By Zainal Abidin
Seri SBMPTN
Termokimia
Reaksi Eksoterm adalah:
• Reaksi yang melepaskan energi. Suhu Naik.
• Energi berpindah dari sistem ke lingkungan. Terasa panas
• ΔH = - (negatif)
• Pada diagram thermokimia tanda panah ke bawah (↓)
• Contoh persamaan thermokimianya:
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ;ΔH = - a kJ atau
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) + a kJ
• Diagram entalphi:
Termokimia 1 | hal
Seri SBMPTN
• Pencampuran air anhidrat
• Pembantukan air/salju di awan
• Uap air menjadi air
• Air menjadi Es
INGAT !
• Molekul yang cenderung diatomik adalah F2, Cl2, Br2, I2, H2, O2, N2
• Untuk mengubah dari reaksi thermokimia menjadi diagram thermokimia: Ujung tanda panah
tetap berada di ujung tanda panah, pangkal tanda panah tetap berada di pangkal tanda
panah, harga entalpi tetap.
Jenis-jenis perubahan entalpi :
1. Perubahan Entalpi Pembentukan Standar (ΔHf ) (ΔHf = standar enthalpy of formation)
ΔH untuk membentuk 1 mol persenyawaan langsung dari unsur unsurnya yang diukur pada 298
K dan tekanan 1 atm
Contoh : 3/2 H2 (g) + ½ N2 (g) → NH3 ΔH = - 23 Kkal
Termokimia 2 | hal
Seri SBMPTN
Jika diketahui reaksi, pakai tehnik bolak balik reaksi
Energi Ikatan Rata-Rata disebut juga energi disosiasi, dilambangkan dengan D (dissociation). Energi
ikatan didefinisikan sebagai jumlah energi yang diperlukan untuk memutuskan ikatan 1 mol suatu
molekul dalam wujud gas.
Contoh: H2(g) → 2 H(g) DH–H = 436 kJ mol–1
Atau diagram
Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk mengukur jjumlah kalor reaksi yang diserap atau dilepas pada
suatu reaksi kimia. Jumlah kalor yang dilepas atau di diserap dirumuskan :
q larutan = m . c . ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
∆T = perubahan suhu (°C)
Jika suhu naik maka ΔH = - ( karena reaksinya eksoterm)
q larutan
ΔH larutan =
mol
Termokimia 3 | hal
Seri SBMPTN
Keterangan:
q larutan = m . c . ∆T
q kalorimeter = C . ∆T
Keterangan:
q = jumlah kalor (joule)
m = massa pelarut (biasanya air) (gram); 1mL air = 1 gram
c = kalor jenis (J.g-1.°C-1)
C = kapasitas kalor dari kalorimeter
∆T = perubahan suhu (°C)
Diagram Energi
https://www.urip.info/2016/10/profil-diagram-energi.html
Termokimia 4 | hal
Seri SBMPTN
1. SNMPTN-2008-Kode 302
Diketahui reaksi:
2 H2(g) + O2(g) → 2 H2O(g) ΔH = -483,6 kJ
Pernyataan berikut yang benar adalah…
(1) perubahan entalpi pembentukan uap air 483,6 kJ
(2) pembentukan 1 mol uap air diperlukan 241,8 kJ
(3) pembakaran 1 mol gas H2 diperlukan 241,8 kJ
(4) pembentukan 2 mol uap air dilepaskan 483,6 kJ
2. SPMB-2005-Regional III
Perubahan entalpi pembakaran gas CH4 (Ar C = 12 dan H = 1) = -80 kJ/mol. Berapa kJ perubahan
entalpi pembakaran 4 g gas tersebut?
A. -10 kJ
B. -20 kJ
C. -50 kJ
D. -70 kJ
E. -80 kJ
3. SBMPTN-2017-171
Dalam kalorimeter sederhana (kapasitas kalornya diabaikan), dilarutkan 4,25 g LiCl (Mr = 42,5) ke
dalam 395,75 mL air. Kalor pelarutan LiCl adalah -40 kJ.mol-1. Temperatur sistem kalorimeter
meningkat dari 25ºC menjadi 27,5ºC. Kalor jenis larutan LiCl yang terbentuk dalam J.g-1.ºC-1 adalah
….
A. 0,2
B. 0,4
C. 0,8
D. 4,0
E. 8,0
4. SNMPTN-2011-W-I-591
Kalor yang dihasilkan dari pelarutan CaCl2 (Mr = 111) di dalam air digunakan pada kantong
penghangat P3K. Reaksi pelarutannya adalah :
CaCl2(s) → Ca2+(aq) + 2 Cl-(aq) ΔH= -83,6 kJ
Sebuah kantong penghangat dirancang agar suhunya naik dari 25°C menjadi 35°C ketika
digunakan. Jika kapasitas kalor kantong penghangat beserta isinya adalah 418 J/°C, massa CaCl2 yang
harus ditambahkan ke dalam kantong tersebut adalah ....
A. 1,11 g
B. 5,55 g
C. 11,1 g
D. 55,5 g
E. 222 g
5. SBMPTN-2013
Sinar UV dapat memicu reaksi siklisasi molekul 1,3-butadiena sebagai berikut.
Termokimia 5 | hal
Seri SBMPTN
Bila energi ikatan C-C adalah 348 kj/mol, maka energi ikatan C=C adalah ....
A. 84 kal/mol
B. 168 kal/mol
C. 252 kal/mol
D. 364 kal/mol
E. 612 kal/mol
6. SBMPTN-2016
Perhatikan tabel dibawah ini!
Ikatan Energi Ikatan(kJ mol-1)
C-Cl 330
Cl-Cl 240
C-H 410
Cl-H 430
Reaksi klorinasi benzena berlangsung menggunakan sinar UV pada fase gas seperti berikut :
7. SBMPTN-2015
Diketahui entalpi pembentukan standar (ΔHf0) H2O (g), CO2(g), C2H2(g) berturut-turut adalah -285, -
393, dan +227 kJ/mol. Entalpi pembakaran (ΔHf0) 26 g C2H2 (Ar C = 12, H = 1) adalah ...
A. +649 kJ
B. - 649 kJ
C. +986 kJ
D. - 1298 kJ
E. +1298 kJ
8. SNMPTN-2011-WI-559
Diketahui entalpi pembentukan standar beberapa senyawa:
2 CaO(s) + O2(g) → 2CaO(s) ΔH0 = -1271 kJ
C(s, grafit) + O2(g) → CO2(g) ΔH0 = -394 kJ
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ΔH0 = -178 kJ
Maka perubahan entalpi reaksi
2Ca(s) + 2C(s, grafit) + 3O2(g) → 2CaCO3(s)
adalah ....
A. -1207 kJ
B. -1843 kJ
C. -2021 kJ
D. -2237 kJ
E. -2415 kJ
9. SBMPTN-2013-433
Perhatikan persamaan termokimia berikut.
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2(g) ΔH = -2600 kJ
Termokimia 6 | hal
Seri SBMPTN
CO(g) + 2H2(g) → 2CH3OH(g) ΔH = -130kJ
Jika kalor pembakaran etuna digunakan untuk menghasilkan gas H2 dari methanol, maka massa
etana yang diperlukan untuk menghasilkan 32 g H2 (Ar. H=1) adalah....
A. 10,4 g
B. 20,8 g
C. 41,6 g
D. 83,2 g
E. 166,4 g
10. SBMPTN-2014-552
Diketahui perubahan entalphi pembakaran zat sebagai berikut.
ΔHc° C6H6(l) = -3267 kJ mol-1
ΔHc° H2(g) = -286 kJ mol-1
ΔHc°C(s) = -394 kJ mol-1
Berdasarkan data tersebut, ΔH° pembentukan benzana cair (dalam kJ mol-1) adalah ....
A. -135
B. -90
C. -45
D. +45
E. +90
Bank Soal
1. SKALU 1977
Kalau kita mengetahui kalor pembentukan Fe3O4 = +266 kkal dan kalor pembentukan H2O
(uap) = +58 kkal, berapakah kalor reaksi reduksi
3 Fe + 4 H2O (uap) → Fe3O4 + 4H2
A. 34 kkal
B. 208 kkal
C. 324 kkal
D. 498 kkal
E. tak ada jawaban yang benar
Jawab:
2. PP I 1979
Persamaan reaksi : 2 CO + O2 → 2 CO2 + 136,6 kkal, menyatakan bahwa pada pembakaran 1
mol CO terjadi perubahan entalpi sebesar …
A. +136,6
B. + 68,3
C. – 68,3
D. –136,6
E. bukan salah satu harga di atas
Jawab:
3. PP I 1980
Perubahan entalpi dari,
C3H8(g) + 5O2(g) → 3CO2(g) + H2O(g) dapat juga disebut …
(1) kalor pembentukan CO2
(2) kalor pembentukan H2O
(3) Kalor pembentukan CO2 dan H2O
Termokimia 7 | hal
Seri SBMPTN
(4) kalor pembakaran C3H8
Jawab:
4. PP I 1980
Karbon dan karbon monoksida bereaksi dalam oksigen menghasilkan karbon dioksida
menurut persamaan :
C + O2 → CO2 ΔH = –394 kJ. mol-1
2CO + O2 → CO2 ΔH = –569 kJ. mol-1
Kalor pembentukan 1 mol karbon monoksida ialah …
A. +109,5 kJ. mol-1
B. –109,5 kJ. mol-1
C. –219,0 kJ. mol-1
D. –165,0 kJ. mol-1
E. +219,0 kJ. mol-1
Jawab:
5. PP I 1981
Bila kalor pembakaran asitilena pada reaksi :
C2H2(g) + 2½ O2(g) → 2CO2(g) + H2O(l) ialah ΔH = a kkal/mol
sedangkan kalor pembentukan :
CO2(g) = b kkal/mol, H2O(l) = c kkal/mol
Maka menurut hukum Hess, kalor pembentukan asitilena ialah …
A. a + 2b + c
B. a – 2b + c
C. a – 2b – c
D. + a + 2b + c
E. + a – 2b – c
Jawab:
6. PP I 1983
Diketahui reaksi-reaksi :
C(s) + ½ O2(g) → CO(g) ΔH = – a kkal
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g) ΔH = –b kkal
C(s) + O2(g) → CO2(g) ΔH = – c kkal
Menurut hukum Hess, hubungan antara a, b, dan c diberikan oleh ungkapan …
A. a = ½ b + c
B. c = 2a + ½ b
C. 2c = 2a + b
D. 2a = c – b
E. ½ b = 2a + c
Jawab:
7. SIPENMARU 1984
H2O(l) → H2(g) + ½O2(g) ΔH = +68,3 kkal
H2(g) + ½O2(g) → H2O(g) ΔH = +57,8 kkal
H2O(l) → H2O(s) ΔH = – 1,4 kkal
Perubahan entalpi dari es menjadi uap adalah …
A. – 11,9 kkal/mol
B. + 9,1 kkal/mol
C. – 9,1 kkal/mol
D. +124,7 kkal/mol
Termokimia 8 | hal
Seri SBMPTN
E. + 11,9 kkal/mol
Jawab:
8. SIPENMARU 1986
Jika diketahui :
9. SIPENMARU 1987
Gas asetilena dapat dibuat menurut reaksi :
CaC2(S) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Kalor pembakaran gas ini adalah 320 kkal/mol. Jika dalam suatu proses digunakan 160 gram
kalsium karbida dan dengan asumsi bahwa hanya 60% berat CaC2 yang bereaksi, maka pada
pembakaran asetilena yang terbentuk, akan dihasilkan kalor sebanyak …
(C = 12, Ca = 40)…
A. 960 kkal
B. 800 kkal
C. 640 kkal
D. 480 kkal
E. 320 kkal
Jawab:
Termokimia 9 | hal
Seri SBMPTN
Kalor pembentukan CO2(g) = -b kJ/mol
Kalor pembentukan H2O(l) = -c kJ/mol
Maka kalor pembentukan siklopropana (dalam kJ/mol) ialah....
(A) a – 3b – 3c
(B) a – 3b + 3c
(C) a + 3b – 3c
(D) a + 3b + 3c
(E) –a+3b+3c
Jawab:
Diketahui :
C6H12 + 6 O2 → 6 CO2 + 6 H2O ΔH = -2820 kJ
C2H5OH + 3 O2 → 2 CO2 + 3 H2O ΔH = -1380 kJ
Perubahan entalpi bagi reaksi fermentasi glukosa, C6H12O6 → 2 C2H5OH + 2 CO2 adalah:
(A) +60 kJ
(B) –60 kJ
(C) +1440 Kj
(D) –1440 kJ
Jawab:
Diketahui :
4NH3(g) + 7O2(g) → 4NO2(g) + 6H2O(l), ΔH = -4c kJ
Jika kalor pembentukan H2O(l) dan NH3(g) berturut-turut adalah: –a kJ/mol dan –b kJ/mol,
maka kalor pembentukan NO2(g) sama dengan
(A) (a + b + c) kJ/mol
(B) (–a + b + c) kJ/mol
(C) (–1½ a + b + c) kJ/mol
(D) (1½ a + b + c) kJ/mol
(E) (1½ a – b – c) kJ/mol
Jawab:
16. UMPTN/1990/Rayon B
C(s) + H2(g) → CH4(g) ∆H =-74,9 kJ
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H =-393,7 kJ
Termokimia 10 | hal
Seri SBMPTN
H2(g) + ½O2(g) → H2O(l) ∆H =-285,9 kJ
Perubahan entalpi untuk reaksi:
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(l)
adalah
(A) -604,7 kJ
(B) -890,6 kJ
(C) -998,4 kJ
(D) -1.040,3 kJ
(E) -1.284,3 kJ
Jawab : B
Termokimia 11 | hal
Seri SBMPTN
2 C2H2 (g) + 5 O2 (g) → 4 CO2 (g) + 2 H2O (g)
Akan dihasilkan kalor sebesar... (Ar C = 12, H = 1).
(A) 391,2 kJ
(B) 432,8 kJ
(C) 1082 kJ
(D) 2164 kJ
(E) 4328 kJ
Jawab:
22. UMPTN/2000/Rayon C
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -394 kJ/mol
2CO(g) + O2(g) → 2CO2(g) ∆H = -569 kJ/mol
Reaksi pembentukan 140 gram karbon monooksida (Mr = 28) disertai dengan ∆H sebesar
(A) -547,5 kJ
(B) -219 kJ
(C) -175 kJ
(D) +175 kJ
(E) +219 kJ
Jawab : A
23. UMPTN/2001/Rayon B
Jika:
Mg + H2O → MgO + H2
H2 + ½O2 → H2O
2Mg + O2 → 2MgO
maka menurut hukum Hess:
(A) b = c + a
(B) a = b + c
(C) 2a = c - 2b
(D) 2b = 2c + a
(E) 2c = a + 2b
Jawab : C
24. SPMB/2002/Regionial I
Diketahui:
CS2 + 3O2 → CO2 + 2SO2 ∆H =-1.110 kJ
CO2 → C + O2 ∆H = +394 kJ
SO2 → S + O2 ∆H = +297 kJ
maka kalor pembentukan CS2 adalah
Termokimia 12 | hal
Seri SBMPTN
(A) +122 kJ
(B) -122 kJ
(C) +419 kJ
(D) -419 kJ
(E) +906 kJ
Jawab : A
25. SPMB/2003/Regional I
Pernyataan yang benar untuk reaksi:
2CO(g) + O2 → 2CO2(g), ∆H = x kJ adalah
(A) kalor pembentukan CO = 2x kJ mol-1 .
(B) kalor pembentukan CO = x kJ mol-1
(C) kalor pembakaran CO = 2x kJ mol-1
(D) kalor pembakaran CO = ½ x kJ mol-1
(E) kalor pembentukan CO2 = ½ x kJ mol-1
Jawab : D
26. SPMB/2003/Regional II
Reaksi 3g magnesium (Ar = 24) dengan nitrogen (Ar = 14) berlebih menghasilkan Mg3N2. Pada
keadaan standar, proses tersebut melepaskan kalor sebesar 28 kJ. Entalpi pembentukan
standar Mg3N2 adalah
(A) -75 kJ mol-1
(B) -177 kJ mol-1
(C) -244 kJ mol-1
(D) -350 kJ mol-1
(E) -672 kJ mol-1
Jawab : E
Adalah...
(A) +136 kJ
(B) +302 kJ
(C) -302 kJ
(D) +622 kJ
(E) -622 kJ
Jawab : C
28. SPMB/2004/Regional I
Termokimia 13 | hal
Seri SBMPTN
Diketahui entalpi pembentukan H2O(l) = -285 kJ mol-1, CO2(g) = -393 kJ mol-1, dan C2H2(g) =
+227 kJ mol-1. Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 0,52 gram gas C2H2 (Mr = 26)
adalah
(A) 25,96 kJ
(B) 47,06 kJ
(C) 67,49 kJ
(D) 90,50 kJ
(E) 129,80 kJ
Jawab : A
29. SPMB/2004/Regional I
Reaksi kimia sebagai berikut:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H0 = -393,5 kJ
H2(g) + ½ O2(g) → H2O(g) ∆H0 = -283,8 kJ
2C(g) + H2(g) → C2H2(g) ∆H0 = +226,7 kJ
Atas dasar reaksi di atas, maka kalor reaksi :
C2H2(g) + 52 O2(g) → H2O(g) + 2CO2(g) adalah
(A) -1.297,5 kJ
(B) +1.297,5 kJ
(C) -906,0 kJ
(D) -727,9
(E) +274,5
Jawab : A
30. SPMB/2004/Regional II
Diketahui reaksi:
S + O2→ SO2 ∆H = -71,0 kkal
2SO2 + O2→ 2SO3 ∆H =-47,0 kkal
3
maka untuk reaksi S + 2 O2→ SO3 adalah
(A) -47,25 kkal
(B) -94,50 kkal
(C) +94,50 kkal
(D) -189,00 kkal
(E) +189,00 kkal
Jawab : B
Termokimia 14 | hal
Seri SBMPTN
2NH3(g) → N2(g) + 3H2(g) ∆H = +92 kJ
Energi ikatan rata-rata N=N dan H-H berturut-turut 946 kJ dan 436 kJ, maka energi ikatan
ratarata N-H adalah
(A) 1.173,0 kJ
(B) 586,5 kJ
(C) 391,0 kJ
(D) 195,5 kJ
(E) 159,5 kJ
Jawab : C
34. SPMB/2006/R-I/521
Perubahan entalpi dari reaksi C3H8 (g) + 5 O2(g) → 3 CO2(g) + 4 H2O(g) dapat disebut ΔH
(1) pembentukan CO2
(2) pembentukan H2O
(3) pembentukan CO2 dan H2O
(4) pembakaran C3H8
Jawab:
35. SPMB/2006/R-I/420
Yang dapat disebut kalor pembentukan adalah reaksi..
(A) CO(g) + 12 O2(g) → CO2(g)
(B) S(s) + 3O2 → 2SO3(g)
(C) Ag+(aq) + Cl-(aq) → AgCl(s)
(D) Ag(s) + 12 N2(g) + 32 O2(g) → AgNO3(g)
(E) SO2(g) + 12 O2(g) → SO3(g)
Jawab:
36. SPMB/2007/R-I/551
Untuk membentuk 1 mol Ca(OH)2(ag) dari CaO(s) dan H2O(l) dilepaskan kalor sebanyak 258
kJ.
Diagram tingkat energi yang sesuai dengan pernyataan tersebut adalah
Termokimia 15 | hal
Seri SBMPTN
Jawab : D
∆H1° adalah reaksi pembentukan gas NO2 dan ∆H2° adalah reaksi pembentukan gas N2O4
maka adalah
(A) 52,00 kJ
(B) 43,16 kJ
(C) 15,68 kJ
(D) -24,84 kJ
(E) -58,84 kJ
Jawab : E
Termokimia 16 | hal
Seri SBMPTN
Jawab : E
43. SNMPTN/2009/W-I/176
Kalor pembentukan H2O(g), CO2(g), dan C3H8(g) masing-masing adalah x, y, dan z kkal/mol.
Pembakaran C3H8(g) secara sempurna menjadi CO2(g) dan H2O(g) melibatkan kalor sebesar
(A) 4x + 3y - z
(B) 3x + 4y - z
(C) -3x-4y-z
(D) -4x - 3y + z
(E) 4x - 3y + z
Jawab : A
Termokimia 17 | hal
Seri SBMPTN
(C) ½ (a – c)
(D) a – c
(E) a – b – c
Jawab : A
46. SNMPTN/2009/W-I/176
Kalor yang dibebaskan pada pembakaran 1 gram gas C2H2 dapat menaikkan suhu 1 liter air
dari 25°C menjadi 37°C (massa jenis air 1 g/mL). Jika kalor jenis air diketahui = 4,2 J/g°C,
maka kalor pembakaran gas C2H2 dinyatakan dalam kJ/mol adalah (Ar.C = 12, H = l )
(A) -50,4
(B) -237,4
(C) +237,4
(D) -1073
(E) -1310,4
Jawab : E
47. SNMPTN/2010/W-I/546
Pembakaran glukosa (C6H12O6) dalam tubuh manusia mengikuti persamaan reaksi berikut:
C6H12O6 + 6 O2→ 6 H2O + 6 CO2 ∆H = -2820 kJ
Dengan menganggap semua glukosa terurai menjadiair dan karbondioksida, serta semua
kalor yangdihasilkan digunakan menaikkan suhu badan,seseorang dengan berat badan 75 kg
(kapasitaskalor 4 J K-1 g-1) yang mengonsumsi 18 gramglukosa (Ar C = 12,0 = 16, H = 1), akan
mengalamikenaikan suhu badan sebesar
(A) 0,4 K
(B) 0,94 K
(C) 1,88 K
(D) 2,82 K
(E) 3,86 K
Jawab : B
48. SNMPTN/2010/W-II/528
Pencampuran CaO (Ar Ca = 40, O = 16) dan H2O (kalor jenis spesifik = 4 JK-1g-1) berlebih
memberikan reaksi:
CaO(s) + H2O(l) → Ca(OH)2(s); ∆H = -64 kJ.
Bila panas yang dihasilkan reaksi ini mampu menaikkan suhu 100 gram air sebesar 0,1 K,
maka jumlah CaO yang bereaksi adalah
(A) 0,035 g
(B) 0,080 g
(C) 0,105 g
(D) 0,350 g
(E) 3,500 g
Jawab : A
49. SNMPTN/2010/W-III/538
Cuplikan 1,2 gram karbon dibakar dalam kalorimeter bom yang mempunyai kapasitas panas
9 kJ/°C. Suhu kalorimeter meningkat dari 20°C menjadi 24,4°C. Kalor yang dihasilkan pada
pembakaran 1 mol karbon (Ar C = 12) tersebut adalah
(A) 396,0 kJ
(B) 198,0 kJ
(C) 99,0 kJ
(D) 45,0 kJ
Termokimia 18 | hal
Seri SBMPTN
(E) 9,0 kJ
Jawab : A
50. SNMPTN/2010/W-I/546
Perhatikan data berikut!
(I) C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -394 kJ
(II) 2H2(g) + O2 (g) → 2H2O(1) ∆H = -572 kJ
(III) 2CO(g) + O2 (g) → 2 CO2(g) ∆H = -567 kJ
Pernyataan yang benar tentang reaksi-reaksi di atas adalah
(1) kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol C(s) lebih besar dibandingkan dengan
kalor yang dilepaskan pada pembakaran 1 mol CO(g)
(2) kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1 mol CO2(g) lebih kecil dibandingkan dengan
kalor yang dilepaskan pada pembentukan 1 mol H2O(l)
(3) perubahan entalpi pembentukan standar gas CO adalah -110,5 kJ/mol
(4) pada T dan P yang sama, pembakaran 1 mol C(s), 1 mol H2(g), dan 1 mol CO(g) masing-
masing memerlukan volume gas oksigen yang sama
Jawab : B
51. SNMPTN/2010/W-III/538
Reaksi pembentukan CO2 dari unsur-unsurnya berlangsung sebagai berikut:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -394 kJ/mol
Energi pembentukan C(g), O(g) masing-masing adalah 716 kJ/mol dan 248 kJ/mol.
Pernyataan yang benar tentang reaksi tersebut adalah
( 1) perubahan entalpi pembentukan gas oksigen adalah 248 kJ/mol
(2) perubahan entalpi pembentukan C(s) adalah 716 kJ/mol
(3) energi ikatan O = O adalah 124 kJ/mol
(4) energi ikatan C = O adalah 803 kJ/mol
Jawab : D
52. SNMPTN/2010/W-II/528
Reaksi pembentukan H2O dari unsur-unsurnya berlangsung sebagai berikut:
O2(g) + 2 H2 → 2 HO(g)
Energi pembentukan O(g), H(g) masing-masing adalah 248 kJ/mol, dan 227 kJ/mol,
sedangkan energi ikatan O – H adalah 464 kJ/mol. Pernyataan yang benar untuk reaksi
berikut adalah
(1) perubahan entalpi reaksi adalah -452 kJ
(2) perubahan entalpi pembentukan O2 adalah 248 kJ
(3) perubahan entalpi pembentukan standar H2O adalah -226 kJ
(4) perubahan entalpi pembentukan H2(g) adalah 870 kJ
Jawab : B
53. SNMPTN/2011/W-I/578
Diketahui entalpi pembentukan standar (∆Hf°) beberapa senyawa:
CH4(g) = -75 kJ/mol, CO2(g) = -394 kJ/mol, H2O(l) = -286 kJ/mol, CO(g) = -111 kJ/mol
Perubahan entalpi (∆H0) untuk reaksi:
3CH4(g) + 2H2O(l) + CO2(g) → 4 CO(g) + 8H2(g) adalah
(A) -675 kJ
(B) -747 kJ
(C) +675 KJ
(D) +747 kJ
(E) +866 kJ
Termokimia 19 | hal
Seri SBMPTN
Jawab : D
54. SNMPTN/2011/W-I/523
Perubahan entalpi pembentukan standar (AHf°) C2H2(g), CO2(g), dan H2O(g) berturut-turut
adalah 227 kJ/mol, -394 kJ/mol, dan -242 kJ/mol. Entalpi pembakaran sejumlah gas etuna
yang menghasilkan 8,80 g gas CO2 (Mr = 44) adalah
(A) -86,3 kJ
(B) -125,7 kJ
(C) +86,3 kJ
(D) +125,7 kJ
(E) +813,0 kJ
Jawab : B
55. SNMPTN/2011/W-I/559
Diketahui entalpi pembentukan standar beberapa senyawa:
2Ca(s) + O2(g) → 2 CaO(s) ∆H° = -1271kJ
C(s, grafit) + O2 → CO2(g) ∆H° = -394 kJ
CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ∆H° = -178 kJ
Maka perubahan entalpi reaksi
2Ca(s) + 2C(s, grafit) + 3O2(g) → 2CaCO3(s)
adalah
(A) -1207 kJ
(B) -1843 kJ
(C) -2021 kJ
(D) -2237 kJ
(E) -2415 kJ
Jawab : E
56. SNMPTN/2011/W-I/659
Diketahui persamaan termokimia berikut:
C2H4(g) + 3O2(g) → 2 CO2(g) + 2H2O(l) ∆H° = –1.400 kJ
2C2H6(g) + 7 O2 (g) → 4 CO2 (g) + 6 H2O (l) ∆H° = –3.100 kJ
2H2(g) + O2 (g) → 2 H2O (l) ∆H° = –570 kJ
Perubahan entalpi untuk reaksi:
C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) adalah sebesar
(A) -420 kJ
(B) -270 kJ
(C) -135 kJ
(D) + 135 kJ
(E) +420 kJ
Jawab : C
57. SNMPTN/2011/W-I/591
Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai berikut:
C - H = 414 kJ/mol H - Cl = 432 kJ/mol
Cl - Cl = 244 kJ/mol C - Cl = 326 kJ/mol
Perubahan entalpi untuk reaksi:
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl adalah
(A )-100 kJ
(B) +100 kJ
(C) +728 kJ
Termokimia 20 | hal
Seri SBMPTN
(D) +1342 kJ
(E) +1342kJ
Jawab : A
58. SNMPTN/2011/W-I/578
Diketahui data energi ikatan sebagai berikut:
Jenis Ikatan Energi Ikatan (kJ/mol)
C –H 420
O=O 500
C=O 800
H–O 450
Perubahan entalpi pembakaran 1 mol CH4 menurut reaksi:
CH4(g) + 2O2(g) → 2H2O(g) + CO2(g)
adalah
(A) -2170 kJ
(B) -720 kJ
(C) -330 kJ
(D) +330 kJ
(E) +720 kJ
Jawab : B
59. SNMPTN/2011/W-I/523
Diketahui energi ikatan rata-rata sebagai berikut:
Cl – Cl = 244 kJ/mol O – H = 464 kJ/mol
H – Cl = 432 kJ/mol O = O = 498 kJ/mol
Perubahan entalpi untuk reaksi:
2Cl2(g) + 2H2O(g) → 4HCl(g) + O2(g) adalah
(A) -312 kJ
(B) -222 kJ
(C) -118 kJ
(D) +118 kJ
(E) +222 kJ
Jawab : D
60. SNMPTN/2011/W-I/559
Diketahui energi ikatan:
C – F = 439 kJ/mol F – F = 159 kJ/mol
C – Cl = 330 kJ/mol Cl – Cl = 243 kJ/mol
Perubahan entalpi untuk reaksi:
CCl2F2(g) + F2(g) → CF4(g) + Cl2(g) adalah
(A) +622 kJ
(B) +302 kJ
(C) +136 kJ
(D) -302 kJ
(E) -622kJ
Jawab : D
61. SNMPTN/2011/W-I/659
Energi disosiasi Cl2(g) dan Br2(g) berturut-turut adalah 240 dan 190 kJ/mol, energi ikatan
rata-rata H – Cl dan H – Br berturut-turut adalah 428 dan 362 kJ/mol. Bila pada reaksi
berikut:
Termokimia 21 | hal
Seri SBMPTN
2 HBr(g) + Cl2 → 2 HCl(g) + Br2(g)
dihasilkan 1 mol HCl, maka perubahan entalpi reaksi yang terlibat adalah:
(A) -82 kJ
(B) -41 kJ
(C) -1 6 kJ
(D) +41 kJ
(E) +82 kJ
Jawab : B
62. SNMPTN/2011/W-I/591
Kalor yang dihasilkan dari pelarutan CaCl2 (Mr = 111) di dalam air digunakan pada kantong
penghangat P3K. Reaksi pelarutannya adalah
CaCl2(s) → Ca2+(aq) + 2 Cl-(aq) ∆H=-83,6kJ
Sebuah kantong penghangat dirancang agar suhunya naik dari 25°C menjadi 35°C ketika
digunakan. Jika kapasitas kalor kantong penghangat beserta isinya adalah 418 J/°C, massa
CaCl2 yang hams ditambahkan ke dalam kantong tersebut adalah
(A) 1,11 g
(B) 5,55 g
(C) 11,1 g
(D) 55,5 g
(E) 222 g
Jawab : B
63. SNMPTN/2012/333
Tabel berikut menyajikan data entalpi pembakaran untuk lima jenis bahan bakar.
Bahan Bakar ∆H (kJ/mol) Mr
Hidrogen -287 .2
Metana -803 16
Propana -2201 44
Isobutana -2868 58
Neopentana -3515 72
Pembakaran 1 g bahan bakar yang menghasilkan energi paling besar adalah ....
(A) hidrogen
(B) metana
(C) propana
(D) isobutana
(E) neopentana
Jawab : A
64. SBMPTN/2013/433
Perhatikan persamaan termokimia berikut.
2C2H2(g) + 5O2(g) → 4CO2(g) + 2H2(g) ∆H = -2600 kJ
CO(g) + 2H2(g) → 2CH3OH(g) ∆H = -130kJ
Jika kalor pembakaran etuna digunakan untuk menghasilkan gas H2 dari methanol, maka
massa etana yang diperlukan untuk menghasilkan 32 g H2 adalah
(A) 10,4 g
(B) 20,8 g
(C) 41,6 g
(D) 83,2 g
(E) 166,4 g
Jawab : B
Termokimia 22 | hal
Seri SBMPTN
65. SBMPTN/2013/332
Perhatikan dua reaksi termokimia berikut ,
C(grafit) + O2(g) → CO2(g) ∆H = -432 kJ/mol
CaO(s) + C02(g) -> CaCO3(s) ∆H = -180 kJ/mol
Bila panas yang dihasilkan dari pembakaran grafit digunakan untuk membuat CaO dari
CaCO3, maka massa grafit yang diperlukan untuk menghasilkan 5,6 kg CaO adalah
(A) 0,5 kg
(B) 1,8 kg
(C) 2,0 kg
(D) 4,0 kg
(E) 6,0 kg
Jawab : A
66. SBMPTN/2013/130
Perhatikan persamaan termokimia di bawah ini!
NO(g) + O3(g) → NO2(g) + O2(g) ∆H = -200 kJ
2Ca(s) + O2(g) → 2CaO(s) ∆H = -1270 kJ
Bila kalor yang dihasilkan dari reaksi gas NO dan ozon digunakan untuk mengubah CaO
menjadi padatan Ca dan gas O2, maka massa ozon yang diperlukan untuk menghasilkan 8,0 g
Ca adalah ,
(A) 15,24 g
(B) 24,72 g
(C) 30,48 g
(D) 43,62 g
(E) 60,48 g
Jawab : C
67. SBMPTN/2013/437
Perhatikan reaksi berikut.
2B5H9(l) + 12O2(g) → 5B2O3(s) + 9H2O(l) ∆H = -1870 kJ
C6H4O2(aq) + H2(g) → C6H4(OH)2(aq) ∆H = -170 kJ
Jika panas yang dihasilkan dari pembakaran B4H9 digunakan untuk mengubah C6H4(OH)2
menjadi C6H402, maka massa B5H9 (Mr = 64) yang diperlukan untuk menghasilkan 220 g H2
adalah
(A) 80 g
(B) 160 g
(C) 320 g
(D) 640 g
(E) 1280 g
Jawab : E
68. SBMPTN/2013/135
Gas asetilena yang digunakan pada proses pengelasan dibuat dengan reaksi:
CaC2(s) + 2H2O(l) → Ca(OH)2(aq) + C2H2(g)
Entalpi pembakaran C2H2 adalah -320 kkal/mol. Kalor yang dihasilkan pada pembakaran gas
C2H2 yang diperoleh dari 96 g CaC2 adalah
(A) 960 kkal
(B) 800 kkal
(C) 640 kkal
(D) 480 kkal
Termokimia 23 | hal
Seri SBMPTN
(E) 320 kkal
Jawab : D
69. SBMPTN/2013/337
Perhatikan persamaan termokimia berikut.
2Cu(s) + ½ O2(g)→ Cu2O(s) ∆H = -125 kJ
C(s) + ½ O2(g) → 2CO(g) ∆H = -225 kJ
Jika kalor pembakaran karbon digunakan untuk mereduksi bijih Cu2O maka massa karbon
yang dibakar habis untuk menghasilkan 12,7 g Cu (Ar = 63,5) adalah
(A) 3,33 g
(B) 2,64 g
(C) 1,33 g
(D) 0,66 g
(E) 0,33 g
Jawab : D
70. SBMPTN/2013/231
Perhatikan persamaan termokimia berikut.
2C2H2 + 5O2 → 4CO2 + 2H2O ∆H = -2600 kJ
2H2 + O2 → 2H2O ∆H = -570 kJ
Jika kalor pembakaran etuna digunakan untuk menguraikan air, maka massa etuna yang
diperlukan untuk menghasilkan 16 g gas H2 adalah
(A) 22,8 g
(B) 45,6 g
(C) 52,0 g
(D) 104,0 g
(E) 144,0 g
Jawab : B
71. SBMPTN/2013/433
Persamaan tennokimia hidrogenasi gas etena adalah
C2H4(g) + H2(g) → C2H6(g) ∆H = -139 kJ/mol
Bila energi ikatan C=C, C–C, dan H–H berturut-turut adalah 607,348 dan 432 kJ/mol, maka
energi yang diperlukan untuk mengatomkan 16 g CH4 adalah
(A) 1600 kJ
(B) 1660 kJ
(C) 2699 kJ
(D) 2838 kJ
(E) 3200 kJ
Jawab : B
72. SBMPTN/2013/332
Berdasarkan persamaan termokimia berikut
Bila energi ikatan C–C adalah 345 kJ/mol, maka energi ikatan C=C adalah
(A) 516 kJ/mol
(B) 612 kJ/mol
(C) 791 kJ/mol
Termokimia 24 | hal
Seri SBMPTN
(D) 1224 kJ/mol
(E) 1836 kJ/mol
Jawab : B
73. SBMPTN/2013/130
Persamaan termokimia isomerisasi etilen oksida menjadi asetaldehid adalah
Jika energi ikatan C –O pada etilen oksida adalah 358 kJ/mol, maka energi ikatan C=O pada
asetaldehid adalah
(A) 83 kJ/mol
(B) 348 kJ/mol
(C) 441 kJ/mol
(D) 799 kJ/mol
(E) 614 kJ/mol
Jawab : D
74. SBMPTN/2013/437
Persamaan termokimia untuk reaksi oksidasi gas N2 adalah
N2(g) + O2(g) → 2NO(g) ∆H = +181 kJ
Bila energi ikatan O=O dan N=N berturut-turut adalah +494 kJ/mol dan +946 kJ/mol, maka
energi ikatan N=O dalam molekul NO adalah
(A) 730,5 kJ/mol
(B) 629,5 kJ/mol
(C) 485,5 kJ/mol
(D) 244,5 kJ/mol
(E) 163,5 kJ/mol
Jawab : B
75. SBMPTN/2013/135
Perhatikan reaksi termokimia berikut.
BCl3(g) + NH3(g) → H3NBCl3(g) ∆H = -389 kJ
Energi ikatan B -N pada senyawa H3NBCl3 adalah
(A) 112 kJ
(B) 165 kJ
(C) 195 kJ
(D) 223 kJ
(E) 389 kJ
Jawab : E
76. SBMPTN/2013/134
Sinar UV dapat memicu reaksi siklisasi molekul 1,3-butadiena sebagai berikut.
Bila energi ikatan C-C adalah 348 kJ/mol, maka energi ikatan C=C adalah
(A) 84 kJ/mol
(B) 168 kJ/mol
(C) 252 kJ/mol
Termokimia 25 | hal
Seri SBMPTN
(D) 364 kJ/mol
(E) 612 kJ/mol
Jawab : E
77. SBMPTN/2013/337
Sinar UV dari cahaya matahari dapat memicu terjadinya reaksi berikut
Bila energi ikatan C-C adalah 348 kJ/mol, maka energi ikatan C=C adalah
(A) 180 kJ/mol
(B) 264 kJ/mol
(C) 516 kJ/mol
(D) 612 kJ/mol
(E) 876 kJ/mol
Jawab : D
78. SBMPTN/2013/331
Pemanasan siklopropana akan memberikan propena menurut reaksi berikut
Bila energi ikatan C-C adalah 348 kJ/mol, maka energi ikatan C=C dalam propena adalah
(A) 132 kJ/mol
(B) 396 kJ/mol
(C) 396 kJ/mol
(D) 612 kJ/mol
(E) 960 kJ/mol
Jawab : D
79. SBMPTN/2013/231
Pemanasan termokimia reaksi gas N2 dan gas H2 adalah sebagai berikut.
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g) ∆H = -92 kJ
Bila energi ikatan H-H dan N=N berturut-turut adalah +436 kJ/mol dan +946 kJ/mol, maka
energi ikatan rata-rata N-H dalam molekul NH3 adalah
(A) 391 kJ/mol
(B) 323 kJ/mol
(C) 285 kJ/mol
(D) 173 kJ/mol
(E) 97 kJ/mol
Jawab : A
80. SBMPTN/2013/134
Termokimia 26 | hal
Seri SBMPTN
Dalam kalorimeter volume tetap, 100 mL larutan NaOH x M direaksikan dengan 100 mL
larutan HCOOH 2 M. Dalam reaksi ini suhu larutan naik sebesar 5°C. Bila larutan yang
terbentuk mempunyai kalor jenis dan massa jenis berturut-turut 4,2 J.g-1.°C-1 dan 1 g/mL,
dan kalor reaksi antara NaOH dan HCOOH adalah -42 kJ/mol, maka nilai x adalah
(A) 0,1
(B) 0,4
(C) 1,0
(D) 1,4
(E) 2,0
Jawab : C
81. SBMPTN/2013/931
Sebanyak 100 mL larutan KOH x M direaksikan dengan 400 mL larutan HNO3 0,5 M dalam
kalorimeter volume tetap. Suhu larutan naik dari 25°C menjadi 30°C. Bila kalor jenis laurtan
yang terbentuk adalah 4,2 J.mL-1.°C-1, dan kalor penetralan KOH oleh HNO3 adalah 52,5
kJ/mol,maka nilai x adalah
(A) 0,4
(B) 0,8
(C) 1,2
(D) 1,8
(E) 2,0
Jawab : E
82. SBMPTN/2014/532
Jika entalpi pembakaran 2-butanol adalah -a kJ mol-1, entalpi pembentukan CO2 -b kJ mol-1
dan entalpi pembentukan H2O -c kJ mol-1, maka entalpi pembentukan 2-butanol (dalam kJ
mol-1) adalah
(A) a-4b-5c
(B) 2a - 4b - 3c
(C) 4b-a-5c
(D) a-4c-5b
(E) 4a - b - 5c
Jawab : A
83. SBMPTN/2014/514
Diberikan data:
Senyawa NO(g) O2(g) NO2(g)
∆Hf° kJ/mol 90 0,00 34
Perubahan entalpi pembakaran 45 g gas NO (Mr = 30) sesuai reaksi
2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g) adalah
(A) -56 kJ
(B) -84 kJ
(C) -112 kJ
(D) +56 kJ
(E) +112 kJ
Jawab : B
84. SBMPTN/2014/591
∆Hf° NH3(g) =-50 kj mol-1
∆Hf° BF3(g) = -1140 kJ mol-1
∆Hf°NH3BF3(g) = -2615 kJ mol-1
Termokimia 27 | hal
Seri SBMPTN
Perubahan entalpi reaksi pembuatan 8,5 gNH3BF3 (Mr = 85) dari NH3 dan BF3 adalah
(A) -95,5 kJ
(B) -142,5 kJ
(C) +95, 5kJ
(D) +142,5 kJ
(E) +1425 kj
Jawab : B
85. SBMPTN/2014/552
Diketahui perubahan entalphi pembakaran zat sebagai berikut.
∆HC° C5H6(l) = -3267 kJ mol-1
∆HC° H2(g) =-286 kJ mol-1
∆HC° C(s) = -394 kJ mol-1
Berdasarkan data tersebut, ∆Hc° pembentukan benzana cair (dalam kj mol-1) adalah
(A) -135
(B) -90
(C) -45
(D) +45
(E) +90
Jawab : D
86. SBMPTN/2014/541
Nilai ∆Hf° (kJ mol-1) untuk Ba2+(aq) = +540 dan SO42-(aq) = -910. Jika entalphi reaksi
pengendapan BaSO4(s) adalah -30 kJ, maka entalphi pembentukan standar BaSO4(s) adalah
(kj mol-1)
(A) -1480
(B) -400
(C) 0
(D) +400
(E) +1480
Jawab : B
87. SBMPTN/2014/523
Data entalpi pembentukan standar (kJ mol-1) pada 25°C untuk HF(aq) = -320, H2O(l) = -290, F-
(aq) = -330 dan OH- (aq) = -230. Entalpi standar netralisasi HF(aq) dalam kJ.mol -1 adalah
(A) -1170
(B) -140
(C) -70
(D) +70
(E) +1170
Jawab : C
88. SBMPTN/2014/586/589
Diketahui:
∆Hf° NH3(g) = -50 kJ mol-1
∆Hf° BF3(g) = -1140 kJ mol-1
∆Hf° NH3BF3(g) = -2615 kJ mol-1
Perubahan entalpi reaksi pembuatan 8,5 g NH3BF3 (Mr = 85) dari NH3 dan BF3 adalah
(A) -95,5 kJ
(B) -142,5 kJ
(C) +95,5 kJ
Termokimia 28 | hal
Seri SBMPTN
(D) +142,5 kJ
(E) +1425 kJ
Jawab : B
89. SBMPTN/2015/541
Pembakaran CS2(l) terjadi menurut persamaan reaksi berikut:
CS2(l) + 3O2(g) → CO2(g) + 2SO2(g)
Bila entalpi pembentukan standar (ΔHfo) CS2(l), CO2(g), dan SO2(g) berturut-turut adalah -
115,3 kJ/mol, -393,5 kJ/mol, dan -296,8 kJ/mol, maka entalpi pembakaran (ΔHo) 7,6 g CS2(l)
(Mr = 76) pada keadaan standar adalah…
(A) +87,18 kJ
(B) -87,18 kJ
(C) +80,56 kJ
(D) -80,56 kJ
(E) +57,50
Jawab : B
90. SBMPTN/2015/533
Perubahan entalpi pembakaran (∆Hc°) heptana adalah -4470 kJ/mol. Bila etalpi
pembentukan standar (∆Hf°) CO2(g) adalah -394 kJ/mol dan H2O(g) adalah -242 kJ/mol, maka
perubahan entalpi pembentukan 10 g heptana (Mr = 100) pada keadaan standar adalah
(A) -224,0 kJ
(B) +224,0 kJ
(C) -180,0 kJ
(D) +22,4 kJ
(E) -22,4 kJ
Jawab : E
91. SBMPTN/2015/513
Pada keadaan standar terjadi reaksi:
CH4(g) + NH3(g) → HCN(g) + 3H2(g) ∆H° = 260 kJ/mol
Bila entalpi pembentukan standar (∆Hf°) CH4(g) dan NH3(g) berturut-tumt adalah -75 dan -46
kJ/mol, maka entalpi pembentukan standar HCN(g) adalah
(A) +90 kJ/mol
(B) -90 kJ/mol
(C) +139 kJ/mol
(D) -139 kJ/mol
(E) +147 kJ/mol
Jawab : C
92. SBMPTN/2015/538
Diketahui entalpi pembentukan standar (∆Hf°) H2O(g), CO2(g), C2H2(g) berturut-turut adalah -
285, -393, dan +227 kJ/mol. Entalpi pembakaran (∆H°) 26 g C2H2(g) (Ar C = 12, H = 1) adalah
(A) +649 kJ
(B) -649 kJ
(C) +986 kJ
(D) -1298 kJ
(E) +1298 kJ
Jawab : D
93. SBMPTN/2015/508
Termokimia 29 | hal
Seri SBMPTN
Diberikan data termokimia sebagai berikut:
C(s) + O2(g) → CO2(g) ∆Ho = -394kJ
2CO(g) + O2(g) → 2 CO2(g) ∆Ho = -565kJ
Perubahan entalpi ∆H pembentukan 56 g CO (Mr CO = 28) pada keadaan standar adalah
(A) -109,5 kJ
(B) +109,5 kJ
(C) -223,0 kJ
(D) +959,0 kJ
(E) -959,0 kJ
Jawab : C
94. SBMPTN/2016/213
Energi ikatan rata-rata H-S, F-F, S-F, H-H, dan H-F berturut-turut adalah 350, 155, 330, 430,
dan 565 kJ mol-1. Perubahan entalpi reaksi:
H2S(g) + 3F2(g) → SF4(g) + 2HF(g) adalah
(A) -700 kJ
(B) -1285 kJ
(C) +700 kJ
(C) +1285 kJ
(D) +3595 kJ
Jawab : B
95. SBMPTN/2016/215
Perhatikan rekasi pembakaran gas etana berikut!
2C2H6(g) + 7 O2(g) → 4CO2(g) + 6H2O(g) ∆H = -3120 kJ
Jika energi ikatan C–H, O=O , C=O, dan H–O berturut-turut adalah 360, 490, 740, dan 460 kJ
mol-1 maka besamya energi ikatan C-C adalah
(A) 1140 kJ mol-1
(B) 855 kJ mol-1
(C) 570 kJ mol-1
(D) 285 kJ mol-1
(E) 143 kJ mol-1
Jawab : D
96. SBMPTN/2016/219
Pembakaran sempurna propana dengan gas oksigen (Mr 32) menghasilkan gas karbon
dioksida (Mr 44) dan air (Mr 18) berlangsung menurut persamaan reaksi berikut:
C3H8(g) + 5 O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Diketahui data energi ikat rata-rata C-C, C=O, O=O , C-H, dan O-H berturut-turut adalah 350,
730, 500, 410, dan 465 kJ mol-1. Perubahan entalpi reaksi pembakaran 0,25 mol propana
dengan oksigen adalah
(A) +810 kJ
(B) +405 kJ
(C) -405 kJ
(D) -810 kJ
(E) -1620 k J
Jawab : C
97. SBMPTN/2016/221
Diketahui reaksi termokimia berikut:
CH4(g) + Cl2(g) → CH3Cl(g) + HCl(g) ∆H = -110 kJ
Termokimia 30 | hal
Seri SBMPTN
Bila energi ikatan C-H, Cl - Cl dan C – Cl berturut-turut adalah 415, 240, dan 340 kJ mol-1
maka energi ikatan rata-rata H - Cl adalah
(A) 425 kJ mol-1
(B) 255 kJ mol-1
(C) 200 kJ mol-1
(D) 115 kJ mol-1
(E) 85 kJ mol-1
Jawab : A
98. SBMPTN/2016/223
Energi ikatan rata-rata N-Br, F-F, N-F dan Br-Br berturut-turut adalah 243, 159, 272, dan
193 kJ mol-1. Perubahan entalpi reaksi:
2NBr3(g) + 3F2(g) → 2NF3(g) + 3Br2(g) untuk 1 mol NF3 adalah
(A) 715 kJ
(B) 241,3 kJ
(C) 138 kJ
(D) 105,4 kJ
(E) 66,7 kJ
Jawab : C
99. SBMPTN/2016/224
Perhatikan tabel berikut!
Ikatan Energi Ikatan (kJ mol-1)
C-C 350
C=C 610
C-F 490
F-F 160
Perubahan entalpi reaksi fluorinasi 1 mol amino propena pada fasa gas berikut:
adalah
(A) -560 kJ
(B) -280 kJ
(C) -70 kJ
(D) +70 kJ
(E) +560 kJ
Jawab : A
100. SBMPTN/2016/225
Energi ikatan rata-rata C-N, O-H, dan C=O berturut-turut adalah 305, 467, dan 745 kJ mol-1,
CO2(g) + 2NH3(g) → (NH2)2CO(g) + H2O(g) ∆H = -17 kJ mol-1.
Energi ikatan rata-rata N-H dalam kJ mol-1 adalah
(A) 391
(B) 782
(C) 945
(D) 1527
Termokimia 31 | hal
Seri SBMPTN
(E) 2346
Jawab : A
101. SBMPTN/2016/227
Perhatikan reaksi pembakaran berikut!
C3H8(g) + 5 O2(g) → 3CO2(g) + 4H2O(g)
Berdasarkan data energi ikatan rata-rata berikut:
C-H = 415 kJ mol-1
O=O = 495 kJ mol-1
H-O = 462 kJ mol-1
C-C = 347 kJ mol-1
C=O = 799 kJ mol-1
maka energi yang dibebaskan untuk pembakaran 0,25 mol C3H8 adalah
(A) 2244,0 kJ
(B) 2001,0 kJ
(C) 1122,0 kJ
(D) 1000,5 kJ
(E) 454.75 kJ
Jawab : E
102. SBMPTN/2016/235
Asam asetat dapat terbentuk dari reaksi antara metanol dengan CO sesuai reaksi:
CH3OH(g) + CO(g) → CH3COOH(g) ∆H = -22 kJ
Jika energi ikatan rata-rata untuk C-C, C -O , C=O, C-H, O-H berturut-turut adalah 347, 358,
745, 413, dan 467 kJ mol-1, maka energi ikatanrata-rata C = O adalah ... kJ mol-1.
(A) 347. .
(B) 614.
(C) 945.
(D) 1070.
(E) 1092
Jawab : D
103. SBMPTN/2016/236
Nilai energi ikatan rata-rata untuk beberapa ikatan diberikan pada tabel berikut:
Ikatan Energi Ikatan (kJ mol-1)
O=O 490
H-O 470
C=O 800
C-H 410
Jika entalpi pembakaran etana adalah -1440 kJ mol-1, maka energi ikatan C-C rata-rata
adalah
(A) 895 kJ mol-1
(B) 405 kJ mol-1
(C) 345 kJ kJ mol-1
(D) 245 kJ mol-1
(E) 203 kJ mol-1
Jawab : B
104. SBMPTN/2016/252
Perhatikan tabel di bawah ini!
Ikatan Energi Ikatan (kJ mol-1)
Termokimia 32 | hal
Seri SBMPTN
C-Cl 330
Cl-Cl 240
C-H 410
Cl-H 430
Reaksi klorinasi benzena berlangsung menggunakan sinar UV pad afase gas seperti berikut:
105. SBMPTN/2017/17
Dalam kalorimeter sederhana (kapasitas kalornya diabaikan), dilarutkan 4,25 g LiCl (Mr =
42,5) ke dalam 395,75 mL air. Kalor pelarutan LiCl adalah –40 kJ.mol–1. Temperatur sistem
kalorimeter meningkat dari 25ºC menjadi 27,5ºC. Kalor jenis larutan LiCl yang terbentuk
dalam J.g–1.ºC–1 adalah ….
(A) 0,2
(B) 0,4
(C) 0,8
(D) 4,0
(E) 8,0
Jawab:
106. SBMPTN/2017/121
Dalam kalorimeter sederhana (kapasitaskalornya diabaikan) dilarutkan 10,3 g NaBr(Mr =
103) ke dalam 49,7 mL air. Kalor pelarutan NaBr adalah –6,0 kJ.mol–1. Temperatur sistem
kalorimeter meningkat dari 25 oCmenjadi 27,5 oC. Kalor jenis larutan NaBr yang terbentuk
dalam J.g-1.oC-–1 adalah ....
(A) 4,5
(B) 4,0
(C) 3,6
(D) 2,7
(E) 1,2
Jawab:
107. SBMPTN/2017/124
Pembakaran gas metana (Mr = 16) dilakukan dalam kalorimeter bom yang mempunyai
kapasitas kalor 2000 J.K–1 dan berisi 500 g air menurut reaksi berikut.
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) ΔH= –800 kJ
Apabila reaksi dilakukan dengan 1,6 g gas metana dan oksigen berlebih, temperatur sistem
kalorimeter naik 20 °C. Kalor jenis air dalam J .g-1 .°C–1 adalah
(A) 40,0
(B) 11,2
(C) 8,8
(D) 4,0
(E) 2,4
Jawab:
Termokimia 33 | hal
Seri SBMPTN
108. SBMPTN/2018/451
Data nilai energi ikatan rata-rata diketahui sebagai berikut.
Ikatan Energi Ikatan (kJ mol-1)
C–H 410
C–Cl 330
Cl–Cl 243
H–Cl 432
CH2Cl2(g) + 2Cl2(g) → CCl4(g) + 2HCl(g)
Nilai entalpi reaksi di atas adalah ....
(A) + 323 kJ mol-1
(B) +218 kJ mol-1
(C) -218 kJ mol-1
(D) + 109 kJ mol-1
(E) -109 kJ mol-1
Jawab:
109. SBMPTN/2018/453
Data nilai energi ikatan rata-rata diketahui sebagai berikut:
Ikatan Energi Ikatan (kJ mol-1)
C–H 410
C–F 485
F–F 159
H–F 565
C2H5F(g) + 2F2(g) → C2H3F3(g) + 2HF(g)
Nilai enialpi reaksi di alas adalah ...
(A) –481 kJ mol-1
(B) +481 kJ mol-1
(C) –962 kJ mol-1
(D) +962 kJ mol-1
(E) +1443 kJ mol-1
Jawab:
Termokimia 34 | hal
Seri SBMPTN
Perhatikan grafik berikut:
Termokimia 35 | hal
Seri SBMPTN
Jika diketahui reaksi tersebut adalah reaksi kesetimbangan A + B ⇌ P, maka nilai aktivasi
yang harus dimiliki oleh P untuk berubah menjadi zat antara C adalah ....
(A) (e-a) kj/mol
(B) (e-b) kj/mol
(C) (e-c) kj/mol
(D) (e-d) kj/mol
(E) (d-c) kj/ mol
Jawab:
Pernyataan di bawah ini yang benar dari A + B → C dengan kurva di atas adalah
(A) terjadi penyerapan kalor sebesar (b - c) kJ
(B) terjadi penyerapan kalor sebesar (b - d) kJ
(C) terjadi penyerapan kalor sebesar (e - c) kj
(D) terjadi pelepasan kalor sebesar (a - e) kj
(E) terjadi pelepasan kalor sebesar (b - c) kj
Jawab:
Termokimia 36 | hal
Seri SBMPTN
Termokimia 37 | hal