Anda di halaman 1dari 13

METODE PENCAIRAN GAS ALAM

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nining Maretha NIM. 200140002

Nur Azizah NIM. 200140006

Novi Ramadani NIM. 200140015

Manna Holila NIM. 200140016

Gita Ayu Ilhami NIM. 200140095

Josua Pasaribu NIM. 200140143

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MALIKUSSALEH

LHOKSEUMAWE

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah swt yang mana atas limpahan
Rahmat dan Karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ Metode Pencairan Gas Alam” guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Pencairan Gas .

Kami ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang


turut serta membantu dalam penyelesaian makalah ini. Kami menyadari makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi para
pembaca.

Bukit Indah, 18 Maret 2023

Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di seluruh dunia, permintaan energi akan terus meningkat setiap tahun diikuti
dengan rata-rata jumlah penduduk yang terus bertambah . Energi yang tersedia di
alam bergantung pada ketersediaan fosil. Kelimpahan fosil belum menjamin
keberlangsungan energi, maka dibutuhakan energi altenatif yang dapat membantu
memenuhi kebutuhan energi . Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting
dalam kehidupan manusia, sedangkan saat ini untuk menuhi kebutuhan tersebut
masih bergantung pada kegiatan impor. LNG dipilih sebagai salah satu energi
altenatif karena memiliki cadangan sebesar 185,8 TSCF dari cadangan proven
maupun cadangan potensial . LNG atau yang biasa disebut gas alam merupakan
campuran yang terdiri dari hidrokarbon dan metana . Komponen tersebut merupakan
senyawa yang mudah terbakar dan ringan sehingga cocok untuk dijadikan sebagai
energi altenatif. Gas alam dengan segala kelebihannya dapat dimanfaatkan sebagai
bahan bakar. Penggunaan gas akan meningkat dengan berbagai alasan seperti harga
yang lebih terjangkau, keamanan lingkungan dari polusi, dan keamanan energi.
Ekonomi merupakan sektor penting dalam perkembangan LNG karena digunakan
untuk memperkirakan nilai jual untuk sektor manufaktur . (Mayasari, Dyta Silvia.
"Proses Pencairan Gas Alam (LNG) Sebagai Sumber Energi (Liquefied Natural Gas (LNG)
As An Energy Source.").

LNG adalah singkatan dari Liquefied Natural Gas (Gas Alam Cair). LNG
merupakan hasil dari gas alam yang didinginkan pada suhu - 163°C pada tekanan
atmosfer, sehingga terkondensasi menjadi liquid (cairan) dengan perbandingan
volumenya dalam bentuk cairan dengan gas adalah satu banding enam ratus. Berat
dari cairan tidak berwarna, tidak korosif, dan tidak beracun ini sekitar setengah berat
air dengan volume yang sama. Mirip seperti gas alam jenis lainnya, kandungan utama
dari LNG adalah 85%-95% methane dengan sedikit ethana, propane, iso-butana,
normal-butana, iso-pentana +, serta kandungan-kandungan H2S yang beragam. Pada
umumnya LNG disimpan dengan temperatur yang sangat rendah yaitu –150°C
dengan tekanan 17 bar.

1.2 Rumusan Masalah


a. Metode- metode apa sajakah yang dapat digunakan dalam pencairan gas?
b. Alat apakah yang digunakan dalam proses pencairan gas?

1.3 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui metode-metode yang digunakan dalam proses pencairan gas
b. Mengetahui alat-alat yang digunakan dalam proses pencairan gas alam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pencairan merupakan proses inti dari pengolahan LNG. Pencairan atau


liquefaction bertujuan untuk mencairkan LNG hingga mencapai suhu -161 oC.
Sebelum dilakukan proses pencairan, gas alam yang sudah didapatkan harus
dipisahkan antara fraksi ringan dan fraksi berat berdasarkan titik didih LNG. Proses
pemisahan tersebut menggunakan kolom distilasi LNG. Sedangkan pada proses
pencairan LNG digunakan alat expander cycle denfan refrigerant nitrogen namun,
alat yang digunakan ini merupakan alat untuk skala kecil

2.1 Metode-Metode Pencairan Gas

LNG (Liquid Natural Gas) merupakan gas alam (90% lebih terdiri dari
metana) yang dicairkan dengan cara menurunkan temperatur pada suhu yang sangat
rendah, yaitu sekitar -1560C. LNG sangat penting dalam dunia industri, salah satunya
sebagai bahan baku industri amonia, selain itu LNG merupakan bahan bakar tak
terbarukan yang paling ramah lingkungan. Salah satu perusahaan LNG di Indonesia
adalah PT. Badak NGL Bontang.
Namun dalam pembuatan LNG, gas alam harus dulu di pre-treatment. Tujuan
dari pre-treatment ini adalah untuk meningkatkan kualitas gas dan juga mencegah
gangguan pada proses dan kerusakan alat. Secara Umum proses proses pembuatan
LNG dari gas alam terdiri dari 4 tahap, yaitu :
1. Acid gas removal
2. Dehydration & Hg Removal
3. Fractionation
4. Liquefaction
2.1.1 Acid Gas Removal
Penghilangan gas yang bersifat asam bertujuan untuk meningkatkan mutu
produk dan mencegah korosi. Selain itu CO 2 dapat memadat pada suhu -780C ketika
dicairkan sehingga dapat menyumbat pipa. Umumnya CO 2 dihilangkan hingga
kadarnya dibawah 50 ppm dan untuk H2S dibawah 4 ppm. Pada Proses penghilangan
ini dilaksanakan dalam unit absorber dengan pelarut MDEA. Pada kolom absorber
gas alam dari bawah mengalir ke atas kolom dan dari atas dipercikan larutan MDEA.
Gas asam akan larut pada MDEA sedangkan gas alam bebas gas asam akan keluar
melewati kolom absorber. MDEA yang telah melarutkan gas alam tadi regenerasi di
kolom stripper dengan mengurangi tekanan dan menaikan temperatur sehingga gas
terpisah dari MDEA. MDEA yang telah diregenerasi di sirkulasi kembali menuju
kolom absorber.

Gambar 2.1

2.1.2 Dehydration & Hg Removal


Proses selanjutnya adalah penghilangan air dan senyawa Hg. Tujuan
penghilangan air dalam gas adalah untuk mencegah terjadinya senyawa hidrat,
pembentukan es pada proses pencairan, dan korosi pada peralatan proses. Proses
dehidrasi gas alam dilakukan dengan absorpsi (menggunakan desikan cair) atau
adsorpsi (menggunakan desikan padat). Larutan yang biasa digunakan dengan
menggunakan proses absorpsi adalah tri-etilen glikol (TEG), di-etilen glikol (DEG),
dan etilen glikol (EG). Pada umumnya TEG lebih banyak digunakan daripada DEG
dan EG. Karena kehilangan glikol pada pemakaian TEG akan lebih kecil. Sedangkan
pada desikan padat yang umumnya digunakan adalah alumina, silika gel dan silika
alumina, dan molecular sieve. Pada penggunaan desikan padat diperlukan regenerasi
dikarenakan dapat jenuh sehingga umumnya digunakan dua desikan  dimana satu
desikan digunakan untuk proses dehidrasi, sedangkan yang satu lagi regenerasi.

Gambar 2.2

Setelah di dehidrasi gas dihilangkan kandungan merkurinya. Penghilangan


merkuri ini bertujuan untuk mencegah korosi pada alumunium, karena merkuri dapat
bereaksi dengan alumunium membentuk amalgam. Saat ini penghilangan merkuri
yang banyak digunakan adalah dengan  menggunakan bahan penyerap sulfur
impregnated activated carbon .
2.1.3 Fractionation
Fraksinasi bertujuan untuk memisahkan komponen gas selain metana agar
kualitas produk sesuai dengan yang diinginkan. Fraksinasi terdiri dari beberapa unit
operasi utama yaitu scrub column, kolom de-etanasi, kolom de-propanasi, dan de-
butanasi. Pada scrub column dipisahkan komponen metana dengan etana dan
komponen yang lebih berat lainnya. Setelah itu pada kolom de-etanasi komponen
etana dipisahkan dari propana dan komponen yang lebih berat lainnya. Lalu pada
kolom de-propanasi komponen propana dipisahkan dari propana dan komponen yang
lebih berat lainnya. Juga pada kolom de-butanasi komponen butana dipisahkan dari
komponen yang lebih berat (C5 dan seterusnya).

2.1.4 Liquefaction
Terakhir adalah terakhir adalah proses utama, yaitu pencairan gas alam
dengan menggunakan unit refrigerasi. Terdapat beberapa sistem refrigerasi yaitu
sistem kompresi gas, Sistem kompresi uap mekanik, Sistem absorpsi-desorpsi,
Sistem steam-jet. Sistem yang umum digunakan dan praktis adalah sistem kompresi
uap mekanik. Sistem ini dapat menurunkan temperatur fluida proses hingga dibawah
-1300C.

Unit refrigeration adalah suatu unit proses pendinginan untuk mendapatkan


suhu yang rendah dari pada suhu embient, sering pendinginan digunakan untuk
mencairkan gas / uap. Untuk pencairan gas bumi (natural gas) diperlukan suhu yang
sangat rendah sekali karena suhu pengembunan gas bumi (natural gas) sangat rendah
sehingga diperlukan pendinginan yang mampu mendinginkan suhu yang rendah. Unit
refrigerasi adalah peralatan yang berfungsi untuk menghasilkan suhu lebih rendah
dari suhu atmosferis, dengan media kerja refrigerant. Salah satu syarat refrigerant
adalah harus mempunyai panas penguapan yang besar Contoh refrigerant:
a. Freon – 12
b. Propane
c. Freon - 22
d. Multy Component Refrigerant (MCR)
A. Komponen Utama Unit Refrigerasi
Adapun komponen utama unit refrigerasi antara lain:
1. Kompresor : untuk menaikkan tekanan uap refrigerant yang keluar dari
evaporator dan sekaligus mengalirkanya ke seluruh sistem refrigerasi .
2. Kondensor : untuk mengkondensasikan uap refrigerant yang keluar dari
kompresor. Sebagai media pendingin pada umumnya air atau udara.
3. Valve ekspansi : untuk menurunkan tekanan dari refrigerant cair yang keluar
dari kondensor dan mengalirkannya ke evaporator.
4. Evaporator/chiller : untuk menguapkan refrigerant cair yang keluar dari alat
ekspansi. Untuk menguap-kan refrigerant dibutuhkan panas cukup besar.
Panas diambil dari cairan refrigerant yang tidak menguap di dalam chiller dan
dari fluida lain yang mengalir dalam tube yang dilewatkan dalam chiller/
evaporator. suhu fluida lain tersebut turun.
B. Skema Refrigerasi
Skema refrigerasi berikut ini adalah skema sederhana yaitu untuk gambar
skema I untuk unit kecil, sedangkan gambar skema II refrigerasi untuk unit yang
besar, yakni dilengkapi dengan akumulator dan surde drum.
Proses refrigerasi berdasarkan skema dibawah ini dimana gas refrigerant
dikompressi oleh kompressor, tekanan akan naik dan suhu naik, Kemudian refrigerant
didinginkan di kondensor menjadi cair (liquid) dan tekanan sedikit turun, kemudian
liquid refrigerant dilewatkan ke valve ekspansi tekanan diturunkan sampai mendekati
tekanan atmospherik kemudian dimasukkan ke evaporator. Refrigerant dari
ekspansion dilewatkan evaporator, karena pada tekanan embient, maka dia akan
menguap dan dalam penguapan memerlukan panas sehinga panas yang diambil panas
disekitar evaporator dimana dievaporator tersebut ada bahan yang akan didinginkan.
Dengan pengambilan panas di evaporator tersebut, maka gas sekitar evaporator
dimabil panasnya sehiingga gas akan menjadi dingin. Refriegarant yang menguap tadi
dimasukkan ke kompressor untuk mendapatkan kompressi sehingga menjadi tekanan
tinggi kemudi dilewatkan ke condensor untuk poendinginan, begitu seterusnya proses
pendinginan.

Gambar 2.3
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

D. K. Katz, et al., Handbook Of Natural Gas Engineering, McGraw-Hill Book


Company, New York, 1959.
R. R. Maddox, Gas And Liquid Sweetening, 2nd Ed. Campbell Petroleum Series,
Norman, OK, 1974.
R. E. Kirk and D. F. Othmer (eds.), Encyclopedia Of Chemical Technology. Vol. 7,
Interscience Encyclopedia, Inc., New York, NY, 1951.

Anda mungkin juga menyukai