1.
Pengertian Stripper
Stripper adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau
senyawa dari senyawa lainnya dengan fase yang berbeda. Sebagai contoh adalah
pemisahan gas nitrogen dan hydrogen pada amoniak cair. Stripper disebut juga
sebagai kolom distilasi berfungsi sebagai unit operasi untuk melakukan proses
pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau lebih produk yang memiliki titik
didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih mudah menguap dari
campuran. Pada suatu stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau
pompa vakum yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran
gas tersebut menyerap gas yang terdapat di liquid yang akan dipisahkan dari aliran
gasnya. Outlet dari stripper ini merupakan suatu liquid yang sudah mengandung
sedikit atau bisa dikatakan bebas dari gas yang akan dipisahkan.
Dalam perhitungan ukuran stripper, satu faktor yang sangat penting adalah
nilai koefisien transfer atau tinggi unit transfer. Sementara itu kecepatan aliran
total gas dan cairan akan ditentukan oleh proses, hal ini penting untuk
menentukan aliran yang cocok per unit area yang melalui column. Aliran gas
dibatasi dengan tidak boleh melebihi kecepatan pemisahan, dan akan ada hasil
drop jika kecepatan cairan sangat rendah. Hal ini sangat cocok untuk menguji
pengaruh kecepatan aliran gas dan cairan pada koefisien transfer. Pada
kenyataannya proses stripper juga dipengaruhi oleh beberapa variabel lain, seperti
temperature, tekanan dan diffusivity.
2.
2 .1
di atas permukaan cair, sehingga fraksi yang lebih ringan yang terikut kedalam
kolom stripper akan mengalami penguapan dan dimasukkan kembali kedalam
kolom destilasi.Proses pemisahan dilakukan dengan prinsip perbedaan titik didih
antara jenis fraksi yang berada dalam satu campuran yang di sebut dengan
stripping. Sebenarnya kolom stripper memiliki fungsi yang mirip dengan kolom
destilasi, tetapi stripper hanya melakukan proses pemisahan fraksi tertentu,
sedangkan kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan.
Sedangkan kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan.dari
fraksi yang tergandung dalam minyak bumi.
Dalam kolom stripper terdapat stage yang terdiri dari tray yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya kontak antara fase uap dan fase cair yang diikuti oleh
proses pemindahan panas. Setelah kedua fraksi telah mengalami kontak, maka
fase yang memiliki titik didih rendah akan naik ke atas dan akan dimasukkan
kembali ke kolom destilasi. Sumber panas yang digunakan pada kolom stripper
ialah steam yang diinjeksikan ke dalam kolom.Untuk menentukan suatu produk
yang telah ditentukan dan mendapatkan hasil yang maksimal, maka di dalam
kolom stripper dilengkapi dengan beberapa bagian, yaitu Tray dimana bagian ini
berfungsi sebagai alat pengontak antar fraksi ringan dan berat, sehingga terjadi
proses pemisahan.
Tray terdiri dari beberapa macam yaitu bubble cup, sive plate, valve plate
dan flexi plate. Setiap jenis-jenis plate memiliki kelebihan serta kekurangan
tertentu, tetapi tray yang paling banyak digunakan ialah bubble cup. Kemudian
Weir meupakan salah satu alat yang berupa potongan plate yang berfungsi untuk
mempertahankan tinggi permukaan di bawah down comer, agar ujung bawah
down comer cukup hanya tercelup kedalam cairan, sehingga bertindak sebagai
seal atau perapat untuk uap yang akan naik ke atas.
Down Comer yang berfungsi untuk mengalirkan cairan dari atas yang
menuju ke plate yang adah dibawahnya. Down comer terdiri dati dua macam yaitu
down comer yang berbentuk pipa serta dawn comer yang berbentuk saluran
satu
proses
absorpsi/stripping
yang
banyak
dipakai
dan
dikembangkan adalah dengan sirkulasi larutan kimia. Proses semacam ini banyak
dipakai pada produksi amoniak dan pemurnian gas alam. Stripper berfungsi untuk
memisahkan CO2 dari larutan K2CO3 (benfield), untuk selanjutnya CO2 yang
dilepaskan akan menjadi produk CO2 yang digunakan sebagai bahan dasar dalam
proses pembuatan pupuk urea. Larutan benfield yang terkondensasi akan jatuh ke
bottom stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah karena memiliki titik
didih yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan benfield. Reaksi kimia yang
terjadi pada stripper yaitu:
2KHCO3
K2CO3 + CO2+H2O
(CO2 dilepaskan)
menyimpulkan bahwa larutan benfield pada bottom stripper terlalu pekat, maka
aksi kontrol yang dilakukan adalah dengan membuka valve yang mengalirkan
fluida air ke dalamnya untuk mengencerkan larutan benfield tersebut.
Keterlambatan dalam melakukan aksi kontrol selalu terjadi, hal ini dikarenakan
tidak
adanya
analyzeron-line
yang
bisa
mengukur
konsentrasi
larutan
besarnya
konsentrasi
larutan
benfield
hasil
analisa
dari
laboratorium.
Stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau pompa vakum
yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran gas tersebut
menyerap gas yang terdapat di liquid yang akan dipisahkan dari aliran gasnya.
PFD dari stripper Wet gas stripper bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel
yang terdapat dalam suatu aliran gas. Gas stripper merupakan suatu dindingdinding pemisah yang banyak, dan gas inlet unuk menerima aliran gas yang
bergerak menuju outlet gas melalui aliran gas yang sudah rapat dari tempatnya
berada. Partikel tersebut terkumpul di suatu area pembentuk yang terdapat disuatu
titik. Liquid yang tersebar di spray elemen di alirkan menuju dinding pemisah
yang terdapat di area
terjadi penguapan, karena uap dari dalam reboiler memiliki SG (Specific gravity)
yang lebih rendah jika dibandingkan dengan cairan yang berada di dasar kolom
stripper, Sehingga uap yang dimasukkan ke dalam dasar kolom akan membuat
cairan mendorong uap (fraksi ringan) ke atas dan dimasukkan kembali ke dalam
kolom destilasi.Setelah kita mengetahui fungsi stripper pada unit pengolahan
minyak, kali ini kita akan membahas pengapliasiannya.
Pada dasarnya, stripper digunakan untuk mengeluarkan fraksi ringan yang
terikut ke dalam larutan fraksi yang telah ditentukan dengan tujuan menghasilkan
fraksi yang lebih baik. Misalnya pada proses destilasi, fraksi kerosen yang
ditampung pada stage tertentu terdapat kandungan naphta (fraksi yang lebih
ringan) di dalamnya, sehingga untuk mengeluarkan fraksi ringan tersebut maka
akan dilakukan proses stripping dengan tujuan mengeluarkan fraksi naphta
tersebut, fraksi ringan yang telah menguap, selanjutnya akan dimasukkan kembali
kedalam kolom destilasi.
Stripper dengan reboiler merupakan salah satu tipe alat penukar kalor yang
jamak digunakan pada industri petrokimia, pembangkit listrik, industri migas, dan
proses industri, dll. Keuntungan alat penukar kalor jenis ini adalah dapat
digunakan pada tekanan tinggi, pemeliharaan yang mudah, dapat digunakan pada
fluida berbahaya (amonia, steam) yang dilindungi oleh shell , dan dapat digunakan
untuk skala pendinginan kecil dan besar; walaupun dimensi yang diperlukan lebih
besar dibandingkan tipe plate heat exchanger .
Salah satu contoh industri yang menggunakan tripper dengan reboiler
adalah PT. Pupuk Iskandar Muda merupakan industri petrokimia yang mengolah
bahan baku dari gas alam menjadi ammonia dan CO 2 , yang kemudian direaksi
kembali di reactor urea menjadi pupuk urea. Proses ini merupakan rantai proses
produksi yang panjang dan melibatkan banyak peralatan yang dioperasikan pada
kondisi tekanan dan temperatur yang berbeda-beda. Salah satu peralatan yang
digunakan adalah CO 2 Stripper Reboiler yang berfungsi sebagai alat penukar
kalor antara AMDEA Solution (sisi shell) dan LTS Solution (sisi tube). Dalam
operasinya, CO 2 Stripper Reboiler mengalami masalah yang kerap terjadi, yaitu
terjadinya korosi pada sisi tube yang berlokasi dekat tube sheet.
Pada boiler dan reboiler korosi tidak dapat dihindari sebagai akibat dari
pemakaian yang kontinyu, kondisi kerja, serta sifat fluida. Namun, korosi dapat
diminimalkan dengan pemilihan material yang tepat, desain yang tepat, teknik
sambungan yang baik, dan perawatan yang terkontrol. Material yang umum
digunakan pada boiler dan reboiler adalah stainless steel karena adanya oxide
protective layer sehingga material ini lebih tahan korosi. Namun, akibat umur
pakai, pengaruh lingkungan, dan kondisi kerja, oxide protective layer ini
mengalami penurunan unjuk kerja sehingga terbentuk korosi
DAFTAR PUSTAKA
Cullinane, J.T. 2005. Thermodynamics and Kinetics of Aqueous Piperazine
Potassium
Carbonate
for
Carbon
Dioxide
Absorption.
Ph.
Dissertation,
Coulson, J.M. dan Richardson, J.F., 1996, Chemical Engineering: Volume 1:
Fluid.
Indrawan, Andri. 2010. Pengolahan Limbah Pabrik Polyester. (online)
http://stripper-incinerator.com/2010/03/pengolahan-limbah-pabrikpolyester.html.(diakses 23 September 2015)
D.