Anda di halaman 1dari 10

BAHAN QUIZ TPG

Andono Kusuma jati


21030118110001
Pertemuan 1
 Perbedaan LNG dan LPG
LNG adalah hasil dari perut bumi yang diliquidkan, sedangkan LPG adalah hasil atas distilasi
minyak bumi.
 apa itu Gas Alam? Gas alam adalah campuran kompleks dari konstituen hidrokarbon
dan nonhidrokarbon dan ada sebagai gas dalam kondisi atmosfer Gas yang diperoleh
dari reservoir bawah tanah alam baik sebagai gas bebas atau gas yang terkait dengan
minyak mentah Mengandung sejumlah besar metana (CH4) bersama dengan
penurunan jumlah hidrokarbon lainnya Kotoran seperti H2S, N2, dan CO2 sering
ditemukan bersama gas, umumnya jenuh dengan uap air. Gas alam dari batu bara
(juga dikenal sebagai metana lapisan batu bara) sering disebut sebagai sumber daya
gas non-konvensional. LPG; LNG; CNG
Sementara gas alam sebagian besar terbentuk dari metana (CH4), ia bisa juga termasuk
sejumlah besar etana (C2H6), propane (C3H8), butana (C4H10), pentana (C5H12), serta
jejak heksana (C6H14) dan hidrokarbon yang lebih berat. Banyak gas alam sering
mengandung nitrogen (N2), karbon dioksida (CO2), hidrogen sulfida (H2S), dan sulfur
lainnya komponen seperti merkaptan (R-SH), 4 karbonil sulfida (COS), dan karbon disulfida
(CS2). Jumlah jejak argon, hidrogen, dan helium juga mungkin menyajikan. Jumlah jejak zat
logam diketahui ada di gas alam termasuk arsenik, selenium, merkuri, dan uranium.
Komponen utama gas alam adalah metan.
 Dry vs wet Gas
Dry gas itu gas yang hamper selurunya murni metana. Hidrokarbon fase cairnya sudah
dikurangi.
Wet gas itu gas yang masih mengandung hidrokarbon selain metana, diamana dia
membentuk fase cair
 Lean or Rich gas?
 Sweet or Rich gas ?
Sweet ; kandungan H2S (sulfur) nya sudah dihilangkan , tapi masih mengadung CO2. H2S
content < 4 ppmvolume
Sour : Kandungan H2S (Sulfur)nya masih ada. Baik bercampur dengan co2 atau tidak.
 Sumber gas alam
Ada 2 , associated dan non associated
Associated ( di tempat cadangannya ada sumber gas dan minyak. ), sedangkan non associated
( hanya ada deposit gasnya saja,t)
EOR: Enhanced Oil Reovery -> injeksi CO2 panas untuk mengangkat minyak yang
viskosnya besar dan sulit diambil.
Cricondetherm(TCC): Suhu tertinggi posisi dari Dew Point, dimana cairan masih berada di
fase cair. Dimana pada umumnya bila cairan ditambahkan suhunya akan berubah jadi fase
gas. Sedangkan kalau gas alam malah menjadi cair
Cricondenbar (PCC): tekanan tertinggi dimana fasenya masih cair, Dimana pada umumnya
bila cairan dikurangi tekanannya akan berubah jadi fase gas. Sedangkan kalau gas alam
malah menjadi cair
Water di gas itu merugikan karena mengurangi heating value.
 Produk dari pemrosesan Gas
Air, helium, nitrogen, CO2, H2S (hydrogen sulfide)
gas yang layak dijual : pipeline gas minimal kandungan methane 75%
Kondensat : fase cairnya gas alam seperti (C3,C4,C5)ethane, propane, n-butane, i-butane,
nantinya dijadikan LPG dan Natural Gasoline (murni)

 Spesifikasi gas alam Pipeline Quality


Komposisi:
komponen Min Max
Methane 75 %
Ethane 10
Propane 5
Butane 2
Pentane 05
Nitrogen 3
CO2 2-3
Total Diluent gas 4-5
H2S(hydrogen sulfide) 0.25-0.3 grain /100 scf (6-7
mg/m3
Total Sulfur 5-20 grain /100 scf (115-460
mg/m3
Water Vapor 4-7 lb/MM scf metric
million standard cubic feet
60-110 mg.m3
Oxygen 1%
Heating value (gross, 950 Btu/scf 1150 BTU/ scf
3
saturated) HHV 35400 KJ/m 42800 kJ/m3
Liquids - 0 (bebas dari liquid water
dan hidrocarbon)
Solids - 0 (bebas dari partikel)
Suhu saat delivery Ambient
Tekanan saat delivery 400 psig 1200 psig
Hydrocarbon dewpoint 14 oF 400F

Bila tekanan sumur hanya 200 psig maka perlu dikompresi hingga 400-1200 psig
Karakteristik pembakaran:
Heating value dinyatakan dalam Higher Heating Value (HHV) dihitung termasuk panas laten
penguapan air, dan Lower heating Value (LHV) net heating value. Dihitung dengan cara
HHV-panas laten penguapan air.
Wobbe Number:
WB = Gross heating value (HHV)/ Specific gravity^1/2
Masalah korosi: kandungan air dalam bentuk liquid tidak boleh ada, untuk water vapor 4-7
lb/MM scf
Pertemuan 2
 Tujuan dari Pemrosesan gas adalah mendapaatkan gas yang kaya akan methane,
dengan cara menghilangkan gas sulfur, hirokarbon berat, nitrogen, air, dan impuritas
 DHP (Dehidration Plant) , digunakan untuk menghilangkan kandungan H2O,
tujuannya untuk mengurangi efek korosi. Dan Mencegah pembentukan gas hidrat.
(Padatan dari gas).
 Upgrading subquality gas, memurnikan gas alam dari impuritas seperti N2, H2S, dan
CO2. N2 adalah gas yang paling sulit untuk dihilangkan.(cyrogenic)
 Gas alam harus diproses untuk mengikuti standar regulasi emisi. Dan mengikuti
standar pipeline gas.
 Pastikan DHP adalah proses terakhir, karena dalam penghilangan H2S dkk biasanya
melalui kimia masih mengandung air.
proses utama dalam Pemrosesan gas:
ACID GAS REMOVAL  GAS DEHIDRATION  HYDROCARBON DEW POINT
CONTROL
Proses sampingan
 Sulfur Recovery untuk produksi sulfir dan Tail Gas Treating
 Hydrocarbon recovery untuk menghasilkan NGL, alatnya menggunakan separasi
cryogenic
 Condensate Stabilization, stabilisasi kandungan kondensat didalam gas, pemurnian
kondensate. jenis hydrocarbon yang banyak diubah menjadi 1 jenis yang sama,
alatnya unit distilasi. Kondensat yang dihasilkan mengandung H2S terlatrukan. Yang
nantinya perlu dihilangkan. Spek kandungan H2Snya 4 ppm, dengan tekanan 8-12 psi
 Nitrogen Rejection, jika kandungan gas nitrogen tinggi
 Helium Recovery, untuk produksi helium, agak jarang, hanya bila kandungannya
diatas 0.5%vol
Unit lain:
 Gas Compression Unit , untuk mengatur tekanan gas masuk dari well (inlet
compression ) dan tekanan gas keluar untuk dijual.

Field Operations :Piping


Offshore: gas dari berbagai platform diikat bersama menjadi jaringan pipa besar, ke unit
pemrosesan gas
Onshore: surface coating diperlukan, pipa diatas tanah lebih gampang untuk di rawat namun
terekspos atmosfer. Pipa yang besarr dikubur, yang kecil diatas tanah
Field Operations : compression stations
Gas dari sumur  inlet scrubber (agar cairan ga ikut masuk )  compressor (penambahan
tekanan )  air cooler (dari comprsessor biasanya gas panas, harus di dinginkan dulu.)
3 alat diatas disebut booster station
Cara mengolah liquid di booster station
Pengumpulan liquid membutuhkan tankage dan trucking,
Keuntungannya korosi berkurang,
Pigging: pembersihan pipa dari kotoran dengan metode mekanis selama ½ hari, solid object
didorong sepanjang pipa, tujuannya ada : provide barrier antara produk liquid, mengecek
ketebalan dinding, remove debris, provide a known volume, coat inner pipe dengan inhibitor,
remove condensed hydrocarbon liquids.
Pig Foam Sphere: alat yang dimasukkan untuk pigging. (2-4 inch) .
Launcher dan receiver. Didorongnya menggunakan gas.
Gas hydrates : gas hidrate adlah crystalline padat seperti es , yang disebut clathrate, terjadi
Ketika water molecule membentuk struktur bungkusan mengelilingi small guest molecules.
( biasanta metane,etane, propane, isobutane, nirmal butane, nitrogen, CO2, H2S.

Pertemuan 3
Gas hydrates : gas hidrate adlah crystalline padat seperti es , yang fasenya disebut clathrate,
terjadi Ketika water molecule membentuk struktur bungkusan mengelilingi small guest
molecules.( biasanta metane,etane, propane, isobutane, nirmal butane, nitrogen, CO2, H2S
Pembentukan sumbatan gas hidrat dapat terjadi dalam beberapa menit.
.Pipeline Blockage disebabkan oleh wax dan asphalten solid deposition, scale (inorganic salt)
deposition dan gas hydrate solids formation.
Terbentuknya Ketika air membentuk caged structude yang mengandung guest molecule dari
hydrogen bonding.
CARA MENGHINDARI PEMBENTUKAN HIDRATE
2 faktor yang membentuk hidrate:
1. suhu dan tekanan , suhu dingin akan memungkinkan pembentukan hidrate,
2. gas berada pada kondisi dibawah atau pada dew point sehingga kandungan air nya tinggi.
Rumus prediksi pembentujan hidrate:
3 cara mengurangi kemungkinan terjadinya hidrate:
1. operasikan alat dibawah suhu formasi hydrate
2. dehidrasikan gasnya, kurangi kandungan air
3. tambahkan hydrate inhibitor, hal yang perlu dipertimbangkan: dosisnya
dipertimbangkan agar hemat, chemical cost, kemungkinan reaksi inhibitor degan
additive lainnya.
 Secara Thermal: mengkondisikan suhu dibawah suhu pembentukan hidrate,
 Konservasi panas
 Insulasi agar suhu dapat terjaga
3 jenis bahan hydrate inhibitor:
 Antiagglomerates, menghindari pengendapan
 Kinetic Inhibtors, melambatkan proses terjadinya kristal gas hidrate.
 Thermodynamic Inhibitor, menghindari proses pembekuan , antifreeze.
INLET RECEIVING
Dari sumur gas, diterima dulu di inlet receiving. Melewati emergency shutdown
valve, fase kondensat akan jatuh. Gas dari inlet receiving masuk ke inlet compression,
sedangkan kondensat liquid pergi ke pentimpanan. Separasi gas-liquid pertama kali dilakukan
di slug catcher.
SEPARATOR gas-Liquid Separation
Gas dari sumur perlu dipisahkan terlebih dahulu, memisahkan slug dan cairan yang
terikut. 3 phase separator Slug sebagai padatan, cairan liquid, dan gas
Gravity Separator/settling, bentuknya berupa tangki.
Faktor yang dipertimbangkan : laju alir, ukuran, kemungkinan surging dan slugging,
compressibility.
Horizontal Separator, kelemahannya liquid level kritikal
Vertical Separator digunakan saat gas flow rate low atau jumlah gasnya lebih kecil dari
liquid, ditaruh
Coalesing: gas ditabrakkan dengan besi yang nantinya liquidnya akan jatuh ke bawah
Twister supersonic separator: memanfaatkan momentum expansi,cycloni gas liquid
separation, dan rekompresi. Tujuannya untuk memisahkan cairan yang terikut dalam gas
DEFINISI-DEFINISI GAS ALAM
Acid gas : gas alam yang mengandung H2S dan CO2
Sour gas: gas alam yang mengandung H2S dan/atau COS,CS2, dan mercaptan tapi tidak
mengandung CO2
Sweet gas: gas alam yang mengandung CO2
Ssales gas : gas alam yang memenuhi persyaratan untuk dijual
Natural gas treaing/sweetening

Pertemuan 4
Chemical Absorption:
Ketika H2S dan CO2 tinggi mau dibuat rendah, perlu dilakukan hybrid dan amine.
Physical Absorption:
Alkanolamine solution dan Potassium Carbonate solution, 2 faktor penting: solven
citculating rate dan energy requirement
Yang digunakan di amine adalah lone electron
Gas terlarut di cairan amine.
MEA: paling murah, paling basa, tapi mudah menguap
Diglycolamine: tidak mudah menguap
Diethanolamine: kurang basa dibanding MEA, namun tidak mudah menguap
disbanding MEA
Methyldietanolamine (MDEA) :paling bagus bisa selektif menghilangkan H2S tanpa
CO2. Tidak mudah menguap.
Amine Reclaiming, amine bereaksi dengan CO2 membentuk asam organic, asam
organic ini bereakksi dengan amine membentuk Heat Stable Salts (HSS)
Water wash Trays, dipasang di atas scrubber biasana 3-4 tray
Feed gas dan amine treatment
Penyebab foaming:
 Suspended solids
 Liquid hydrocarbons
 Surface Active agents, seperti didalam inhibitor dan compressor oil
 Amine degradation product HSS
Dampak Foaming:
 Poor contact vapor-liquid
 Poor solution distribution
 Menyebabkan carryover dan offspec gas
Alkali Salts:K2CO3 untuk menghilangkan CO2 dan H2S, Chemical absorption. Cocok
untuk tekanan parsial CO2 30-90 psi
Iron Sponge Process : Fe2O3  prinsipnya bukanlah absorbs tadi adsorpsi. Cocok
untuk konsentrasi H2S rendah, low to moderate pressure. Menghasilkan
sulfur/belerang murni. Bisa diregenerasi
Zinc Oxide (ZnO) tidak bisa diregenerasi
Moleculare Sieve  5 armstrong ukurannya
Pertemuan 5
Physical Absorption:absorpsi fisik untuk penghilangan gas SO2 dan CO2. Konsentrasi
H2S tinggi menggunakan absorpsi dengan absorben cair, kalau konsentrasi H2S dan
CO2 rendah lebih efisien menggunakan metode adsorpsi adsorben padat
Ada 4 proses physical absorpsion (tidak ada reaksi kimia dengan fase cair):
Fluor :propylene karbonat
Purisol:Methyl pyrrilidone
Selexol :Diethylene dimethyl eter
Sulfinol/clauss process : sulfolane
Pertemuan 6 Gas Dehidration
Kualitas komersial gas alam: Kandungan air dalam sales gas dipersyaratkan sebesar 4-
8 lb/MMSCF (1 lb/MMSCF = 16 mg/Sm3=16 ppmv).
Persyaratan Downstream: LNG atau LPG yang akan diproses lebih lanjut memiliki
kandungan 0,1 ppmv. Supaya kandungan air rendah menggunakan proses hybrid, dan
finishingnya menggunakan solid adsorption

Pertemuan 7
Shock filter untuk pemisahan partikel2 kotoran di dalam gas, sedangkan carbon filter
untuk menhilangkan hidrokarbon

Flash Tank tempat di Flashing, melepaskan gas2 hidruokarbon yang terikut di rich
glycol.sebelum masuk pasti tekanannya tinggi, keluar dari flash tekanannya rendah.
Regenerator : Kolom Distilasi biasa. Dioperasikan max 205 C, lewat dari itu glikol akan
terdegradasi. Glycol yang dihasilkan pada temperature ini 98,5% untuk mencapai
99,1% ditambahkan proses Stripping.
Foaming menyebabkan terbawanya glycol oleh aliran gas, penyebabnya konsentrasi
glikol terlalu rendah di absorber, beda temperature terlalu besar antara gas inlet
dengan temperature lean glycol. PH glycol tinggi >9. Pengecekan PH dilakukan secara
kontinyu.
Penurunan dew point dari gas yang di dehidrasi terlalu kecil.
Cek laju sirkulasi larutan glikol 2-6 terhadap jumlah air yang dihilangkan, cek
temperature, dan pH larutan.
Control terhadap PH glikol sangat berpengaruh terhadap korosi PH nya 7,5-8
Pembentukan Sludge menyebabkan perlunya pigging
Overhaul penumpukan di sela2 HE perlu dibersihkan
Glycol Carry over: kehilangan glycol karena terbawa foaming
Tekanan diatur diatas atmosgerik(14,7 Psia) missal 20 Psia, untuk mencegah air
intrusionhal
ADSORPTION: Proces penghilangan liquid dengan padatan memanfaatkan gaya van
der waals. Yang digunakan ada silica gel, prinsipnya pengambilan uap air mirip di
desikator.activated alumina dan molecular sieve, yang paling bagus molecular sieve

PSA :pressure Swing adsorpstion,


Dimana keduanya dibolak-balik siklusnya. Regenerasi dan adsorbsi, apabila salah
satunya sudah jenuh nanti dibalik
Dessicant Process
Menggunakan CaCl
Membran Process,
Menggunakan membrane pada tekanan tinggi.

Anda mungkin juga menyukai