Anda di halaman 1dari 11

FURNACE 4.

A Frame

 Furnace adalah alat yang berfungsi untuk memindahkan


panas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan
bakar dalam suatu ruangan ke fluida yang dipanaskan
melalui tube-tube pembuluh yang berada di sekitar
ruang pembakaran furnace tersebut.
 Furnace atau juga disebut dapur dalam proses
pengolahan dapat berfungsi sebagai pemanas awal,
sebagai reboiler dan juga sebagai pemanas umpan 5. Circular
sampai suhu yang diharapkan.
 Bahan baker dapur dapat berupa cair maupun gas
dimana bahan baker cair adalah fuel oil sedangkan
bahan bakar gas disebut fuel gas.
 Untuk pembakaran bahan baker digunakan burner
dimana didalam furnace ini ada tiga macam burner yaitu
burner untuk fuel oil, fuel gas dan burner kombinasi.
 Macam-Macam Type Furnace :
1. Large box type

6. Radiant Wall

2. Down Convection
7. Double Up Fired

3. Straight Up

 Struktur Furnace :
Secara konstruksi dapur dalam proses plant terdiri dari 2
bagian :
1. Bagian Konveksi : bagian konveksi yaitu suatu
daerah yang menerima panas dari aliran flue gas
yang akan mengalir ke stack.Bagian koveksi terletak
langsung dibawah stack, letak tube dalam bagian Beberapa unit proses memerlukan pemanasan
conveksi selalu horizontal. melalui media pemanas,furnace ini bertujuan
2. Bagian radiasi : bagian radiasi yaitu daerah yang memanaskan “Media Pemanas” yang di sirkulasikan
menerima panas langsung dari api burner. Untuk cairan dipanaskan di furnace ,kemudian dialirkan ke
dapur tipe horizontal, letak tube dalam bagian ini heat exchanger dan cairan ini suhunya akan
adalah horizontal, sedang untuk dapur tipe vertical turun/rendah dialirkan ke furnace lagi untuk
letak tube adalah vertical. dipanaskan kembali dan begitu seterusnya .dalam
 Fungsi Furnace : hal ini pemanas tidak mengalami perubhan fase,
1. Untuk menaikan suhu fluida/minyak sesuai dengan 5. Furnace Reaktor
kebutuhan dalam mencapai titik Furnace ini digunakan untuk pemanasan reaksi,
penguapan,kemudian fluida/minyak dialirkan dimana reaksi terjadi di dalam tube furnace itu
kedalam kolom fraksinasi untuk proses pemisahan. sendiri.
2. Untuk menaikan suhu fluida/minyak sesuai dengan  Kemungkinan adanya gangguan dan cara mengatasi
kebutuhan dalam mencapai titik thermal reaksi. gangguan adalah sebagai berikut :
3. Untuk menaikan suhu fluida/minyak sesuai dengan 1. Burner mati
kebutuhan dalam mencapai titik reaksi katalis. Penyebab : terlalu banyak udara yang dicampur
dengan bahan bakar.
 Ditinjau dari fungsi furnace/pemanas yang dikaitkan Cara mengatasi : tutup pintu udara primer
dengan unit proses maka furnace dapat dibedakan dalam 2. Cerobong berasap
5 (lima) katagori, yaitu : Penyebab : banyak fuel yang digunakan tanpa
1. Furnace pemanas umpan kolom fraksinasi pengaturan udara.
Jenis ini paling banyak digunakan didalam unit Cara mengatasi : tambahkan udara dan steam
proses.umpan yang berupa cairan dialirkan ke atomizing.
furnace yang sebelumnya mendapat pemanasan Di 3. Nyala api terlalu pendek
heat exchanger umpan dipanaskan sampai suhu Penyebab : terlalu banyak udara primer dan terlalu
tertentu kemudian dialirkan kedalam kolom banyak steam atomizing.
fraksinasi untuk dipisahkan fraksi-fraksinya. Cara mengatasi : kurangi udara primer dan steam
2. Pemanas Reboiler atomizing.
Jenis ini biasanya di gunakan dengan pertimbangan 4. Nyala api terlalu Panjang
untuk pemakaian beban yang rendah dan kondisi Penyebab : terlalu sedikit udara primer dan steam
temperatur yang tidak terlalu kritis.minyak yang atomizing.
akan dipanaskan ditarik dari bottom kolom dan Cara mengatasi : tambahkan udara primer, kurangi
dipompakan ke furnace,sebagian minyak akan udara sekunder, dan tambahkan steam atomizing.
diuapkan di dalam furnace,campuran cairan minyak 5. Nyala api putus-putus
dan uap dikembalikan ke kolom fraksinasi ,uap-uap Penyebab : draft terlalu rendah, aliran fuel oil terlalu
kan terkondensasi didalam kolom,melepaskan panas sedikit.
pengembunan dan panas ini akan digunakan untuk Cara mengatasi : periksa stack damper dan fuel oil
menguapkan fraksi ringan. ditambah.
3. Furnace pemanas umpan reaktor 6. Temperature stack terlalu tinggi
Furnace ini digunakan untuk menaikan suhu minyak Penyebab : terlalu banyak udara pembakaran
sampai temperatur reaksinya, dalam hal ini suhu dan Cara mengatasi : atur stack damper, udara primer
tekanan operasi harus diatur sesuai dengan dan udara sekunder.
kebutuhan reaksi. 7. Suhu metal/ skin tube terlalu tinggi
4. Furnace pemanas “ Media Pemanas”
Penyebab : lidah api menjalar ke tube dan konstruksi dapur dapat kuat menahan panas atau
permukaan tube kotor. terhadap api langsung.
Cara mengatasi : atur nyala api yang baik dan  Adapun bahan Refrctory ini bila ditinjau dari segi tipe
bersihkan permukaan tube. dan bentuknya bermacam-macam. Pada umumnya
8. Flame flash back Refractory dibedakan atas :
Penyebab : tekanan fuel gas rendah dan draft furnace 1. Batu tahan api (Fire Brick)
terlalu rendah. 2. Semen / semen Refractory
Cara mengatasi : kurangi/perkecil ukuran ujung  Pada dasarnya Refractory terdiri atas bahan –bahan
burner dan tambahkan bukaan damper. pokok yaitu :
9. Bentuk nyala tidak baik 1. Clay (tanah liat)
Penyebab : terlalu banyak bahan bakar dan 2. Kaolin
kekurangan udara pembakaran. 3. Bauxite
Cara mengatasi : kurangi bahan bakar dan 4. Silicon Carbide, Graphite
tambahkan udara pembakaran. 5. Alumina
10. Tidak tercapai suhu yang dikehendaki 6. Zircon
Penyebab : terlalu sedikit bahan bakar dan speed/  Namun komposisi dari bahan-bahan tersebut dalam
burner tip terlalu kecil. suatu Refractory tergantung dari jenis dan fungsinya /
Cara mengatasi : tabahkan bahan bakar dan perbesar pemakaian Refractory itu sendiri. Dalam pemakaian
ukuran tip burner. bahan Refractory ini, memerlukan ankur-ankur yang
 Bagian-Bagian Furnace : melekat pada dinding dapur, sebagai penahan
1. Center wall (Bridge Wall) : dibuat dari batu bata Refractory, bukan saja dinding, tetapi juga pada atap
tahan api berfungsi untuk membuat arah nyala yang dan lain bagian agar Refractory tak mudah jatuh.
baik dan mengalirnya flue gas ke stack. Angkur ini terbuat dari bahan besi cor, stainless steel
2. Stack : berfungsi untuk mengalirkan flue gas hasil atau bahan lain yang tahan terhadap suhu tinggi. Pada
dari pembakaran dalam dapur ke luar atmosphere pemasangan angkur ini tak boleh memakai bahan dari
3. Stack Damper : befungsi untuk mengatur besi biasa, karena tak akan tahan terhadap suhu tinggi,
pembuangan flue gas yang akan melewati stack. akibatnya akan melengkung, Refractory akan rusak.
4. Jendela Pengamat.(Peep Hole) : dipasang pada  Beberapa jenis Refractory yang banyak dipakai dikilang
dinding dapur yang mana kondisi dapur dapat antara lain :
diamati. 1. Plicast Refractory : dipakai pada dinidng dapur,
5. Explosion Door : pintu yang dapat terbuka bila atap, stack dll. Refractory ini tahan pada suhu antara
terjadi ledakan (tekanan dapur naik). 1100oC sampai dengan 1350oC, sedang beratnya :
6. Pengatur Udara (Air Rgester) : berfungsi untuk 720 kg/m3 sampai dengan 1350 kg/cm3.
mengatur banyaknya udara yang masuk kedalam 2. Plastic Refractory : dipakai untuk burner lips pada
dapur (mengatur nyala). Boiler, karena sifatnya maka Refractory ini dapat
7. Tube : berfungsi sebagai tempat aliran fluida yang dengan mudah dibentuk menurut model dari burner
dipanaskan terbuat dari low molybdenum steel atau tersebut. Tahan terhadap suhu antara 1450oC sampai
low chrom molybdenum steel (tahan terhadap korosi dengan 1700oC, beratnya antara 2200 kg/m3 sampai
dan mempunyai kekuatan yang cukup). dengan 2700 kg/cm3.
8. Tube Support : dipasang didinding dapur untuk 3. Fire Brick : ada beberapa macam bentuk dan
mensupport tube. typenya, terutama dipakai pada :
 Refractory/ Isolator : suatu sistim konstruksi didalam  Burner Throut / Lips
furnace yang dibuat sedemikian rupa sehingga baja  Lantai pada dapur / Boiler
 Dinding / sekat dalam dapur Langkah-langkah dari : mixing, igniting dan
 Manhole, explotion door dll burning terjadi dalam waktu yang singkat.
 Burner berfungsi sebagai alat pengabut dan pembakar Interval waktu tergantung dari jarak pergerakan,
bahan bakar minyak maupun gas yang akan dibakar kecepatan dan tipe dari aliran-aliran turbulent
kedalam ruang dapur. yang lebih diinginkan. Sehingga pembakaran
 Macam-Macam Burner : yang baik menggunakan 3 T : Time, Temperatur
1. Pilot Burner : burner kecil yang digunakan untuk dan Turbulensi.
menyalakan burner yang lebih besar, dengan 4. Combination Burner. Combinasi burner terdiri dari 2
menggunakan gas sebagai bahan bakarnya Mula- burner yaitu gas burner dan oil burner. Dikombinasi
mula Pilot burner dinyalakan kemudian burner besar menjadi 1 unit dimaksudkan agar lebih praktis
dinyalakan. karena dapat bekerja hanya dengan gas atau oil atau
2. Gas Burner : dapat dibedakan menjadi 2 type yaitu : dapat kedua-duanya. Terdapat muffle block yang

 Burner yang mengadakan pencampuran fungsinya untuk melihat karakteristik dari nyala.

pendahuluan udara, sebagian atau seluruhnya  Peralatan Tambahan :

yang dibutuhkan untuk pembakaran dengan gas 1. Snuffing Steam : steam yang dapat dialirkan kedalam

didalam dapur. dapur yang dapat segera mematikan api, dapat pula

 Burner mengadakan percampuran semua udara digunakan untuk mengusir (purging) gas dalam

dan gas dalam dapur. ruangan pembakaran sebelum menyalakan dapur.

Didalam kebanyakan gas burner industri,udara dari Dengan adanya purging steam juga untuk

atmospherik ditarik kedalam burner oleh suatu menciptakan draft.

sistim gas jet didalam venturi tube. Udara yang 2. Soot Blower : dalam operasi yang lama, soot (jelaga)

dicampur mula-mula dalam burner disebut udara dan persenyawaan-persenyawaan sulfur akan

primer, sedang udara yang diperlukan untuk terbentuk (terutama untuk oil burning) yang

pembakaran selanjutnya yang masuk dibagian menyebabkan perpindahan panas menjadi buruk dan

burner disebut udara sekunder, Primary air diatur akan menurunkan effisiensi dapur. Peralatan untuk

dengan shutters. Bila tekanan gas rendah, harus hati- blow off deposit dengan tekanan steam disebut ‖Soot

hati, sebab relative didalam gas hanya mengandung Blower.

energy kecil yang masuk didalam primary air. 3. Air Preheater : digunakan untuk memanaskan udara

Kecepatan dari campuran udara-gas harus lebih untuk pembakaran dengan sensible heat dari flue gas

besar dengan kecepatan penyebaran nyala untuk yang mengalir ke stack.

mencegah fire flash back.


3. Oil Burner : ada 3 hal penting yaitu :  Draft : beda tekanan antara tekanan atmosfir dengan

 Bahan bakar bila berupa zat cair harus harus tekanan didalam dapur.

dirubah menjadi partikel-partikel kecil (uap)  Macam-Macam Draft :

dengan jalan : 1. Natural Draft

- Steam atomisasi dengan menggunakan Gas hasil pembakaran keluar dapur melalui stack

steam tekanan tinggi dengan tarikan alam. Gas ini keluar melalui stack

- Dengan tenaga mekanis yaitu menggunakan akibat adanya perbedaan tekanan dalam dapur

tenaga fuel oil itu sendiri. dengan tekanan atmosfir. Tekanan dalam dapur lebih

 Bahan bakar dan udara harus masuk bersama- kecil dibandingkan dengan tekanan atmosfir,

sama dengan perbandingan tertentu dan pada akibatnya perbedaan tekanan ini maka udara dari

waktu suhu penyalaan dan pembakaran. luar untuk pembakaran dapat masuk kedalam dapur
dan gas hasil pembakaran keluar dapur melalui stack
secara tarikan alam.
2. Forced Draft
Udara untuk pembakaran dalam dapur dimasukkan
dengan tenaga mekanis yaitu dengan bantuan
blower. Fungsi blower untuk mengisap udara luar
kemudian di hembuskan kedalam dapur untuk
pembakaran, sehingga tekanan udara luar dan
tekanan udara yang dimasukkan lebih tinggi dari
tekanan dalam dapur, maka gas hasil pembakaran
akan keluar melalui stack.
3. Induced Draft
Gas hasil pembakaran keluar melalui stack dengan
tarikan blower. Tarikan blower ini menyebabkan
tekanan dalam dapur lebih rendah dari tekanan
atmosfir. Akibatnya udara luar untuk pembakaran
dapat masuk kedalam dapur

PROSES PEMBAKARAN

 Pembakaran adalah reaksi kimia antara bahan bakar dan


oksigen yang menghasilkan berbagai produk
pembakaran (salah satunya gas buang).
 Reaksi pembakaran menghasilkan panas
 Reaksi yang menghasilkan panas disebut eksotermik
 Persamaan reaksi pembakaran :
Bahan bakar + oxygen  gas buang + Cahaya + panas
 Pembakaran dikatakan sempurna bila campuran bahan
bakar dan oksigen (dari udara) mempunyai
perbandingan yang tepat, hingga tidak diperoleh sisa.
 Bila oksigen terlalu banyak, dikatakan campuran “lean”
(kurus). Pembakaran ini menghasilkan api oksidasi.
 Sebaliknya, bila bahan bakarnya terlalu banyak (atau
tidak cukup oksigen), dikatakan campuran “rich”
(kaya). Pembakaran ini menghasilkan api reduksi. Api
reduksi ditandai oleh lidah api panjang, kadang-kadang
sampai terlihat berasap. Keadaan ini juga disebut
pembakaran tidak sempurna.
 Dinding dapur
 Dinding luar adalah struktur baja untuk penahan.
 Sebelah dalam adalah fire brick/refractory (batu
tahan api), insulation brick (isolasi).
 Antara fire brick diberi jarak 1- 2 inch (diberi rock
wool/fire asbes).
 Pemasangan fire brick di liengkapi anchor (pengait)
agar tdk rontok.
 Pada pemasangan refractory baru perlu dilakukan
dry out (mengusir moisture secara bertahap).
 Pipa pembuluh (tube coil)
 Pipa terpasang paralel di konveksi kemudian ke
radiant agar diperoleh pemanasan bertahap. Radiant
dinding luar adalah struktur baja unutk penahan.
 Minimum flow dlm tube hrs dijaga unutk
menghindari overheating pd tube Tdr (turn down
ratio) laju alir disaat gangguan ops dibagi laju alir
kond. Desain.
 Parameter pemilihan pipa pembuluh :
- Life time (100.000 jam)
- Design metal temp (berdasarkan temp maks)
- Temp. Allowance (15 c)
- Corrosion fraction
- Elastic range thermal stress limit.
 Radiant tube
 Pipa pembuluh yg menerima langsung panas radiasi
pembakaran maupun pantulan panas dari batu tahan
api.
 Monitoring temp perlu dilakukan agar operasi dapur
tidak melebihi tube skin temperatur (dipasang ti).
 Convection section
Pipa yg dilengkapi sirip pipa pembuluh yg menerima
panas dari flue gas (untuk menghilangkan jelaga di tube
dilengkapi dg shoot blower).
 Air preheater
 Pemanasan udara pembakaran dengan menggunakan
flue gas panas (>450oc) dalam turbular exchanger.
 Aph adapt menaikan efisiensi dapur dari 81 menjadi
91%.
 Flue gas yg keluar dari stack diatur >176 c, unutk
mencegah adanya kondensasi so2 yg korosif.
 Soot blower  Keamanan penyalaan & kemudahan perawatan
Peralatan untuk membersihkan endapan jelaga di daerah  Kemudahan pengaturan laju pengapian (min – maks)
konveksi agar tdk menghalangi transfer panas. Alat ini  Menghasilkan bentuk api yang stabil
dilengkapi dg nozzle unutk spray dari steam/ air yg
ditembakan ke pipa konveksi.  Efectivitas dari atomizer tergantung pada :
 Cerobong (stack)  Kelembutan/kehalusan dari pengabutan.
Saluran flue gas dari konveksi ke atmosfer. Kondisi yg  Turndown range
harus diperhatikan adalah :  Kesanggupan menghasilkan spray pattern.
 Temp > 176 dan < 500 c.  Energi yang dibutuhkan.
 Kandungan bhn. Kimia & partikel hasil pembakaran
(deregulasi lindungan lingkungan).  Turndown Ratio : yaitu Kemudahan dan kesinambungan
 Damper (katup) pengaturan laju pengapian antara laju minimum dan laju
Untuk megatur draft di dalam dapur. Posisi damper maksimum.
terlalu lebar pembakaran baik tapi tdk efisien berkurang  Pembakaran yang sempurna di Burner antara unsur-
karena udara tersedot ke ruang bakar dan temp. Flue gas unsur yang mudah terbakar dari bahan bakar dengan
naik (heat loss tinggi). oksigen dari udara memerlukan 3 syarat :
 Burner assembly component  Temperatur yang cukup tinggi untuk menyala.
 Main burner tip : nozzle yg mempunyai lubang2  Turbulensi atau pencampuran yang baik.
pengarah keluarnya fuel ke combustion chamber.  Time atau waktu yg cukup singkat untuk
 Plenum : merangkum burner assembling. pembakaran
 Air register : pengatur udara pembakaran yg masuk  Bagian-Bagian Burner :
ke burner dan membentuk flame pattern.
 Wind box : suatu lorong (duct) distribuasi udara.
 Muffle block : pembentuk aliran udara dan stabilitas
nyala api.
 Pilot burner : sbg safety unutk penyalaan awal main
burner.
 Igniter : unutk menyalakan pilot gas.
 Burner : bagian terpenting dalam operasi pembakaran di
dapur adalah burner. Kesempurnaan pembakaran untuk
mendapatkan operasi serta efisiensi dapur yang baik
 Jenis-Jenis Burner :
sangat tergantung dari kesempurnaan operasi burner
1. Fuel Gas Burner
tersebut.
Keunggulan :
 Kesempurnaan operasi burner tersebut akan dipengaruhi
 Dapat bekerja pada tekanan gas rendah
oleh beberapa faktor, yaitu:
 Tingkat kebisingan rendah
 Jenis / type furnace.
Kelemahan :
 Jenis bahan bakar (fuel) yang dibakar.
 Ukuran lubang nozzle amat kritikal (kecil)
 Tekanan bahan bakar & stability.
 Lubang nozzle terletak pada daerah panas shg
 Type burner
mudah tersumbat
 Faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan
2. Fuel Gas Burner
burner :
3. Fuel Gas & Oil Burner
 Kemampuan menangani bb dgn range visc & nilai
Keunggulan : Operasi lebih flexible
kalor besar
Kelemahan : Maintenance lebih intens dibandingkan
fuel gas burner.
4. Fuel Oil Burner
Keunggulan :
 Beroperasi dengan tekanan cukup tinggi (8 – 15
kg/cm2).
 Heat duty relatif lebih besar
Kelemahan : Maintenance lebih intent dibanding
fuel gas burner.
5. Raw Gas Burner
Keunggulan :
 Dapat bekerja pada tekanan gas rendah
 Tingkat kebisingan rendah
 Ukuran lobang cukup besar
Kelemahan :
 Heat release relatif rendah
 Burner tip & pipe size lebih besar
 Jenis Bahan Bakar :
1. Bahan bakar padat : batubara (antrasit, semi-
bitumen, bitumen, sub-bitumen, lignit) biomassa
(kayu, bagass, jerami, sekam, dll).
2. Bahan bakar cair : bensin atau gasolin atau premium,
kerosen, bahan bakar diesel residu.
3. Bahan bakar gas : asetilen, blast furnace gas, blue
water gas gas batubara, natural gas, LNG dll, gas
petroleum (Ref. Gas, LPG, dll).
 Refinery gas : komponen-komponen gas ringan yang
dihasilkan sebagai produk kilang.
 Reformer gas : gas yg hvnya turun , maka hasil
pyrolysis steam decoking terhadap gas-gas yg hvnya
naik.
 Oil gas : hasil pemecahan termal (thermal
decomposition) dari naphtha sampai heavy residue.
 Komposisi Bahan Bakar : C (karbon), H (hidrogen), O
(oksigen), N (nitrogen), S (belerang), Abu, dll.

Anda mungkin juga menyukai