Anda di halaman 1dari 11

MINYAK BUMI

Oleh:
Dian Wahyu (06)
Rahmad Sandy (21)

XI MIPA 2
MINYAK
BUMI
Minyak bumi atau bisa disebut petrolium adalah proses
pelapukan sisa-sisa organisme dan merupakan
campuran senyawa karbon,terutama hidrokarbon
alfatik(terbuka) maupun aromatik(tertutup).
PROSES PEMBENTUKAN MINYAK BUMI
Minyak bumi terbentuk dari pelapukan berbagai macam sisa-sisa organisme,
seperti tumbuhan, hewan, dan jasad-jasad renik yang sudah tertimbun dalam
dasar lautan bersama lumpur selama jutaan tahun lamanya. Lumpur tersebut
akan berubah menjadi berbagai batuan sedimen yang berpori, sedangkan sisa-
sisa organisme akan bergerak ke tempat yang tekanannya rendah dan terkumpul
pada sebuah daerah perangkap, yaitu batuan kedap. Gas alam, minyak, dan air
akan terakumulasi sebagai deposit minyak bumi. Pada rongga bagian atas ada
gas alam, sedangkan cairan minyak mengambang di atas deposit air.
KOMPOSISI MINYAK BUMI
Minyak bumi memiliki campuran senyawa hidrokarbon sebanyak
50-98% berat, sisanya terdiri atas zat-zat organik yang mengandung
belerang, oksigen, dan nitrogen serta senyawa-senyawa anorganik
seperti vanadium, nikel, natrium, besi, aluminium, kalsium,
dan magnesium. Secara umum, komposisi minyak bumi
terdiri dari Karbon (C) 84 – 87%, Hidrogen (H) 11 – 14%,
Sulfur (S) 0 – 3%, Nitrogen (N) 0 – 1%, Oksigen (O) 0 – 2%.
PENGOLAHAN MINYAK BUMI

1.Desalting
Desalting Merupakan proses pengolahan untuk
menghilangkan kotoran atau garam yang tercampur
dalam minyak mentah.

2.Distilasi Bertingkat
Distilasi Bertingkat merupakan proses pemisahan
komponen-komponen penyusun minyak mentah
berdasarkan perbedaan titik didih.
FRAKSI-FRAKSI MINYAK BUMI
PROSES LANJUTAN

Proses lanjutan setelah distilasi bertingkat adalah proses treating,yaitu proses penghilangan pengotor pada
fraksi-fraksi minyak bumi. Proses treating terdiri dari beberapa tahap yaitu :
1. Cooper sweetening
Cooper sweetening adalah proses menghilangkan pengotor yang berbau tidak sedap
2. Acid Treatment
Acid treatment adalah proses menghilangkan lumpur lumpur yang masih menempel pada fraksi
minyak bumi.
3. Desulfuring
Desulfuring adalah proses menghilangkan unsur belerang
BENSIN DAN DAMPAK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR

Bensin (Gasolin)
Komponen utama bensin adalah campuran isomer-isomer heptana (C7H16) dan oktana
(C8H18). Sebanyak 10% produk distilasi minyak mentah berupa bensin dengan rantai
tidak bercabang. Oleh karrna itu, selain melalui proses distilasi bertingkat minyak
mentah, bensin juga diperoleh melalui proses kertakan (crakcking). Kertakan atau
perengkah merupakan pemutusam hidrokarbon yang mempunyai rantai panjang menjadi
hidrokarbon berantai pendek. fraksi-fraksi minyak mentah yang kurang komersial,
tetapi berantai penjang seperti kerosin dan solar dikertak menjadi bensin.
KUALITAS BENSIN
Ukuran kualitas pembakaran bensin dinyatakan dengan bilangan oktan. Bilangan
oktan adalah bilangan hasil pertandingan antara nilai ketukan bensin terhadap
nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar, yaitu n-heptana dan isoktana.
nilai bilabgan oktan ditetapkan nol untuk n-heptana karena mudah terbakar dan
100 untuk isooktana karena tidak mudah terbakar.
■ Cara Menentukan Bilangan ■  Cara Meningkatkan Bilangan
Oktan pada Bensin : Oktan Bensin :
1) Memperbanyak kadar isooktana dalam bensin
Makin tinggi bilangan oktan, kualitas bensin
makin bagus. Terdapat tiga metode 2) Menambahkan zat aditif ke dalam bensin,
pengukuran bilangan oktan, yaitu seperti etanol
pengukuran pada kecepatan dan suhu tinggi, 3) Perengkahan termal yang menghasilkan
pengukuran pada kecepatan sedang, serta heksena
pengukuran 4) Mengubah bentuk struktur senyawa
hidrokarbon dari rantai lurus menjadi bercabang
(reforming)
■ Bilangan Oktan pada 5) Menggabungkan hidrokarbon rantai pendek
Beberapa Jenis Bensin: menjadi
Dampak Pembakaran Bahan Bakar

Anda mungkin juga menyukai