A Frame
6. Radiant Wall
2. Down Convection
7. Double Up Fired
3. Straight Up
Struktur Furnace :
Secara konstruksi dapur dalam proses plant terdiri dari 2
bagian :
1. Bagian Konveksi : bagian konveksi yaitu suatu
daerah yang menerima panas dari aliran flue gas
yang akan mengalir ke stack.Bagian koveksi terletak
langsung dibawah stack, letak tube dalam bagian Beberapa unit proses memerlukan pemanasan
conveksi selalu horizontal. melalui media pemanas,furnace ini bertujuan
2. Bagian radiasi : bagian radiasi yaitu daerah yang memanaskan “Media Pemanas” yang di sirkulasikan
menerima panas langsung dari api burner. Untuk cairan dipanaskan di furnace ,kemudian dialirkan ke
dapur tipe horizontal, letak tube dalam bagian ini heat exchanger dan cairan ini suhunya akan
adalah horizontal, sedang untuk dapur tipe vertical turun/rendah dialirkan ke furnace lagi untuk
letak tube adalah vertical. dipanaskan kembali dan begitu seterusnya .dalam
Fungsi Furnace : hal ini pemanas tidak mengalami perubhan fase,
1. Untuk menaikan suhu fluida/minyak sesuai dengan 5. Furnace Reaktor
kebutuhan dalam mencapai titik Furnace ini digunakan untuk pemanasan reaksi,
penguapan,kemudian fluida/minyak dialirkan dimana reaksi terjadi di dalam tube furnace itu
kedalam kolom fraksinasi untuk proses pemisahan. sendiri.
2. Untuk menaikan suhu fluida/minyak sesuai dengan Kemungkinan adanya gangguan dan cara mengatasi
kebutuhan dalam mencapai titik thermal reaksi. gangguan adalah sebagai berikut :
3. Untuk menaikan suhu fluida/minyak sesuai dengan 1. Burner mati
kebutuhan dalam mencapai titik reaksi katalis. Penyebab : terlalu banyak udara yang dicampur
dengan bahan bakar.
Ditinjau dari fungsi furnace/pemanas yang dikaitkan Cara mengatasi : tutup pintu udara primer
dengan unit proses maka furnace dapat dibedakan dalam 2. Cerobong berasap
5 (lima) katagori, yaitu : Penyebab : banyak fuel yang digunakan tanpa
1. Furnace pemanas umpan kolom fraksinasi pengaturan udara.
Jenis ini paling banyak digunakan didalam unit Cara mengatasi : tambahkan udara dan steam
proses.umpan yang berupa cairan dialirkan ke atomizing.
furnace yang sebelumnya mendapat pemanasan Di 3. Nyala api terlalu pendek
heat exchanger umpan dipanaskan sampai suhu Penyebab : terlalu banyak udara primer dan terlalu
tertentu kemudian dialirkan kedalam kolom banyak steam atomizing.
fraksinasi untuk dipisahkan fraksi-fraksinya. Cara mengatasi : kurangi udara primer dan steam
2. Pemanas Reboiler atomizing.
Jenis ini biasanya di gunakan dengan pertimbangan 4. Nyala api terlalu Panjang
untuk pemakaian beban yang rendah dan kondisi Penyebab : terlalu sedikit udara primer dan steam
temperatur yang tidak terlalu kritis.minyak yang atomizing.
akan dipanaskan ditarik dari bottom kolom dan Cara mengatasi : tambahkan udara primer, kurangi
dipompakan ke furnace,sebagian minyak akan udara sekunder, dan tambahkan steam atomizing.
diuapkan di dalam furnace,campuran cairan minyak 5. Nyala api putus-putus
dan uap dikembalikan ke kolom fraksinasi ,uap-uap Penyebab : draft terlalu rendah, aliran fuel oil terlalu
kan terkondensasi didalam kolom,melepaskan panas sedikit.
pengembunan dan panas ini akan digunakan untuk Cara mengatasi : periksa stack damper dan fuel oil
menguapkan fraksi ringan. ditambah.
3. Furnace pemanas umpan reaktor 6. Temperature stack terlalu tinggi
Furnace ini digunakan untuk menaikan suhu minyak Penyebab : terlalu banyak udara pembakaran
sampai temperatur reaksinya, dalam hal ini suhu dan Cara mengatasi : atur stack damper, udara primer
tekanan operasi harus diatur sesuai dengan dan udara sekunder.
kebutuhan reaksi. 7. Suhu metal/ skin tube terlalu tinggi
4. Furnace pemanas “ Media Pemanas”
Penyebab : lidah api menjalar ke tube dan konstruksi dapur dapat kuat menahan panas atau
permukaan tube kotor. terhadap api langsung.
Cara mengatasi : atur nyala api yang baik dan Adapun bahan Refrctory ini bila ditinjau dari segi tipe
bersihkan permukaan tube. dan bentuknya bermacam-macam. Pada umumnya
8. Flame flash back Refractory dibedakan atas :
Penyebab : tekanan fuel gas rendah dan draft furnace 1. Batu tahan api (Fire Brick)
terlalu rendah. 2. Semen / semen Refractory
Cara mengatasi : kurangi/perkecil ukuran ujung Pada dasarnya Refractory terdiri atas bahan –bahan
burner dan tambahkan bukaan damper. pokok yaitu :
9. Bentuk nyala tidak baik 1. Clay (tanah liat)
Penyebab : terlalu banyak bahan bakar dan 2. Kaolin
kekurangan udara pembakaran. 3. Bauxite
Cara mengatasi : kurangi bahan bakar dan 4. Silicon Carbide, Graphite
tambahkan udara pembakaran. 5. Alumina
10. Tidak tercapai suhu yang dikehendaki 6. Zircon
Penyebab : terlalu sedikit bahan bakar dan speed/ Namun komposisi dari bahan-bahan tersebut dalam
burner tip terlalu kecil. suatu Refractory tergantung dari jenis dan fungsinya /
Cara mengatasi : tabahkan bahan bakar dan perbesar pemakaian Refractory itu sendiri. Dalam pemakaian
ukuran tip burner. bahan Refractory ini, memerlukan ankur-ankur yang
Bagian-Bagian Furnace : melekat pada dinding dapur, sebagai penahan
1. Center wall (Bridge Wall) : dibuat dari batu bata Refractory, bukan saja dinding, tetapi juga pada atap
tahan api berfungsi untuk membuat arah nyala yang dan lain bagian agar Refractory tak mudah jatuh.
baik dan mengalirnya flue gas ke stack. Angkur ini terbuat dari bahan besi cor, stainless steel
2. Stack : berfungsi untuk mengalirkan flue gas hasil atau bahan lain yang tahan terhadap suhu tinggi. Pada
dari pembakaran dalam dapur ke luar atmosphere pemasangan angkur ini tak boleh memakai bahan dari
3. Stack Damper : befungsi untuk mengatur besi biasa, karena tak akan tahan terhadap suhu tinggi,
pembuangan flue gas yang akan melewati stack. akibatnya akan melengkung, Refractory akan rusak.
4. Jendela Pengamat.(Peep Hole) : dipasang pada Beberapa jenis Refractory yang banyak dipakai dikilang
dinding dapur yang mana kondisi dapur dapat antara lain :
diamati. 1. Plicast Refractory : dipakai pada dinidng dapur,
5. Explosion Door : pintu yang dapat terbuka bila atap, stack dll. Refractory ini tahan pada suhu antara
terjadi ledakan (tekanan dapur naik). 1100oC sampai dengan 1350oC, sedang beratnya :
6. Pengatur Udara (Air Rgester) : berfungsi untuk 720 kg/m3 sampai dengan 1350 kg/cm3.
mengatur banyaknya udara yang masuk kedalam 2. Plastic Refractory : dipakai untuk burner lips pada
dapur (mengatur nyala). Boiler, karena sifatnya maka Refractory ini dapat
7. Tube : berfungsi sebagai tempat aliran fluida yang dengan mudah dibentuk menurut model dari burner
dipanaskan terbuat dari low molybdenum steel atau tersebut. Tahan terhadap suhu antara 1450oC sampai
low chrom molybdenum steel (tahan terhadap korosi dengan 1700oC, beratnya antara 2200 kg/m3 sampai
dan mempunyai kekuatan yang cukup). dengan 2700 kg/cm3.
8. Tube Support : dipasang didinding dapur untuk 3. Fire Brick : ada beberapa macam bentuk dan
mensupport tube. typenya, terutama dipakai pada :
Refractory/ Isolator : suatu sistim konstruksi didalam Burner Throut / Lips
furnace yang dibuat sedemikian rupa sehingga baja Lantai pada dapur / Boiler
Dinding / sekat dalam dapur Langkah-langkah dari : mixing, igniting dan
Manhole, explotion door dll burning terjadi dalam waktu yang singkat.
Burner berfungsi sebagai alat pengabut dan pembakar Interval waktu tergantung dari jarak pergerakan,
bahan bakar minyak maupun gas yang akan dibakar kecepatan dan tipe dari aliran-aliran turbulent
kedalam ruang dapur. yang lebih diinginkan. Sehingga pembakaran
Macam-Macam Burner : yang baik menggunakan 3 T : Time, Temperatur
1. Pilot Burner : burner kecil yang digunakan untuk dan Turbulensi.
menyalakan burner yang lebih besar, dengan 4. Combination Burner. Combinasi burner terdiri dari 2
menggunakan gas sebagai bahan bakarnya Mula- burner yaitu gas burner dan oil burner. Dikombinasi
mula Pilot burner dinyalakan kemudian burner besar menjadi 1 unit dimaksudkan agar lebih praktis
dinyalakan. karena dapat bekerja hanya dengan gas atau oil atau
2. Gas Burner : dapat dibedakan menjadi 2 type yaitu : dapat kedua-duanya. Terdapat muffle block yang
Burner yang mengadakan pencampuran fungsinya untuk melihat karakteristik dari nyala.
yang dibutuhkan untuk pembakaran dengan gas 1. Snuffing Steam : steam yang dapat dialirkan kedalam
didalam dapur. dapur yang dapat segera mematikan api, dapat pula
Burner mengadakan percampuran semua udara digunakan untuk mengusir (purging) gas dalam
Didalam kebanyakan gas burner industri,udara dari Dengan adanya purging steam juga untuk
sistim gas jet didalam venturi tube. Udara yang 2. Soot Blower : dalam operasi yang lama, soot (jelaga)
dicampur mula-mula dalam burner disebut udara dan persenyawaan-persenyawaan sulfur akan
primer, sedang udara yang diperlukan untuk terbentuk (terutama untuk oil burning) yang
pembakaran selanjutnya yang masuk dibagian menyebabkan perpindahan panas menjadi buruk dan
burner disebut udara sekunder, Primary air diatur akan menurunkan effisiensi dapur. Peralatan untuk
dengan shutters. Bila tekanan gas rendah, harus hati- blow off deposit dengan tekanan steam disebut ‖Soot
energy kecil yang masuk didalam primary air. 3. Air Preheater : digunakan untuk memanaskan udara
Kecepatan dari campuran udara-gas harus lebih untuk pembakaran dengan sensible heat dari flue gas
Bahan bakar bila berupa zat cair harus harus tekanan didalam dapur.
- Steam atomisasi dengan menggunakan Gas hasil pembakaran keluar dapur melalui stack
steam tekanan tinggi dengan tarikan alam. Gas ini keluar melalui stack
- Dengan tenaga mekanis yaitu menggunakan akibat adanya perbedaan tekanan dalam dapur
tenaga fuel oil itu sendiri. dengan tekanan atmosfir. Tekanan dalam dapur lebih
Bahan bakar dan udara harus masuk bersama- kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfir,
sama dengan perbandingan tertentu dan pada akibatnya perbedaan tekanan ini maka udara dari
waktu suhu penyalaan dan pembakaran. luar untuk pembakaran dapat masuk kedalam dapur
dan gas hasil pembakaran keluar dapur melalui stack
secara tarikan alam.
2. Forced Draft
Udara untuk pembakaran dalam dapur dimasukkan
dengan tenaga mekanis yaitu dengan bantuan
blower. Fungsi blower untuk mengisap udara luar
kemudian di hembuskan kedalam dapur untuk
pembakaran, sehingga tekanan udara luar dan
tekanan udara yang dimasukkan lebih tinggi dari
tekanan dalam dapur, maka gas hasil pembakaran
akan keluar melalui stack.
3. Induced Draft
Gas hasil pembakaran keluar melalui stack dengan
tarikan blower. Tarikan blower ini menyebabkan
tekanan dalam dapur lebih rendah dari tekanan
atmosfir. Akibatnya udara luar untuk pembakaran
dapat masuk kedalam dapur
PROSES PEMBAKARAN