Anda di halaman 1dari 14

Tugas Akhir Perancangan Produk dan Proses Kimia

Pembuatan Dimetil Eter dari Methanol dengan Proses Dehidrasi Metanol

Disusun Oleh :
Andono Kusuma Jati NIM 210301181200
Intan Setiyaningsih NIM 21030118120013

DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
Deskripsi Proses

a. Dasar dan Mekanisme Reaksi


Pembuatan dimetil eter dari methanol dengan proses dehidrasi methanol
dapat dilihat pada reaksi berikut :
Reaksi utama :
CH3OH(g) ½ CH3OCH3(g) + ½ H2O

Reaksi samping :
½ CH3OCH3(g) + ½ O2 ½ CH3OCOOH + ½ H2O(g)
Reactor yang digunakan dalam proses pembuatan dimetil eter adalah
reaktor non-isotermal non-adiabatis dengan reaksi monomolekuler, seri dan
bersifat eksotermis serta arah reaksinya yaitu reversible (searah). Dalam
perancangan ini bahan baku methanol dengan suhu optimal yaitu 300-370oC
yang digunakan dalam pembuatan dimetil eter. Reaksi dehidrogenasi dapat
mencapai konversi tertinggi yaitu 80%, kemudian setelah melewati suhu
360Oc konversi akan menurun secara perlahan. Hal tersebut dikarenakan
terjadinya kerusakan pada permkaan katalis Al2O3.SiO2 yang disebabkan
oleh pengaruh thermal sehingga tidak dapat mengkonversi reaktan methanol
secara maksimal.

b. Tinjauan Termodinamika dan Kinetika


Tinjauan termodinamika digunakan untuk mengetahui sifat reaksi
(endotermis / eksotermis) dan arah reaksi (reversible /irreversible). Untuk
menentukan kondisi operasi reaktor termasuk reaksi eksotermis atau
endotermis, maka diperlukan perhitungan enthalpy reaksi pada 298 K,
perhitungan ini berdasarkan data-data yang ada di table 1.
Tabel 1. Harga enthalpy pada 298 K masing-masing komponen
Komponen ∆ H ° f 298(J/Kmol)
CH3OH 20,094 x 10-7
CH3OCH3 -18,41 x 10-7
H2O -24,1814 x 10-7
CH3COOH -35,24 x 10-7
O2 0
(Perry’s Chemical Engineers Handbook 8th edition)
Reaksi utama :
CH3OH(g) ½ CH3OCH3(g) + ½ H2O
Reaksi samping :
½ CH3OCH3(g) + ½ O2 ½ CH3OCOOH + ½ H2O(g)
∆H Reaksi Utama = ∆H Produk - ∆H Reaktan
= [(1/2 x (-18,41 x 10-7 J/Kmol)) – (1/2 x (-24,1814 x
10-7 J/Kmol))] – [-20,094 x 10-7 J/Kmol]
= -1,2017 x 10-7 J/Kmol
= -1,2017 x 10-7 J/mol
∆H Reaksi Samping = ∆H Produk - ∆H Reaktan
= [(1/2 x (-35,24 x 10-7 J/Kmol)) – (1/2 x (-24,1814 x
10-7 J/Kmol))] – [1/2 x (-18,41 x 10-7 J/Kmol)]
= -2,05 x 10-7 J/Kmol
= -2,05 x 10-7 J/mol
Dari hasil perhitungan diatas diketahui bahwa reaksi utama berlangsung
secara eksotermis yang berarti reaksi tersebut mengeluarkan panas pada
reaksinya. Pengaruh temperature terhadap konstanta kesetimbangan reaksi
sesuai dengan rumus:
d ln K ∆ H °
=
dT RT 2
Kenaikan suhu (T) akan menyebabkan turunnya harga K yang artinya akan
membuat konversi menjadi turun dan hal ini berlaku untuk yang sebaliknya.
Reaksi dehidrasi merupakan reaksi kesetimbangan, hal ini dapat dilihat dari
perhitungan konstanta kesetimbangan sebagai berikut :
Perubahan energi Gibbs dapat dihitung dengan persamaan :
∆G° = -RT ln K
Dengan data harga energi Gibbs pada 298 sebagai berikut :
∆ G ° CH 3 OH = -16,232 x 10-7 J/Kmol
∆ G ° CH 3 OCH 3 = -11,28 x 10-7 J/Kmol
∆G° f H2O = -22,859 x 10-7 J/Kmol
∆ G ° CH 3 COOH = -29,5 x 10-7 J/Kmol
∆ G °O 2 = 0 J/Kmol
(Perry’s Chemical Engineers Handbook 8th edition)
∆Go Reaksi Utama = ∆Go Produk - ∆Go Reaktan
= [(1/2 x (-11,28 x 10-7 J/Kmol)) – (1/2 x (-22,859 x
10-7 J/Kmol))] – [-16,232 x 10-7 J/Kmol]
= -0,8375 x 10-7 J/Kmol
= -0,8375 x 10-7 J/mol
ln K = ∆Go / RT
= -0,8375 x 10-7 J/Kmol / (8,314 X 298)
= -3,38 x 10-11
Jadi, nilai K (reaksi utama) ~ 1
∆Go Reaksi Samping = ∆Go Produk - ∆Go Reaktan
= [(1/2 x (-29,5 x 10-7 J/Kmol)) – (1/2 x (-22,859 x
10-7 J/Kmol))] – [1/2 x (-11,28 x 10-7 J/Kmol)]
= -20,5395 x 10-7 J/Kmol
= -0,8375 x 10-7 J/mol
ln K = ∆Go / RT
= -20,5395 x 10-7 J/Kmol / (8,314 X 298)
= -8,29 x 10-11
Jadi, nilai K (reaksi samping) = 0,99
Dari perhitungan tersebut tampak bahwa harga K pada suhu 298 K kecil,
maka reaksi dehidrasi merupakan reaksi kesetimbangan yang reversible
(searah).
Konstanta Kesetimbangan Reaksi Pertama
∆Gof CH3OH (g) = -162,5 J/Kmol
∆Gof C4H8O2 = -112,9 J/Kmol
∆Gof H2O = -228,572 J/Kmol
∆Gof total = [(1/2 x (-112,9 J/Kmol) + (1/2 x (-228,57 x J/Kmol) –
(-162,5 J/Kmol)
= -8, 236 J/Kmol, K standart pada 298,15 K:
∆Go = -RT ln K
∆G
ln (1/K1) = e( RT )

−8,236J / Kmol
= e( 8,31 x298,15 )
= 27,73
Reaksi ini berlangsung pada suhu 250oC, maka nilai K dicari dengan :

K ∆H °
ln
K1
=−
[(
R )( T1 − T1 )]
1

27,73 1 1
ln
K1
=−
[(
−11959
− )(
8,314 298,15 523,15 )]
27,72
=exp (−(−2,074 ) )
K1

K 1=3,485

Karena harga K1 yang tidak jauh lebih besar dari 1 mengindikasikan


bahwa reaksi pertama ini bersifat bolak-balik (reversible).
Dari hasil riset Tavan (2013) dalam Haidar (2014), konstanta kecepatan reaksi
(k) dari reaksi dehidrogenasi methanol adalah sesuai dengan persamaan :

−5,383× 104
(
k 1=5,089× 105 exp ) RT
4
−8,032 ×10
k =6,758 ×10 exp ( )
5
2
RT

Dan menurut hasil riset Prince (2015) dalam Haidar (2014), konstanta
kecepatan reaksi (k) dari reaksi samping oksidasi dimetil eter sesuai dengan
persamaan berikut :

−−187855,1× 104
k 3=4,1 ×10 4 exp ( RT )
Dengan T dalam K dan R = 8,314, maka persamaan kecepatan reaksi dapat
dinyatakan sebagai berikut :
−ra=k 1 C M −K 2 C W
(J. M Smith, hal 506)
c. Flowsheet Dasar
Berikut adalah gambar flowsheet dasar proses pembuatan dimetil eter dari methanol dengan proses dehidrasi methanol.

Source : (Analysis Synthesis and Design of Chemical Processes, Richard Turton et. Al
Process Flow diagram Modified Visio
8

125
8

PEMBUATAN DIMETIL ETER (DME) DARI METANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI


225
125
105

Oleh a ndono k.j & Inta n S. dike mba ngka n vis io dar i s umber Richar d Turton e t al
8
P-06
125
225

5 5

6
284 284
2 5
151 CR-01
1

25
43
315
284
0.1
151
45
150
T-03
225

Cool-01 5

P-04 89
151
Dimetil eter
2
D-01
2
43
315 HE-01 CR-02
T-01 1

25
43
225
4

1 3 370
225 15
30
Metanol supply 22.04 M-01
80
220
RB-01
P-02 4 4
7 7
370 370

P-01 2.1 2.1 165


152
165
152
Steam
Heat-01 D-02
PEMBUATAN DIMETIL ETER (DME) DARI P-03
METANOL DENGAN PROSES DEHIDRASI WHB Cool-01
7

= nomor s tr e a m R-01 139


107.3 RB-01 9
3
TC
= Te mpe r a tur e Co
250 T-02 165
110
2.1 Demind water
= Pr e s s ur e (Ps ia ) Waste water

T- 01 = Ta ngki Pe nyim pa nan Me ta nol


T- 02 = Ta ngki Pe nyim pa nan De m in Wa te r
T- 03 = Ta ngki Pe nyim pa nan Dim e til Ete r P-05
P- 01 = Pompa 1
P- 02 = Pompa 2
P- 03 = Pompa 3
P- 04 = Pompa 4
P- 05 = Pompa 5
P- 06 = Pompa 6
M- 01 = Mixe r 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9
HE- 01 = He a t Excha nge r 1
Component/ Stream
R- 01 = Fixe d Be d Multi Tube Re a ctor with coole r
D- 01 = Dis tilla tion Colum n 1 Methanol v v v v v v
D- 02 = Dis tilla tion Colum n 2
CR- 01 = Conde ns e r 1
Water v v v v v v
CR- 02 = Conde ns e r 2
DME v v v
CR- 06 = Conde ns e r 6
RB- 01 =Re boile r 1
RB- 02 = Re boile r 2
WHB- 01= Wa s te He at Boile r 1
Cool- 01= Coole r 1
Cool- 02= Coole r 2
He a t- 01= He a te r 01
Process Flow diagram Hysis
Untuk mass balance yg kiri itu input yg kanan output, yg bawah relative
inbalancenya, makin dikit makin bagus
Untuk energy balance yg kiri itu input yg kanan output, yg bawah relative
inbalancenya, makin dikit makin bagus

Anda mungkin juga menyukai