TUJUAN
LANDASAN TEORI
hingga temperatur tinggi dengan biaya yang cukup ekonomis karena panas yang
dipakai untuk memanaskan fluida yang mengalir dalam tube-tube berasal dari hasil
pembakaran fuel. Furnace terdiri dari struktur bangunan yang berdinding plat baja
yang di bagian dalamnya dilapisi oleh material tahan api. Panas yang digunakan
dalam furnace berasal dari panas pembakaran secara langsung dan juga radiasi-
radiasi panas yang dipantulkan kembali ke tube-tube yang ada di dalam furnace,
Furnace didesain untuk dapat menggunakan fuel oil atau fuel gas maupun
keduanya. Furnace umumnya terdiri dari dua bagian utama (section) yaitu bagian
yang menerima panas dengan cara konveksi yang disebut Convection Section dan
bagian yang menerima panas langsung dengan cara radiasi yang disebut Radiation
Section atau sering juga disebut Combustion Chamber. Fluida yang akan
dipanaskan terlebih dahulu masuk melalui Covection Section dengan tujuan untuk
mendapatkan panas secara bertahap agar terhindar dari proses thermally shock,
diinginkan.
mengalir dalam tube, maka perlu diusahakan agar pembakaran yang terjadi bisa
berlangsung dengan sempurna dan mereduksi atau menekan panas yang hilang
melalui stack dan dinding furnace seminimal mungkin. Suatu furnace dapat
Sebagai contoh adalah furnace yang ada di unit CDU Kilang RU-VI
Balongan.
untuk mencapai thermal reaction. Sebagai contoh furnace yang ada di unit
Main Air Blower (MAB) dimana fungsi MAB adalah mengalirkan udara ke
regenerator untuk proses pembakaran katalis yang telah tertutupi coke agar
katalis dapat aktif kembali. Sebagai contoh furnace yanga ada di unit RCC
5. Furnace sebagai dapur reaksi, dimana di dalam tube-tube diisi katalis dan
Balongan.
Klasifikasi Furnace
api yang di sebut brigde wall. Di mana burner di pasang pada ujung
furnace dan api diarahkan tegak lurus dengan pipa pembuluh (tube coil)
pecahnya pipa.
2. Tidak dapat digunakan untuk memanaskan fluida pada suhu
dengan bentuk lantai (alas) bulat, tube coil di pasang vertikal. Burner di
Bagian bawah (bottom) di buat jarak kurang lebih 7 feet dari dasar laut
pengoperasian furnace.
suhu antara sisi masuk (inlet) dan sisi keluar (outlet) tidak terlalu besar
(90oC)
murah
Jenis-Jenis Furnace Tipe Silinder (a) Vertical Tube oil, dan (b)Helical Tube Oil
Furnace tipe cabin mempunyai bagian radiasi (radiant section) pada section
pada sisi-sisi samping dan sisi kerucut furnace, sedangkan bagian konveksi
(convection section) ada dibagian atas furnace, pipa konveksi pada baris
pertama dan kedua disebut shield section (pelindung). Burner dipasang pada
lantai furnace dan menghadap ke atas, sehingga arah pancaran api maupun
flue gas tegak lurus dengan susunan pipa, namun burner dapat juga dipasang
horizontal.
Keuntungan menggunakan furnace tipe cabin :
Perbedaan tekanan inlet dan outlet air register yang disebabkan oleh
perbedaan berat antar bagian flue gas yang panas di dalam stack dan udara
di luar stack. Natural draft ini akan menghisap udara pembakaran masuk
stack akan mengurangi draft tersebut. Natural draft biasanya di pakai pada
Tekanan inlet pada suplai udara melalui air register diperbesar dengan
bantuan blower sehingga draft menjadi lebih besar. Forced draft biasanya
dilakukan dengan bantuan sebuah blower. Balance draft ini di pakai heater
C. Berdasarkan Perancangannya
Tipe furnace ini hampir sama dengan natural draft di mana udara
Pada tipe ini digunakan air preheater, di mana untuk pemanasan udara
menggunakan panas radiasi menuju feed yang mengalir di dalam tube dan
perpindahan panas secara konveksi . Ruang utama yang terbuka didalam heater
adalah radiant fire box (ruang bakar), dimana di adalam ruangan ini terjadi
pembakaran fuel. Bahan bakar cair atau gas atau kombinasi anatara keduanya di
radiasi dan nyala api pembakaran serta pemantulan kembali panas dari
seksi konveksi yang terletak di ruang bakar dan cerobong, agar dapat
melalui pipa cross over, fluida dialirkan ke dalam radiant fire box.
terdapat berbagai variasi desain furnace dan jenis material kontruksi yang
yang dipanaskan tergantung pada jumlah umpan dan perbedaan suhu inlet dan
outlet umpan yang ingin dicapai. Semakin besar perbedaan suhu dan semakin
Pengoperasian Furnace
flue gas dan dijadikan sebagai parameter udara excess pada proses pembakaran.
Efisiensi Furnace
panas yang di hasilkan dari pembakaran bahan bakar (fuel) untuk memanaskan
efisensi furnace.
1. Udara Excess
Namun excess udara yang berlebihan juga tidak efisien karena akan
menghasilkan volume flue gas yang besar, serta pembakaran akan diserap untuk
Panas yang hilang akan menyebabkan nilai efisiensi turun. Berikut ini
3. Peralatan furnace
- Burner mati
dengan alat ukur (indicator) yang tersedia dan harus selalu di lakukan
tangani.
2.5. Komponen Furnace
Komponen Furnace
Furnace terdiri dari beberapa komponen utama dan accesories yang meliputi:
a. Burner
Burner adalah peralatan untuk memasukkan bahan bakar (fuel) dan udara
b. Dinding Dapur
keperluannya. Lapisan sebelah luar, berupa dinding baja yang berfungsi sebagai
penahan struktur dapur. Lapisan sebelah dalam, terdiri dari satu atau dua lapisan.
Lapisan yang langsung terkena api adalah fire brick atau batu tahan api, sedangkan
lapisan yang tidak langsung terkena api dipasang insulation brick atau batu insolasi
untuk menahan adanya kehilangan panas melalui dinding tersebut. Lapisan sebelah
dalam dapur modern, umumnya terdiri dari satu lapis yang berfungsi sekaligus
Peralatan ini berfungsi untuk memanfaatkan sisa panas dari flue gas setelah
melewati pipa-pipa di dalam convection section, kemudian dimanfaatkan untuk
dibuang lewat stack atau cerobong dapur dapat dipindahkan ke udara pembakar
e. Soot Blower
Hasil pembakaran di dalam flue gas akan menempel pada dinding luar tube di
menghalangi transfer panas. Alat ini dilengkapi dengan nozzle untuk spray dari
struktur dapur. Lapisan sebelah dalam, terdiri dari satu atau dua lapisan. Lapisan
yang langsung terkena api adalah fire brick atau batu tahan api, sedangkan lapisan
yang tidak langsung terkena api dipasang insulation brick atau batu insolasi untuk
dalam dapur modern, umumnya terdiri dari satu lapis yang berfungsi sekaligus
f. Cerobong (Stack)
Stack adalah cerobong vertikal yang berfungsi untuk melepas hasil pembakaran
Stack Damper adalah plat logam untuk mengatur tekanan di excess udara (excess
air).
Merupakan lubang kecil yang terbuat dari kaca untuk mengamati keadaan di dalam
ruang pembakaran seperti nyala api, warna pipa dan batu tahan api.
Refractory dipasang pada bagian dalam dinding furnace dan boiler. Fungsi dari alat
ini adalah untuk menahan agar panas tidak keluar dari furnace, sehingga heat loss
dapat diminimalisir, selain itu juga berfungsi sebagai pelindung material penahan
Kelengkapan Furnace :
Acces door ( man way), berukuran cukup besar, digunakan pada saat
Exploition door, dipasang pada bagian atas radiant section sebagai pengaman
Wind box, terpasang pada dudukan burner assy, selain untuk mengatur udara
Snuffing steam conection, terpasang pada daerah convection dan radiant, untuk
injeksi steam guna mengusir gas liar pada start up maupun shut down.
Hasil Perhitungan
Dari hasil perhitungan yang dilakukan didapat efisiensi furnace 15-F-
102 di unit Residue Catalytic Cracking periode 18 – 22 Februari 2018 pada tabel
dibawah ini :
Pembahasan
Diketahui efisiensi desain pada furnace 15-F-102 adalah 84,8 % sedangkan
efisiensi aktual rata-rata pada furnace 15-F-102 adalah 47.16 %. Dari data tersebut
dapat disimpulkan bahwa efisiensi furnace aktual berada dibawah efisiensi
desain. Jadi, furnace 15-F-102 masih bekerja dengan baik dan belum perlu
diadakan cleaning.
Furnace 15-F-102 mengubah saturated steam menjadi superheated
dengan menggunakan panas yang didapat dari reaksi pembakaran fuel gas.
Ada beberapa hal yang mempengaruhi efisensi furnace antaralain adalah :
1. Panas yang hilang (Q Loss)
Efisiensi dipengaruhi oleh panas yang hilang. Semakin banyak panas yang
hilang maka efisiensinya semakin turun. Panas yang hilang pada furnace
disebabkan oleh panas yang menerobos keluar melalui refractor (dinding tahan
api) yang retak.
2. Terbentuknya kerak dinding tube bagian dalam
Penurunan efisiensi juga disebabkan karena terbentuknya kerak pada
dinding ube sehingga panas yang ihasilkan oleh fuel gas tidak bisa diserap
secara sempurna oleh steam yang terdapat dalam tube. Kerak disebabkan karena
steam mengandung logam Ca dan Mg.
Reaksi :
Ca(OH)2 + O2 CaO + H2O
Mg(OH)2 +O2 MgO + H2O
CaO dan MgO akan mengendap pada dinding tube bagian dalam sebagai
kerak, kerak mengakibatkan panas yang terserap steam berkurang sehingga
efisiensi furnace menjadi kecil. Untuk mencegah terbentuknya kerak pada tube
furnace dilakukan dengan mentreatment air yang masuk kedalam steam drum.
Treatment dilakukan dengan proses demineralisasi dengan menggunakan ion
exchange residue resin padaunit Demin Plant.
3. Terbentuknya Jelaga pada tube furnace bagian luar.
Penurunan efisiensi jga disebabkan karena terbentuknya jlaga pada dinding
tube bbagian luar. Jelaga terbentuk karena pembakaran yang kurang sempurna
dari fuel gas. Jelaga mengakibatkan perpindahan panas dari fuel gas menjadi
terhambat dan panas yang diterima oleh steam menjadi berkurang, akibatnya
efisiensifurnace menjadi berkurang.
PERHITUNGAN
Kesimpulan
Perhitungan efisiensi furnace 15-F-102 di unit Recidue Catalytic
Cracking dilakukan berdasarkan data operasional pada tanggal 18 – 22
Februari 2018. Dari hasil perhitungan dan pembahasan dapat disimpulkan
sebgai berikut :
1. Efisiensi aktual furnace 15-F-102 diunit RCC pada tanggal 18 – 22
Februari 2018 46.54% dan efisiensi desain furnace adalah 84,8%.
2. Efisiensi Furnace 15-F-102di unit RCC dipengaruhi oleh :
a. Panas yang hilang
b. Terbentuknya kerak dinding tube bagian dalam
c. Terbentuknya jelaga pada tube furnace bagian luar