Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 5 MUARA TEWEH
Jln. Padat Karya RT 06 Desa Lemo II Kec. Teweh Tengah, Kab. Barito Utara, Kode pos 73811
Email : sman5muarateweh@gmail.com

MODUL PEMBELAJARAN JARAK JAUH (PJJ)


DALAM MASA PANDEMI COVID-19 SEMESTER GANJIL
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
Hari/Tanggal : Kamis, 20 Agustus 2020
Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas : XI MIA
Kompetensi Dasar : KD3.1 mengidentifikasi reaksi pembakaran yang sempurna dan tidak sempurna
serta sifat zat hasil pembakaran (CO2, CO, partikulat karbon)
Indikator Pencapaian 1. Menjelaskan komposisi minyak bumi dan gas alam.
Kompetensi 2. Menjelaskan proses pengolahan minyak bumi.
3. Membedakan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya.
4. Menganalisis mutu bensin berdasarkan bilangan oktan bensin.
Nama Lengkap

Mengetahui, Berikan saran singkat anda pada kolom berikut


Tanda tangan orang tua/wali mengenai Pembelajaran Jarak Jauh

………………………………………….

KETENTUAN PENGGUNAAN MODUL


1. Silahkan pahami dan analisis materi yang ada dalam modul ini, jika ada pertanyaan dapat menghubungi guru
pengampu dengan sopan dan santun
2. Setelah kalian memahami materi tersebut silahkan menjawab pertanyaan apabila terdapat pertanyaan
3. Tulis nama lengkap pada kolom yang telah disediakan
4. Untuk mengerjakan tugas ini, kamu dapat berdiskusi dengan orang tuamu atau saudaramu.
5. Hasil pekerjaan dikembalikan ke sekolah paling lambat hari KAMIS tanggal 3 September 2020 pukul 07.30 –
10.00 WIB
6. Selamat bekerja
MATERI
A. Minyak Bumi dan Gas Alam
Minyak bumi menjadi sumber energi utama dari bahan tambang untuk mencukupi kebutuhan sehari-
hari selain batu bara. Minyak bumi menghasilkan berbagai macam bahan untuk bahan bakar rumah
tangga dan alat ransportasi serta bahan dasar untuk industri petrokimia. Salah satu hasil pengolahan
minyak bumi adalah aspal yang digunakan untuk melapisi jalan raya.
Gas alam digunakan sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga, serta bahan baku industri
petrokimia, metanol dan pupuk. Gas alam paling banyak digunakan untuk komodito ekspor dalam bentuk
LNG (liquified Petroleum Gas).

1. Pembentukan Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak bumi diperoleh dari dalam lapisan bumi melalui pengeboran. Minyak bumi biasanya
berada pada kedalaman tiga hingga empat kilometer di bawah permukaan bumi. Di dalam lapisan
bumi, minyak bumi biasanya tersedia bersama gas alam.

2. Komposisi Minyak Bumi dan Gas Alam


Minyak mentah terdiri atas beberapa hidrokarbon dengan panjang rantai yang berbeda-beda.
Minyak bumi Indonesia mengandung karbon, hidrogen, sulfur, nitrogen dan okseigen sehingga
memiliki kualitas lebih bagus dibanding negara lain. Minyak bumi Indonesia bersifat ringan sehingga
mudah diolah. Senyawa minyak bumi dan gas alam sebagai berikut.
a. Alkana
Golongan alkana yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan isoalkana.
Contohnya sebagai berikut.

b. Sikloalkana
Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana dan turunannya,
misal metil siklopentana serta sikloheksana dan turunannya, misal etil sikloheksana.

c. Hidrokarbon aromatik
Senyawa hidrokarbon aromatik yang terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena,
contoh etil benzena.

d. Unsur Organik dan Mineral


Selain komponen hidrokarbon, dalam minyak bumi juga terdapat komponen lain diantaranya
belerang (0,01 – 7%), senyawa nitrogen (0,02 – 0,9%), senyawa oksigen (0,06 – 0,4%) dan
senyawa organologam. Unsur logam yang mungkin ada dalam minyak bumi di antaranya besi,
nikel, tembaga dan vanadium. Umumnya, unsur-unsur ini terikat pada rantai atau cincin
hidrokarbon. Unsur-unsur ini merupakan pengotor atau impurities dalam pengolahan minyak
bumi.
B. Pemisahan Minyak Bumi
Minyak bumi yang diperoleh dari pengeboran berupa minyak mentah (crude oil). Minyak mentah
harus diolah di pengilangan minyak terlebih dahulu sebelum digunakan sebagai bahan bakar maupun
kegnaan lainnya. Pada umumnya pengolahan minyak bumi melalui dua tahap, yaitu desalting dan
distilasi (penyulingan) bertingkat.
1. Desalting
Desalting atau penghilangan garam merupakan proses pembersihan zat mineral yang terkandung
dalam minyak mentah. Proses disalting dilakukan untuk mencegah korosi pipa minyak dan mencegah
tersumbatnya lubang-lubang di menara fraksinasi. Desalting dilakukan dengan mencampur minyak
dengan air sehingga mineral terlarut dalam air. Selain itu, minyak mentah juga ditambah dengan asam
dan basa untuk menghilangkan senyawa-senyawa selain hidrokarbon. Minayk yang telah mengalami
desalting, lalu dialirkan ke tangki pemanas untuk diuapkan pada suhu 350oC.
2. Distilasi bertingkat
Komponen minyak bumi merupakan campuran hidrokarbon yang masing-masing mendidih pada
kisaran suhu tertentu. Oleh karena itu, senyawa-senyawa hidrokarbon yang terdapat dalam minyak
mentah dapat dipisahkan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Prinsip ini digunakan dalam proses
pengolahan minyak bumi yang disebut penyulingan. Penyulingan minyak mentah menerapkan metode
distilasi bertingkat. Perhatikan Gambar 1.1.

Gambar 1.1 diagram distilasi minyak bumi

Uap minyak mentah yang masuk ke dalam menara distilasi akan bergerak ke atas. Semakin ke
atas, suhu menara distilasi semakin rendah sehingga uap fraksi akan mengalami pendinginan lalu
mengembun pada sungkup gelembung. Uap fraksi yang tidak mengalami pendinginan akan terus naik
hingga mengalami pendinginan pada sungkup gelembung berikutnya. Hanya fraksi dengan titik didih
paling rendah yang dapat mencapai ruangan sungkup paling atas, yaitu fraksi yang mempunyai rantai
karbon paling pendek dan berbentuk gas. Fraksi yang mempunyai titik lebih besar akan ditampung
pada ruang destilat di bawahnya. Fraksi dengan titik didih paling tinggi sukar menguap dan tinggal di
dasar menara sebagai residu. Perhatikan Tabel 1.1.

Tabel 1.1 Fraksi-fraksi minyak bumi


Fraksi minyak bumi yang diperoleh dapat langsung digunakan, tetapi beberapa fraksi
mengalami pengolahan lebih lanjut seperti berikut.
1. Perengkahan (cracking), yaitu proses pemecahan molekul senyawa hidrokarbon panjang
menjadi senyawa hidrokarbon yang lebih pendek. Misal proses cracking senyawa solar atau
kerosin menjadi bensin.
2. Treating, yaitu proses menghilangkan pengotor pada minyak supaya lebih murni. Proses
treating meliputi tigas tahap, yaitu cooper sweeting, acid treatment dan desulfuring.

C. Bahan Bakar Minyak Bumi


1. Mutu Bensin
Bensin sebagai bahan bakar yang ahrus memenuhi standar mutu tertentu. Bensin yang
diperoleh dari proses perengkahan atau cracking mempunyai mutu lebih bagus daripada bensin hasil
penyulingan. Berdasarkan kualitasnya, bensin diberi bilangan oktan yang menunjukkan karakteristik
pembakaran bensin di dalam mesin.
Bilangan oktan (octan number) didefinisikan sebagai persentase volume isooktana dalam
bahan bakar standar atau rujukan yang menghasilkan intensitas ketukan sama dengan bahan bakar
yang diuji, yaitu campuran n-heptana dan isooktana. Bilangan oktan bensin merupakan angka yang
menunjukkan mutu bensin yang berkaitan dengan ketukan (knocking). Bilangan oktan menunjukkan
seberapa besar tekanan yang dapat diberikan sebelum bensin terbakar spontan. Rentang bilangan
oktan bahan bakar antara nol hingga seratus.
Semakin tinggi bilangan oktan bensin, kualitas bensin semakin bagus dan ketukan semakin
berkurang. Bilangan oktan beberapa senyawa hidrokarbon disajikan dalam Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Bilangan Oktan Beberapa Senyawa Hidrokarbon
Kandungan
Bilangan
Senyawa Hidrokarbon n-heptana Isooktana
Oktan
(%volume) (%volume)
MTBE 116 - 116
Toluena 112 - 112
Benzena 101 - 101
Isooktana 100 - 100
Bensin super (pertamaks plus) 95 5 95
Bensin premiks (pertamaks) 92 13 87 + 20% MTBE
Pertalite 90 10 90
Bensin premium tanpa timbal 88 12 88
Sikloheksana 97 3 97
Butana 91 9 91
I-pentana 84 16 84
n-heptana 62 38 62
1-heptana 60 40 60

Fraksi bensin yang diperoleh dari penyulingan umumnya mempunyai bilangan oktan 70.
Kualitas bensin dapat ditingkatkan dengan beberapa cara berikut.
a. Memperbanyak kada isooktana dalam bensin.
b. Menambah kandungan hekesana dalam bensin.
c. Mengubah bentuk struktur senyawa hidrokarbon berantai lurus menjadi bercabang.
d. Polimerisasi.
e. Belnding.
EVALUASI

A. Pilihlah jawaban yang tepat.


1. Di antara hasil penyulingan minyak bumi berikut, fraksi yang memiliki titik didih paling tinggi
adalah. . .
a. Nafta d. pelumas
b. Solar e. lilin
c. Gas

2. Minyak bumi tersusun dari beberapa jenis senyawa karbon. Senyawa penyusun minyak bumi yang
merupakan sikloalkana di antaranya . . .
a. Etil benzena d. Siklo heksuna
b. Siklo pentana e. oktana
c. Siklo pentena

3. Fraksi minyak bumi yang digunakan sebagai bahan bakar industri mempunyai kisaran titik didih pada
suhu. . . oC
a. 350 ke atas d. 70 – 140
b. 150 – 300 e. 180 – 250
c. 270 – 350

4. Di antara senyawa-senyawa oktan berikut, senyawa yang memiliki bilangan oktan paling rendah
adalah. . .
a. Pertalite d. Isooktana
b. Benzena e. Toluena
c. MTBE

5. Proses pemisahan minyak bumi berdasarkan titik didihnya menerapkan metode. . .


a. Perengkahan d. Penghilangan garam
b. Treating e. Distilasi bertingkat
c. Desalting

B. Kerjakan soal-soal berikut!


1. Jelaskan maksud dari gambar berikut!

2. Pertalite, Bensin super dan bensin premiks. Dari ke 3 senyawa hidrokarbon tersebut urutkan dari
kualitas yang paling tinggi ke rendah. Jelaskan mengapa demikian!?

Anda mungkin juga menyukai