Anda di halaman 1dari 12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Dasar Teori
II.1.1 Pengeringan
Pengeringan merupakan proses pemindahan panas dan uap air yang memerlukan
energi panas untuk menguapkan kandungan air yang dipindahkan dari permukaan bahan,
dimana yang menjadi dasar dari proses pengeringan adalah terjadinya penguapan dari air
ke udara disebabkan adanya perbedaan kandungan uap air antara udara dengan bahan yang
dikeringkan (Taib, 1987). Pengeringan dapat membantu dalam menurunkan kandungan air
serta membantu menonaktifkan kegiatan bakteri yang sering menggunakan media air
sebagai media pertumbuhannya. Penurunan kadar air dapat dilakukan dengan penguapan
ataupun dengan pengurangan tekanan udara di sekitar bahan tersebut (Suhardjo, 196).
Pengeringan merupakan suatu metode untuk mengeluarkan atau menghilangkan
sebagian air dari suatu bahan dengan ara menguapkan air dengan menggunakan energi
panas, dimana yang menjadi dasar pengeringan adalah terjadinya penguapan dari air ke
udara disebabkan adanya perbedaan kandungan uap air antara bahan yang dikeringkan.
!iasanya kandungan air bahan dikurangi sampai batas agar mikroba tidak dapat tumbuh.
"adar air pada proses pengeringan dapat ber#ariasi dari kurang lebih $ % (produk yang
dikeringkan dengan pengering semprot) sampai &' % (pada buah(buahan).
II.1.2 Faktor faktor Pengeringan
Faktor yang mempengar!i proses Pengeringan
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi proses pengeringan, antara lain )
a. "omposisi bahan* berpengaruh terhadap keepatan pengeringan. +ebagai ontoh jika
bahan yang dengan kandungan gula tinggi, maka keepatan pengeringan lebih lambat
dibanding dengan yang memiliki kandungan gula lebih rendah.
b. !entuk dan ukuran bahan* semakin keil bentuk bahan atau semakin luas permukaan
bahan maka proses pengeringan suatu bahan semakin epat. +eperti ontoh pada
praktikum kali ini, bahan kunyit yang ingin dikeringkan terlebih dahulu dipotong tipis(
tipis untuk memperepat proses pengeringannya dan supaya tidak terjadi apa yang
,,(1
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(&
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
disebut dengan ase hardening. -ase hardening adalah kondisi bahan dimana terjadi
tengeringan hanya dibagian luar saja, akan tetapi pada bagian dalam masih basah
karena proses pengeringan berjalan terlalu epat.
. +uhu pengerigan* perbedaan antara suhu dry bulb dan .et bulb yang menunjukkan
kemampuan udara tersebut untuk pengeringan. !eberapa bahan yang sensitif terhadap
panas proses pengeringan(nya harus mempertimbangkan antara keepatan
pengeringan dan kualitas produk.
d. Perlakuan sebelum pengeringan* beberapa perlakuan pada bahan sebelum dikeringkan
dapat berpengaruh terhadap proses pengeringan. +eperti halnya bahan yang
diblanhing akan lebih epat kering dibandingkan degan bahan yang tidak diblanhing
terlebih dahulu, terutama pada bahan yang memiliki kadar air yang tinggi. "arena
jaringan bahan yang telah mengalami perlakuan blanhing lebih bersifat permiabel.
e. /lat pengering yang digunakan* tergantung dari komposisi bahan dan alat pengering
pada proses pengeringan, apakah alat yang digunakan dapat mengeringkan bahan
seara efektif sesuai dengan yang diinginkan tanpa merusak komponen bahan yang
dikeringkan. +eperti halnya pada praktikum kali ini, alat pengering yang digunakan
adalah try dryer.
f. "emampuan udara menyerap air
+emakin epat aliran udara yang dihembuskan ke bahan, maka keepatan pengeringan
akan semakin epat.
g. "eepatan udara pengering
+emakin epat udara yang dihembuskan ke dalam bahan, maka keepatan pengeringan
akan meningkat.
I.1." #a$am % ma$am Dryer
0enurut Purba (&11&) proses pengeringan terbagi menjadi $ kategori )
1. Pengeringan udara atau pengeringan langsung diba.ah tekanan atmosfir
Pengeringan ini memanfaatkan udara bebas di atmosfir
&. Pengeringan hampa udara
"euntungan dalam pengeringan ini didasarkan dengan kenyataan penguapan air
terjadi lebih epat di ba.ah tekanan rendah daripada di ba.ah tekanan tinggi.
$. Pengeringan beku
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,($
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
Pengeringan beku adalah sebuah proses yang memberikan kualitas bahan yang baik
dari segi kestabilitas aroma, .arna, dan kemampuan rehidrasi. Pengeringan ini
didasarkan proses sublimisasi yang berada di temperature 1
o
elius dan tekanan 21$
Pasal.
0enurut Purba (&11&), metode pengeringan dibagi menjadi)
1. Pengeringan alami. Pengeringan alami terdiri dari).
a. +un 3rying
Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari sebaiknya dilakukan di tempat
yang udaranya kering dan suhunya lebih dari 111
o
4ahrenheit. Pengeringan
dengan metode ini memerlukan .aktu $(5 hari. 6ntuk kualitas yang lebih baik,
setelah pengeringan, panaskan bahan di o#en dengan suhu 17'
o
4 selama 11(1'
menit untuk menghilangkan telur serangga dan kotoran lainnya
b. /ir 3rying
Pengeringan dengan udara berbeda dengan pengeringan dengan menggunakan
sinar matahari. Pengeringan ini dilakukan dengan ara menggantung bahan di
tempat udara kering berhembus. 0isalnya di beranda atau di daun jendela.
!ahan yang biasa dikeringkan dengan metode ini adalah kaang(kaangan.
"elebihan Pengeringan /lami adalah tidak memerlukan keahlian dan peralatan
khusus, serta biayanya lebih murah.
"elemahan Pengeringan /lami adalah membutuhkan lahan yang luas, sangat
tergantung pada uaa, dan sanitasi hygiene sulit dikendalikan.
&. Pengeringan !uatan
0enurut Purba (&11&), pengeringan buatan terdiri dari)
a.) 0enggunakan alat 3ehidrator
Pengeringan makanan memerlukan .aktu yang lama. 3engan menggunakan alat
dehidrator, makanan akan kering dalam jangka .aktu 2(11 jam. 7aktu
pengeringan tergantung dengan jenis bahan yang kita gunakan.
b.) 0enggunakan o#en
3engan mengatur panas, kelembaban, dan kadar air, o#en dapat digunakan
sebagai dehydrator. 7aktu yang diperlukan adalah sekitar '(1& jam. 8ebih lama
dari dehydrator biasa. /gar bahan menjadi kering, temperature o#en harus di
atas 151
o
4.
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
"elebihan Pengeringan !uatan adalah suhu dan keepatan proses pengeringan
dapat diatur sesuai keinginan, tidak terpengaruh uaa, sanitisi dan higiene
dapat dikendalikan.
"elemahan Pengeringan !uatan adalah memerlukan keterampilan dan peralatan
khusus, serta biaya lebih tinggi dibanding pengeringan alami.
$. Pengeringan menggunakan bahan bakar
!ahan bakar sebagai sumber panas, pengeringan ini disebut pengeringan mekanis.
0enurut +aputra (&11$), dibagi menjadi)
a. Tray dryer
Tray dryer terdiri dari bilik pemanasan yang terbuat dari kayu atau logam 9 logam
tertentu. Tray:kolom yang telah dimasukkan material yang ingin dikeringkan kemudian
diletakkan seara bersusun dalam kolom. 3igunakan untuk bahan yang berbentuk bahan
dan butiran, digunakan untuk produk yang jumlahnya tidak terlalu besar, biasa digunakan
dalam keadaan #akum. /lat pengering tipe rak (tray dryer) mempunyai bentuk persegi
dan di dalamnya berisi rak(rak yang digunakan sebagai tempat bahan yang akan
dikeringkan. Pada umumnya rak tidak dapat dikeluarkan. !eberapa alat pengering jenis
itu rak(raknya mempunyai roda sehingga dapat dikeluarkan dari alat pengering. ,kan(ikan
diletakkan di atas rak yang terbuat dari logam dengan alas yang berlubang(lubang.
"egunaan dari lubang tersebut untuk mengalirkan udara panas dan uap air.
6kuran rak yang digunakan bermaam(maam, ada yang luasnya &11 m
&
dan ada
juga yang 511 m
&
. 8uas rak dan besar lubang(lubang rak tergantung pada bahan yang
akan dikeringkan. +elain alat pemanas udara, biasanya juga digunakan kipas (fan) untuk
mengatur sirkulasi udara dalam alat pengering. "ipas yang digunakan mempunyai
,,
&am'ar II.1 Tray 3ryer
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,('
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
kapasitas aliran 7(1' fet per detik. 6dara setelah mele.ati kipas masuk ke dalam alat
pemanas, pada alat tersebut udara dipanaskan lebih dahulu kemudian dialirkan diantara
rak(rak yang sudah berisi bahan. /rah aliran udara panas di dalam alat pengering dapat
dari atas ke ba.ah dan juga dari ba.ah ke atas. +uhu yang digunakan serta .aktu
pengeringan ditentukan menurut keadaan bahan. !iasanya suhu yang digunakan berkisar
antara 81(1811-. Tray dryer dapat digunakan untuk operasi dengan keadaan #akum dan
seringkali digunakan untuk operasi dengan pemanasan tidak langsung. 6ap air
dikeluarkan dari alat pengering dengan pompa #akum.
/lat tersebut juga digunakan untuk mengeringkan hasil pertanian berupa biji(bijian.
!ahan diletakkan pada suatu bak yang dasarnya berlubang(lubang untuk mele.atkan
udara panas. !entuk bak yang digunakan ada yang persegi panjang dan ada juga yang
bulat. !ak yang bulat biasanya digunakan apabila alat pengering menggunakan
pengaduk, karena pengaduk berputar mengelilingi bak. "eepatan pengadukan berputar
disesuaikan dengan bentuk bahan yang dikeringkan, ketebalan bahan, serta suhu
pengeringan. !iasanya putaran pengaduk sangat lambat karena hanya berfungsi untuk
menyeragamkan pengeringan.
/lat pengering tipe bak terdiri atas beberapa komponen sebagai berikut )
1. !ak pengering yang lantainya berlubang(lubang serta memisahkan bak pengering
dengan ruang tempat penyebaran udara panas (plenum hamber).
&. "ipas, digunakan untuk mendorong udara pengering dari sumbernya ke plenum
hamber dan mele.ati tumpukan bahan di atasnya.
$. 6nit pemanas, digunakan untuk memanaskan udara pengering agar kelembapan
nisbi udara pengering menjadi turun sedangkan suhunya naik.
"euntungan dari alat pengering jenis ini menurut ;e#itasari (&111), sebagai berikut )
1. 8aju pengeringan lebih epat
&. "emungkinan terjadinya o#er drying lebih keil
$. Tekanan udara pengering yang rendah dapat melalui lapisan bahan yang
dikeringkan.
b. Rotary dryer (pengeringan berputar)
Pengeringan kontak langsung yang bergerak saara kontinyu, terdiri dari angkang
silinder yang berputar perlahan. !ahan kering dikeluarkan pada ujung ba.ah (.aktu
pengeringan epat 11 9 21 menit) dan digunakan untuk bahan yang berbentuk padat dan
butiran.
. Freeze dryer (Pengeringan beku)
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
3igunakan untuk bahan padat yang sensitif panas. Pengeringan terjadi di ba.ah
titik tripel airan dengan menyublim air beku menjadi uap, kemudian dikeluarkan dari
ruang pengering dengan pompa #akum mekanis sehingga menghasilkan produk bermutu
tinggi.
d. Spray dryer (pengeringan semprot)
3igunakan untuk bahan yang berbentuk larutan yang sangat kental serta berbentuk
pasta. "apasitas beberapa kg:jam hingga '1 ton:jam penguapan. 6mpan yang dialominasi
dalam bentuk perukan disentuh dengan udara panas.
"andungan <at air dalam bahan yang dikeringkan berbeda dari satu bahan ke bahan
lain. /da bahan yang tidak mempunyai kandungan <at air sama sekali (bone dry). Pada
umumnya <at padat selalu mengandung sedikit fraksi air sebagai air terikat. "andungan air
dalam suatu bahan dapat dinyatakan atas dasar basah (% berat) atau dasar kering, yaitu
perbandingan jumlah air dengan jumlah bahan kering (Tindaon, 2013).
3alam beberapa kasus, air dihilangkan seara mekanik dari material padat dengan
ara di(press, sentrifugasi dan lain sebagainya. -ara ini lebih murah dibandingkan
pengeringan dengan menggunakan panas. "andungan air dari bahan yang sudah
dikeringkan ber#ariasi bergantung dari produk yang ingin dihasilkan. =aram kering
mengandung 1.'% air, batu bara mengandung 5% air dan produk makanan mengandung
sekitar '% air. !iasanya pengeringan merupakan proses akhir sebelum pengemasan dan
membuat beberapa benda lebih mudah untuk ditangani (rohman, 2008).
Pengeringan juga dapat berlangsung dengan ara lain yaitu dengan memeahkan
ikatan molekul(molekul air yang terdapat di dalam bahan. /pabila ikatan molekul(molekul
air yang terdiri dari unsur dasar oksigen dan hidrogen dipeahkan, maka molekul tersebut
akan keluar dari bahan. /kibatnya bahan tersebut akan kehilangan air yang dikandungnya
(ur!a, 2012).
-ara ini juga disebut pengeringan atau penghidratan. 6ntuk memeahkan ikatan
oksigen dan hidrogen ini, biasanya digunakan gelombang mikro. =elombang mikro
merambat dengan frekuensi yang tinggi. /pabila gelombang mikro disesuaikan setara
dengan getaran molekul(molekul air maka akan terjadi resonansi yaitu ikatan molekul(
molekul oksigen dan hidrogen digetarkan dengan kuat pada frekuensi gelombang mikro
yang diberikan sehingga ikatannya peah (ur!a, 2012).
"lasifikasi Pengeringan
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
3itinjau dari pergerakan bahan padatnya, pengeringan dapat dibagi menjadi dua,
yaitu pengeringan bath dan pengeringan kontinyu. Pengeringan bath adalah pengeringan
dimana bahan yang dikeringakan dimasukan ke dalam alat pengering dan didiamkan
selama .aktu yang ditentukan. Pengeringan kontinyu adalah pengeringan dimana bahan
basah masuk seara sinambung dan bahan kering keluar seara sinambung dari alat
pengering (rohman, 2008).
!erdasarkan =eankoplis (199$), kondisi fisik yang digunakan untuk memberikan
panas pada sistem dan memindahkan uap air, proses pengeringan dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu)
1. Pengeringan kontak langsung
0enggunakan udara panas sebagai medium pengering pada tekanan atmosferik.
Pada proses ini uap yang terbentuk terba.a oleh udara.
&. Pengeringan #akum
0enggunakan logam sebagai medium pengontak panas atau menggunakan efek
radiasi. Pada proses ini penguapan air berlangsung lebih epat pada tekanan rendah.
$. Pengeringan beku
Pengeringan yang melibatkan proses sublimasi air dari suatu material beku.
0ekanisme Pengeringan
"etika benda basah dikeringkan seara termal, menurut (rohman, 2008) ada dua proses
yang berlangsung seara simultan, yaitu )
1. Perpindahan energi dari lingkungan untuk menguapkan air yang terdapat di
permukaan benda padat
Perpindahan energi dari lingkungan ini dapat berlangsung seara konduksi,
kon#eksi , radiasi, atau kombinasi dari ketiganya. Proses ini dipengaruhi oleh
temperatur, kelembapan, laju dan arah aliran udara, bentuk fisik padatan, luas
permukaan kontak dengan udara dan tekanan. Proses ini merupakan proses penting
selama tahap a.al pengeringan ketika air tidak terikat dihilangkan. Penguapan
yang terjadi pada permukaan padatan dikendalikan oleh peristi.a difusi uap dari
permukaan padatan ke lingkungan melalui lapisan film tipis udara
&. Perpindahan massa air yang terdapat di dalam benda ke permukaan
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
"etika terjadi penguapan pada permukaan padatan, terjadi perbedaan temperatur
sehingga air mengalir dari bagian dalam benda padat menuju ke permukaan benda
padat. +truktur benda padat tersebut akan menentukan mekanisme aliran internal
air.
0ekanisme keluarnya air dari dalam bahan selama pengeringan menurut 3e.i (&111),
adalah sebagai berikut)
1. /ir bergerak melalui tekanan kapiler.
&. Penarikan air disebabkan oleh perbedaan konsentrasi larutan disetiap bagian
bahan.
$. Penarikan air ke permukaan bahan disebabkan oleh absorpsi dari lapisan(lapisan
permukaan komponen padatan dari bahan.
5. Perpindahan air dari bahan ke udara disebabkan oleh perbedaan tekanan uap.
0enurut ;ohman (&118), beberapa mekanisme aliran internal air yang dapat berlangsung )
a. 3ifusi
Pergerakan ini terjadi bila e>uilibrium moisture ontent berada di ba.ah titik jenuh
atmosferik dan padatan dengan airan di dalam sistem bersifat mutually soluble.
-ontoh) pengeringan tepung, kertas, kayu, tekstil dan sebagainya.
!. "api##ary $#o%
-airan bergerak mengikuti gaya gra#itasi dan kapilaritas. Pergerakan ini terjadi bila
e>uilibrium moisture ontent berada di atas titik jenuh atmosferik. -ontoh) pada
pengeringan tanah, pasir, dll.
!enda padat basah yang diletakkan dalam aliran gas kontinyu akan kehilangan
kandungan air sampai suatu saat tekanan uap air di dalam padatan sama dengan tekanan
parsial uap air dalam gas. "eadaan ini disebut e>uilibrium dan kandungan air yang berada
dalam padatan disebut e>uilibrium moisture ontent. Pada kesetimbangan, penghilangan
air tidak akan terjadi lagi keuali apabila material diletakkan pada lingkungan (gas)
dengan relati#e humidity yang lebih rendah (tekanan parsial uap air yang lebih rendah)
(rohman, 2008).
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
Batch Dryer
&am'ar II.2 /lat !ath 3ryer
Pengeringan tumpukan (bath drying) merupakan pengeringan bahan yang masuk
ke alat pengering sampai pengeluaran bahan kering, kemudian baru dimasukkan bahan
berikutnya.
Teknik tersebut banyak di aplikasikan dalam beberapa peralatan yang sering
digunakan dalam industri farmasi yang seara umum prinsipnya pemberian panas yang
relatif konstan terhadap bahan obat, sehingga proses pengeringan dapat berlangsung
dengan epat dan mendapatkan hasil yang maksimal (&nonim, 2012).
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
&am'ar II." Pola +uhu dalam Pengeringan !ath 3ryer
3alam penegring !at'h yang menggunakan medium pemanas dengan suhu tetap,
temperatur <at padat yang basah itu meningkat dengan epat dari nilai a.al Tsa menjadi
temperatur penguapan T#. Pada pengering nonadiabatik yang tidak menggunakan gas
pengering, T# dapat dikatakan sama dengan titik didih <at air pada tekanan yang terdapat
dalam pengering. ?ika digunakan gas pengering, atau jika pengeringan berlangsung
adiabatik, T# adalah temperatur %et !u#! (yang sama dengan temperatur jenuh adiabatik
apabila gasnya adalah udara dan <at air yang diuapkan adalah air. Pengaupan berlangsung
pada T# selama beberapa .aktu. /rtinya, sebagian besar <at air itu diuapkan pada
temperatur jauh di ba.ah temperatur medium pemanas.
0enjelang tahap akhir pemanasan itu, temperatur <at padat naik sampai Tsb yang
dapat lebih tinggi sedikit atau bahkan jauh lebih tinggi dari T#.
7aktu pengeringan yang ditunjukkan pada =ambar ,,.&, mungkin hanya beberapa
detik saja, tapi mungkin pula menapai beberapa jam. @at padat tersebut dapat berada ada
temperatur T# selama sebagian besar siklus pengeringan, atau mungkin pula hanya pada
sebagian keil dari siklus tersebut. Temperatur medium pengering dapatkonstan, namun
dapat pula diprogram untuk berubah selama berlangsungnya proses pengeringan (&nonim,
2009)
II.1.( Isti)a! *an +ms
Free moi(ture 'ontent 4 merupakan perbedaan atau selisih antara tota# moi(ture 'ontent
A dan e)ui#i!rium moi(ture 'ontent AB, dinyatakan sebagai lb air per lb padatan kering.
...................................................... (1)
(*.*.+ro%n, 19,0).
Tota# moi(ture 'ontent merupakan jumlah kandungan air total yang terkandung pada
suatu padatan.
...................................................... (&)
(*ean-op#i(, 1993).
Rate .ryer merupakan laju pengeringan per satuan luas dan .aktu.
,,
4 C A 9 AB
7s
7s ( 7
A
t
=
dt
d/
0
/
8s
; =
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
...................................................... ($)
(*ean-op#i(, 1993).
II.2 Ap)ikasi In*stri
+AN,AN& BAN&UN -./N D+0IN& .A,,U#
DAN AP1IKASIN0A S/BA&AI A1AT P/N&/+IN&
PADA SU2U +/NDA2
+erat eeng gondok merupakan salah satu material natural fibre alternatif yang seara
ilmiah pemanfaatannya masih dikembangkan. +erat eeng gondok sekarang banyak
digunakan dalam industri mebel dan kerajinan rumah tangga karena mudah didapat,
murah, dan dapat mengurangi polusi lingkungan (biodegradability) serta tidak
membahayakan kesehatan. "ualitas serat yang dihasilkan dari eeng gondok dipengaruhi
oleh kandungan airnya, karena sebagian besar hidup eeng gondok berada di .ilayah
perairan. Penggunaan serat eeng gondok sebagai bahan baku industri tesktil dapat
dilakukan apabila tekstur serat memenuhi spesifikasi (tidak mengkerut). 3iperlukan proses
pengeringan yang sesuai untuk mengeringkan bahan 9 bahan alami, sehingga tidak
merubah .arna maupun tekstur serat eeng gondok yaitu dengan pengering pada suhu
rendah : model #akum.Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kondisi optimal proses
pengeringan serat eeng gondok dengan alat pengering #akum (#auum drying o#en) dan
uji karakteristik serat eeng gondok sebelum dan sesudah proses pengeringan.Dasil
penelitian menunjukkan bah.a serat eeng gondok sesuai untuk dikeringkan pada suhu
rendah, yaitu pada suhu 71o- . Pada suhu ini .arna serat masih bagus (putih kekuningan)
dan tidak terjadi bro.ning. 3erajat putih (brightness) adalah '2%, dan kandungan air
minimal yang diapai adalah 7,&% dalam .aktu 181 menit."esimpulan yang didapat pada
praktikum ini adalah /lat pengering suhu rendah sesuai untuk pengeringan serat eeng
gondok, dengan hasil kondisi optimal pada suhu 71o- .aktu 181 menit dan kadar air
7,&%. Tekstur serat eeng gondok tetap baik dan tidak mengalami pengkerutan jika
dikeringkan pada suhu rendah. 3erajat keputihan serat yang diapai menapai ukuran '2%
,,
Laboratorium Operasi Teknik Kimia II
Program Studi D3 Teknik Kimia
FTI - ITS
,,(1&
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
,(&
3iharapkan hasil 9 hasil penelitian dapat memberi masukan pada pengolahan serat
eeng gondok menjadi bahan baku tekstil, sehingga meningkatkan kondisi sosial dan
ekonomi masyarakat "ota +emarang khususnya dan Pro#insi ?a.a Tengah pada
umumnya. +aran yang dapat diusulkan untuk penelitian kedepan adalah pada tahapan
selanjutnya serat eeng gondok dapat diaplikasikan sebagai bahan baku industri tekstil.
Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mendapatkan bahan tekstil yang memiliki tekstur
dan kekuatan yang baik (&ji ra(etyanin1rum, 2010)
,,

Anda mungkin juga menyukai