Disusun Oleh :
Kelompok 2
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang mana atas limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Metode Pencairan Gas Alam” guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Pencairan Gas .
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
LNG adalah singkatan dari Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair). LNG
merupakan hasil dari gas alam yang didinginkan pada suhu - 163°C pada tekanan
atmosfer, sehingga terkondensasi menjadi liquid (cairan) dengan perbandingan
volumenya dalam bentuk cairan dengan gas adalah satu banding enam ratus. Berat
dari cairan tidak berwarna, tidak korosif, dan tidak beracun ini sekitar setengah berat
air dengan volume yang sama. Mirip seperti gas alam jenis lainnya, kandungan utama
dari LNG adalah 85%-95% methane dengan sedikit ethana, propane, iso-butana,
normal-butana, iso-pentana +, serta kandungan-kandungan H2S yang beragam. Pada
umumnya LNG disimpan dengan temperatur yang sangat rendah yaitu –150°C
dengan tekanan 17 bar.
LNG (Liquid Natural Gas) merupakan gas alam (90% lebih terdiri dari
metana) yang dicairkan dengan cara menurunkan temperatur pada suhu yang sangat
rendah, yaitu sekitar -1560C. LNG sangat penting dalam dunia industri, salah satunya
sebagai bahan baku industri amonia, selain itu LNG merupakan bahan bakar tak
terbarukan yang paling ramah lingkungan. Salah satu perusahaan LNG di Indonesia
adalah PT. Badak NGL Bontang.
Namun dalam pembuatan LNG, gas alam harus dulu di pre-treatment. Tujuan
dari pre-treatment ini adalah untuk meningkatkan kualitas gas dan juga mencegah
gangguan pada proses dan kerusakan alat. Secara Umum proses proses pembuatan
LNG dari gas alam terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1. Acid gas removal
2. Dehydration & Hg Removal
3. Fractionation
4. Liquefaction
2.1.1 Acid Gas Removal
Penghilangan gas yang bersifat asam bertujuan untuk meningkatkan mutu
produk dan mencegah korosi. Selain itu CO 2 dapat memadat pada suhu -780C ketika
dicairkan sehingga dapat menyumbat pipa. Umumnya CO 2 dihilangkan hingga
kadarnya dibawah 50 ppm dan untuk H2S dibawah 4 ppm. Pada Proses penghilangan
ini dilaksanakan dalam unit absorber dengan pelarut MDEA. Pada kolom absorber
gas alam dari bawah mengalir ke atas kolom dan dari atas dipercikan larutan MDEA.
Gas asam akan larut pada MDEA sedangkan gas alam bebas gas asam akan keluar
melewati kolom absorber. MDEA yang telah melarutkan gas alam tadi regenerasi di
kolom stripper dengan mengurangi tekanan dan menaikan temperatur sehingga gas
terpisah dari MDEA. MDEA yang telah diregenerasi di sirkulasi kembali menuju
kolom absorber.
Gambar 2.1
Gambar 2.2
2.1.4 Liquefaction
Terakhir adalah terakhir adalah proses utama, yaitu pencairan gas alam
dengan menggunakan unit refrigerasi. Terdapat beberapa sistem refrigerasi yaitu
sistem kompresi gas, Sistem kompresi uap mekanik, Sistem absorpsi-desorpsi,
Sistem steam-jet. Sistem yang umum digunakan dan praktis adalah sistem kompresi
uap mekanik. Sistem ini dapat menurunkan temperatur fluida proses hingga dibawah
-1300C.
Gambar 2.3
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA