Anda di halaman 1dari 74

PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI PULP

AND PAPER
Oleh :
Ilham Dito Prasetyawan / 2313100028
Izhar Mirza Hardian / 2314100030
Anita Cahyaningrum / 2315105021
PROSES PULPING
Proses di mana bahan baku diolah secara mekanis atau kimiawi
untuk menghilangkan lignin sehingga selulosa dan serat hemiselulosa
terpisah dan meningkatkan serat untuk pembuatan kertas
PROSES BLEACHING
proses multistage untuk
memutihkan dan mencerahkan
warna pulp melalui penghapusan
lignin yang tersisa
MASALAH POLUSI PADA INDUSTRI PULP AND PAPER

PROSES PULPING + BLEACHING

LIMBAH
PENGARUH BAHAN BAKU

BAHAN BAKU PRODUK KERTAS


PROSES

LIMBAH
KOMPOSISI BAHAN BAKU
BAHAN BAKU

HARD WOOD NON WOOD


SOFT WOOD FIBER

cellulose (4045%)
hemicellulose (2030%) JERAMI
lignin (2030%) &
extractives (25%) BAMBU
PROSES PULPING

PROSES SECARA MEKANIK

PROSES
PULPING

PROSES SECARA KIMIAWI


PULP MEKANIK

Stone-Ground Wood Pulp

PULP MEKANIK Refiner Mechanical Pulp

Thermomechanical Pulp
A. STONE-GROUND WOOD PULP
Kayu log ditumpuk pada bebatuan dan dihancurkan dengan tekanan untuk
menghasilkan pulp kelas rendah. Lignin tidak dihapus selama proses ini, oeh karena
itu dibutuhkan pewarnaan gelap untuk produk pulp dan kertas
B. REFINER MECHANICAL PULP

Woodchips diproses, dan dimasukkan celah


sempit dari kilang baja double-disc yang terdiri dari
piring stasioner bergerigi dan berputar. Hasil proses ini
adalah memisahkan seratnya, sehingga hasilnya lebih
baik daripada Stone-Ground Wood Pulp.
C. THERMOMECHANICAL PULP

Serpihan kayu dipanaskan dalam uap


sebelum dipindahkan ke disc penyulingan.
Pemanasan pada proses ini dimaksudkan untuk
melembutkan bagian lignin dari kayu dan untuk
meningkatkan proses pemisahan serat. Pulp ini lebih
kuat daripada yang dihasilkan oleh Stone-Ground
Wood Pulp
PULP KIMIAWI

KRAFT PULPING

PULP KIMIAWI

SULFITE PULPING
A. KRAFT PULPING
B. SULFITE PULPING
Proses sulfit sendiri merupakan pembuatan pulp yang pertama dilakukan dengan
menambahkan cairan kalsium hidrogen sulfit dan belerang dioksida dalam sistem bertekanan.
Komposisi Liquors Pulping yang Terpakai
-Kraft Pulping Liquors (Black Liquors)
Black Liquors terbentuk dari proses Kraft pulping yang memiliki dampak pada fasilitas treatment dan
kehidupan perairan. Black Liquors terdiri atas 4 kategori senyawa turunan dari pemecahan kayu berikut ini:

Ligninolytic
Bersifat polyaromatic di
alam

Saccharic Acids
Diturunkan dari degradasi
karbohidrat

Ekstraksi Solven
Termasuk asam lemak
dan resin

Asam Organik
Yang memiliki berat
molekul rendah
Karakteristik Kraft black liquors
Component Weight %, dry solid basis
Lignin 30-45
Hemicellulose and sugars 1
Hydroxy acids 25-35
Extractives 3-5
Acetic acid 2-5
Formic acid 3-5
Methanol 1
Sulfur 3-5
Sodium 17-20

Karakteristik kondensat Kraft liquors evaporator


TEXT HERE!!
COD 1000-33,600 Text here Text here
mg/L
Text here Text here
Major organic component Methanol, 60-90%of COD
Anaerobic degradability 80-90% of COD
Compounds that inhibit anaerobic Reduced sulfur, resin acids, fatty acids, volatile
metabolism terpenes
-Sulfite Pulping Liquors (Red Liquors)
Liquors sulfida yang terpakai mengandung nilai COD dengan tipikal rentang 120-220 g/L dan 50-60%
adalah lignosulfonates
Kondensat evaporator liquors sulfida yang terpakai memiliki nilai COD dengan rentang 7500-50,000
mg/L
Senyawa organik utama di dalam kondensat adalah asam asetat (30-60% COD) dan metanol (10-25%
COD)
Kondensat yang bersifat anaerobik biodegradable sekitar 50-90% COD dan senyawa sulfur adalah
inhibitor utama dari aktivitas metanogen

TEXT HERE!!
Text here Text here
Text here Text here
Komposisi dari mills yang menggunakan Ammonia, Sodium,
Magnesium, dan Kalsium dalam sulfida pulping liquors
Ammonia base Sodium base Magnesium base Calcium base
Parameter milla millb millc milld
Pulp liquors volume (m3/ODT) 9.46 7.10 6.08 9.28

pH range 1.5-3.3 2.1-4.8 3.4 5.3


BOD (kg/ODT) 413 235 222 357
COD (kg/ODT) 1728 938 975 1533
Dissolved organics (kg/ODT) 1223 595 782 1043

Dissolved inorganics (kg/ODT) 12.5 226 126 250

Lignin as determined by UV 892 410 501 800


absorption (kg/ODT)
Total sugars (kg/ODT) 288 137 129 264
Reduced sugars (kg/ODT) 212 74 106 238
Toxicity emission forces (TEF) 3663 714 - 422
-Thermomechanical Pulp (TMP), CTMP, dan
Semichemical pulping liquors
Thermomechanical Pulp (TMP) dan CTMP pulping liquors memperlihatkan nilai COD dalam rentang
1000-5600 mg/L dan 2500-13,000 mg/L
Secara umum semichemical pulping yang anaerobik biodegradable dan CTMP effluents yang rendah
seperti inhibitor untuk metabolisme metanogen
Komposisi dari NSCC (Neutral Sulfite Semichemical) pulping liquors dan kondensat evaporator
ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

TEXT HERE!!
Text here Text here
Text here Text here
Karakteristik dari NSCC Pulping Liquors yang terpakai
Spent NSSC pulping liquors characteristics
Parameter Average value
Total solids (%) 12
Volatile solids (% of total solids) 48
COD (mg/L) 40,000
BOD5 (mg/L) 25,000
Wood sugars (mg/L) 7000
Lignin (mg/L) 45,000
Acetate (mg/L) 18,000
pH range 6.58.5
Anaerobic degradability NR
Compounds that have the potential to inhibit anaerobic process Tannins, sulfur compounds

Karakteristik dari kondensat NSCC Pulping Liquors TEXT HERE!!


Text here Text here
Text here Text here
NSCC pulping liquors condensate characteristics
COD 7000 mg/L
Major organic component Acetic acid, 70% of COD
Anaerobic degradability NR
Inhibitors of anaerobic degradation process Sulfur compounds
Karakteristik berdasarkan Agro-residue Black Liquors yang terpakai
Mill 1 (baggase, wheat Mill 2 (wheat straw used Mill 3 (rice straw used as
straw, and lake reed used as the raw material) the raw material)
raw material)
Parameter
pH 9.7 10.2 8.8
Total solids (g/L) 44 42 38
Silica % (w/w) as SiO2 2.4 3.2 12.0

Total organics % (w/w) 74.4 74.0 76.7

Lignin (g/L) 16.0 13.2 14.4


COD (mg/L) 48,700 45,600 40,000
BOD (mg/L) 15,500 13,800 16,500
COD/BOD 3.4 3.3 2.4
Tingkat keracunan dari komponen Kraft pulp mill wastewaters
Minimum lethal dose (ppm)
Compound Daphnia Fish
Sodium hydroxide 100 100
Sodium sulfide 10 3.0
Methyl mercaptan 1.0 0.5
Hydrogen sulfide 1.0 1.0
Crude sulfate soap 5-10 5.0
Sodium salts of fatty acids 1.0 5.0
Sodium salts of resin acids 3.0 1.0
Sodium oleates - 5.0
Sodium linoleate - 10.0
Sodium salts of abietic acids - 3.0

Tabel tersebut mengindikasikan bahwa hidrogen sulfida, methyl mercaptan,


crude sulfate soap, garam dari asam lemak dan resin yang beracun untuk
populasi daphnia dan ikan
Proses Pulp Bleaching

1 Chlorine (C1)

2 Alkali (E1)

3 Chlorine dioxide (D1)

4 Alkali (E2)

5 Chlorine Dioxide (D2)


Senyawa yang Terbentuk Selama Proses
Pemutihan Klorin
Selama proses pemutihan pulp, lignin secara luas dimodifikasi dengan klorinasi
(tahap C) dan dilarutkan oleh alkali (tahap E) kedalam liquors pemutih. Tahap E
digunakan untuk melarutkan pecahan senyawa chloro-lignin dan penghilangan
karbohidrat noncellulosic. Reaksi yang paling penting adalah oksidasi dan subtitusi
menggunakan klorin, yang menuntun kepada formasi dari klorinasi senyawa organik
atau AOX

Beberapa usaha telah dilakukan untuk mengkarakterisasi konten dari senyawa


individual yang muncul pada fraksi massa bermolekul kecil dari TEXTtotal
HERE!!mill effluents,
Text here Text here
yang termasuk klorinasi yang terpakai dan liquors tahap ekstraksi alkali.
Text Diperkirakan
here Text here
456 tipe senyawa telah terdeteksi pada effluent pemutih konvensional, yang termasuk
330 adalah senyawa organik klorin. Senyawa tersebut dapat dibagi menjadi 3
kategori utama yaitu asam, fenol, dan netral. Untuk kategori asam dibagi lagi menjadi
5 yaitu asam lemak, resin, hidroksi, dibasik, aromatis.
Tingkat keracunan dari liquors bleaching yang
terpakai
Beberapa bagian dari senyawa beracun adalah asam resin, asam lemak, dan AOX.
Asam lemak dan resin dalam liquors pemutih yang sering dihasilkan dari pencucian pulp
yang tidak terputihkan. Berikut merupakan rangkuman dari studi racun untuk melihat
dampak lingkungan akibat eflluent mill pemutih

TEXT HERE!!
Text here Text here
Text here Text here
Rangkuman dari studi racun untuk melihat dampak lingkungan akibat
eflluent mill pemutih
Bleach process adopted by the Mill Organism Physiological/biochemical Research group
studied effect(s)/levels of toxicity

Kraft mill using 100% chlorine Coastal fish High levels of mortality and low Sandstrom, 1994
Dioxide community embryo quality [25]

New and old wood pulp bleaching Mesocosm and Elemental chlorine containing Tana et al., 1994
employing various bleach fish biomarker bleach sequence, CEHDED was
sequences tests the most toxic [26]
Kraft mill using 100% chlorine Baltic sea Reduced swimming activity Kankaanpaaetal.,
Dioxide amphipod 1995 [27]
(crustacean)
Kraft bleach mill effluent produced Freshwater fish Induction of mixed function Bankey et al.,
by oxygen delignification or 100% oxidase (MFO) enzymes 1995 [28]
chlorine Dioxide following exposure to 4% and
12% effluent in artificial streams
Rangkuman dari studi racun untuk melihat dampak lingkungan akibat
eflluent mill pemutih
Kraft mill using Aquatic Overall toxicity pattern of effluents in Kovacs et al.,
100% ClO2 organisms the bioassay was: Untreated ECF > 1995 [29]
untreated TCF > Secondary treated
ECF > secondary treated TCF
Kraft mill using Fish populations Changes in the reproductive Munkittrick et al.,
100% ClO2 developmentreduction in gonad size, 1997 [30]
depression of sex hormones following
exposure to bleach effluents subjected
to secondary treatment
Kraft mill that Microbial community and Drop in the ATP content, depressed Mika et al., 1999
had used diatom species in lake butyrate-esterase activity indicating [31]
elemental sediments sampled from 28 toxicity to microorganisms, and
chlorine cm depths reduction in diatom species richness
historically
Strategi untuk pengendalian polusi dalam industri
pulp dan kertas
Secara tradisional, penentuan pembuangan telah di atur mengikuti parameter
lingkungan seperti BOD5, COD, TSS, dan lainnya. Dalam beberapa tahun terakhir, industri
pulp dan kertas telah mengambil langkah kedepan dalam mengetahui dan mengatasi
banyak permasalahan lingkungan dengan mengadopsi 2 strategi:
Pengukuran pengurangan polusi pada pabrik meliputi meminimalisir tumpahan dan
modifikasi proses dengan mengadaptasi teknologi yang lebih bersih untuk alternatif
teknologi konvensional
Teknologi pengolahan polusi disetiap ujung pipa, dimana sangat penting antara sebagai
pengukuran tambahan atau pengganti kepada teknik pengurangan TEXT HERE!! polusi untuk
Text here Text here
memenuhi standar regulasi pembuangan Text here Text here
Kedua pendekatan ini sama pentingnya untuk memenuhi regulasi lingkungan dan dilakukan
pada bagian yang berbeda.
TEKNOLOGI PULPING NONKONVENSIONAL
>> Pulping dengan Pelarut Organik

Pelarut organik berupa Metanol, etanol, dan Alkohol lainnya


Ekonomis jika dioperasikan dalam skala kecil-medium
Bahan kimia yang digunakan dapat di-recovery untuk digunakan kembali
Pulping harus dilakukan dalam tempat yang tertutup
Keuntungannya : dapat mengurangi bau komponen yang mengandung sulfur pada
limbah dan udara
TEKNOLOGI PULPING NONKONVENSIONAL
>> Pulping Asam

Lapisan tipis kayu diolah dengan asam asetat


Tekanan yang digunakan lebih rendah daripada metode Kraft Pulping
Kekurangannya : asam yang digunakan biasanya dibuang, meskipun memungkinkan
untuk didistilasi
TEKNOLOGI PULPING NONKONVENSIONAL
>> Biopulping

Memanfaatkan mikroorganisme dan enzim mikroba seperti xylarases, pectinases,


selulosa, hemiselulosa, lignin atau kombinasinya
Kelebihan metode ini :
- Mengurangi penggunaan bahan kimia dan energi yang dibutuhkan
- Mengurangi polusi karena pengurangan bahan kimia
- Yield dan kekuatan pulp sebanding dengan Teknik Pulping Konvesional
TEKNOLOGI PEMUTIHAN PULP
>> Elemental Chlorine Free dan Total Chlorine Free

Metode ECF klorin dioksida dan hipoklorit


TCF oksigen, ozon, soda kaustik dan hydrogen peroksida
Kelebihan metode ini : Mengurangi pembentukan unsur organic terklorinasi dan
memberikan dampak yang aman
Akan tetapi, metode ozonasi, oksigenasi dan peroksidasi tidak ekonomis jika diaplikasikan
dalam skala kecil maupun medium karena biaya investasi dan biaya operasi yang tinggi
TEKNOLOGI PEMUTIHAN PULP
>> Biobleaching (1)

Pretreatment pulp menggunakan mikroba dan enzim


Beberapa penelitian menggunakan jamur busuk seperti Phanarochaete chrysosporium
dan Coriolus versicolor
Beberapa poin penting proses biobleaching menggunakan jamur :
- Proses menuju delignifikasi dimulai dari fase metabolic sekunder (kekurangan nitrogen)
- Delignifikasi adalah proses enzimatik yang dimediasi dengan enzim ekstraseluler
- Glukosa merupakan substrat utama dalam fase pertumbuhan jamur
TEKNOLOGI PEMUTIHAN PULP
>> Biobleaching (2)

Keuntungan menggunakan metode biobleaching :


- Membutuhkan energi yang kecil
- Reaktifitasnya lebih spesifik, tidak seperti bahan kimia
- Mengurangi dosis dari penggunaan bahan kimia pada tahapan downstream
- Meningkatkan kualitas pulp
- Mengurangi kandungan AOX pada limbah
TEKNOLOGI PEMUTIHAN PULP
>> Extended Delignification
Kunci utama dari proses ini adalah menghilangkan lignin sebelum proses pemutihan
Extended Delignification dapat diperoleh melalui :
- Extended cooking (Proses ini dilakukan dengan meningkatkan waktu pemasakan atau
temperature atau dengan meningkatkan 2 kali lipat dosis cooking liquors
- Oxygenasi ( Pulp dicampur dengan O2, Na, Magnesium hidroksida dibawah tekanan
tinggi
- Ozonasi. Ozon + asam sulfat dicampur dengan pulp di dalam reactor bertekanan
- Penambahan katalis kimia
10.10. TREATMENT UNTUK LIMBAH PULP DAN KERTAS
Proses Fisika Kimia Proses Biologi
Teknik Pemisahan dengan Proses Lumpur Aktif
Membran
Kolam Aerasi
Koagulasi Kimia dan Presipitasi
Proses Pengolahan Anaerobik
Proses Oksidasi Lanjutan
Sequential Anaerobic Aerobic
Treatment Systems

Sistem Mikotik untuk


Menghilangkan Warna & AOX
10.10. TREATMENT UNTUK LIMBAH PULP DAN KERTAS
Flowsheet Pengolahan Limbah
PROSES KIMIA-FISIKA
>> Teknik Pemisahan dengan Membran
Filtrasi dengan membrane (UF, RO, dan NF) merupakan teknologi yang dapat menghilangkan
warna, COD, AOX, garam, logam berat dan TDS dari limbah pulp secara simultan
Mekanisme :
- Adanya Tekanan, dimana akan terjadi reverse osmosis (RO), ultrafitrasi (UF) dan
nanofiltrasi (NF);
- Pengedalian konsentrasi, dimana terjasi diffusion dialysis, vapor permeation dan
pemisahan gas
- Pengaturan secara elektrik, dimana akan terjadi electrodialisis
- Pengaturan perbedaa temperature, dimana akan terjadi distilasi membran
PROSES KIMIA-FISIKA
>> Teknik Pemisahan dengan Membran
Keuntungan : air dari fase primer, sekunder, maupun tersier dapat dimanfaatkan sebagai
utilitas.

Tabel 10. Karakteristik Ultrafiltrasi limbah dengan beberapa membran


PROSES KIMIA-FISIKA
>> Teknik Pemisahan dengan Membran
Tabel 11. Karakteristik Limbah pada tahap Ultrafiltrasi dan Reverse Osmosis
PROSES KIMIA-FISIKA
>> Koagulasi Kimia dan Presipitasi
Efektifitas proses ini tergantung pada sifat agen pengental, dosis koagulan, pH, kekuatan ion
dan sifat serta konsentrasi senyawa yang hadir dalam air limbah
Biasanya, Komponen beracun secara efektif dihilangkan dengan koagulasi menggunakan
garam klorida dan sulfat
Organik terlarut dihilangkan dengan adsorpsi fisika membentuk flok
Kekurangan : Menghasilkn limbah lumput yang mengandung bahan beracun dan
membutuhkan pengolahan tambahan untuk lumpur tersebut
PROSES KIMIA-FISIKA
>> Proses Advanced Oxidation
Advanced Oxidation photocatalysis, foto-oksidasi dengan H2O2/UV, reaksi tipe fenton,
oksidasi basah dan dengan oksidan kuat seperti O3.

Photocatalysis telah diaplikasikan untuk fasa aqueous dan air limbah dan untuk
penghilangan senyawa organic. Proses ini melibatkan pencampuran air limbah
dalam reaktor secara aerasi pada 20-25 C dengan titanium dioksida (TiO2)
yang diikuti oleh iradiasi menggunakan lampu UV.

Sistem foto-oksidasi menggunakan H2O2 / UV atau kombinasi O3/UV menghasilkan


radikal hidroksil yang berumur pendek namun merupakan unsur organik pengoksidasi
yang sangat kuat melalui abstraksi hidrogen. Air limbah disuntikkan dengan H2O2 atau
Ozon jenuh dan disinari dengan sinar UV pada 254 nm dalam reaktor dam tidak ada
bahan kimia tambahan yang dimasukkan. Tingkat degradasi oksidatif umumnya jauh lebih
tinggi daripada sistem yang menggunakan UV atau O3 saja.
PROSES KIMIA-FISIKA
>> Proses Advanced Oxidation

Reaksi fenton menggunakan hydrogen peroksida dan ion ferrous sebagai katalis
merupakan pilihan yang cukup efektif untuk pengolahan air limbah. Akan tetapi,
Rodriguez et al, pada penelitiannya menyebutkan bahwa 2,3 dihirdroxibenzoic
acid merupakan komponen yang cukup efektif untuk meningkatkan pembentukan
radical hidrosil dan system reaksi logam-hidrogen peroksida pada ph sebesar 4.

Oksidasi basah merupakan proses dimana kontaminan organic dalam larutan


atau padatan diekstrak masuk ke dalam fase aqueous dan bereaksi dengan
oksidan pada temperatir tinggi (220-290C).
PROSES KIMIA-FISIKA
>> Proses Advanced Oxidation
Kelebihan :
- Nonselektif dan penghancuran polutan yang sangat cepat
- Tidak adanya residu yang dihasilkan
- Meningkatkan biodegradabilitas dari air limbah

Kekurangan :
- umur oksidan yang sangat pendek
- membutuhkan biaya yang cukup tinggi
PROSES BIOLOGI
>> Proses Lumpur Aktif
Proses pengolahan biologis secara konvensional ini terdiri dari tangki aerasi yang dilengkapi
pengaduk (untuk limbah industri) diikuti oleh clarifier sekunder.
Biasanya digunakan untuk pengurangan COD, BOD, TSS, dan AOX limbah pulp dan kertas.
Oksigen diberikan ke mikroorganisme aerobik melalui aerasi atau dengan menggunakan
oksigen murni seperti dalam sistem poros dalam.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Lumpur Aktif
Proses pengolahan menggunakan kolam aerasi merupakan metode yang paling sederhana,
dan memerlukan biaya yang rendah untuk pengolahannya.
Kolam aerasi memiliki kedalaman antara 2-6 m dengan dinding miring dan mengunakan
aerasi mekanik untuk supply oksigen.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Lumpur Aktif
PROSES BIOLOGI
>> Proses Lumpur Aktif

Plant Lumpur Aktif dengan Selector Anoxic


PROSES BIOLOGI
>> Proses Lumpur Aktif

Tiper dari Kolam Aerasi : (a) Biotransformasi organic dan stabilisasi biomas
dibawah kondisi aerobic; (b) Biotransformasi organic dibawah kondisi aerobic
diikutih dengan benthal stabilisasi biosolid dibawah kondisi anaerobic.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Proses anaerobic telah digunakan untuk menstabilkan lumpur aktif selama lebih dari satu
abad.
High rate reactor mampu mereduksi BODS hingga 80-90% dengan produksi 0.5 m3/kg COD
biogas dan 0.35 m3/kg COD metana.

Macam-macam tipe bioreactor yang digunakan dalam proses pengolahan limbah industry
adalah :
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Upflow Anaerobic sludge blanket (UASB)
Reaktor UASB adalah reaktor pertumbuhan tersuspensi di mana mikroorganisme didorong
untuk berkembang menjadi padat, kompak, dan mudah mengendapkan butiran. Granulasi
tergantung pada kondisi reaktor dan kondisi konsentrasi tinggi (20-30 g / L) dari VSS dalam
reaktor. Aliran limbah dilewatkan di bagian bawah reaktor, melewati blanket granula pada
separuh bagian bawah reactor, mengalir terus menerus hingga ke dalam separator gas-cair-
padat yang terletak di bagian atas reaktor. Perangkat pemisahan gas-cair-padat terdiri dari
hood gas pengumpul dan bagian pengendap. Sebagian besar pengolahan terjadi dalam
blanket granula. Laju volumetric bervariasi mulai dari 10 sampai 30 kg COD/m3 day.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Upflow Anaerobic sludge blanket (UASB)
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Anaerobic Contact
Sistem kontak anaerobik terdiri dari reaktor anaerobic berpengaduk dengan pertumbuhan
biomassa tersuspensi, unit degasifier, dan unit sedimentasi yang digunakan untuk pemisahan
limbah dari biosolids. Bagian dari biomassa didaur ulang oleh bioreaktor melalui jalur daur
ulang. Tujuan dari degasifier adalah untuk menghilangkan gas seperti karbon dioksida dan
metana dan untuk pengedapan padatan yang efisien. Laju volumetric bervariasi dari 0,5
hingga 10 kg COD/m3.hari.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Anaerobic Contact
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Anaerobic Filter
Filter anaerobik terdiri dari media perangkap biomassa yang memfasilitasi pertumbuhan dari
biomassa sebagai biofilm. Konfigurasi reaktor tersebut membantu dalam retensi biomassa
serta pemisahan gas-liquid-solid. Aliran cairan bisa ke atas atau ke bawah, dan pengolaha
terjadi karena biomassa tersuspen. Limbah dikumpulkan di bagian bawah atau atas reaktor
sebagai keluaran dan untuk daur ulang. Gas yang diproduksi di media dikumpulkan di bawah
penutup bioreaktor dan diangkut untuk disimpan atau penggunaan. Laju volumetrik bervariasi
dari 5 sampai 20 kg COD hari / m3 dengan nilai-nilai HRT dari 0,5-4 hari.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Anaerobic Filter
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Hybrid with Filter
Reaktor hibrid merupakan reaktor pertumbuhan tersuspensi terutama dirancang sebagai
reaktor UASB di bagian bawah dengan Media Pengumpul (filter anaerobik) di bagian atas
reactor. Aliran limbah secara seragam terdistribusi di bagian bawah reaktor dan mengalir ke
atas secara berurutan melalui blanket lumpur dan media filter granular di mana pemisahan
gas-cair-padat berlangsung. Limbah yang telah diolah dikumpulkan di bagian atas untuk
pembuangan atau daur ulang. Gas dikumpulkan di bawah penutup dari bioreaktor dan
ditarik untuk digunakan atau disimpan. Laju volumetric untuk sistem ini hampir sama dengan
UASB.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Fluidized Bed
Sistem fluidized bed terpasang sistem pertumbuhan dimana biomassa bergerak sebagai
biofilm tipis pada partikel pembawa cahaya seperti pasir. Luas permukaan spesifik dari
partikel pembawa memiliki akumulasi konsentrasi VSS berkisar antara 15 sampai 35 g / L
dalam bioreaktor. Kecepatan upflow yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan UASB, AF,
atau reaktor hibrida mampu mencegah pertumbuhan biomassa tersuspensi. Partikel pembawa
dengan biomassanya terfluidisasi 25-300% dari volume bed resting dengan influen mengalir
ke atas dan sirkulasi limbah. Sistem seperti ini memungkinkan untuk kecepatan transfer massa
yang tinggi dengan penyumbatan minimal dan mengurangi risiko zat beracun dari air limbah
yang masuk. Nilai HRT antara 0,2 sampai 2 hari dan VLR di atas 20 kg COD / m3.hari pada
umumnya.
PROSES BIOLOGI
>> Proses Pengolahan Anaerobic
Fluidized Bed
PROSES BIOLOGI
Performa dari Beberapa Aplikasi Teknologi Proses Anaerobik pada Industri Pulp dan Kertas
PROSES BIOLOGI
Performa dari Beberapa Aplikasi Teknologi Proses Anaerobik pada Industri Pulp dan Kertas
PROSES BIOLOGI
>> Sequential Anaerobic Aerobic Treatment Systems
Reaktor biologis dengan kombinasi pengolahan anaerobik dan aerobik lebih efektif
terhadap detoksifikasi limbah pulp dan kertas melalui beberapa proses seperti :
- Reduksi dari bahan organik terbiodegradable dibawah kondisi aerobik dan anaerobik
- Perubahan dan degradasi dari komponen terklorinasi melalui dehalogenasi reduktif dan
metabolisme aerobik
- Metabolisme aerobik dari komponen yang terekstrak seperti resin asam melalui reaksi
hidroxilasi.
PROSES BIOLOGI
>> Sistem Mikotik untuk Menghilangkan Warna dan AOX
Fungsi, seperti Phanerochaete chrysisporium, Ganoderma lacidium dan Coroilus versicolor
mampu untuk penghilangan warna dan mendegradasi limbah pulp. Sebagai contoh, Huynh et
al, menggunakan Proses MyCoR (myceltal color removal) untuk mengolah air limbah stage
E1.
Terdapat 3 tipe lignin ekstraseluler yang dimodifikasi dengan enzim yaitu lignin peroxidase
(LiP), Mn dengan peroxidase (MnP), dan laccase.
10.11. PENGOLAHAN LIMBAH EMISI GAS

Biofilters

Bioscrubbers

Biotreatment dari Gas Buang


>> Biofilters

Pengaturan biofilter terdiri dari blower, ruang humidifikasi dan unit biofilter, serta unit
polishing tambahan (opsional) seperti cadangan granular karbon aktif.
Aliran gas superfisial bervariasi dari 1 sampai 15 cm/s dengan ketinggian bed dari 1-3 m.
Efisiensi penghilangan 90% dapat dicapai pada laju volumetrik 0,1-0,25 kg/m3/hari.
Kelemahan utama dari biofiltrasi adalah kurangnya kontrol pH dan kebutuhan space yang
dibutuhkan.
>> Bioscrubbers

Teknologi bioscruber merupakan modifikasi teknologi biofilter.


Udara terkontaminasi ditarik ke dalam tangki dan disemburkan (spray) dengan aliran liquid
yang mengandung suspensi mikroorganisme. Liquid tersebut secara terus menerus disirkulasi
dari spray chamber dan unit proses lumpur aktif dimana pada unit tersebut biodegradasi
terjadi.
>> Biotreatment dari Gas Buang

Oksida nitrogen dan sulfur yang terdapat dalam gas buang dhilangkan dengan scrubbing,
dimana melibatkan pelarutan gas dalam larutan NaHCO3 dan Fe(II)-EDTA.
Sistem denitrifikasi biologis dan desulfurisasi yang dapat ditunjukkan diagram alir berikut ini :
Influent gas (SOx dan NOx) Scrubber Tangki Denitrifikasi Reaktor UASB (S4+ S2+)
Reaktor aerob UASB (S4+ S2+) Reaktor aerobik Filter Recovery elemen sulfur
INDUSTRI PULP AND PAPER DI LUAR NEGERI
Canada
Menggunakan konvensional activated sludge process yang terdapat pada Alkaline-
Peroxide Mechanical Pulping (APMP) Plant di Malette Quebec, Canada. Pada pabrik
ini telah tercapainya penurunan sebanyak 74% COD dan hampir seluruh BOD5, resin,
dan asam lemak dapat dihilangkan pada mill effluent. Mill effluent dites
menggunakan Microtox assay dan menunjukkan hasil tidak beracun.
INDUSTRI PULP AND PAPER DI LUAR NEGERI
Finlandia
Menggunakan activated sludge process yang didesain mengikuti prinsip low loading
atau extended aeration.
Parameter yang digunakan pada proses adalah kontrol pada nutrien, aerasi, low
loading rates, dan penggunaan equalization and buffer basins
Hasil dari proses adalah berkurangnya BOD7 dan COD sebesar 94 dan 82%
Timotius 2315100034
Penjelasan UASB
Viktor 2313100022
Apakah UASB bisa diterapkan secara non biologis? Untuk proses biologis selain UASB mana
treatment yang paling efektif? Untuk sistem fotoolsidasi bisa dijelaskan parameter umur
pendek tersebut?
Hafizh 2313100006
Apakah memkai senyawa kimia berbahaya? Pemisahan seperti apa dan strategi clean up
seperti apa?
Sandryan 2313100096
Solusi untuk mengurangi pengaruh industri kertas untuk lingkungan?

Anda mungkin juga menyukai