Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KIMIA

NAMA:ANGGA KURNIA FAJAR PUTRA

KELAS: XI MIPA 5
1. KOMPOSISI MINYAK BUMI

Minyak bumi adalah campuran kompleks yang sebagian besar (sekitar 90% hingga 97%) terdiri dari
senyawa hidrokarbon. Hidrokarbon yang terkandung dalam minyak bumi terutama adalah alkana,
sedangkan sisanya adalah sikloalkana, alkena, alkuna, dan senyawa aromatik. Komponen kecil lainnya
selain hidrokarbon adalah senyawa-senyawa karbon yang mengandung oksigen, belerang, ataupun
nitrogen.

Gas alam sebagian besar terdiri dari alkana suku rendah (C1 – C4) dengan metana sebagai komponen
utamanya. Selain alkana, juga terdapat gas lain seperti CO2, O2, N2, H2S, ataupun gas mulia seperti
helium dalam jumlah yang sangat sedikit.

2. PROSES TERBENTUKNYA MINYAK BUMI

Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme, seperti tumbuhan, hewan,
dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun
lamanya.

3. PENGOLAHAN MINYAK BUMI BERDASARKAN FRAKSI-FRAKSINYA


 Fraksi Gas

Fraksi Gas terdiri dari rantai karbon C₁ sampai dengan C₅. Titik didihnya sekitar 0 sampai 50 °C..

 Fraksi Gasoline

Fraksi Gasoline terdiri dari rantai karbon C₆ sampai dengan C₁₁. Titik didihnya sekitar 50 sampai 85 °C..

 Fraksi Kerosin

Fraksi Kerosin terdiri dari rantai karbon C₁₂ sampai dengan C₂₀. Titik didihnya sekitar 85 sampai 105 °C.

 Fraksi Solar

Fraksi Solar terdiri dari rantai karbon C₂₁ sampai dengan C₃₀. Titik didihnya sekitar 105 sampai 135 °C.

 Fraksi Minyak Berat

Fraksi Minyak Berat terdiri dari rantai karbon C₃₁ sampai dengan C₄₀. Titik didihnya sekitar 130 sampai 300 °C.

 Fraksi Residu

Fraksi Residu terdiri dari rantai karbon diatas C₄₀. Titik didihnya diatas 300 °C.

4.TEKNIK PEMISAHAN MINYAK BUMI

 Destilasi

Pada proses destilasi atau penyulingan ini minyak dipisahkan berdasarkan titik didihnya. Sedangkan untuk
penyulingan yang terfraksi diperlukan untuk larutan (dalam hal ini minyak) yang mempunyai perbedaan titik
didih tidak terlalu jauh atau sekitar 30oC atau lebih. Hal ini dilakukan berdasarkan pada perbedaan titik didih
dari dua atau lebih cairan yang tercampur untuk kemudian dipanaskan, jika terdapat komponen yang
memiliki titik didih rendah, maka komponen tersebut akan menguap terlebih dahulu. Dengan melakukan
pengaturan suhu secara hati-hati, lalu menguapkan larutan hingga mengembunkan untuk mendapatkan
komponen yang diinginkan secara bertahap.

 Absorpsi

Biasa digunakan untuk memisahkan komponen yang memiliki titik didih tinggi dengan gas. Dalam hal ini
digunakan minyak gas untuk menyerap gasolin alami yang berasal dari gas – gas basah. Gas ini berasal dari
tank penyimpanan gas yang diperoleh dari pemanasan matahari lalu diserap ulang oleh tanaman. Proses
absorpsi ini dilakukan untuk mengabsorpsi hidrokarbon berfraksi ringan serta memperbaiki kapasitas
absorpsi minyak gas.

 Adsorpsi

Proses adsorpsi atau penyerapan adalah saat sebuah cairan, fluida atau gas berikatan dengan padatan atau
cairan lainnya (adsorben, zan penyerap) dan membentuk lapisan tipis atau film di permukaannya. Pada
adsorpsi dilakukan untuk mendapatkan komponen berat dari gas. Hasil yang diperoleh dari proses ini yaitu
bensin dari gas bumi berupa arang aktif.

 Filtrasi

Pada proses ini digunakan untuk memindahkan lilin yang terdapat pada lilin yang mengandung destilat. Jika
filtrasi menggunakan tanah liat berguna untuk decolorisasi fraksi.

 Kristalisasi

Sebelum memasuki tahan filtrasi, lilin harus dibekukan atau dikristalisasi terlebih dahulu untuk
menyesuaikannya menggunakan kristal dengan cara cooling dan stirring. Bagian lilin yang tidak diperlukan,
dipindah dan akan menjadi lilin mikrokristalin yang bisa diperjual belikan. Kristalisasi sendiri merupakan
proses pembentukan padatan yang berasal dari larutan endapan, melt atau endapan dari gas.

 Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses memisahkan zat dengan berdasar pada perbedaan kelarutan terhadap dua
cairan tidak terlarut, biasanya antara air dengan pelarut organik. Proses ekstraksi sendiri didasari dari bahan
tertentu yang berada pada dua bagian dengan sifat larut berbeda.

5. KUALITAS BENSIN BERDASARKAN BILANGAN OKTAN

Bilangan oktan (octane number) merupakan ukuran dari kemampuan bahan bakar untuk mengatasi ketukan
sewaktu terbakar dalam mesin. Semakin tinggi nilai oktan, berartisemakin sedikit ketukannya, dan semakin
baik juga mutunya.

Hidrokarbon Bilangan Oktan Road Index


n-heptana 0

2-metilheptana 23

n-heksana 25

2-metilheksana 44

1-heptena 60

n-pentana 62

1-pentena 84

1-butena 91

Sikloheksana 97

2,2,4-trimetil pentane 100

Angka oktan suatu bensin adalah salah satu karakter yang menunjukkan mutu bakar bensin tersebut, yang
dalam prakteknya menunjukkan ketahanan terhadap ketukan (knocking). Suatu bensin harus mempunyai
mutu bakar yang baik agar mesin dapat beroperasi dengan mulus, efisien dan bebas dari pembakaran tidak
normal selama pemakaianya.

Semakin tinggi nilai oktannya, kualitas bensin semakin baik.

Bensin yang digunakan oleh suatu kendaraan harus mempunyai angka oktana yang sesuai dengan kebutuhan
angka oktana mesin kendaraan. Angka oktana yang lebih rendaha dari kebutuhan angka oktana mesin
kendaraan akan menyebabkan terjadinya ketukan atau detonasi pada mesin. Ketukan yang terjadi pada
mesin menimbulkan bunyi yang tidak enak dan membuang energi bahan bakar sehingga terjadi pemborosan.
Terjadinya ketukan dalam waktu yang cukup lama akan menyebabkan piston, katup-katup dan busi terlalu
panas (overhead) Hal ini dapat memperpendek umur mesin.

Kualitas bensin ditentukan berdasarkan bilangan oktan, yaitu angka yang menunjukkan persentase isooktana
(2,2,4–trimetilpentana) dalam bensin. Bilangan oktan 100 berarti bensin tersebut setara dengan isooktana
murni dalam hal sifat pembakaran. Sedangkan bilangan oktan 0 berarti bensin tersebut setara dengan
heptana murni. Bilangan oktan 75 berarti bensin tersebut terdiri dari 75% isooktana dan 25% heptana.
Semakin tinggi bilangan oktan, semakin baik kualitas bensin tersebut.

6.REAKSI PEMBAKARAN SENYAWA HIDROKARBON YANG SEMPURNA DAN TAK SEMPURNA

 Pembakaran sempurna
pembakaran sempurna adalah reaksi pembakaran hidrokarbon yang dapat menghasilkan gas karbon
dioksida (CO2) dan uap air (H2O)

Contoh Reaksi Pembakaran Sempurna

Setelah mengetahui apa itu pembakaran sempurna, saatnya anda mengetahui contoh pembakaran
sempurna. Pada bagian ini, kami akan memaparkan apa saja contoh-contoh dari pembakaran sempurna yang
biasa terjadi di kehidupan sehari-hari.

1. Pembakaran Metana

Pada reaksi pembakaran metana, metana bereaksi dengan cukup oksigen dan terjadilah pembakaran
sempurna. Berikut adalah rumus kimia dari reaksi pembakaran metana dengan oksigen:

reaksi pembakaran metana:

Dari reaksi di atas, dapat diketahui bahwa pembakaran metana menghasilkan karbon dioksida dan uap air.
Oleh karena itu, pembakaran metana tergolong reaksi pembakaran sempurna.

2. Pembakaran Bensin

Pada pembakaran bensin atau heptana, terjadi reaksi pembakaran yang sempurna karena hasil akhir dari
pembakaran tersebut adalah karbon dioksida dan uap air, sama seperti hasil reaksi pembakaran metana.
Berikut adalah rumus kimia dari reaksi pembakaran bensin:

reaksi pembakaran bensin:

 Pembakaran tidak sempurna

Tidak sempurna adalah reaksi pembakaran hidrokarbon yang menghasilkan gas karbon monoksida (CO) dan
uap air (H2O).

1. Pembakaran Hidrokarbon

Yang pertama, pembakaran sempurna akan menghasilkan karbon dioksida dan uap air, sedangkan
pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan karbon monoksida dan uap air.

2. Api

Api yang dihasilkan dari dari kedua jenis pembakaran ini pun berbeda karena pembakaran sempurna akan
menghasilkan api dengan nyala biru dan pembakaran tidak sempurna akan menghasilkan nyala api berwarna
kuning atau jingga.

3. Produksi Energi
Terkait hal ini, energi dari hasil pembakaran sempurna akan lebih besar karena reaksinya menggunakan
semua reaktan, sedangkan hasil dari hasil pembakaran tidak sempurna akan lebih kecil karena reaksinya tidak
menggunakan semua reaktan.

4. Asap

Pembakaran sempurna tidak menghasilkan asap sebagai hasil akhir dari pembakarannya, sedangkan
pembakaran tidak sempurna menghasilkan asap sebagai hasil akhir dari reaksinya.

5. Dampak bagi Lingkungan

Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh pembakaran sempurna berdampak pada terjadinya efek rumah
kaca yang dapat menimbulkan pemanasan global (global warming), sedangkan gas karbon monoksida dari
hasil pembakaran tidak sempurna akan menimbulkan masalah polusi udara.

6. Oksidator

Oksidator disini adalah oksigen yang dapat memicu sekaligus berperan dalam reaksi pembakaran. Reaksi
pembakaran sempurna terjadi ketika pasokan oksigen atau oksidator cukup, sedangkan pembakaran tidak
sempurna terjadi ketika pasokan oksigen sebagai oksidator dalam keadaan yang kurang atau tidak cukup.

7. DAMPAK PEMBAKARAN TERHADAP LINGKUNGAN DAN KESEHATAN SERTA UPAYA MENGATASINYA

1. Gas karbon dioksida (CO2)

Polutan gas CO2 yang melebihi batas mengakibatkan gangguan pernapasan dan meningkatnya suhu bumi
yang disebut efek rumah kaca (global warming).

2. Gas karbon monoksida (CO)

Gas CO mempunyai ambang batas di udara 32 ppn, dalam darah bereaksi dengan hemoglobin membentuk
COHb yang bersifat racun, menyebabkan kematian.

3. Partikulat

Partikulat berupa karbon (C) dan timbal (Pb) dapat menimbulkan iritasi pada kulit, mata perih, gangguan
saluran pernafasan dan merusak ginjal.

4. Gas SO2 dan NO2, NO3

Gas sulfur dioksida (SO2) menimbulkan iritasi dan hujan asam yang bersifat korosif, oksida NOx menghasilkan
asap kabut (smog).

Cara Mengurangi Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Untuk mengurangi dampak negatif dari pembakaran bahan bakar terhadap lingkungan, berikut ada beberapa
cara mengurangi dampak pembakaran bahan bakar, yaitu:
-Penghijauan atau pembuatan taman kota untuk melindungi lingkungan dan mengubah gas buang CO2
menjadi O2 melalui proses fotosintesis.

-Menggunakan sel bahan bakar melibatkan reaksi antara O2 dan H2 dengan produk reaksi yang ramah
lingkungan yaitu H2O.

-Menerapkan penggunaan konverter kebalik pada sistem buangan kendaraan bermotor untuk mengubah gas
buang CO2 menjadi lebih aman.

-Penggunaan EFI atau Electronic Fuel Injection pada sistem bahan bakar kendaraan untuk mengurangi emisi
gas polutan.

8. BAHAN BAKAR ALTERNATIF SELAIN MINYAK BUMI DAN GAS ALAM

Etanol

Alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin pertama adalah Etanol. Jika dilihat dari namanya etanol
merupakan campuran dalam minuman alkohol. Yang membedakannya adalah etanol yang satu ini telah
dicampurkan dengan bensin. Umumnya cairan yang satu ini digunakan untuk mobil penumpang. Kebanyakan
cairan ini digunakan untuk truk, motor, mesin pertanian dan moped.

Etanol berasal dari proses fermentasi gula secara alami, berasal dari tanaman menggunakan ragi yang distilasi
dan dikeringkan. Bensin yang dicampur dengan etanol mampu mengoksidasi bahan bakar sehingga membuat
bekerja lebih efektif dan mengurangi emisi. Hal tersebut membuat etanol menjadi salah satu energi alternatif
yang baik digunakan untuk mengurangi pencemaran udara.

Biomassa Methane

Alternatif bahan bakar kendaraan pengganti bensin yang satu ini bisa Anda jumpai di sekitar sumber minyak
bumi. Kebanyakan biomassa metana diperoleh dari fermentasi biomassa seperti pengolahan limbah
makanan, sampah, lumpur limbah dan bubuk kopi atau teh. Sayangnya kuantitas metana dihasilkan tidak
terlalu besar sehingga penggunaan hanya sebatas bahan bakar heater rumahan.

Hidrogen

Saat ini hidrogen bisa dijadikan sebagai bahan bakar kendaraan. Bahkan hasil pembakaran menjadi lebih baik
dan bisa meningkatkan efisiensi mesin. Sayangnya masih dibutuhkan pengujian lebih lanjut. Para ahli
sementara mengemukakan bahwa kualitas hidrogen superior lebih baik dibandingkan bensin. Proses
pembakaran, hidrogen hanya membutuhkan suhu pengapian rendah. Hal ini akan berdampak besar pada
pengeluaran jumlah polutan dengan kadar yang jauh lebih sedikit.

Bensin Sintetis

Selanjutnya ada bensin sintetis. Mungkin Anda belum familiar dengan alternatif bahan bakar yang satu ini
padahal bensin sintetis sudah ada dan diproduksi sejak 100 tahun silam. Tepatnya diproduksi sejak tahun
1919. Bahan bakar alternatif yang satu ini sering digunakan untuk mesin tempur semasa perang Dunia II.
Yang menjadikan bahan bakar alternatif bensin sintetis istimewa karena zatnya terbuat dari suhu gas
karbondioksida yang kemudian dikonversi menjadi bahan bakar cair melalui proses elektrifikasi.
Pembuatannya menggunakan listrik dan sumber terbaru dan prospeknya begitu menjanjikan. Sayangnya,
bensin sintetis yang satu ini hanya dihasilkan dalam jumlah sedikit. Tentunya hal tersebut tidak sepadan
dengan prosesnya yang panjang dan biayanya besar.

CNG atau Compressed Natural Gas

Pada dasarnya gas yang satu ini terbentuk dari metana yang disimpan dengan tekanan tinggi. Pembakaran
juga lebih bersih sehingga sangat cocok dijadikan sebagai bahan bakar alternatif. Selain itu, gas yang satu ini
jauh lebih aman untuk diangkut dan ditangani.

CNG juga bisa digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas mesin kendaraan, hal itu
karena mudah bercampur dengan udara. Yang lebih hebatnya adalah CNG bisa menghasilkan karbon
dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida dan partikulat yang rendah. Sayangnya, gas yang
satu ini membutuhkan ruang lebih besar dibandingkan tangki biasa.

PowerPaste

Energi alternatif yang satu ini masih terdengar asing di telinga masyarakat. Hal itu karena energi alternatif
yang satu ini masih terbilang baru. Sesuai dengan namanya, energi alternatif yang satu ini sangat mirip
dengan pasta gigi. PowerPaste muncul berdasarkan hasil riset dan penelitian yang dilakukan di Institut
Fraunhofer untuk Teknologi Manufaktur dan Bahan Lanjutan IFAM yang basisnya ada di Dresden, Jerman.

Wujud dari PowerPaste mirip dengan cat akrilik bahkan sangat mirip dengan pasta gigi. Siapa sangka jika
manfaat yang besar didapatkan temuan tersebut. Pasta yang satu ini dibuat dengan beberapa bahan kimia
termasuk magnesium bubuk yang dicampurkan dengan hidrogen untuk membentuk magnesium hidrida.
Setelah itu PowerPaste bercampur dengan air yang disimpan dalam tangki yang terpisah menghasilkan gas
hidrogen.

PowerPaste bisa disimpan dengan cukup aman di suhu kamar dan tetap bagus meski disimpan dalam suhu
tinggi. PowerPaste bisa tetap stabil meski suhunya 250 derajat celcius membuat pengguna kendaraan bisa
parkir di cuaca cerah bahkan terik tanpa menimbulkan masalah untuk keamanan kendaraan.

Anda mungkin juga menyukai