Anda di halaman 1dari 18

KONSULTASI NERACA MASSA DAN KINETIKA TUGAS AKHIR – PRARANCANGAN

PABRIK KIMIA

PRARANCANGAN PABRIK AMIL ALKOHOL DARI


AMIL KHLORIDA DAN NATRIUM HIDROKSIDA

Disusun Oleh:

1. Genta Huda Fauzan NIM I 0520037


2. Tegar Satriyo Pribadi NIM I 0520108

PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI............................................................................................................2
DAFTAR TABEL....................................................................................................3
BAB I PENJELASAN DAN MANFAAT PRODUK.............................................5
I.1 Amil Alkohol...................................................................................................5
I.2 Manfaat Produk...............................................................................................5
BAB II DATA – DATA TERMODINAMIKA.........................................................6
II.1 Panas Reaksi (∆Hr)........................................................................................6
II.2 Energi Bebas Gibbs (∆G⁰).............................................................................6
II.3 Konstanta Kesetimbangan Reaksi..................................................................7
II.4 Nilai Konversi Kestimbangan........................................................................8
BAB III KINETIKA, MEKANISME REAKSI DAN PROSES...........................10
III.1 Tinjauan Kinetika dan Mekanisme Reaksi.................................................10
III.3 Diagaram Alir Blok....................................................................................12
BAB IV SIFAT FISIS BAHAN DAN PRODUK..................................................13
IV.1 Bahan Baku Utama.....................................................................................13
IV.2 Bahan Penunjang........................................................................................14
IV.3 Produk Utama.............................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
DAFTAR TABEL
Tabel II.1. Data Harga ∆H°f Masing-Masing Komponen........................................6
Tabel II.2. Data ∆G⁰f Masing-Masing Komponen...................................................7
BAB I PENJELASAN DAN MANFAAT PRODUK

I.1 Amil Alkohol


Amil alkohol (C5H11OH) merupakan senyawa alkohol alifatik jenuh yang
banyak digunakan pada bidang industri sebagai solven, pelarut organik, dan zat
pendispersi serta sebagai bahan baku pembuatan amil asetat. Amil alkohol dapat
diproduksi secara komersial melalui hidrolisis amil khlorida

I.2 Manfaat Produk


Amil alkohol merupakan suatu bahan kimia yang memiliki banyak
kegunaan di dunia industri. Berikut beberapa macam industri yang membutuhkan
Amil Alkohol dalam proses produksi :
1. Sebagai solvent atau bahan pelarut, seperti printing inks, lacquers, gum
inhibitor, cairan hidrolik, lilin paraffin dan plastik polar.
2. Sebagai bahan aditif untuk proses produksi bahan kosmetik.
3. Sebagai bahan baku untuk produksi amil asetat. Salah satu contoh perusahaan yang
membutuhkan amil asetat adalah PT Sulfindo Adiusaha
BAB II DATA – DATA TERMODINAMIKA

I.1 Panas Reaksi (∆Hr)


Panas reaksi (∆Hr) adalah perubahan energi produk dan reaktan pada
volume konstan atau pada tekanan konstan. Panas reaksi (∆Hr) berfungsi untuk
mengetahui jenis reaksi bersifat eksotermis atau endotermis dengan perhitungan

panas pembentukan standar (∆H°f) pada suhu 298,15 K dan tekanan 1 atm. Pada

reaksi pembuatan amil alkohol berlangsung secara eksotermis berdasarkan


tinjauan
∆H reaksi (298,15 K) di bawah ini :
C5H11Cl + NaOH C5H11OH + NaCl

Data-data harga ∆H°f masing masing komponen pada kondisi 298,15 K dapat

dilihat pada table di bawah ini :

Tabel II.1. Data Harga ∆H°f Masing-Masing Komponen

Komponen ΔHo f (kJ/mol) Referensi


C5H11Cl −174.89 (Coulson, 2005)
NaOH −425,60 (Perry, 2007)
C5H11OH −302,380 (Coulson, 2005)
NaCl −411.20 (Coulson, 2005)

∆Hr (298,15 K) :

= Σ∆H°f Produk - Σ∆H°f Reaktan

= (∆H°f C5H11OH + ∆H°f NaCl) - (∆H°f C5H11Cl + 2 x ∆H°f NaCl)


= [(−302,380)+( −411.20)] kJ/mol – [(–174.89) + (–425,60)] kJ/mol
= −113.09 kJ/mol

∆Hr (298,15 K) bernilai positif yang berarti reaksi berlangsung secara eksotermis
I.2 Energi Bebas Gibbs (∆G⁰)
Energi Gibbs (∆G⁰R) digunakan untuk menentukan reaksi bisa
berlangsung atau tidak. Berikut adalah persamaan Energi Gibbs (∆G⁰R) :
∆G⁰R = (∆G⁰f produk - ∆G⁰f reaktan)
Tabel II.2. Data ∆G⁰f Masing-Masing Komponen

Komponen ΔGo f (kJ/mol) Referensi


C5H11Cl -37,4 (Perry, 2007)
NaOH −379,07 (Perry, 2007)
C5H11OH −149,75 (Perry, 2007)
NaCl −384,1 (Perry, 2007)

o o o
ΔG R298,15K = ΔG f produk - ΔG f reaktan
o o o o
= (ΔG f C5H11OH + ΔG f NaCl ) – (ΔG f C5H11Cl + ΔG f NaOH )

= [(−149,75)+( −384,1)]kJ/mol – [(−379,07) + (-37,4)] kJ/mol


= -117,38 kJ/mol
Hasil menunjukkan nilai ΔGo R298,15K negatif, dapat diketahui bahwa rekasi
pembuatan amil alkohol dapat berlangsung secara spontan.

I.3 Konstanta Kesetimbangan Reaksi


Konstanta kesetimbangan reaksi digunakan untuk meninjau apakah reaksi
berjalan reversible atau irreversible. Nilai konstanta kesetimbangan reaksi (K)
dapat ditentukan melalui persamaan berikut :
−∆𝐺°𝑓
𝑙𝑛𝐾298,15𝐾 = [ ] (II.1)
𝑅𝑇
𝐾
𝑙𝑛 (
)
1 =−
∆𝐻298,15𝐾
×( −
1 ) (II.2)
𝐾298,15𝐾 𝑅 𝑇 𝑇𝑟𝑒𝑓

dengan,
K = Konstanta kesetimbangan reaksi
ΔGo f = Energi gibbs pembentukan reaksi pada suhu standar (kJ/mol)
ΔHo f = Panas pembentukan reaksi pada suhu standar (kcal/mol)
R = Konstanta gas ideal = 8.3144598 x 10-3 kJ/K mol
T = Suhu operasi (K)
Tref = Suhu referensi (K)
(J.M. Smith, H.C. Van Ness, 2005)
Penentuan konstanta kesetimbangan reaksi pembuatan amil alkohol pada
suhu 298,15 K dari persamaan (II.1), sebagai berikut:

𝑙𝑛𝐾298,15𝐾 −∆𝐺°𝑓
=[ 𝑅𝑇 ]

𝑙𝑛𝐾298,15𝐾 −(−117,38 ) kJ/mol


= [(0,00831446 kJ/K mol)(298,15 𝐾) ]
𝑙𝑛𝐾298,15𝐾 = 47,35057
𝐾298,15𝐾 = 3,66515 × 1020
Dari persamaan (II.2), pada suhu 180 ℃ atau 453,15 K maka besarnya
konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut :
𝐾
453,15 ∆𝐻298,15𝐾 1 1
𝑙𝑛 ( 𝐾298,15𝐾 )=− 𝑅 × (𝑇 − 𝑇𝑟𝑒𝑓 )
𝐾453,15
−113.09 kJ/mol 1 1
𝑙𝑛 ( 20
)=− ×( − )
3,66515 × 10 0,00831446 kJ/K mol 453,15 𝐾 298,15 𝐾
𝐾453,15
𝑙𝑛 ( ) = 15,60433
20
3,66515 × 10
𝐾453,15
( )
20
= exp (15,60433)
3,66515 × 10
K453,15 K = 2,19263 x 1027
Karena harga konstanta kesetimbangan (K) sangat besar (>1), maka reaksi bersifat
searah (irreversible). (Smith et al., 2018)
Maka, dapat menentukan nilai ΔGoR operasi dengan menggunakan persamaan
sebagai berikut:
ΔGoR operasi = -R. Toperasi . ln KT operasi (II.3)
= -(0,00831446 kJ/K mol) (453,15 K) (ln 2,19263 x 1027)
= -237,19502 kJ/mol
ΔGo R operasi bernilai negatif, sehingga reaksi akan berlangsung secara spontan

I.4 Nilai Konversi Kestimbangan


Perhitungan konversi kesetimbangan (Xe) digunakan untuk mengetahui
apakah reaksi tersebut dapat berjalan atau tidak, penentuan nilai Xe menggunakan
persamaan sebagai berikut:
𝐶𝐶
𝐾 = 𝐶𝐴𝑐 𝐶𝐷𝐵 (II.4)

Dengan
K = konstanta kesetimbangan
CA = konsentrasi Amil Klorida (mol/L)
CB = konsentrasi NaOH (mol/L)
CC = konsentrasi Amil Alkohol (mol/L)
CD = konsentrasi NaCl (mol/L)
C5H11Cl + NaOH  C5H11OH + NaCl
Mula-mula CA0 CB0
Reaksi CA0Xe CA0Xe CA0Xe CA0Xe
Sisa CA0(1-Xe) CB0-CA0Xe CA0Xe CA0Xe

Sehingga, menjadi:
2CA0Xe
𝐾=
(CA0(1 − Xe))(CB0 − CA0Xe)
𝑋𝑒
𝐾= 𝐶𝐵0
(1 − 𝑋𝑒)( − 2𝑋𝑒)
𝐶𝐴0
Diketahui rasio bahan baku seperti berikut
C5H11Cl : NaOH = 1 : 2

Basis perhitungan 1 mol C5H11Cl


Maka, CA0 = 1 mol
𝐶𝐵0 2
= 𝑥 1 𝑚𝑜𝑙 = 2 𝑚𝑜𝑙
𝐶𝐴0 1
Dari perhitungan K388 diperoleh nilai 7,4403.10193 lalu disubstitusikan
𝑋𝑒
2,19263. 1027 =
(1 − 𝑋𝑒)(2 − 𝑋𝑒)
𝑋𝑒
2,19263. 1027 =
𝑋𝑒2 − 3𝑋𝑒 + 2
2,19263. 1027𝑋𝑒2 − 6,57789. 1027𝑋𝑒 + 4,38526. 1027 = 0
Diperoleh nilai Xe = 1 sehingga reaksi bersifat irreversible kearah kanan.
BAB III KINETIKA, MEKANISME REAKSI DAN PROSES

III.1 Tinjauan Kinetika dan Mekanisme Reaksi


Reaksi utama pembentukan amil alkohol dari amil khlorida dan natrium
hidroksida dengan bantuan katalis natrium oleat dapat dituliskan sebagai berikut :
Na-Oleat
C5H11Cl(aq) + NaOH(aq) → C5H11OH(aq) + NaCl(aq))

+
→ +
Reaksi tersebut terdiri atas dua tahapan reaksi yaitu reaksi reaksi esterifikasi dan
dilanjutkan dengan reaksi hidrolisis amil klorida yang berlangsung spontan.

Amil oleat merupakan senyawa ester yang tidak stabil sehingga reaksi esterifikasi
memiliki laju reaksi yang relatif lambat. Selain itu, amil oleat juga merupakan
senyawa ester yang memiliki sifat sangat reaktif sehingga penambahan NaOH
yang merupakan basa kuat menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis secara
spontan. Reaksi esterifikasi memiliki persamaan laju reaksi berorde 1 terhadap
amil khlorida. Reaksi hidrolisis amil klorida terjadi secara spontan sehingga laju
reaksi overall dapat dianggap sama dengan laju reaksi esterifikasi. Persamaan laju
reaksi dapat dituliskan sebagai berikut :
-rA = k1CA
Dengan, (-rA) : laju reaksi amil khlorida,
mol/L.s k1 : konstanta laju reaksi 1,
1/s
CA : konsentrasi amil khlorida, mol/L
Nilai konstanta laju reaksi 1 (k1) yang merupakan fungsi suhu dapat dicari dengan
melakukan ekstrapolasi data menggunakan persamaan Arrhenius.

𝑘1 𝐸1
= 𝐴1 𝑒𝑥𝑝 (− )
𝑅𝑇
− ln 𝑘
= 𝐸1 1 − ln 𝐴
1
𝑅𝑇 𝑅 1

Data ekstrapolasi diambil dari data eksperimen oleh Ayres (1929) dimana laju
reaksi pembentukan amil alkohol dari amil khlorida pada suhu 180 oC adalah
sebesar 0,0282671 per menit. Laju reaksi meningkat dua kali setiap kenaikan suhu
sebesar 10 oC. Dengan data dan persamaan tersebut, didapatkan grafik sebagai
berikut.

Gambar 14.71. Hubungan Antara -ln (k1) dengan 1/T


Berdasarkan Gambar 14.71, dapat diperoleh data dan persamaan kinetika laju
reaksi kesimpulan sebagai berikut :
Tetapan gas 8,314 J/(mol.K)
(R) E1/R 14200 K
Energi aktivasi (E1) 118058,8 J/mol
ln A1 23,821
Faktor Tumbukan (A1) 2,2148 x 1010 1/s
(Ayres, 1929)
III.3 Diagaram Alir Blok Kualitatif
Diagram Alir Blok Kuantitatif
BAB IV SIFAT FISIS BAHAN DAN PRODUK

IV.1 Bahan Baku Utama


IV.1.1 Amil Khlorida
a) Sifat fisika
- Rumus molekul : C5H11Cl
- Berat molekul : 106,6 gram/mol
- Densitas : g/cm3

- Struktur lewis :
- Fasa : cair
- Titik Lebur : - 99 °C
- Titik didih : 106 °C
- Specific gravity : 0,8818 cal/(g °C)
- Kelarutan dalam air : tidak larut dalam air

b) Sifat Kimia
- Mudah terbakar
- Sering digunakan sebagai zat antara dalam sintesis berbagai senyawa
kimia

IV.1.2 Natrium Hidroksida (NaOH)


a) Sifat fisika (Perry, 2007)
- Berat molekul : 40 g/mol

- Struktur lewis :
- Densitas : 2,13 g/cm3
- Titik didih : 1390 ℃
- Titik leleh : 318,4 ℃
- Titik beku : -85 ℃
- Berwarna putih
b) Sifat kimia (Perry and Green, 2007)
- Mudah larut dalam air
- Tidak larut dalam aseton
- Higroskopis
IV.2 Bahan Penunjang
IV.2.1 Natrium Oleat
a) Sifat fisika
- Rumus molekul : NaC18H33O2
- Berat molekul : 304,44 gram/mol
- Fase, 30 °C, 1 atm : Padat

- Struktur lewis :
- Titik leleh :℃
- Titik didih :℃
- Densitas : gram/mL
- Specific gravity : 1,2 cal/(g. °C)
- Kelarutan : Tidak larut dalam air
b) Sifat kimia
- Natrium oleat memiliki ikatan rangkap di tengah rantai
karbonnya yang panjang
- pH sedikit basa
IV.3 Produk Utama
IV.3.1 Amil Alkohol
a) Sifat fisika
- Rumus Molekul : C5H11OH

- Struktur lewis :
- Berat molekul : 88,15 kg/kmol
- Fase : Cair
- Densitas : kg/m3
- Titik leleh :℃
- Specific gravity : 0,8144
- Tidak larut dalam air
b) Sifat kimia
- Larut dalam pelarut seperti kloroform, aseton, dan etanol
IV.4 Produk Samping
a) Air
- Rumus molekul : H2O
- Fase, 30oC, 1 atm : Cair
- Kenampakan : Cairan bening
- Berat molekul : 18,02 g/mol
- Titik didih normal : 100oC
- Specific gravity 1
b) Amilen
- Rumus molekul : C5H10
- Fase, 30oC, 1 atm : Cair
- Kenampakan : Cairan bening
- Berat molekul : 70,13 g/mol
- Titik didih normal : 33oC
- Specific gravity : 0,65
c) Natrium Khlorida
- Rumus molekul : NaCl
- Fase, 30oC, 1 atm : Cair
- Kenampakan : Cairan bening
- Berat molekul : 58,45 g/mol
DAFTAR PUSTAKA

Ayres, E. E. (1929). Amyl Alcohols from the Pentanes. Industrial and


Engineering Chemistry, 21(10), 899–904.
https://doi.org/10.1021/ie50238a004
J.M. Smith, H.C. Van Ness, M. M. A. (2005). Introduction To Chemical
Engineering Thermodynamics - 7Th Ed - Book - Smith, Van Ness
& Abbot.Pdf.
Perry, R. H. (2007). PERRY’s Chemical Engineering Handbook. Perrys’
Chemical Engineers’ Handbook, 21. http://books.google.com/books?
id=X1wIW9TrqXMC&pgis=1
Smith, J. M. (Joseph M., Van Ness, H. C. (Hendrick C. ., Abbott, M. M., &
Swihart, M. T. (Mark T. (2018). Phase Equilibrium : Introduction. In
Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics.

Anda mungkin juga menyukai