(Liquid Natural Gas) merupakan gas alam (90% lebih terdiri dari metana) yang dicairkan
dengan cara menurunkan temperatur pada suhu yang sangat rendah, yaitu sekitar -1560C. LNG
sangat penting dalam dunia industri, salah satunya sebagai bahan baku industri amonia, selain
itu LNG merupakan bahan bakar tak terbarukan yang paling ramah lingkungan. Salah satu
perusahaan LNG di Indonesia adalah PT. Badak NGL Bontang.
Namun dalam pembuatan LNG, gas alam harus dulu di pre-treatment. Tujuan dari pre-
treatment ini adalah untuk meningkatkan kualitas gas dan juga mencegah gangguan pada
proses dan kerusakan alat. Secara umum proses proses pembuatan LNG dari gas alam terdiri
dari 4 tahap, yaitu:
1. Acid gas removal
2. Dehydration & Hg Removal
3. Fractionation
4. Liquefaction
3. Fractionation
Fraksinasi bertujuan untuk memisahkan komponen gas selain metana agar kualitas
produk sesuai dengan yang diinginkan. Fraksinasi terdiri dari beberapa unit operasi
utama yaitu scrub column, kolom de-etanasi, kolom de-propanasi, dan de-butanasi.
Pada scrub columndipisahkan komponen metana dengan etana dan komponen yang
lebih berat lainnya. Setelah itu pada kolom de-etanasi komponen etana dipisahkan dari
propana dan komponen yang lebih berat lainnya. Lalu pada kolom de-propanasi
komponen propana dipisahkan dari propana dan komponen yang lebih berat lainnya.
Juga pada kolom de-butanasi komponen butana dipisahkan dari komponen yang lebih
berat (C5 dan seterusnya).
4. Liquefaction
Terakhir adalah terakhir adalah proses utama, yaitu pencairan gas alam dengan
menggunakan unit refrigerasi. Terdapat beberapa sistem refrigerasi yaitu sistem
kompresi gas, Sistem kompresi uap mekanik, Sistem absorpsi-desorpsi, Sistem steam-
jet. Sistem yang umum digunakan dan praktis adalah sistem kompresi uap mekanik.
Sistem ini dapat menurunkan temperatur fluida proses hingga dibawah -1300C. Setelah
gas alam tersebut sudah dalam bentuk cair, maka LNG siap untuk dimasukkan
ke storage tank dan dijual.