Anda di halaman 1dari 16

PROSES

LPG PLANT
ALI SATRIA WIJAYA
PENGERTIAN LPG

LPG (Liquified Petroleum Gas) adalah gas minyak bumi yang dicairkan dengan menambah
tekanan dan menurunkan suhunya. LPG terdiri dari campuran berbagai unsur hidrokarbon
yang berasal dari gas alam. Komponennya didominasi propana (C3H8 ) dan butana (C4H10).
Menurut spesifikasinya, LPG dibagi menjadi tiga jenis yaitu LPG campuran, LPG propana
dan LPG butana. Spesifikasi masing–masing LPG tercantum dalam keputusan direktur
jendral minyak dan gas bumi nomor 25K/ 36/ DDJM/ 1990
Sifat – Sifat LPG
a. Mudah terbakar (dalam keadaan cair maupun gas).
b. Menghasilkan pembakaran yang sempurna.
c. Bebas kandungan air.
d. Tidak beracun dan tidak berwarna.
e. Tidak berbau (karena demi keselamatan dalam penggunaannya, LPG ditambah sedikit merkaptan yang
baunya sangat menyengat untuk mendeteksi terjadinya kebocoran).
f. Gas dikirimkan sebagai gas bertekanan didalam tanki atau silinder.
g. Cairan dapat menguap dengan cepat ketika dilepas ke udara.
h. Lebih berat dari udara sehingga lebih cenderung menempati daerah yang rendah.
BAHAN BAKU
Berikut sebagai contoh proses LPG Plant pada PT. Surya Esa Perkasa, Tbk

Pengolahan gas LPG di PT. Surya Esa Perkasa, Tbk terdiri dari senyawa nitrogen, air, karbondioksida, dan senyawa hidrokarbon berupa metana, etana, propana, butana,
isobutana, pentana, isopentana, dan heksana yang dialirkan ke terminal pengukuran untuk dianalisa sehingga didapat gambaran tentang perlakuan dan kondisi operasi yang akan
ditentukan oleh proses pengolahan. Bahan baku untuk produksi LPG di PT.Surya Eka Prakasa adalah gas alam yang berasal dari jalur pipa transmisi gas pertamina yang terdiri
dari beberapa komponen.
Diagram Alir LPG Plant
Uraian Proses Produksi
Scrubbing dan kompressi
Sebelum gas umpan masuk sistem kompresi, terlebih
dahulu dipisahkan dari gas dan kondensat agar bebas
dari cairan. Kemudian cairan dialirkan ke Knock out. Di
dalam Knock out drum mengalami proses pemisahan
gas, air dan kondensat. Air mengalir dari bawah
Separator ke Sour water, kondensat juga dipisahkan dari
bagian bawah, selanjutnya dipompakan ke SPUA. Gas
keluar melalui bagian atas Knock out masuk ke cooler
untuk didinginkan, dari cooler gas masuk ke Scrubber
dan ke water Separator yang selanjutnya masuk ke
dalam sistem kompressi pada tekanan 2.2 kg/Cm2 dan
temperature 23 C
Kompresor-kompressor tersebut terdiri dari 2 (dua) tahap yaitu :

1. Tahap pertama, Gas kompressor stage pertama didinginkan dengan air fan Cooler dan inlet stage
dengan Cooler sampai temperature 30 C, sehingga sebagian gas dan uap air terkondensasi.
Kemudian, gas dialirkan di first stage Drain Sepator. Kondensat dikembalikan ke SPUA, lalu
airnya dialirkan ke water sepator .

2. Tahap kedua, Gas yang keluar dari tahap kesatu didinginkan di dalam filter cooler sampai
temperature 50 C, kemudian dialirkan ke Separator, air dibuang ke water Separator dan gas
dialirkan melalui bagian atas dialirkan ke system pengeringan Dryer.
Dewatering (Dehydration) System

Berfungsi melakukan pembersihan terhadap impurities yang terkandung di gas alam yang akan
digunakan sebagai umpan dalam unit Pencairan (Liquefaction), pada unit ini meliputi pembersihan
terhadap H2O dan Hg.
Dewatering (Dehydration) System

1. Pembersihan kandungan Air (H2O), tujuannya adalah untuk membersihkan H2O yang terkandung
dalam gas alam, untuk menghindari terjadinya pembekuan H2O pada temperature pendinginan
dibawah 0 C yang dapat menyebabkan penyumbatan pada peralatan, penyerapan air dapat
dilakukan secara adsorpsi dimana adsorbent padat selain harus dapat menyerap H2O sampai
kadarnya kurang dari 2 ppm, juga harus dapat diregenerasi sehinggga dapat digunakan dalam
jangka waktu relatip lama

2. Pembersihan kandungan Merkuri (Hg), Proses pembersihan kandungan Merkuri dari Gas alam
umpan yang popular dan banyak dilakukan dengan proses adsorpsi kimia yaitu menggunakan
adsorbent carbon active yang diperkaya dengan Sulphur 12 % (Sulphur Impregnated Activated
Carbon), mercuri akan diserap oleh adsorben dan berekasi dengan sulphur HgS (Merkuri Sulfida)
Hg + S → HgS
Liquefaction atau Cooling System
Gas dari Hg tower kemudian didinginkan dengan Chiller hingga mencapai temperature -43oC pada tekanan
35 kg/Cm2. Sistem Refrigerasi dengan media pendingin propane (Propane Refrigerant Unit) dengan sistem
“Counter Current” yaitu : Pemanfaatan setiap kalor yang dilepaskan dari bahan yang diinginkan untuk
memanaskan bahan lain yang juga berfungdi sebagai pendingin.
Fractination System (Pemisah)
Pada tahap ini proses untuk pemisahan komponen-komponen LPG (C3 dan C4 ) dari komponen-
komponen lainnya. Dasar pemisahan berdasarkan trayek didih dari masing-masing komponen.
Fractination System (Pemisah)
Fractination System terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1. Kolom Deethanizer Deethanizer adalah proses pemisahan kandungan gas etana yang terkandung
didalam umpan yang berasal dari puncak kolom stabilizer pada proses distilasi, dengan menggunakan
prinsip distilasi bertekanan tinggi.

2. Kolom Depropanizer Di kolom ini umpannya dari kolom deethanizer yang akan dipisahkan antara
Propana dan Butana, sistim proses di depropanizer dan di deethanizer sama, baik kondisi maupun
peralatannya.

3. Kolom Debutanizer De-Butanizer akan memisahkan komponen C3 dan C4 dalam jumlah tertentu
dari condensate umpan yang yang didapat dari bottom product De-propanizer column.
LPG Storage Tank

Tempat penyimpanan gas LPG yang telah jadi sebelum dikirim kembali ke pertamina untuk dikemas di dalam
tabung LPG.
Diagram Alir Pendistribusian LPG Pada PT. Surya Esa Perkasa,

Anda mungkin juga menyukai