Anda di halaman 1dari 7

Laboratorium Kimia SMA

Praktikum Kelas X Semester I


20018/ 20109
Laju Reaksi

A. KOMPETENSI DASAR
3.7 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi berdasarkan data
hasil percobaan
4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi

B. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian laju reaksi


2. Siswa dapat mengetahui pengaruh suhu terhadap laju reaksi
3. Siswa dapat mengetahui pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi

C. Teori Dasar

LAJU REAKSI

Pernahkah kalian berkendara menggunakan motor atau angkutan umum?


Kadang apabila jalan sedang kosong seperti pagi hari, kendaraan yang kita
tumpangi akan dijalankan dengan kecepatan tinggi (tanpa melanggar batas
kecepatan maksimum tentunya), tapi apabila macet total, jangan harap bisa
ngebut, jalan saja susah bukan? Nah, dengan demikian kondisi kemacetan lalu
lintas mempengaruhi kecepatan kendaraan kita.
Apa hubungannya dengan Kimia? Peristiwa kecepatan laju kendaraan itu
sama dengan yang terjadi pada reaksi kimia. Dalam suatu peristiwa kimia,
terkadang reaksi dapat berjalan cepat, namun terkadang berjalan lambat. Apa yang
membedakannya? Sudah barang tentu kondisi ketika reaksi itu berlangsung
merupakan faktor utama dalam reaksi kimia.
Pernahkah kalian bermain kembang api.? di hari lebaran Idul Fitri pasti
langit akan ramai dengan bunga-bunga indah hasil ledakan kembang api. Jika
sumbu kembang api yang kalian mainkan hanya sepanjang 1 cm tersulut, maka
akan terjadi ledakan sebelum sempat kalian lemparkan ke langit. Dengan
demikian, reaksi ledakan tergolong cepat bukan?
Coba bandingkan dengan pagar besi rumah kalian yang tidak dicat.
Berbulan-bulan lamanya baru muncul tanda-tanda perkaratan. Artinya proses
perkaratan besi tidak secepat proses ledakan kembang api.
Untuk menjawab semua permasalahan itu kita harus memahami terlebih
dahulu faktor-faktor yang seperti apa saja yang menyebabkan kondisi suatu reaksi
memungkinkannya berjalan cepat atau lambat. Baiklah, sebelum kita membahas
lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi, baiklah marilah kita
pahami penjelasan berikut.

A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi

1. Konsentrasi Zat
Dalam suatu reaksi kimia tentunya kita akan berurusan dengan larutan.
Ketika membuat larutan kita tidak memakai zat yang diinginkan secara langsung,
tetapi biasanya dilarutkan ke dalam suatu pelarut terlebih dahulu. Oleh karena
itu, kita memerlukan besaran khusus yang disebut KONSENTRASI. Konsentrasi
menyatakan kepekatan dari suatu Larutan.
Konsentrasi dapat dinyatakan dengan berbagai macam satuan, seperti
mol, molaritas, molalitas, normalitas, dll. Tapi untuk saat ini kita akan fokus pada
MOLARITAS.

a) Kemolaran/Molaritas (M)

Kemolaran atau molaritas disimbolkan dengan “M” merupakan satuan


konsentrasi larutan yang digunakan dalam laju reaksi. Molaritas adalah satuan
konsentrasi larutan untuk menyatakan jumlah mol zat terlarut tiap liter larutan.
Secara matematika, molaritas dapat diungkapkan dengan persamaan berikut
Apabila nilai molaritas suatu larutan tinggi, artinya konsentrasi yang dimiliki
oleh larutan tersebut besar, sehingga larutan tersebut merupakan larutan yang
pekat. Semakin pekat suatu larutan, maka pengaruhnya pada laju reaksi akan
semakin cepat dibandingkan dengan larutan yang encer.

2. Suhu Reaksi

Kalian pernah menyeduh kopi? Dengan apa kalian menyeduhnya? pastinya


lagi kalian akan menyeduh kopi dengan air mendidih agar rasa dan aroma kopi
menjadi terasa lebih nikmat. Selain itu, tahukah kalian, air panas mampu
melarutkan serbuk kopi dengan lebih cepat dibandingkan apabila kalian
melarutkannya dengan air dingin. Peristiwa ketika kalian menyeduh kopi
merupakan pelarutan. Indikator terjadinya reaksi antara air dengan kopi adalah
perubahan warna air dari tidak berwarna menjadi coklat atau hitam. Laju reaksi
antara air dengan serbuk kopi dapat dipercepat dengan meningkatkan suhu
pelarutnya, yakni air. Hal inilah yang menyebabkan kopi dapat melarut lebih cepat
dalam air panas.

3. Luas Permukaan Bidang Sentuh

Kalian pernah memakan daging sapi? Pada waktu kalian memasaknya,


misalkan untuk dijadikan gulai, kalian tentunya tidak akan memasak
gelondongan daging sapi begitu saja tanpa memotong-motong terlebih dahulu,
bukan? Atau ketika kalian membuat tape, pada saat peragian pasti ragi yang
digunakan akan dihancurkan terlebih dahulu sebelum ditaburkan pada singkong,
kan?
Nah, peristiwa-peristiwa itu menggambarkan perbedaan ukuran partikel
dari zat yang bereaksi. Tujuan memotong-motong daging maupun menghancurkan
ragi adalah untuk memperkecil ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel,
maka reaksi akan berjalan semakin cepat.
Coba saja bayangkan, berapa lama waktu yang akan kalian gunakan untuk
memasak gulai sapi apabila daging yang kalian gunakan tidak tidak dipotong-
potong terlebih dahulu?
Semakin kecil ukuran suatu materi, mengandung arti memperluas permukaan
bidang sentuh materi tersebut. Yang dimaksud luas permukaan dalam reaksi kimia
adalah luas permukaan zat-zat pereaksi yang bersentuhan untuk menghasilkan
reaksi. Dengan demikian, semakin kecil suatu materi, luas permukaan bidang
sentuh akan semakin besar, sehingga reaksi akan lebih cepat berlangsung.

4. Katalis

Terkadang dengan memperbesar konsentrasi, suhu, maupun luas


permukaan bidang sentuh saja kurang efisien, sehingga perlu ada cara lain yang
lebih cepat tapi menguntungkan. Adakah cara seperti itu? Ya, dengan
menambahkan katalis pada suatu reaksi kimia, maka laju reaksi akan berjalan
lebih cepat. Katalis merupakan zat yang mampu mempengaruhi laju reaksi.
Dalam melakukan aksinya, katalis akan ikut bereaksi dengan para reaktan, tapi di
akhir proses reaksi katalis itu akan terpisah kembali.

Fase 1 : Orientasi siswa kepada masalah

a. Tujuan

1. Siswa mampu menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi


berdasarkan teori yang ada dengan benar
2. Siswa dapat aktif dan kreatif mampu menjelaskan peranan laju reaksi dalam
kehidupan sehari-hari sesuai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3. Siswa mampu membuktikan teori tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
laju reaksi dengan percobaan
b. Guru memberikan motivasi kepada siswa melalui fenomena terkait laju
reaksi dalam kehidupan sehari-hari.
“Pernahkah kalian memakan kentang goreng? Apakah ukuran kentang goremg
yang kalian makan sama dengan ukuran kentang ketika baru dibeli? Ukuran
kentang goreng yang kita makan pasti lebih kecil dari ukuran awalnya. Apakah
ada yang mengetahui mengapa kentang tidak digoreng dalam keadaan utuh,
namun digoreng dalam ukuran yang lebih kecil?”
Fase 2: Mengorganisasikan siswa untuk belajar
a. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, dimana satu kelompok
terdiri dari 5 orang.
b. Guru memberikan fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
“Apakah kalian pernah melihat ibu kalian menyimpan daging dikulkas ? Apakah
kalian pernah mengamati kondisi daging yang disimpan dikulkas dengan daging
yang tidak disimpan dikulkas?”
“Dalam kehidupan sehari-hari, pernahkah kalian melihat ibu kalian merebus
kentang ? Apakah kalian pernah membedakan kentang yang direbus dengan
ukuran kecil dengan kentang yang direbus dengan ukuran besar? Bagaimana
kecepatan kematangan kedua kentang tersebut?
c. siswa diminta untuk mengajukan pertanyaan dengan menggunakan 4 kata
kunci?
Pengertian
Laju reaksi
Faktor-faktor
Mempengaruhi
d. setelah siswa mengajukan pertanyaan, guru membimbing dan memfasilitasi
siswa untuk berdiskusi secara kelompok terkait fenomena tersebut dengan
melakukan percobaan
“Untuk lebih memahami mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
serta untuk membuktikan kebenaran dari teori tersebut kita akan melakukan
percobaan.”

Fase 3: Membantu penyelidikan mandiri dan kelompok

Guru menginstruksikan setiap kelompok untuk mempersiapkan alat dan


bahan yang diperlukan. Guru membimbing siswa dalam melaksanakan praktikum.
a. Guru membimbing siswa untuk melakukan percobaan menganai percobaan
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
b. Guru membimbing siswa untuk menentukan rumusan masalah, hipotesis,
variable control, variable bebas,variabel terikat berdasarkan wacana pada
LKS
c. Guru meminta siswa mengamati gambar, alat dan bahan sesuai LKS yang
diberikan
d. Guru meminta siswa untuk mengisi table alat dan bahan berdasarkan gambar
yang telah diamati pada LKS
e. Guru meminta siswa mengamati gambar mengenai langkah kerja percobaan
pengaruh suhu tehadap laju reaksi dan percobaan pengaruh luas permukaan
terhadap laju reaksi
f. Guru meminta siswa mengisi bagian kosong pada langkah kerja berdasarkan
gambar yang telah diamati
g. Guru membimbing siswa membuat table hasil pengamatan mengenai
percobaan pengaruh suhu tehadap laju reaksi dan percobaan pengaruh luas
permukaan terhadap laju reaksi
h. Siswa mengasosiasi hasil percobaan melalui pertanyaan yang ada di LKS

Fase 4: Mengembangkan dan menyajikan artifak (hasil karya) dan


mempamerkannya
a. Setelah melakukan percobaan guru meminta perwakilan kelompok untuk
menyajikan atau mempresentasikan hasil-hasil diskusi (karyanya) mengenai
percobaan yang telah dilakukan di depan kelas.
b. Meminta kelomompok lain untuk memperhatikan sajian/paparan hasil karya
dari kelompok yang mempresentasikan, mencermati, dan membandingkan
dengan hasil dari kelompoknya sendiri.
c. Membimbing peserta didik dalam mempresentasikan hasil diskusinya.
d. Membimbing peserta didik untuk melakukan diskusi kelas
e. Peserta didik dari kelompok lain mencatat penjelasan yang dipresentasikan
oleh kelompok yang melakukan presentasi.
f. Mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih antara kelompok
yang satu dengan yang lain.
g. Guru memberikan kesempatan terhadap peserta didik dari kelompok lain untuk
bertanya atau menyampaikan pendapatnya tentang presentasi yang dilakukan
dari masing-masing kelompok.
h. Peserta didik mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang sedang
melakukann presentasi di depan kelas mengenai hasil diskusi kelompoknya.
i. Peserta didik menjawab pertanyaan yang diajukan dengan dibantu oleh peserta
didik yang lain
j. Guru menilai keaktifan siswa (individu dan kelompok) dalam kelas saat
presentasi berlangsung

Fase 5: Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah


a. Setelah melakukan tahap diskusi, guru meminta siswa menceritakan kembali
hasil percobaan.
b. Guru memberikan post-test kepada peserta didik selama 15 menit.
c. Peserta didik mengumpulkan hasil post test.
d. Guru memberikan tugas membuat laporan hasil percobaan.

Anda mungkin juga menyukai