Anda di halaman 1dari 8

Nama

: Nur Aida Komla


NIM
: 03031281419149
Shift
: Jumat 13.30-15.30
Kelompok : 3

PERBEDAAN STRIPPER MENGGUNAKAN REBOILER DAN


TANPA REBOILER

1.

Pengertian Stripper
Stripper adalah suatu alat yang digunakan untuk mengambil suatu zat atau
senyawa dari senyawa lainnya dengan fase yang berbeda. Sebagai contoh adalah
pemisahan gas nitrogen dan hydrogen pada amoniak cair. Stripper disebut juga
sebagai kolom distilasi berfungsi sebagai unit operasi untuk melakukan proses
pemisahan sebuah campuran menjadi dua atau lebih produk yang memiliki titik
didih berbeda, dengan mengeluarkan komponen yang lebih mudah menguap dari
campuran. Pada suatu stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau
pompa vakum yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran
gas tersebut menyerap gas yang terdapat di liquid yang akan dipisahkan dari aliran
gasnya. Outlet dari stripper ini merupakan suatu liquid yang sudah mengandung
sedikit atau bisa dikatakan bebas dari gas yang akan dipisahkan.
Dalam perhitungan ukuran stripper, satu faktor yang sangat penting adalah
nilai koefisien transfer atau tinggi unit transfer. Sementara itu kecepatan aliran
total gas dan cairan akan ditentukan oleh proses, hal ini penting untuk
menentukan aliran yang cocok per unit area yang melalui column. Aliran gas
dibatasi dengan tidak boleh melebihi kecepatan pemisahan, dan akan ada hasil
drop jika kecepatan cairan sangat rendah. Hal ini sangat cocok untuk menguji
pengaruh kecepatan aliran gas dan cairan pada koefisien transfer. Pada
kenyataannya proses stripper juga dipengaruhi oleh beberapa variabel lain, seperti
temperature, tekanan dan diffusivity.

Stripper merupakan suatu proses absorpsi, sebagai contoh absorpsi gas


yang merupakan suatu satuan penghilangan satu atau lebih komponen-komponen
gas melalui kontak dengan suatu cairan. Hal ini sering digunakan di industri kimia
untuk mengekstraksi sejumlah gas dari campuran gas-gas atau sering pula
digunakan untuk menghilangkan komponen-komponen berbahaya seperti
hydrogen sulfide atau belerang dioksida dari gas-gas yang berasal dari cerobong
keluaran (flue gas). Pada setiap kasus, desain bangsal peralatan dibuat sesuai
dengan tingkat kerapatan percampuran antara komponen-komponen, umumnya
pada basis yang kontinyu untuk mencapai ekstraksi yang efisien.
Kolom stripper merupakan salah satu peralatan utama dalam proses
distilasi karena kolom ini berfungsi untuk mempertajam pemisahan komponen
komponen, sehingga bisa memperbaiki mutu suatu produk dengan memisahkan
fraksi ringan yang tidak dikehendaki dalam produk tersebut. Pada dasarnya
prinsip kerja kolom stripper adalah proses penguapan biasa, pada temperatur
tertentu fraksi ringan yangtemperatur didihnya lebih rendah dari temperatur
puncak kolom akan menguap dan keluar melalui puncak kolom. Secara umum
untuk membantu penguapan dilakukan dengan injeksi steam atau dengan bantuan
alat penukar panas reboiler untuk menaikkan temperatur.

Gambar 1. Alat Stripper


( Sumber:Andri, 2014)

2.

Jenis jenis Stripper

2 .1

Stripper Dengan Injeksi Steam


Injeksi steam dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan tekanan persial

di atas permukaan cair, sehingga fraksi yang lebih ringan yang terikut kedalam
kolom stripper akan mengalami penguapan dan dimasukkan kembali kedalam
kolom destilasi.Proses pemisahan dilakukan dengan prinsip perbedaan titik didih
antara jenis fraksi yang berada dalam satu campuran yang di sebut dengan
stripping. Sebenarnya kolom stripper memiliki fungsi yang mirip dengan kolom
destilasi, tetapi stripper hanya melakukan proses pemisahan fraksi tertentu,
sedangkan kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan.
Sedangkan kolom destilasi melakukan proses pemisahan hampir keseluruhan.dari
fraksi yang tergandung dalam minyak bumi.
Dalam kolom stripper terdapat stage yang terdiri dari tray yang berfungsi
sebagai tempat terjadinya kontak antara fase uap dan fase cair yang diikuti oleh
proses pemindahan panas. Setelah kedua fraksi telah mengalami kontak, maka
fase yang memiliki titik didih rendah akan naik ke atas dan akan dimasukkan
kembali ke kolom destilasi. Sumber panas yang digunakan pada kolom stripper
ialah steam yang diinjeksikan ke dalam kolom.Untuk menentukan suatu produk
yang telah ditentukan dan mendapatkan hasil yang maksimal, maka di dalam
kolom stripper dilengkapi dengan beberapa bagian, yaitu Tray dimana bagian ini
berfungsi sebagai alat pengontak antar fraksi ringan dan berat, sehingga terjadi
proses pemisahan.
Tray terdiri dari beberapa macam yaitu bubble cup, sive plate, valve plate
dan flexi plate. Setiap jenis-jenis plate memiliki kelebihan serta kekurangan
tertentu, tetapi tray yang paling banyak digunakan ialah bubble cup. Kemudian
Weir meupakan salah satu alat yang berupa potongan plate yang berfungsi untuk
mempertahankan tinggi permukaan di bawah down comer, agar ujung bawah
down comer cukup hanya tercelup kedalam cairan, sehingga bertindak sebagai
seal atau perapat untuk uap yang akan naik ke atas.
Down Comer yang berfungsi untuk mengalirkan cairan dari atas yang
menuju ke plate yang adah dibawahnya. Down comer terdiri dati dua macam yaitu
down comer yang berbentuk pipa serta dawn comer yang berbentuk saluran

pencurah. Untuk mencegah mengalirnya uap hidrokarbon keatas melalui sungkup


down comer maka down comer harus memiliki seal yang cukup atau ujung down
comer cukup tercelup kedalam cairan yang berada pada plat dibawahnya. Tab
merupakan kaki dari cap yang berfungsi untuk menahan valve tray agar tidak
terlepas dari plate dan yang terakhir adalah bagian Support Ring yang berfungsi
sebagai tempat dudukan plate.
Salah

satu

proses

absorpsi/stripping

yang

banyak

dipakai

dan

dikembangkan adalah dengan sirkulasi larutan kimia. Proses semacam ini banyak
dipakai pada produksi amoniak dan pemurnian gas alam. Stripper berfungsi untuk
memisahkan CO2 dari larutan K2CO3 (benfield), untuk selanjutnya CO2 yang
dilepaskan akan menjadi produk CO2 yang digunakan sebagai bahan dasar dalam
proses pembuatan pupuk urea. Larutan benfield yang terkondensasi akan jatuh ke
bottom stripper, sedangkan air akan berada di tray tengah karena memiliki titik
didih yang lebih rendah dibandingkan dengan larutan benfield. Reaksi kimia yang
terjadi pada stripper yaitu:
2KHCO3

K2CO3 + CO2+H2O

(CO2 dilepaskan)

Sebelum memasuki stripper, campuran terlebih dahulu di proses pada plant


absorber untuk memisahkan CO2 dari gas sintesis dengan menggunakan bahan
penyerap seperti methyldiethanolamine (MDEA), benfield dan selexon, dalam hal
ini digunakan larutan benfield . Reaksi kimia yang terjadi pada absorber yaitu
seperti reaksi di bawah ini:
K2CO3+ CO2+H2O 2KHCO3
Dengan adanya kontak antara CO2 dan larutan K2CO3 didalam kolom absorber,
maka pelarut akan mengabsorp dan sekaligus bereaksi dengan CO2 membentuk
ion-ion bicarbonat dan carbonat. Reaksi yang terjadi adalah reaksi reversibel.
Dalam sistem larutan K2CO3, dan CO2 terjadi kesetimbangan fase dan
kesetimbangan reaksi- reaksi yang independent, reaksi-reaksiitu adalah :
2H2O H3O+ +OHCO2 + 2H2O H3O+ + HCO3H20 + HCO3- H30+ + CO32-

Dimana kesetimbangan reaksi dapat tercapai apabila komposisi larutan


konstan setiap waktu. Kesetimbangan reaksi kimia yang terjadi pada fase cair
akan menentukan jumlah CO2 terlarut, yang pada akhirnya berpengaruh pada
kesetimbangan fase uap- cair, begitu juga sebaliknya. Jumlah CO2 yang terlarut
dan bereaksi dipengaruhi oleh konsentrasi awal K2CO3 atau disebut loading, yaitu
banyaknya mol CO2 yang terabsorpsi, baik itu yang bereaksi maupun tidak
bereaksi.
Jumlah mol ekivalen K 2CO3 (jumlah mol sebelum reaksi kimia terjadi)
selalu berkesetimbangan dengan tekanan CO2 dalam fase gas. Untuk mengetahui
apakah absorpsi CO2 dalam kondisi kesetimbangan atau tidak maka diperlukan
analisa untuk mengetahui bahwa komposisi sistem fase cair konstan setelah waktu
tertentu, untuk itu dilakukan pengecekan perubahan komposisi selama absorpsi
ber-langsung. Dalam hal ini pengukuran pH larutan adalah metode yang paling
mudah untuk mengetahui kondisi kesetimbangan dimana pH larutan diukur pada
selang waktu tertentu sedemikian hingga perubahan pH konstan selama absorpsi
berlangsung. Setelah kesetimbangan tercapai, larutan dianalisa untuk mengetahui
jumlah CO2 yang bereaksi dan jumlah ion-ion carbonat dan bicarbonat yang
dihasilkan.
Metode yang di-pakai adalah titrasi menggunakan larutan HCl dengan
indikator pp dan mo.Semakin besar persen berat larutan K 2CO3, semakin besar
pula konsentrasi ion pada saat kesetimbangan, sistem ini menjaga rasio komponen
produk terhadap reaktan agar selalu berada dalam nilai yang tetap. Sempurna atau
tidaknya proses penyerapan CO2 ditentukan oleh konsentrasi dari larutan
benfield . Selain itu juga akan menyebabkan naiknya ampere pada pompa refluks
yang akan mengalirkan larutan benfield dari bottom stripper kembali ke
absorber karena larutan benfield terlalu berat untuk dialirkan. Selama ini,
operator mengendalikan larutan benfield secara off-line atau tidak langsung yaitu
dengan menjaga temperatur pada bottom stripper dengan mengatur bukaan valve
yang mengalirkan fluida air ke dalamnya.
Proses Flow Diagram (PFD) stripper ditunjukan dalam Gambar 2. Jika
temperatur pada bottom stripper terlalu tinggi maka para operator akan

menyimpulkan bahwa larutan benfield pada bottom stripper terlalu pekat, maka
aksi kontrol yang dilakukan adalah dengan membuka valve yang mengalirkan
fluida air ke dalamnya untuk mengencerkan larutan benfield tersebut.
Keterlambatan dalam melakukan aksi kontrol selalu terjadi, hal ini dikarenakan
tidak

adanya

analyzeron-line

yang

bisa

mengukur

konsentrasi

larutan

benfield secara langsung sehingga harus menunggu delapan jam untuk


mendapatkan

besarnya

konsentrasi

larutan

benfield

hasil

analisa

dari

laboratorium.
Stripper biasanya dilengkapi dengan suatu compressor atau pompa vakum
yang berfungsi untuk mengalirkan gas atau udara sehingga aliran gas tersebut
menyerap gas yang terdapat di liquid yang akan dipisahkan dari aliran gasnya.
PFD dari stripper Wet gas stripper bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel
yang terdapat dalam suatu aliran gas. Gas stripper merupakan suatu dindingdinding pemisah yang banyak, dan gas inlet unuk menerima aliran gas yang
bergerak menuju outlet gas melalui aliran gas yang sudah rapat dari tempatnya
berada. Partikel tersebut terkumpul di suatu area pembentuk yang terdapat disuatu
titik. Liquid yang tersebar di spray elemen di alirkan menuju dinding pemisah
yang terdapat di area

pengumpul partikel-partikel untuk membuat suatu

pemisahan partikel antara gas dan liquid.

Gambar 1. Proses Flow Diagram


( Sumber:Andri, 2010)
2.2

Stripper Dengan Reboiler


Pemanas ini dilakukan pada stripper fraksi diesel dengan tujuan agar

terjadi penguapan, karena uap dari dalam reboiler memiliki SG (Specific gravity)

yang lebih rendah jika dibandingkan dengan cairan yang berada di dasar kolom
stripper, Sehingga uap yang dimasukkan ke dalam dasar kolom akan membuat
cairan mendorong uap (fraksi ringan) ke atas dan dimasukkan kembali ke dalam
kolom destilasi.Setelah kita mengetahui fungsi stripper pada unit pengolahan
minyak, kali ini kita akan membahas pengapliasiannya.
Pada dasarnya, stripper digunakan untuk mengeluarkan fraksi ringan yang
terikut ke dalam larutan fraksi yang telah ditentukan dengan tujuan menghasilkan
fraksi yang lebih baik. Misalnya pada proses destilasi, fraksi kerosen yang
ditampung pada stage tertentu terdapat kandungan naphta (fraksi yang lebih
ringan) di dalamnya, sehingga untuk mengeluarkan fraksi ringan tersebut maka
akan dilakukan proses stripping dengan tujuan mengeluarkan fraksi naphta
tersebut, fraksi ringan yang telah menguap, selanjutnya akan dimasukkan kembali
kedalam kolom destilasi.
Stripper dengan reboiler merupakan salah satu tipe alat penukar kalor yang
jamak digunakan pada industri petrokimia, pembangkit listrik, industri migas, dan
proses industri, dll. Keuntungan alat penukar kalor jenis ini adalah dapat
digunakan pada tekanan tinggi, pemeliharaan yang mudah, dapat digunakan pada
fluida berbahaya (amonia, steam) yang dilindungi oleh shell , dan dapat digunakan
untuk skala pendinginan kecil dan besar; walaupun dimensi yang diperlukan lebih
besar dibandingkan tipe plate heat exchanger .
Salah satu contoh industri yang menggunakan tripper dengan reboiler
adalah PT. Pupuk Iskandar Muda merupakan industri petrokimia yang mengolah
bahan baku dari gas alam menjadi ammonia dan CO 2 , yang kemudian direaksi
kembali di reactor urea menjadi pupuk urea. Proses ini merupakan rantai proses
produksi yang panjang dan melibatkan banyak peralatan yang dioperasikan pada
kondisi tekanan dan temperatur yang berbeda-beda. Salah satu peralatan yang
digunakan adalah CO 2 Stripper Reboiler yang berfungsi sebagai alat penukar
kalor antara AMDEA Solution (sisi shell) dan LTS Solution (sisi tube). Dalam
operasinya, CO 2 Stripper Reboiler mengalami masalah yang kerap terjadi, yaitu
terjadinya korosi pada sisi tube yang berlokasi dekat tube sheet.

Pada boiler dan reboiler korosi tidak dapat dihindari sebagai akibat dari
pemakaian yang kontinyu, kondisi kerja, serta sifat fluida. Namun, korosi dapat
diminimalkan dengan pemilihan material yang tepat, desain yang tepat, teknik
sambungan yang baik, dan perawatan yang terkontrol. Material yang umum
digunakan pada boiler dan reboiler adalah stainless steel karena adanya oxide
protective layer sehingga material ini lebih tahan korosi. Namun, akibat umur
pakai, pengaruh lingkungan, dan kondisi kerja, oxide protective layer ini
mengalami penurunan unjuk kerja sehingga terbentuk korosi

DAFTAR PUSTAKA
Cullinane, J.T. 2005. Thermodynamics and Kinetics of Aqueous Piperazine
Potassium

Carbonate

for

Carbon

Dioxide

Absorption.

Ph.

Dissertation,
Coulson, J.M. dan Richardson, J.F., 1996, Chemical Engineering: Volume 1:
Fluid.
Indrawan, Andri. 2010. Pengolahan Limbah Pabrik Polyester. (online)
http://stripper-incinerator.com/2010/03/pengolahan-limbah-pabrikpolyester.html.(diakses 23 September 2015)

D.

Anda mungkin juga menyukai