Anda di halaman 1dari 11

Definisi

Minyak tanah atau kerosin adalah bahan bakar minyak jenis distilat tidak
berwarna dan jernih serta merupakan fraksi yang dihasilkan dari proses
pengolahan minyak bumi baik secara fisika maupun secara kimia.Kerosin
merupakan produk minyak bumi dengan titik didih antara 150
0
C sampai
dengan 300
0
C dan memiliki berat jenis antara 0,79-0,83 gr/cm
3
pada 60
0
F.

Kandungan
Komponen Hidrokarbon
Komposisi utama kerosin adalah paraffin, cycloalkanes (naphtha) serta
senyawa aromatik.
Parafin adalah komposisi terbesar. Kerosin tersusun sekurang-kurangnya atas
12 karbon tiap molekul. Unsur pokok kerosin terutama sebagai hidrokarbon
jenuh yang terdiri atas tetrahidronaftalin dan disikloparafin.Sifat dari parafin
adalah tingkat kestabilan yang tinggi pada suhu kamar tidak dapat bereaksi
dengan asam sulfat, alkali pekat, asam nitrat bahkan asam kromat yang
sangat oksidatif, kecuali yang mengandung atom karbon tersier.
Hidrokarbon lain seperti aromatik dan cincincincin sikloparafin (hidrokarbon
naphtan). Pada hidrokarbon aromatik bersifat dapat dioksidasi dan
membentuk asam organik. Ada juga diaromatik (cincin aromatik yang
terkondensasi), seperti pada naftalin. Dan senyawaan dua cincin yang
terisolasi dan sangat sedikit seperti pada bifenil.


Komponen Non Hidrokarbon
Selain komponen hidrokarbon yang terdapat dalam kerosene, juga terdapat
komponen non hidrokarbon yang dapat menurunkan kualitas dari minyak.
Sejumlah kecil senyawaan hidrokarbon tersebut diantaranya adalah senyawa-
senyawa sulfur/balerang, nitrogen, garam-garam anorganik.


Karakter Kerosene
Sifat Umum
Sifat umum pada kerosene dapat ditunjukkan pada pengujian: Specific gravity
60 / 60
o
F,ASTM D 1298 dan Density 15
o
C ASTM D 1298
Sifat Mutu Pembakaran
Sebagai bahan bakar harus dapat memberikan nyala api yang baik, tidak
berasap dan menghasilkan panas yang tinggi. Terutama dalam pembakaran
dengan sumbu, kerosene harus memberi api yang baik dan tidak memberi
asap. Sifat mutu kerosene sesuai dengan spesifikasinya ditunjukkan dengan
pengujian: Smoke Point ASTM D-1322 dan Char value (angka kerak) IP-10

Sifat Penguapan
diharapkan bahwa kerosene akan teruapkan sempurna, tidak meninggalkan
residu setelah pembakaran selesai, mudah mengalir lewat sumbu, mudah
menyala pada suhu rendah/dingin. Sifat penguapan kerosene sesuai dengan
spesifikasi ditunjukkan pada pengujian: Distilasi, ASTM D-86 dan Flash Point,
IP-170
Sifat Perkaratan
Kerosene sebagai bahan bakar harus tidak bersifat korosif. Sifat perkaratan
kerosene ditunjukkan dengan pengujian: Kandungan sulfur, ASTM D-1266 dan
Korosi bilah tembaga ASTM D-130


Sifat Kebersihan
Sifat kebersihan kerosene, berhubungan dengan ada atau tidaknya kotoran
yang terdapat didalam kerosene, sebab kotoran ini akan berpengaruh
terhadap pembakaran. Sifat kebersihan kerosene ditunjukkan ddengan
pengujian: Kandungan belerang ASTM D-1266
Sifat Keselamatan
Sifat keselamatan Kerosene meliputi keselamatan didalam pengangkutan,
penyimpanan dan penggunaan. Kerosene harus memiliki salah satu sifat
keselamatan yaitu bahwa kerosene tidak terbakar akibat adanya loncatan api.
Bila kerosene terlalu mudah menguap akan menaikkan tekanan sehingga
mengakibatkan terjadinya ledakan. Disamping itu kemudahan untuk menguap
akan menurunkan titik nyala. Sifat keselamatan kerosene ditunjukkan dengan
pengujian: Flash Point ASTM D-93
Spesifikasi Sifat Kerosene
Spesifikasi (Irwansyah.1995) adalah batasan-batasan yang harus dipenuhi
oleh bahan bakar minyak, yang bertujuan agar bahan bakar tersebut aman,
nyaman serta ekonomis dalam pemakaian. Karena kerosene digunakan dalam
kehidupan sehari-hari khususnya sebagai bahan bakar rumah tangga maka
spesifikasi harus pada tingkat keamanan yang tinggi. Maka spesifikasi yang
ditentukan terhadap kerosene sangat ketat dan sesuai dengan
StandarInternaional (SI).
Cara Memperoleh

Kerosene diperoleh dengan cara distilasi fraksional dari petroleum pada
150 C dan 275 C (rantai karbon dari C
12
sampai C
15
). Pada suatu waktu dia
banyak digunakan dalam lampu minyak tanah tetapi sekarang utamanya
digunakan sebagai bahan bakar mesin jet (lebih teknikal Avtur).

Proses Pengolahan Kerosene
Kerosin didestilasi langsung dari minyak mentah dan memerlukan
pengendalian khusus dalam sebuah unit Merox atau hydrotreater untuk
mengurangi kadar belerang dan perkaratan. Hydrotreating atau disebut juga
hydroprocessing adalah proses hidrogenasi katalitik untuk menjenuhkan
hidrokarbon dan menghilangkan sulfur, nitrogen,oksigen, dan logam dari
aliran proses.
Kerosene dapat juga diproduksi oleh hydrockraker, yang digunakan
untuk meningkatkan bagian dari minyak mentah yang cocok untuk bahan
bakar minyak. Hydrocracking merupakan kombinasi antara proses
perengkahan dan proses hidrogensi menghasilkan senyawa yang jenuh, pada
tekanan tinggi. Keuntungan dari proses hydrocracking adalah belerang yang
terkandung dalam minyak diubah menjadi hidrogen sulfida yang kemudian
dipisahkan.

Penggunaan Kerosene

Pemakaian terpenting dan sifat fisik kerosin antara lain:
1.Minyak Lampu
Kerosin sebagai minyak lampu dihasilkan dengan jalan penyulingan langsung,
2.Bahan bakar untuk pemanasan untuk memasak
Macam-macam alat pembakar kerosin:
- Alat pembakar dengan sumbu gepeng: baunya tidak enak.
- Alat pembakar dengan sumbu bulat: mempunyai pengisian udara yang
dipusatkan.
3.Bahan bakar motor
Motor-motor yang menggunakan kerosin sebagai bahan bakar adalah :
- Alat-alat pertanian (traktor).
- Kapal perikanan.
- Pesawat penerangan listrik kecil.
4.Bahan pelarut untuk bitumen
Kerosin jenis white spirit sering digunakan sebagai pelarut untuk bitumen aspal.
5.Bahan pelarut untuk insektisida
Bubuk serangga dibuat dari bunga Chrysant (Pyerlhrum cinerarieotollum) yang
telah dikeringkan dan dihaluskan, sebagai bahan pelarut digunakan kerosin.
Untuk keperluan ini kerasin harus mempunyai bau yang enak atau biasanya obat
semprot itu mengandung bahan pengharum.

Penyimpanan Kerosene
Di dalam ruangan yang memperhatikan ventilasi. Penyimpanan ditangki
timbun harus memperhatikan persyaratan sesuai dengan klasifikasinya. Uap
yang mudah terbakar dapat terbentuk walaupun disimpan pada temperature
dibawah titik nyala. Menjauhkan dari bahan-bahan yang mudah terbakar.
Tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan preesure vacuum valve dan
flame arrester. Menjauhkan dari bahan yang mudah terbakar, api, listrik atau
sumber panas lainnya.

Distilasi
Fraksinasi
Komponen hidrokarbon berbeda dari minyak mentah disebut sebagai fraksi. Fraksi
dipisahkan dari satu yang lainnya menggunakan proses yang disebut sebagai
distilasi fraksinasi. Proses ini berdasarkan prinsip bahwa substansi berbeda
mendidih pada temperatur berbeda. Contohnya, minyak mentah mengandung
kerosene dan naphta, yang merupakan fraksi yang berguna (naphta dapat dibuat
untuk kendaraan, dan kerosene dibuat untuk bahan bakar jet). Ketika campuran
kerosene dan naphta diuapkan, dan kemudian didinginkan, kerosene
berkondensasi pada temperatur yang lebih tinggi daripada naphta. Ketika
campuran mendingin, kerosene berkondensasi terlebih dahulu, dan naptha
berikutnya.
Hal ini merupakan gambaran bagaimana distilasi fraksinasi bekerja. Peralatan
utama berupa silinder tinggi yang disebut fraksinator (atau kolom distilasi
fraksinasi). Di dalam kolom ini terdapat banyak tray, atau plat horisontal, semua
terletak pada ketinggian yang berbeda. Setiap tray mengumpulkan fraksi yang
berbeda ketika mendingin hingga pada boiling point masing-masing dan
berkondensasi.

Proses Pembuatan
Kerosene
Seperti yang tercantum pada Gambar terdapat beberapa
proses pemurnian yang menyebabkan aliran hidrokarbon
sesuai dengan produk kerosene campuran. Kerosene dapat
dihasilkan baik dari distilasi atmosferis minyak mentah
(straight-run kerosene) atau dari pemecahan/cracking
aliran petroleum yang lebih berat (cracked kerosene).
Kerosene dapat lebih lanjut ditangani dengan variasi
proses untuk menghilangkan atau mengurangi kadar
komponen yang tidak diinginkan, seperti sulfur, nitrogen,
atau material oleofin. Proses tambahan ini juga
mengurangi variasi komposisional dan memperkaya
komponen yang dapat meningkatkan nilai guna
(sikloalkana dan isoalkana). Dalam prakteknya, sebagian
besar proses pemurnian yang digunakan adalah
hidrodesulfurasi (penanganan dengan hidrogen untuk
menghilangkan komponen sulfur), pencucian dengan
larutan soda kaustik (untuk menghilangkan mercaptan dan
komponen lain yang masih mengandung sulfur), dan
hydrotreating (untuk menghilangkan olefin, komponen lain
yang masih mengandung sulfur dan nitrogen). Sebagai
tambahan, hhydrodesulfurized kerosene dicapai dengan
mengolah stok petroleum golongan kerosene dengan
hidrogen untuk mengonversi sulfur organik menjadi
hidrogen sulfida, yang kemudian senyawa tambahan
tersebut dihilangkan. Penanganan ini selanjutnya dapat
mengaburkan perbedaan antara straight-run dan cracked
kerosene.

Anda mungkin juga menyukai