Anda di halaman 1dari 3

Proses Pengolahan Minyak Bumi

Energi yg paling banyak kita gunakan utk transportasi adalah bensin. Dan tahukah anda
bahwa bensin ini memiliki spesifikasi yg bermacam-macam, contohnya premium, pertamax,
pertamax plus. Perbedaan dari ketiganya adalah Bilangan Oktan yang artinya kemampuan
bahan bakar utk menahan knocking (ketukan) dan terbakar scr spontan, juga bisa diartikan
nilai perbandingan antara isooktana dengan n-heptana. Isooktanaadalah hidrokarbon
dalam minyak bumi yg sangat bagus karena tidak mudah terbakar scr spontan dan beda
dengan n-heptana yg sangat mudah terbakar dg sendirinya.Isooktana mempunyai struktur
rantai bercabang dan n-heptana rantai lurus. Semakin tinggi isooktana maka semakin
bagus kualitas bensin. Sering juga utk menaikkan oktan, mengurangi knocking dan
menghindari polusi ditambahkan TEL (Tetra Ethyl Lead), MTBE (Methyl Tertiary Butyl
Ether).

Pertamax '92 artinya dalam bahan bakar tsb tersusun dari 92% isooktana dan 8% n-
heptana. Adapun spesifikasi dari bensin adalah
 Premium bilangan oktannya '80 - 82
 Pertamax '91-92
 Pertamax Plus '95-98
Bensin dengan oktan tinggi akan terbakar lambat apabila terkena tekanan shg irit BBM.
Pemilihan bahan bakar agar efisien dan ramah lingkungan terus diupayakan shg
kandungan terbanyak nantinya adalah isooktana dan menekan n-heptana, caranya akan
saya jelaskan dibawah.

Di bidang teknik kimia kita seharusnya harus paham tentang pengolahan minyak bumi,
bagaimana bahan bakar diperoleh. Masih ingat dalam SMA dulu saya menghafalkan urutan
fraksi minyak bumi dari yang teringan ke terberat ( L Be Na Ke So Min ) yaitu LPG, BEnsin,
NAfta, KErosin, SOlar, MINyak pelumas. Prosesnya sebagai berikut :

1. Distilasi Bertingkat / Fraksinasi


Minyak bumi yg didapat dari pengeboran lepas pantai masih berupa cairan kental (crude
oil) yang mengandung komponen-komponen lain seperti logam, belerang, nitrogen, air, dan
garam-garam. Maka perlu dilakukan pembersihan yg disebut Desalting(menghilangkan
garam-garam yg terikut dg mencampurkan minyak + air, shg garam akan terlarut, selain itu
juga mencucinya dengan asam basa shg komponen selain hidrokarbon akan hilang).
Setelah itu dilakukan pemasakan dgn furnace pada suhu 370 - 400 °C , uap yang dihasilkan
dimasukkan lewat kolom feed (tempat masukan) menuju menara distilasi. Menara distilasi
memisahkan komponen berdasarkan titik didihnya. Menara distilasi didesain seperti yg
sudah saya jelaskan di postingan lalu "desain kolom pemisah distilasi". Uap yang masuk
akan bergerak keatas, dan semakin keatas suhu menara semakin rendah, shg komponen
yg mempunyai titik didih rendah akan terus bergerak keatas dan masuk pada
kolom distilat teratas dan komponen dg titik didih tinggi akan mengisi kolom distilat bawah.
Fase yg bukan uap akan tertampung pada kolom bagian bawah sebagai residu.
Selanjutnya setelah melewati kolom distilat dilakukan kondensasi menggunakan refrigerant.

Fraksi hidrokarbon yg didapatkan mulai dari kolom distilat teratas adalah :

2. Proses Cracking / Pemecahan


Pada tahap ini fraksi minyak bumi bisa direkayasa untk menghasilkan jenis bahan
bakar. Misalnya saja ingin bensin yg banyak dg jumlah karbon antara 5 -10.

Ada 3 cara cracking : 

 Thermal Cracking
Prosesnya dinamakan pyrolisis (menggunakan api) yaitu hidrokarbon jenis alkana
dilewatkan pada kolom dg suhu tinggi ( 700 - 900 °C ) dan cepat-cepat didinginkan
shg terjadi pemendekan rantai alkana (menjadi alkena + hidrogen ). Juga bisa
diartikan fraksi minyak bumi dengan jumlah atom C besar ingin dipecah ke jumlah
atom C kecil.

 Catalytic Cracking
Proses penggunaan katalis dan biasanya SiO2 dan Al2O3

 Hydro Cracking
Kombinasi antara keduanya dan menghasilkan senyawa jenuh, dilakukan pada
tekanan tinggi.

3. Reforming
Pengubahan struktur molekul dari yg semula lurus menjadi bercabang, utk
memperbaiki kualitas dari bahan bakar (bensin) karena isooktana (bercabang) lebih
baik daripada n-heptana (lurus). Prosesnya dengan menggunakan katalis dan
pemanasan suhu tinggi.

4.  Polimerisasi
Penggabungan molekul-molekul sederhana menjadi molekul komplek. Misalnya
isooktana hasil penggabungan antara isobutana dan isobutene.

5. Treating
Pemurnian minyak bumi dg penghilangan pengotor-pengotornya, misalnya
penambahan soda kaustik (NaOH).

6. Blending
Proses penambahan zat aditif, misal pada bensin ditambah TEL.

Dari proses diatas akan didapatkan bahan bakar fosil yang telah bisa kita dapatkan di
SPBU. 

Anda mungkin juga menyukai