kebersihan maka yang terjadi adalah sebanyak Rp. 1.493.100.000. Sehingga total profit
tidak tuntas. yang bisa didapatkan cukup besar yakni sebesar Rp.
5.095.500.000,- ( lima miliar Sembilan puluh lima
Periode bulan Januari 2015 sampai dengan
juta lima ratus ribu rupiah ). Dengan angka tersebut
September 2015 terlihat bahwa potensi jam olah
bisa dikatakan bahwa sudah bisa menggaji
pabrik kelapa sawit 79 ( tujuh puluh Sembilan ) hari
karyawan pabrik minyak kelapa sawit PT. Sinarlika
yang diatas 22 jam – 24 jam perhari. Potensi ini
Portibi Plantation selama 8 ( delapan ) bulan.
bisa mengakibatkan kerugian yang besar ke pabrik,
Penjelasan ini dapat dilihat pada table 4.4 dibawah
yang seharusnya bisa mengolah 24 jam tapi tidak
ini :
bisa selama 79 ( tujuh puluh Sembilan ) hari kerja.
Detail penjelasan diatas dapat dilihat pada table 4.3 Tabel 4.4 Asumsi Profit or Losses akibat jam olah
dibawah ini :
tidak mencapai 24 jam/hari pada hari potensial
Tabel 4.3 Jumlah hari kerja yang mengolah >= 22

jam / hari
10

DESKRIPSI SATUAN
Putaran 1445 Rpm
KAPASITAS PABRIK 60 TON/JAM
BILA KURANG 2 JAM 158 JAM SD SEPT 2015
TBS YANG TDK TEROLAH 9.480 TON SPESIFIKA
CPO DIHASILKAN 1.896 TON GEARBOX SI
KERNEL DIHASILKAN 474 TON
HARGA POKOK PRODUKSI 5.100 RP/KG CPO Ratio 87,06
HARGA POKOK PRODUKSI 1.050 RP/KG KERNEL
Putaran Output 10,82 rpm
HARGA JUAL CPO 7.000 RP/KG
KERNEL 4.200 RP/KG

MAKA PROFIT OR LOSSES 1.900 RP/KG CPO


SUB TOTAL 1. 3.602.400.000 RP

3.150 RP/KG KERNEL


SUB TOTAL 2. 1.493.100.000 RP

TOTAL PROFIT OR LOSSES 5.095.500.000 RP PER 9 BULAN KERJA

4.5 P
engaruh Terhadap Beban Operasional Motor &
Temperature Gearbox Gambar 4.2 Elektromotor FFB Conveyor

Dalam pemilihan gearbox dan electromotor 4.5.1


suatu mesin begitu juga fresh fruit bunch conveyor engaruh Terhadap Beban Operasional
sudah berdasarkan kalkulasi dari konsultan Elektromotor
independen yang ditunjuk oleh perusahaan. Berikut
Beban electromotor dapat
spesifikasi electromotor dan gearbox fresh fruit
dimonitor melalui Ampere yang
bunch conveyor yang ada di PT. Sinarliika
ditunjukkan pada ampermeter analog, tank
Portibijaya Plantation, Power elektromotor 4
ampere, atau multi tester. Untuk safety
kilowatt, putarannya adalah 1445 rpm, sedangkan
factor untuk ampere yang ditunjukkan
gearbox memiliki ratio 87,06 dan putaran output
pada pengukuran dibatasi sebesar 80%
gearbox sebanyak 10,82 rpm. Data rinciannya dapat
dari batas limit tertinggi dari motor
dilihat ditabel 4.5 spesifikasi electromotor dan
tersebut atau sesuai yang tertera pada
gearbox :
name plate elektro motor.

Contoh pada fresh fruit bunch conveyor ini


dari data dilihat bahwa :

Power : 15 kW, 3 Phase

Ampere = P/(V x √3 x cos Ф )

Tabel 4.5 Spesifikasi electromotor dan gearbox Dimana :


fresh fruit bunch conveyor
P = Power

ELEKTROMOT V = Voltase
OR SPESIFIKASI
Nord SK-63 Cos Ф = Safety faktor
Merk/type 112M/4B3
Maka didapat, Ampere = 15000/(380x √3
x 0,85 )
Power 4 kW
I = 26,81 Ampere
5,5 HP
Untuk angka yang aman diambil
7,15 Ampere lagi 80% dari angka maksimal Ampere
yang ada di name plate atau berdasarkan
11

formula yang diatas. Maka Ampere ( I ) Specification LOAD Merk/type Drive Rpm Temp Temp
yang diijinkan pada saat operasional No Elektromotor AMP AMP Ratio KETERANGAN
KW Amp HP RPM % LIMIT E.Motor/Gear Box Coupl Elmo Mach Out Elmo Mach
adalah : I = 80% x 26,81 Ampere; I = KOSONG BEBAN
21,45 A, dan angka inilah yang kita I. LODING RAMP
banding dengan ampere beban yang diukur 1FFB Auto Feeder No.1 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 31 28
pada saat operasi normal dengan 2FFB Auto Feeder No.2 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 30 26
menggunakan tang ampere atau multi 3FFB Auto Feeder No.3 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 30 28
tester. Pencatatan beban ampere belum 4FFB Auto Feeder No.4 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 30 29
dilaksanakan pada tahun 2013, 5FFB Auto Feeder No.5 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 30 30
pengukuran dilakukan secara berkala sejak
6FFB Auto Feeder No.6 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 28 27
tahun 2014 bersamaan dengan waktu
7FFB Auto Feeder No.7 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 30 29
kunjungan audit engineering ke lapangan.
8FFB Auto Feeder No.8 4 7,1583 5,3 1445 5 4 55,88 5,73 Nord SK-63 112M/4B3 87.06 .. 15T 23T 10.82 31 29
Dari data dapat ditunjukkan bahwa 9FFB Conveyor ( sebelum ) 15 26,844 20 1450 24
9.2 89,41 21,47 Nord SK-103 IEC 160 B3 207.67 8" .. .. 356.98 30 Pengukuran tgl. 20 - 25 Januari 2014
beban ampere sebelum dan sesudah FFB Conveyor ( sebelum ) 15 26,844 20 1450 9.2 21 78,23 21,47 Nord SK-103 IEC 160 B3 207.67 8" . . . . 6.98 48 33 Pengukuran tgl. 10 - 17 Juli 2014
pemasangan steam sprayer berbeda dan FFB Conveyor ( sesudah ) 15 26,844 20 1450 9.0 19 70,78 21,47 Nord SK-103 IEC 160 B3 207.67 8" . . . . 6.98 35 29 Pengukuran tgl. 25 - 30 Mei 2015
cukup significant perubahannya kearah FFB Conveyor ( sesudah ) 15 26,844 20 1450 8,9 15 55,88 21,47 Nord SK-103 IEC 160 B3 207.67 8" . . . . 6.98 26 24 Pengukuran tgl. 28 Sept - 9 Oktober 2015
yang lebih baik. Pengukuran pertama 10Power Pack Transfercarriage 11 19,685 15 1730 7.7 8 40,64 15,75 SK-112M/4 Elektrim . . 6" . . . . 1730 34 37
dilakukana pada tanggal 20 s/d 25 Januari 11Power Pack Indexer No.1-3 15 26,844 20 1450 9.2 10 37,25 21,47 EM 160 L4 Elektrim . . 6" . . . . 1450 34 30
2014 dengan beban ampere 24 Ampere
sedangkan tanpa beban atau beban kosong
sebesar 9,2 Ampere. Pada kondisi 24
Ampere maka persentase terhadap limit Tabel 4.7 Klasifikasi Beban Motor
ampere yang aman adalah ( 24/26,81 ) x
100% , hasilnya adalah 89,41%. Sebesar
89,41% adalah merupakan kondisi AMAN MONITORING BEBAN MOTOR
biru ( lihat table 4.7 ) artinya masih aman
namun sudah perlu diperhatikan agar
jangan secara terus – menerus seperti itu
yang mana dapat mengakibatkan motor N OPERASION STATU KETERANG
burning.
O AL ARUS S AN
Setelah dilakukan pemasangan pada
bulan April 2015 dan dilakukan 1 <80 % AMAN
pengukuran kembali pada tanggal 25 s/d
30 Mei 2015 dan pada tanggal 28 2 80 - 90 % AMAN
September s/d 9 Oktober didapatkan
ampere beban adalah 19 Ampere dan 15 SIAGA
Ampere, bila dibandingkan terhadap 3 90 - 100 %
Ampere pada name plate motor maka 3
persentasenya adalah 70,78% dan 55,88
%. Kategori ini masuk kedalam kondisi BAHAY
AMAN hijau ( lihat table 4.7 ) artinya 4 >100%
beban electromotor tidak terbebani pada A
limitnya namun beban yang diberikan
adalah tetap sama. Penjelasan data
sebelumnya dapat dilihat pada table 4.6
hasil pengukuran ampere dan temperature 4.5.2
electromotor dan gearbox PT. Sinarliika engaruh Terhadap Temperature
Portibijaya Plantation, dibawah ini : Operasional Gearbox

Tabel 4.6 Hasil Pengukuran Ampere dan Akibat adanya beban yang
diberikan kepada Motor dan gearbox yang
Temperature Motor dan Gearbox sedang beroperasi maka akan terjadi
panas. Formula hubungan temperature
dengan daya tidak ada kami dapatkan
selama ini. Seorang professional
maintenance mengatakan panas yang
berlebihan akan menyebabkan penurunan
kondisi atau kerusakan pada isolasi
winding motor. Secara umum dikatakan
bahwa setiap penambahan panas 10 derajat
12

Celcius mengakibatkan umur isolasi


berkurang separuhnya. TEMPERATURE STATUS KETERANGAN

Motor listrik mengalami terbakar SANGAT


<50
diakibatkan oleh kerusakan isolasi dan AMAN
60%-nya adalah akibat dari overheating. 50 - 70 AMAN
bankan kepada Besar temperature
padBeban electromotor dapat dimonitor 70 - 80 SIAGA 1
melalui Ampere yang ditunjukkan pada
ampermeter analog, tank ampere, atau 80- 90 BAHAYA
multi tester. Untuk safety factor untuk
HARUS
ampere yang ditunjukkan pada pengukuran >90
DIACTION
dibatasi sebesar 80% dari batas limit
4.6. Pengaruh Terhadap Sistem Perawatan
tertinggi dari motor tersebut atau sesuai
yang tertera pada name plate elektro
motor. Overheating ini bisa terjadi karena . Sebelum implementasi system manajemen
overload ( beban berlebih ) dari kapasitas mutu, manajemen lingkungan, manajmen
seharusnya, kondisi power supplay tidak keselamatan dan kesehatan kerja, PT. Sinarliika
normal, terlalu sering di start dan di stop, Portibijaya Plantation lebih banyak menggunakan
kondisi ruang sekitarnya. Dari semua breakdown maintenance dan preventive
factor tersebut tidak ada dilakukan maintenance.
pengukuran, tapi PT. Sinarliika Portibijaya Setelah pasca launching ISO & OHSAS metode
Plantation membuat suatu standard bila breakdown maintenance sudah secara bertahap
setelah dilakukan pengukuran dengan berubah menjadi preventive maintenance.
menggunakan termolaser.
Setelah kami melakukan pengenalan system
Titik pengukuran adalah bagian Total Productive Maintenance yakni dengan
tengah electromotor dan gearbox, pengenalan system perawatan pabrik yang efektif
pengukuran dilakukan pada tanggal 20 – dan efisien, sudah mulai mengarah kepada Total
25 Januari 2014 dan 10 – 17 Juli 2014, productive maintenance dan tetap sebagian besar
pengukuran ini adalah sebelum dilakukan masih menjalankan preventive maintenance.
pemasangan steam sprayer pada fresh fruit
Pada tanggal 1 April 2012 PT. Sumber Tani
bunch conveyor. Temperature yang
Agung Group sudah melakukan launching system
terbaca adalah 35 derajat Celcius pada
manajemen mutu, system manajemen lingkungan,
electromotor, 30 derajat Celcius pada
system manajemen keselamatan dan kesehatan
gearbox pengukuran pada tanggal 20 – 25
kerja, dengan rincian sebagai berikut :
Januari 2014, sedangkan pengukuran pada
tanggal 25 – 30 Mei 2015 didapatkan 35 a.
derajat Celcius pada electromotor dan 29 istem Manajemen Mutu : ISO 9001 versi
derajat Celcius pada gearbox, kemudian tahun 2008;
pada tanggal 28 September – 9 Oktober b.
2015 didapatkan 26 derajat Celcius pada istem Manajemen Lingkungan : ISO
electromotor dan 24 derajat Celcius pada 14001 versi tahun 2004;
gearbox. c.
istem Manajemen Keselamatan dan
Temperature pada electromotor dan
Kesehatan Kerja : OHSAS 18001 versi
gearbox yang terbaca dari awal
tahun 2007
pengukuran sebelum dilakukan
pemasangan steam sprayer dan setelah Dengan penerapan ini maka sudah jelas SOP (
dipasang hasilnya ada penurunan standard operational procedure ) atau WI ( working
temperature. Hasil pengukuran untuk instruction ) dari semua bagian yang mendukung
temperaturenya masuk kedalam kategori metode Total Productive Maintenance.
sangat aman, lihat table 4.8 dibawah ini :
Aplikasi daripada Total Productive
Maintenance dan Preventive Maintenance yang
sudah berjalan saat ini adalah sebagai berikut :

Tabel 4.8 Klasifikasi Temperature


embuat jadwal preventive
MONITORING TEMPERATURE ELEKTRO maintenance semua unit
MOTOR mesin/peralatan;
13

5.1. M
embuat jadwal lubrication dan
oiling; esimpulan
M
embuat machinery hystorical
card; Dar hasil pengujian pemasangan steam
sprayer pada Fresh FruitMBunch Conveyor selama 5
embuat jurnal preventive ( lima ) bulan sejak bulan April 2015 sampai
maintenance; dengan bulan September 2015 cukup memuaskan,
dengan hasils sebagai berikut
M :
embuat daftar kegiatan dan
aktifitas workshop; 1.
engaruh steam M sprayer dapat mengalihkan
embuat SOP dan WI perawatan tenaga operator atau mekanik untuk
setiap mesin/peralatan; membersihkan chain, roller pada chain,
jarak antara roller
M dengan chain sehingga
emfasilitasi pelaporan dari bagian roller pada chain sudah bisa berputar pada
lain untuk mendapatkan saat Fresh Fruit Bunch Conveyor
informasi kondisi mesin yakni dioperasikan. Alokasi man hour yang
permintaan perbaikan; sebelumnya dipakai untuk membersihkan
chain, roller, sprocket maka setelah
Dengan adanya pemasangan steam sprayer pemasangan steam sprayer, tenaga kerja
ini maka semakin antusias pola pikir karena sebagai sudah dialihkan untuk kebersihan auto
ajang implementasi knowledge dan menambah feeder dan perawatan tanaman yang ada di
wawasan dalam melakukan inovasi yang stasiun Loading Ramp.
berkesinambungan. Efek dari kegiatan dan 2.
keberhasilan steam sprayer ini maka ada beberapa enggunaan atau penggantian part untuk
program, control yang tambah terhadap system liner semakin berkurang dalam periode
yang sudah ada selama ini, yakni : tertentu termasuk mengurangi penggunaan
jam kerja mekanik, sehingga sangat
berpengaruh M untuk mengurangi cost
onitoring pemakaian jam maintenance Fresh Fruit Bunch Conveyor.
kerja; 3.
eban operasional
M untuk electromotor
emasang dan monitoring hour semakin berkurang dan masuk kedalam
meter mesin/peralatan khusus; zona aman, sehingga diharapkan motor
burning bisa ditekan
M sekecil-kecilnya.
onitoring temperature 4.
operasional mesin/peralatan; emperature gearbox daripada unit mesin
Fresh Fruit Bunch
M Conveyor semakin
onitoring ampere / load menurun juga akibat dari roller chain
operational terhadap mesin / sudah mulai berputar, beban kosong
peralatan; daripada Fresh Fruit Bunch Conveyor juga
berkurang akibat
S dari sudah mulai
tandard using; bersihnya komponen – komponen yang
ada. M
inimum stock; 5.
danya perubahan
R skedul preventive
eorder point; maintenance yang dilakukan terhadap
Fresh Fruit Bunch
F Conveyor.
estival Inovasi Staff.
Dapat disimpulkan bahwa inovasi
Dengan metode perawatan yang utuh seperti pemasangan steam sprayer pada Fresh Fruit Bunch
ini maka pelaksanaan total productive maintenance Conveyor sangat membantu dalam membersihkan
dan preventive maintenance bisa berjalan dengan komponen – komponen conveyor yang selama ini
baik, lancar, efektif, dan efisien. Berikut penjelasan dikerjakan oleh operator dan mekanik bisa
daripada metode perawatan yang sudah dijalankan dialihkan kepada steam sprayer, kemudian
satu persatu : pengaruhnya juga kepada yang lainnya juga ada.
Dengan keberhasilan daripada pemasangan steam
sprayer ini maka secara berangsur dimassivekan di
Pabrik Minyak Kelapa Sawit STA Group se
5. KESIMPULAN DAN SARAN Indonesia.
14

5.2. 6. Engineering. New


S York: The Mc.Graw
aran Hill Companier inc.
7. Ebelling, C.E.(1997). An introduction to
Dengan pemasangan steam sprayer di unit Reliability and Maintainability
Fresh Fruit Bunch Conveyor tentunya masih ada 8. Harsono Wiryosumarto, & Toshie
kekurangan karena factor-faktor yang tidak diduga Okumura, (1991). Teknik Pengelasan
sebelumnya, maka untuk mencegah terjadinya hal – Logam
hal yang tidak diinginkan maka diperlukan
9. Heri Soenawan, (2010), Perancangan
beberapa hal tambahan, diantaranya :
Elemen Mesin.
1. 10. J.P. Holman L & E. Jasifi, (1988),
osses kalor dari steam disepanjang pipa Perpindahan Kalor.
belum dihitung karena disepanjang pipa 11. E.P.Popov, & Zainul Astamar, (1995),
dari Back Pressure Vessel belum Mekanika Teknik ( mechanics of materials
dilakukan perhitungan, karena saat ini ), Edisi Kedua ( versi SI ), Penerbit
pipanya belum dilakukan isolasi hanya Erlangga.
dibagian ujung saja untuk menghindari 12. Pintelon, L., Nagarur, N., & Puyvelde,
kecelakaan kerja. Elevasi instalasi pipa 5 – F.V. (1999). Case study : RCM - yes, no
6 meter diatas tanah sehingga tidak or maybe?. Journal of Quality in
dipasang isolasi. Maintenance Engineering, 5(3).
2. 13. Mohinder L. Nayyar,
P PE, (1976), Piping
engaruh umur chain daripada pemasangan Data Book
steam sprayer ini belum bisa didapatkan 14. Prawirosentono, S. (2007). Manajemen
karena belum ada dilakukan analisa Operasi (Operation Management) Analisis
terhadap chain. Saran kami bisa dilakukan dan Studi Kasus edisi keempat. Jakarta:
analisa terhadap pemakaian chain, karena Bumi Aksara.
biaya chain cukup mahal dari semua 15. Robert A. Lee, (1999), Ipt’s Pipe Trades
komponen Fresh Fruit Bunch Conveyor. Hanbook, The Jasper Printing Group Ltd.
3. 16. Smith, A.M., &P Hinchcliffe, G.R. (2004).
erlu dianalisa pengaruh temperature steam RCM-Gateway to World Class
sebesar 110 derajat Celcius terhadap Maintenance. United Kingdom: Elsevier
metalurgi daripada komponen Fresh Fruit Inc.
Bunch Conveyor yang dibersihkan. 17. Robert A. Lee, (1999), Ipt’s Pipe Trades
Hanbook, The Jasper Printing Group Ltd.
Demikianlah Skripsi ini dibuat dengan sebaik- 18. Tiller G. Hicks, P.E, (1986), The Standard
baiknya dengan berdasarkan berbagai teori, Handbook Of Engineering Calculations,
pengalaman yang sudah didapatkan dari tempat 2nd Edition, printed by Singapore
kerja, kiranya dapat bermamfaat bagi perusahaan Naational Printers.
STA Group maupun civitas akademik serta public 19............................................................................
line. OP & WI, ( 2014 ), Maintenance PMKS,
STA Group.
20............................................................................
DAFTAR PUSTAKA ttp://google.com, Diunduh pada Agustus
s/d Oktober 2015.
1. Abdulrohim, S.A., Salih, O. D., & Raouf, 21............................................................................
A. (2000). RCM Concepts and ttp://surgapetani.blogspot.com/2012/11/ala
Application: A Case Study. International t pemindah bahan. Diunduh pada bulan
Journal of Industrial September 2015.
Engineering, 7(2). 22............................................................................
ttp://dextata.wordpress.com/conveyor.
2. Assauri, S. (2004). Manajemen Produksi Diunduh pada bulan Oktober 2015
dan Operasi, Edisi Revisi.
Jakarta:Lembaga Penerbit FEUI.
3. Borris, S. (2006). Total Productive
Maintenance. United State of America:
Mc Graw-Hill Inc
4. Corder, A. S. (1996). Teknik Manajemen
Pemeliharaan. Jakarta: Erlangga.
5. Sularso, MSME, & Kiyokatsu Suga,
Tokyo Jepang (1978). Dasar Perencanaan
Dan Pemilihan Elemen Mesin

Anda mungkin juga menyukai