SEPARASI
PURIFIKASI
FRAKSINASI
Sales gas
Jenis proses dalam pemurnian gas
Yang dimaksud dengan proses dalam pemurnian gas
adalah semua perlakuan terhadap gas yang meliputi:
1. Pemisahan gas dari cairan
2. pemisahan impurities dari gas
3. pendinginan dan pemanasan gas
4. penekanan dan espansi gas
5. pemisahan komponen-komponen gas dengan cara
distilasi dan absorbsi
Jenis proses gas meliputi
1. proses penyerapan gas asam (H2S dan CO2)
2. proses pengeringan gas
3. proses penyerapan mercury
4. proses pencairan
5. proses fraksinasi
Blok diagram proses pengolahan gas
Condensate &
ACID GAS REMOVAL Off gas to
water removal Sulfuric Acid Elemental sulfur
• Amine treating incinerator
• Benfield process
• PSA Unit DEHYDRATION MERCURY REMOVAL
• Sulfinol process • Glycol Unit • Mol sieve
• WSA • PSA Unit • Activated carbon
Water
Condensate
Ethane
Butane Sales gas pipeline
Propane
C5+ Nitrogen rich gas
1. Proses penyerapan gas
alam (acid gas removal)
Natural gas yang kandungan gas CO2 dan H2S tinggi,
harus diturunkan sampai batas tertentu sebelum gas
dikirim ke industri melalui pipa. Gas CO2 dalam
natural gas akan menurunkan nilai kalori gas, bila
bereaksi dengan air akan membentuk asam yang
bersifat korosif.
Liquid:
Larutan amine (amine process)
Larutan soda panas (Benfield process)
Absorpsi dalam Liquid
Suatu proses untuk mengurangi kandungan CO2
dan/atau H2S dari gas alam.
LEAN AMINE
Pick up ratio
Selisih antara CO2 di dalam rich amine dan lean
amine disebut sebagai pickup ratio, dan dapat
dirumuskan sebagai berikut:
CO2 pick up
CO2 pick up adalah selisih antara banyaknya
molekul CO2 di dalam feed atau sour gas dengan
banyaknya molekul CO2 di dalam sweet gas
Besarnya CO2 pick up dapat dicari dengan
persamaan berikut:
Keterangan:
CO2 pick up dalam satuan Kmol/jam
yin = fraksi mol CO2 di dalam feed gas
yout = fraksi mol CO2 di dalam sweet gas
Qgas = laju alir gas dalam satuan NM3/jam
22.414 konversi dari 1 Kmol gas = 22.414 Nm3
Laju alir larutan amine (amine circulation rate)
Keterangan
Lo = amine circulation rate, m3/jam
yin = fraksi mol CO2 di dalam feed gas
yout = fraksi mol CO2 di dalam sweet gas
Qgas = laju alir gas dalam satuan Nm3/jam
22.414 konversi dari 1 Kmol gas = 22.414 Nm3
𝝰in = lean amine loading, mol CO2/mol 𝝰MDEA
𝝰out = rich amine loading, mol CO2/mol 𝝰MDEA
𝞀L = density larutan BASF- 𝝰MDEA, Kg/m3
W = fraksi berat 𝝰MDEA di dalam larutan
Perhitungan dalam MEA proses
variabel utama dalam proses amine adalah:
a. Loading capacity of MEA solution
b. MEA sirculation rate
Perhitungan Loading capacity of MEA solution. dan
MEA sirculation rate dapat dicari dengan menggunakan
nomogram pada caption berikut ini.
Cara menggunakan nomogram:
Pada Fig. 4.2 , dari density dan konsentrasi larutan MEA dalam %
berat , ditarik garis (1) dan memotong pivot line 1 pada titik X. Dari
titik X ini ditarik garis lurus (2) ke MEA loading dan memotong pivot
line 2 dititik Z.
Dari titik Z ini ditarik garis lurus (3) ke gas flow rate (MMSCFD) dan
memotong pivot line 3 di titik Y. Dari konsentrasi gas CO2 dalam
feed gas ditarik garis (4) ke titik Y dan memotong kecepatan
sirkulasi larutan MEA yang dicari dalam satuan gallon per menit
(gpm).
Dalam hal MEA loading tidak diketahui , maka garis lurus (2) ditarik
dari titik X ke gas flow rate yang diketahui (MMSCFD), sehingga
amin loading dapat diketahui yakni pada titik Z.
Nomograph for istimazing MEA circulating rate
Contoh Pemakaian Nomogram
Natural gas mengandung 15 % CO2 masuk ke unit
sweetening dengan flow rate 20 MMSCFD. Digunakan
larutan MEA 19 %wt. Suhu larutan MEA keluar kontakor
diperkirakan 150 0 F.
Hitung:
a. Loading capacity of MEA solution
b. MEA sirculation rate
c. Mole CO2 keluar dari kolom stripper
Penyelesaian:
Dari gambar 4.1 : T = 150 0 F; % MEA = 19
density larutan MEA = 8,2175 lb/gal
Dari gambar 4.2:
% MEA =19 ; density larutan MEA = 8,2175
ditarik garis memotong pivot line 1 di titik X.
Dari titik X tarik garis lurus ke gas flow rate 20
MMSCFD, memotong pivot line 2 di Y dan
memotong MEA loading di 0,45.mole CO2 /
mole MEA.
Dari % CO2 dalam feed gas (15 %) tarik garis
lurus ke titik Y dan memotong MEA circulation
rate = 477gpm.
a. Loading capacity of MEA solution = 0,45.mole
CO2 / mole MEA.
b. MEA sirculation rate = 477 gpm
c. Perhitungan CO2 keluar stripper
- Circulation rate MEA = 477 gal / menit
= 477 gal / menit x 8,2175 lb / gal x lbmol / 61 lb
= 64,26 lbmol MEA / menit
loading capacity = 0,45 lbmole CO2 / lbmole MEA
Artinya untuk setiap 1 lbmole MEA mampu membawa
0,45 lbmole CO2.
Diasumsi semua CO2 dalam MEA dilepaskan di kolom
stripper, agar konsentrasi lean MEA tetap
Mole CO2 dilepas di stripper
= 0,45 x 64,26 lbmole/menit
= 28,92 lbmole/menit = 41.639 lbmole/hari
Problem di dalam gas amine treating
Kehilangan larutan amine ( Amine losses)
Ikut ke aliran gas treated
Teruapkan di reboilere ( ikut gas asam yg terbuang di
regenerator)
Rusak ( degradasi) karena temperatur direboiler terlalu
panas.
Terjadinya foaming di kontaktor
Suhu lean amine lebih rendah dari suhu gas umpan
Adanya solid yg terikut aliran lean amine
Korosi
Adanya udara atau oksigen masuk ke larutan amine.
Adanya gas asam terlarut
Absorption Problems
Kehilangan senyawa kimia ( Chemical losses)
Terjadi karena terikut keluar larutan amine (entrainment)
oleh aliran gas, vaporasi dan juga karena degradasi
senyawa larutan amine
Kehilangan larutan amine karena penguapan (vapor
losses0
Meskipun tekanan uap alkanolamine cukup rendah,
kehilangan senyawa amine karena penguapan
(vaporisation losses) cukup besar karena kemampuan
menguap nya sangat kuat
Absorption Problems
Kerusakan larutan amine (solution degradation)
Kehilangan senyawa amine kemungkinan terbesar
disebabkan oleh degradasi. Meskipun senyawa amine dan
glycol relatif stabil terhadap temperatur normal operasi
regenerasi
Prevention of problems
Menghambat korosi
Temperatur pada boiler dan steam dijaga serendah mungkin
Mencegah masuknya oksigen ke dalam sistem menggunakan gas
inert sebagi blanket.
Menghilangkan secara kontinu solid di dalam larutan amine
dengan jalan filtrasi.
Menggunakan material logam yang tahan korosi seperti satinless
steel tipe 304 dan 316.
Penggunaan korosif inhibitor, seperti 7 gram per liter sodium
karbonat.
Penggunaan inhibitor yang berlebigan menyebabkan foaming.
Prevention of problems
Pencegahan foaming
Mengatur temperatur lean amine di kontaktor 10 -15 o F diatas
temperatur gas umpan sehingga diyakini tidak akan terjadi
perubahan phase.
Zat padat tersuspensi dapat dihilangkan dari larutan amine
dengan jalan filtrasi kontinu pada side stream.
Filtrasi kontinu dengan 5% sirkulasi rate larutan amine sudah
cukup sistim yang menggunakan larutan monoethanol amine.
penggunakan reklaimer untuk menghilangkan zat padat
tersuspensi sangat effektif.
Pencegahan foaming (lanjutan)
Penambahan senyawa anti foam ” foam inhibitor”.
Senyawa anti foam yang sering digunakan adalah senyawa
silicon atau senyawa alkohol titik didih tinggi seperti oleyl
alkohol atau octyl phenoxyethanol.
Silikon secara komersil tersedia secara murni dalam larutan air.
Konsentrasi foam inhibitor adalah 10 -15 ppm.
Pencegahan foaming (lanjutan)
Bila foaming disebabkan oleh emulsi senyawa dengan berat
molekul tinggi dapat digunakan
Activated carbon sebagai filter.
Larutan amine dilewatkan ke activated carbon bed secara
kontinyu dengan kecepatan 5 -10 % flow rate laruran amin yg
akan regenerasi .
Carbon bed berukuran 8 -12 ft tinggi dengan kapasitas alir 2 - 4
gallon per ft kuadrat luas permukaan , adalah cukup untuk
menghilagkan zat padat tersuspensi tersebut.
Prevention of problems
Pencegahan vapor losses
Mengatur temperatur reboiler, di sekitar titik didih larutan
amine.
Mencuci gas didalam packet atau try kolom dengan air atau
glicol.
Memasang mist ekstraktor di top kolom.
= 12.060 m3/jam
Jadi Flow rate larutan aMDEA yang diperlukan adalah
= 12.060 m3/jam
LATIHAN : GAS PURIFICATION
1. Terangkan tujuan Purifikasi pada gas alam.
2. Ada berapa cara untuk menghilangkan senyawa H2S didalam gas alam?
3. Sebutkan ada berapa larutan amin yang sering digunakan di dlam gas
treating?
4. Terangkan kebaikan dan kekurangan masing masing larutan amin tersebut.
5. Gambarkan flow diagram proses amin treating.
6. Terangkan problem dan solving .
Daftar Pustaka
1. D,S,J,” Element Petroleum Processing ”. John Willey and Sons.
2. Gas Processing Suppliers Asscociation,” Engineering Data Book
Volume I &2 “,Gas processor Association, 1994.
3. John M.Cambell, Larry L. Lilly and Robert N. Maddox, “ Gas
Conditioning and Processing Volume 1 & 2”. Cambell Petroleum
Series .
4. Maddox R.N, L.F Sheerar Profesor, “ Gas Conditioning and
Processing“, Volume 2, Gas and liquid sweetening , Cambell
Petroleum Series ,1985.
5. Maddox R.N, L.F Sheerar Profesor, “ Gas Conditioning and
Processing,4th Volume 4 Absorbtion and fractionation; Pumping
Compression and Expantion; Refrigeration Hydrate inhibitor,
Dehydration Process control ,”, Cambell Petroleum Series ,1978